Suasana Panti Asuhan

" Fifian..!"

" Bu Susan..!"

Fifian memanggil lalu memeluk perempuan berusia lebih sari setengah abad itu dengan erat.Namanya Susan,ketua yayasan panti asuhan Cahaya Bunda,yang telah membesarkan fifian sejak masih bahi.fifian sudah menganggap susan seperti ibu kandung sendiri..

Setelah menikah Fifian sudah jarang kesini.Mungkin sekitar sua sampai tiga kali sebulan..jarak waktu,menjadi kendala utama..

"Gimana kabar ibu..baik..??" tanya Fifian

"kabar ibu baik,kalau kamu gimana kabar kamu...?"

"aku juga baik ,Bu..!"

Fifian lalu melepas pelukan nya,Susan memandang wajah cantik itu dengan sorot mata teduh..Rasa nya baru kemarin susan menemukan Fifian di dekat pintu gerbang panti asuhan,sekarang Fifian sudah besar dan sudah berumah tangga..

waktu berlalu begitu cepat..

"Ibu ikut bahagia kalau kamu bahagia,ibu juga selalu mendoakan kamu agar kamu selalu bahagia.."

"Terima kasih Bu,oh ya Bu, tadi Fifian bawa makanan tapi masih di dalam mobil.."

"Ayo ibu bantu turunkan.."

"iya Bu.."

Mereka pun menuju halaman depan, ternyata anak anak panti asuhan sudah ada di sana,Ada juga Lala yang menjaga mereka.Lala dan Fifian seumuran,tapi sayang nya sejan kecil mereka kurang akur..

"Tante Fifian....!!" teriak delapan anak yang kira kira berusia enam sampai delapan tahun itu sambil berlari menghampiri Fifian

Fifian berjongkok dan merentangkan tangan,sontak saja ke delapan malaikat malaikat kecil itu menghambur diri ke dalam pelukan nya.Fifian hampir tersungkur ke belakang .untungnya dia masih kuat menahan mereka.

"Kenan kangen Tante Fifian..!"

"Putri juga kangen tante..Fifian.."

"Aku juga kangen..!"

Mereka semua saling sahut menyahut mengungkapkan rasa rindu nya pada Fifian.Begitu pun dengan Fifian yang merindukan mereka.Setiap ada masalah healing terbaik versi Fifian adalah kesini,ke panti asuhan tempat ia di besarkan dari kecil sampai SMA

"Anak-anak udah ya pelukannya,tante Fifian nanti sesak nafas.." Susan mengarahkan anak-anak agar melepas pelukan nya..

Sementara Lala hanya memutar bola mata malas.Setiap Fifian datang kesini, anak-anak langsung heboh,sedangkan dia yang selalu menemani mereka, mereka selalu ketus padanya.

"Tante punya sesuatu buat kalian.."

Fifian membuka bagasi mobil dan anak-anak langsung bersorak melihat banyak kue yang ada di sana.

"Bilang apa sama tante Fifian..?" ajak Bu Susan

"Makasih Tante Fifian.."

"Sama-sama sayangkuuuu.."

Fifian pun membagikan tiga box kue itu pada delapan anak panti yang ada di sini..

Sedangkan tujuh belas box lain nya untuk anak-anak yang lain ..

Di panti asuhan Cahaya Bunda ini ada sekitar 200 anak dari berbagai latar belakang..Ada yang di tinggal di depan pintu panti asuhan seperti Fifian,ada yang sengaja di titipkan di sini dan membayar setiap bulan nya dan ada juga yang menyerahkan cuma-cuma karena tidak mampu merawat..

Banyak kisah di panti asuhan,Kisah yang akan membuat siapapun meneteskan air mata bila mendengarnya..

Panti asuhan ini mendapatkan dana dari donatur dan anak-anak panti asuhan yang dulu nya pernah tinggal dan besar di sini yang sudah sukses dan memberikan donasi..Syukurlah, uang-uang itu cukup untuk membiayai anak-anak di sini sampai mereka bisa mandiri.

"Lala,kalau kamu mau ambil saja..!"

"Cih..sombong banget kamu.. Mentang-mentang sudah nikah sama orang kaya,sombong nya selangit,kalau kamu gak nikah sama orang kaya,kamu gak akan bisa ngasih kaya gini.." sinis Lala

"Lala..kamu apa apain sih Fifian hanya menawari kamu kue ini,kalau tidak mau ya sudah.." ucap Bu susan

"Dari dulu ibu selalu membela fifian,ibu pilih kasih sama Lala..Ibu menyekolahkan fifian sampai kuliah, sedangkan aku cuma sampai SMA. Terus aku cerai dan sekarang aku nggak tau mau kerja apa gara-gara lulusan SMA."

"Lala..Lala..," Fifian menyahut sambil tertawa sinis, "Kalau ngomong tuh ngaca dulu dong. Sudah berkali-kali ibu menyarankan kamu kuliah, tapi kamu milih nikah sama laki-laki yang kamu bilang juragan tanah itu. Lalu kamu cerai dan nggak bisa kerja nyalahin ibu gitu? Dan satu lagi, aku dari SMP sampai kuliah dapat beasiswa, jadi nggak usah iri kalau nggak mampuuu."

"Waah kamu benar-benar," Lala melinting kaos Fifian dan siap adu jotos dengan Fifian seperti tempo hari yang mereka lakukan saat kecil.

"Udah ya, udah," Bu Susan melerai.

"Sombong sekali kamu Fifian. Aku doain kamu sama suami kamu cerai dan kamu hidup menderita seperti yang aku rasakan."

Lala melengos dan langsung pergi."Dibilangin fakta malah marah-marah dan doain jelek-jelek. Doa jelek balik diri sendiri."

Fifian mendengkus.Lala pikir Fifian akan diam saja dihina-hina begitu? Ya jelas nggak. Fifian bukan perempuan lemah.

"Fifian sudah, kamu tau kan Lala seperti apa. Dia memang begitu."

"Kenapa sih ibu izinkan dia tinggal di sini. Aku yakin dia juga nggak menjaga anak-anak dengan baik."

"Lala nggak punya siapa-siapa lagi selain kita."

Fifian hanya bisa menghela napas panjang. Sesuai ekspektasi, Bu Susan yang berhati bagaikan malaikat ini mana tega melihat orang menderita. Hati Fifian juga baik, tapi dia tidak sebaik Bu Susan. Jika ada orang yang menindasnya , Fifian akan melawan. Dia tidak akan membiarkan orang lain menyakitinya.

"Oh ya, ibu punya kabar baik untuk kamu."

"Kabar apa, Bu?"

"Kalung peninggalan mama kamu yang sempat hilang dulu, sudah ibu temukan."

"Oh ya? yang benar, Bu?"

"Iya, Nak, ayo ikut ibu."

Susan menggandeng tangan Fifian dan mengajaknya ke kamarnya.

"Kemarin ibu cari barang di gudang, ternyata ada kalung kamu disalah satu kotak."

"Ya ampun, aku senang banget, akhirnya kalung mama bisa ditemukan."

Fifian tidak tau bagaimana wajah ibu atau ayahnya. Satu-satunya harapan untuk menemukan mereka adalah kalung itu. Tapi kalung itu hilang, Susan lupa meletakkannya. Fifian bahagia sekali akhirnya setelah dua puluh enam tahun, Fifian mendengar kabar baik tentang kalungnya.

"Sebentar ya, Nak."

"Iya, Bu."

Susan mengambil sebuah kotak di dalam lemarinya, lalu menyerahkan pada Fifian

"Ini, Nak."

Dengan jantung berdebar-debar Fifian membuka kotak itu, namun ternyata...

"Nggak ada, Bu."

"Eh nggak ada gimana?"

Fifian menunjukkan kotak itu, "Kosong."

"Loh kok kosong, ibu taruh di sini kemarin. Apa ibu lupa naruhnya ya."

Susan mencari lagi disetiap sudut kamarnya, siapa tau dia lupa menaruh. Fifian juga ikut mencari, tapi tidak ada.

"Apa mungkin ada yang mencuri ya, Bu?" tanya Fifian.

"Nggak mungkin.Anak-anak di sini nggak mungkin ada yang curi. Ibu sudah mendidik mereka dengan baik."

"Bukan anak-anak, Bu, tapi....?"

"Mungkin terselip. Nanti ibu cari lagi dan kalau sudah dapat ibu kabari. Kamu bisa main sama anak-anak dulu."

Fifian mengangguk dan merutuk pada dirinya sendiri karena berprasangka buruk pada orang lain. Fifian tidak menuduh sembarangan. Ada satu orang yang dia curigai, yang sejak kecil memang suka mencuri barang milik nya..

Terpopuler

Comments

eni

eni

wah nanti malah orang tua fifian kandung,mengira lala yanaknya Krn kalungnya pasti sama lala

2024-02-03

0

Alma

Alma

pasti di curi Lala,nanti kalo ketemu ortunya fifian bakal nyangka Lala anaknya,jangan sampai begitu ya Thor,kasian fifian dia sudah menderita juga di sakiti suami dan ibu mertuanya,jangan di tambah lagi deritanya

2023-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Yang selama ini aku rasakan
2 Sulit untuk memahami
3 Kesempatan sekali lagi
4 Tragedi Di Meja Makan
5 Sayang Mommy..!
6 Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7 Wanita Hebat
8 Perasaan Fifian
9 Kecelakaan
10 Gani Sayang Mommy
11 Drama Di Rumah Febi
12 Jangan Salahkan Mommy
13 Jangan Pergi Mommy
14 Suasana Panti Asuhan
15 Kecantikan Fifian..
16 Keinginan Gina
17 Pakai Cara Halus
18 Ungkapan Hati Gani
19 Pelakor VS Istri Sah
20 Fifian Pergi
21 Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22 Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23 Pintar Akting
24 Keinginan Yaris
25 Maaf Mas,Tak Sengaja..
26 Pertama Kali
27 Tangisan Gina
28 Kedatangan Yaris
29 Kamu Plin-Plan Mas
30 Febi Kecewa
31 Apakah Benar-benar Berubah..??
32 Rasa Nasi Padang
33 Fifian Adalah Milik Nya
34 Bagaimana Mas Rasanya?
35 Harapan Kosong
36 Kalung Fifian
37 Mengejar Lala
38 Lala Meninggal
39 Drama Febi
40 Kasih Sayang Ayah
41 Tidak Sanggup Lagi
42 Gani Sedih Mommy Sakit
43 Langsung Pulang..
44 Mengancam Bian
45 Ruang Rahasia
46 Datang Untuk Minta Maaf
47 Kata Maaf Dari Mulut Bian
48 Kalimat Itu Untuk Kamu
49 Alex Mencoba Tegas
50 Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51 Mencari Keberadaan Fifian
52 Ikatan Batin
53 Keputusan Yang Terbaik
54 Terlibat Perkelahian
55 Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56 Tempat Sembunyi Sementara
57 Kalung Linotin Biru
58 Surat Gugatan Cerai
59 Mendatangi Rumah Herdi
60 Merindukan Fifian
61 Penyelidikan Yaris
62 Kekecewaan Yaris
63 Ketakutan Rianti
64 Pengadilan Agama
65 Fifian Hilang
66 Pertemuan Bian Dan Humaira
67 Kita Tidak Akan Berpisah
68 Fifian Terluka
69 Kekesalan Yaris
70 Ikatan Batin
71 Pelukan Gani
72 Pertemuan Bian Dan Popi..
73 Pertemuan Rianti Dan Humaira
74 Kembalinya Ingatan Humaira
75 Ketakutan Rianti
76 Pesan Yaris
77 Aku Ingin Kamu Bahagia
78 Rencana Rianti dan Yaris
79 Dia Putri Kandungmu
80 Penyesalan Tiada Guna
81 Mengetahui Kejahatan Rianti
82 Kesakitan Rianti
83 Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84 Merasa Terpuruk
85 Rianti Mencoba Kabur
86 Kesakitan Rianti
87 Rencana Petter
88 Penyiksaan Tanpa Akhir
89 Kondisi Fifian
90 Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91 Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92 Aku Lepas Meski Berat
93 Terasa Nyata
94 Kehancuran Febi
95 Sakit Hati Febi
96 Keputusan Fifian
97 Saling Melindungi
98 Hancur Bersama
99 Kegilaan Febi
100 Kepergian Gina
101 Keterpurukan Alex
102 Akhir Dari Semuanya
103 Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Yang selama ini aku rasakan
2
Sulit untuk memahami
3
Kesempatan sekali lagi
4
Tragedi Di Meja Makan
5
Sayang Mommy..!
6
Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7
Wanita Hebat
8
Perasaan Fifian
9
Kecelakaan
10
Gani Sayang Mommy
11
Drama Di Rumah Febi
12
Jangan Salahkan Mommy
13
Jangan Pergi Mommy
14
Suasana Panti Asuhan
15
Kecantikan Fifian..
16
Keinginan Gina
17
Pakai Cara Halus
18
Ungkapan Hati Gani
19
Pelakor VS Istri Sah
20
Fifian Pergi
21
Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22
Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23
Pintar Akting
24
Keinginan Yaris
25
Maaf Mas,Tak Sengaja..
26
Pertama Kali
27
Tangisan Gina
28
Kedatangan Yaris
29
Kamu Plin-Plan Mas
30
Febi Kecewa
31
Apakah Benar-benar Berubah..??
32
Rasa Nasi Padang
33
Fifian Adalah Milik Nya
34
Bagaimana Mas Rasanya?
35
Harapan Kosong
36
Kalung Fifian
37
Mengejar Lala
38
Lala Meninggal
39
Drama Febi
40
Kasih Sayang Ayah
41
Tidak Sanggup Lagi
42
Gani Sedih Mommy Sakit
43
Langsung Pulang..
44
Mengancam Bian
45
Ruang Rahasia
46
Datang Untuk Minta Maaf
47
Kata Maaf Dari Mulut Bian
48
Kalimat Itu Untuk Kamu
49
Alex Mencoba Tegas
50
Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51
Mencari Keberadaan Fifian
52
Ikatan Batin
53
Keputusan Yang Terbaik
54
Terlibat Perkelahian
55
Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56
Tempat Sembunyi Sementara
57
Kalung Linotin Biru
58
Surat Gugatan Cerai
59
Mendatangi Rumah Herdi
60
Merindukan Fifian
61
Penyelidikan Yaris
62
Kekecewaan Yaris
63
Ketakutan Rianti
64
Pengadilan Agama
65
Fifian Hilang
66
Pertemuan Bian Dan Humaira
67
Kita Tidak Akan Berpisah
68
Fifian Terluka
69
Kekesalan Yaris
70
Ikatan Batin
71
Pelukan Gani
72
Pertemuan Bian Dan Popi..
73
Pertemuan Rianti Dan Humaira
74
Kembalinya Ingatan Humaira
75
Ketakutan Rianti
76
Pesan Yaris
77
Aku Ingin Kamu Bahagia
78
Rencana Rianti dan Yaris
79
Dia Putri Kandungmu
80
Penyesalan Tiada Guna
81
Mengetahui Kejahatan Rianti
82
Kesakitan Rianti
83
Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84
Merasa Terpuruk
85
Rianti Mencoba Kabur
86
Kesakitan Rianti
87
Rencana Petter
88
Penyiksaan Tanpa Akhir
89
Kondisi Fifian
90
Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91
Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92
Aku Lepas Meski Berat
93
Terasa Nyata
94
Kehancuran Febi
95
Sakit Hati Febi
96
Keputusan Fifian
97
Saling Melindungi
98
Hancur Bersama
99
Kegilaan Febi
100
Kepergian Gina
101
Keterpurukan Alex
102
Akhir Dari Semuanya
103
Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!