Pelakor VS Istri Sah

Daddy mau cerain Mommy dan nikah lagi sama mama ya?"

Alex terkejut mendengar ucapan putra nya..

"Apa yang kamu bilang?"

"Daddy mau cerain Mommy dan nikah lagi sama mama febi..?" Gani mengulang pertanyaan nya.

"Nggak. Daddy nggak akan pernah cerai sama Mommy."

"Tapi Mommy bilang sama Gani, Mommy mau cerai. Awalnya Gani sedih Mommy mau ninggalin kita, Dad. Tapi setelah Gani pikir-pikir, lebih baik Mommy pergi saja daripada Mommy terus tinggal di rumah ini dan melihat Daddy mesra-mesraan sama Mama, terus Mommy sedih. Nanti kalau Daddy sama Mommy beneran cerai, Gani mau ikut Mommy."

"Sudah Daddy bilang kan. Daddy nggak akan cerai dengan Mommy. Lagian kalau Daddy beneran cerai, kenapa kamu ikut Mommy. Mommy Fifian kan bukan ibu kandung kamu?"

"Memang nya kenapa? Yang penting Mommy Fifian menyayangi Gani lebih dari ibu kandung Gani sendiri."

Alex memijit pangkal hidung putra nya. Gani pintar sekali berdebat, sejak tadi seolah tidak kehabisan kata-kata untuk membalas semua omongan nya.

"Jadi, kapan Daddy sama Mommy cerai?"

"GANI...!!!"

Gani tertawa dan langsung lari masuk ke dalam kamar nya.

"Aishh anak itu benar-benar,"

Alex menggeleng-gelengkan kepala. Pusing sekali melihat kelakuan Gani. Hebat juga Fifian bisa mengurus Gani yang super bandel itu sampai Gani bisa luluh.

Alex menghembuskan napas kasar, lalu kembali ke kamarnya. Alex sudah tidak mood ingin minum minuman penyegar. Lebih baik dia menyusul istrinya dan melanjutkan gairah yang tertunda tadi tadi.

Namun begitu ia sampai kamar, ternyata Fifian sudah tidur.

Alex duduk di tepi kasur,menurunkan baju tidur istrinya yang tersingkap hingga menutup pahanya kembali, lalu menarik selimut hingga sebatas dada.

"Kenapa kamu memberontak Fifian. Kamu cukup diam, ikuti perintah aku, kamu akan bahagia."

Alex mengulurkan tangan dan mengusap pipi istrinya. Dulu sebelum mengenal Fifian dan setelah cerai dengan Febi, Alex beberapa kali menjalin hubungan dengan perempuan. Namun tak bertahan lama, paling lama sebulan. Lalu putus dan Alex kembali kesepian. Fifian yang saat itu menjadi sekretaris nya yang mengurus segala kebutuhan nya. Ketika saat Dario galau memikirkan istrinya dan masa depan anak-anak nya, Fifian selalu menghiburnya.

Dulu Fifian begitu ceria. Ada saja celetukan yang membuat Alex tertawa. Tapi sekarang, senyum nya yang dulu sehangat matahari, berubah menjdai sedingin salju.

"Bertahan lah sebentar lagi, Fifian. Setelah Febi sembuh, kita akan selalu bersama."

Alex meraih tangan istri nya dan mencium punggung tangan nya. Ciuman begitu lama dan penuh perasaan.

***

Saat membuka mata, Fifian terkejut melihat suami nya tidur di samping nya sambil memeluk nya. Namun Fifian tak peduli dengan semua itu..Dia Melepas pelukan itu, Fifian pun turun dari ranjang menuju ke dapur.

Seperti biasa Fifian menyiapkan sarapan dengan dibantu dua orang pembantu nya ..

Namun tiba-tiba terdengar suara mobil. Tanpa melihat pun Fifian sudah tau siapa pemilik mobil itu.

Benar saja, tak lama febi menghampirinya ke dapur.

"Berani sekali kamu menggoda Mas Alex," Febi menyentak bahu Fifian.

Tak ingin ikut campur, meskipun merasa tak tega dengan Fifian, para pembantu pergi.sebenarnya Fifian juga tidak butuh dibela. Dia bisa membela dirinya sendiri.

"Apa yang kamu lakukan sama Mas Alex tadi malam? Hah?" Febi lalu mendorong-dorong bahu Fifian dengan jari telunjuk nya.

Fifian tersenyum miring, "Apa ini adegan pelakor labrak istri sah gara-gara istri sah menggoda suaminya sendiri?"

"Jaga bicara kamu, Fifian. Berapa kali aku bilang. Aku bukan pelakor. Kamu yang pelakor. Kamu hadir ditengah-tengah hubungan aku dan Mas Alex yang belum selesai! Dan satu hal yang harus kamu ingat, Mas Alex memang suami kamu, tapi dia tetap milik aku."

"Oh ya? Tapi semalam aku dan Mas Alex udah..." Fifian membuat gerakan menyentuh leher nya sendiri dengan sensual,

"Ya ampun aku jadi malu."

Fifian tersenyum malu-malu dan itu sukses membuat Febi semakin kesal. Febi lalu mengepalkan tangan,

menahan diri untuk tidak menampar Fifian.

Seandainya tidak di rumah ini, sudah pasti Febi akan

Menampar, menjambak dan menginjak-nginjak wanita yang ada di hadapan nya.

"Kamu pikir aku percaya," Febi tersenyum sinis,

"Aku berani bertaruh seratus persen, Alex nggak akan menyentuh kamu. Karena apa... Karena dia masih mencintaiku."

"Kalau Mas Alex memang masih mencintaimu, kenapa dia nggak mau melepaskanku?"

"Karena hidup kamu menyedihkan. Kamu pikir Mas Alex menikahi kamu karena dia mencintai kamu? Oh ya Hitung-hitung dia bersedekah dengan menikahi anak yatim piyatu dan memberinya makan seperti tuan yang memberi makan pada anjingnya."

Febi tertawa remeh dan sinis.

"Fifian, Fifian, kamu bodoh sekali. Bangun lah dan berhenti berkhayal. Tidak ada kisah Cinderella di dunia nyata. Aku sarankan lebih baik kamu pergi dari hidup Alex sekarang. Daripada kamu menderita dan pada akhirnya mati perlahan. Atau kenapa kamu nggak mati sekarang aja menyusul papa dan mama kamu yang nggak jelas keberadaaan nya itu yang bahkan mungkin sekarang mereka sudah di neraka."

Plak...

Kepala Febi tertoleh ke samping saking kerasnya Fifian menamparnya. Tak mau kalah, Febi pun mengayunkan tangan ingin menampar Fifian. Tapi Fifian lebih dulu menahan tangan nya dan memelintir ke belakang.

"Lepas! Berani sekali kamu. TOLONGG. MAS ALEX, GINA, GANI TOLONGGG."

Febi berteriak keras, namun Fifian sengaja tak melepas cengkraman tangan nya. Sudah terlanjur dibenci, sekalian Fifian membuat semua orang membencinya.

"Argghh" febi berteriak kesakitan saat fifian menjambak rambutnya.

Demi Tuhan, Febi ingin sekali membalas jambakan Fifian, tapi dia tahan. Takut kalau tiba-tiba Alex, Gani dan Gina datang dan melihatnya menjambak Fifian, mereka akan marah padanya.

Febi akan menahan diri dan membiarkan tersakiti demi kemenangan yang abadi. Tapi setelah ini Febi pastikan Fifian akan mendapat balasan.

"Kenapa kok diem aja?Gunain mulut kotor kamu buat menghina orang tuaku dan aku pastikan mulut kamu akan robek."

Febi menelan ludah dengan susah payah.

"MAS ALEX, GANI, GINA."

Setelah berteriak sekian kali, akhirnya Alex muncul. Matanya terbelalak melihat Febi kesakitan bahkan sampai menangis.

"Mas Alex hiks....tolong..."

Bagaimana reaksi Alex ya..???

Terpopuler

Comments

kamelia fitri

kamelia fitri

alex...dario....radit...yg bener siapa namanya sih??

2025-03-17

0

eni

eni

membela🤭

2024-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Yang selama ini aku rasakan
2 Sulit untuk memahami
3 Kesempatan sekali lagi
4 Tragedi Di Meja Makan
5 Sayang Mommy..!
6 Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7 Wanita Hebat
8 Perasaan Fifian
9 Kecelakaan
10 Gani Sayang Mommy
11 Drama Di Rumah Febi
12 Jangan Salahkan Mommy
13 Jangan Pergi Mommy
14 Suasana Panti Asuhan
15 Kecantikan Fifian..
16 Keinginan Gina
17 Pakai Cara Halus
18 Ungkapan Hati Gani
19 Pelakor VS Istri Sah
20 Fifian Pergi
21 Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22 Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23 Pintar Akting
24 Keinginan Yaris
25 Maaf Mas,Tak Sengaja..
26 Pertama Kali
27 Tangisan Gina
28 Kedatangan Yaris
29 Kamu Plin-Plan Mas
30 Febi Kecewa
31 Apakah Benar-benar Berubah..??
32 Rasa Nasi Padang
33 Fifian Adalah Milik Nya
34 Bagaimana Mas Rasanya?
35 Harapan Kosong
36 Kalung Fifian
37 Mengejar Lala
38 Lala Meninggal
39 Drama Febi
40 Kasih Sayang Ayah
41 Tidak Sanggup Lagi
42 Gani Sedih Mommy Sakit
43 Langsung Pulang..
44 Mengancam Bian
45 Ruang Rahasia
46 Datang Untuk Minta Maaf
47 Kata Maaf Dari Mulut Bian
48 Kalimat Itu Untuk Kamu
49 Alex Mencoba Tegas
50 Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51 Mencari Keberadaan Fifian
52 Ikatan Batin
53 Keputusan Yang Terbaik
54 Terlibat Perkelahian
55 Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56 Tempat Sembunyi Sementara
57 Kalung Linotin Biru
58 Surat Gugatan Cerai
59 Mendatangi Rumah Herdi
60 Merindukan Fifian
61 Penyelidikan Yaris
62 Kekecewaan Yaris
63 Ketakutan Rianti
64 Pengadilan Agama
65 Fifian Hilang
66 Pertemuan Bian Dan Humaira
67 Kita Tidak Akan Berpisah
68 Fifian Terluka
69 Kekesalan Yaris
70 Ikatan Batin
71 Pelukan Gani
72 Pertemuan Bian Dan Popi..
73 Pertemuan Rianti Dan Humaira
74 Kembalinya Ingatan Humaira
75 Ketakutan Rianti
76 Pesan Yaris
77 Aku Ingin Kamu Bahagia
78 Rencana Rianti dan Yaris
79 Dia Putri Kandungmu
80 Penyesalan Tiada Guna
81 Mengetahui Kejahatan Rianti
82 Kesakitan Rianti
83 Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84 Merasa Terpuruk
85 Rianti Mencoba Kabur
86 Kesakitan Rianti
87 Rencana Petter
88 Penyiksaan Tanpa Akhir
89 Kondisi Fifian
90 Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91 Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92 Aku Lepas Meski Berat
93 Terasa Nyata
94 Kehancuran Febi
95 Sakit Hati Febi
96 Keputusan Fifian
97 Saling Melindungi
98 Hancur Bersama
99 Kegilaan Febi
100 Kepergian Gina
101 Keterpurukan Alex
102 Akhir Dari Semuanya
103 Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Yang selama ini aku rasakan
2
Sulit untuk memahami
3
Kesempatan sekali lagi
4
Tragedi Di Meja Makan
5
Sayang Mommy..!
6
Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7
Wanita Hebat
8
Perasaan Fifian
9
Kecelakaan
10
Gani Sayang Mommy
11
Drama Di Rumah Febi
12
Jangan Salahkan Mommy
13
Jangan Pergi Mommy
14
Suasana Panti Asuhan
15
Kecantikan Fifian..
16
Keinginan Gina
17
Pakai Cara Halus
18
Ungkapan Hati Gani
19
Pelakor VS Istri Sah
20
Fifian Pergi
21
Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22
Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23
Pintar Akting
24
Keinginan Yaris
25
Maaf Mas,Tak Sengaja..
26
Pertama Kali
27
Tangisan Gina
28
Kedatangan Yaris
29
Kamu Plin-Plan Mas
30
Febi Kecewa
31
Apakah Benar-benar Berubah..??
32
Rasa Nasi Padang
33
Fifian Adalah Milik Nya
34
Bagaimana Mas Rasanya?
35
Harapan Kosong
36
Kalung Fifian
37
Mengejar Lala
38
Lala Meninggal
39
Drama Febi
40
Kasih Sayang Ayah
41
Tidak Sanggup Lagi
42
Gani Sedih Mommy Sakit
43
Langsung Pulang..
44
Mengancam Bian
45
Ruang Rahasia
46
Datang Untuk Minta Maaf
47
Kata Maaf Dari Mulut Bian
48
Kalimat Itu Untuk Kamu
49
Alex Mencoba Tegas
50
Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51
Mencari Keberadaan Fifian
52
Ikatan Batin
53
Keputusan Yang Terbaik
54
Terlibat Perkelahian
55
Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56
Tempat Sembunyi Sementara
57
Kalung Linotin Biru
58
Surat Gugatan Cerai
59
Mendatangi Rumah Herdi
60
Merindukan Fifian
61
Penyelidikan Yaris
62
Kekecewaan Yaris
63
Ketakutan Rianti
64
Pengadilan Agama
65
Fifian Hilang
66
Pertemuan Bian Dan Humaira
67
Kita Tidak Akan Berpisah
68
Fifian Terluka
69
Kekesalan Yaris
70
Ikatan Batin
71
Pelukan Gani
72
Pertemuan Bian Dan Popi..
73
Pertemuan Rianti Dan Humaira
74
Kembalinya Ingatan Humaira
75
Ketakutan Rianti
76
Pesan Yaris
77
Aku Ingin Kamu Bahagia
78
Rencana Rianti dan Yaris
79
Dia Putri Kandungmu
80
Penyesalan Tiada Guna
81
Mengetahui Kejahatan Rianti
82
Kesakitan Rianti
83
Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84
Merasa Terpuruk
85
Rianti Mencoba Kabur
86
Kesakitan Rianti
87
Rencana Petter
88
Penyiksaan Tanpa Akhir
89
Kondisi Fifian
90
Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91
Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92
Aku Lepas Meski Berat
93
Terasa Nyata
94
Kehancuran Febi
95
Sakit Hati Febi
96
Keputusan Fifian
97
Saling Melindungi
98
Hancur Bersama
99
Kegilaan Febi
100
Kepergian Gina
101
Keterpurukan Alex
102
Akhir Dari Semuanya
103
Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!