Jangan Pergi Mommy

Alex"Grandpa, hiks." teriak Gani seraya memeluk kakek nya Rudolf..Dia adalah ayah dari Alex..

Rudolf lalu menggendong cucu nya.

"Kenapa, Sayang? Kenapa kamu menangis?"

"Mereka semua hiks, jahat. Mereka jelek-jelekin Mommy. Gani nggak suka. Gani mau pulang. Mau ketemu Mommy."

Rudolf lalu mengusap punggung cucu nya. Begitu Pun dengan Sonya juga mengusap punggung cucunya.

"Sayang kamu ngomong apa sih, nggak mungkin dong Opa, Oma, Mama, dan Daddy kamu jelek-jelekin Fifian," ucap Sonya sambil tersenyum pada Rianti dan Bian.

Gani sudah lelah untuk menjelaskan, dia hanya menangis pasrah dalam pelukan kakek baik nya. Hanya Rudolf yang baik pada Fifian.

"Grandpa, Gani mau pulang. Anterin Gani."

"Iya, Nak, kita pulang sekarang."

Rudolf lantas menatap Alex. Dia tak habis pikir Alex membiarkan Fifian pulang sendiri.

Rudolf ke sini karena Sonya mengajak nya. Sonya bilang Febi kecelakaan dan ingin menjenguk nya.

Sebenarnya Rudolf malas, tapi karena cucunya ada di sana, akhir nya Rudolf pun ikut. Dan benar saja dugaan nya, di sini ada drama yang sangat menjijikkan.

"Alex kamu juga ikut pulang sama Gani..!!"

"Alex baru tiba,Rudolf, Febi juga masih butuh Alex," ucap Rianti sambil mengusap rambut Febi..

Rudolf berdecih.

"Kenapa Febi membutuhkan Alex? Memang nya Alex siapa nya Febi? Alex cuma mantan suami. Alex nggak punya tanggung jawab lagi atas hidup Febi.."

"Pa, sudah, jangan membuat keributan,Febi lagi sakit," Alex menatap ke arah Febi yang menangis dalam pelukan Rianti. Alex tak tega melihat keadaan Febi yangterlihat lemas itu. Jika semakin banyak tekanan, Febi bisa pingsan lagi.

"Terus kenapa kalau dia sakit? Kenapa kamu merasa bertanggung jawab sama febi..Ingat, Alex, dia cuma mantan istri kamu. Harus nya wanita yang lebih kamu pedulikan itu Fifian,dia istri sah kamu."

"Iya, Pa, tau, tapi jangan marah-marah di sini juga."

Rudolf spechlees.

"Papa nggak habis pikir sama kamu. Papa nggak pernah mengajarkan kamu jadi laki-laki pengecut."

"Pengecut. Aku bukan pengecut, Pa."

"Kalau bukan pengecut apa namanya seorang suami yang membiarkan istrinya pergi sendiri dan memilih wanita lain. Dan kamu Febi, sadar diri kenapa sih. Kamu itu bukan siapa-siapa nya Alex lagi. Alex sudah punya istri dan berhenti mengganggu pernikahan Alex dan Fifian ."

"Saya nggak pernah mengganggu pernikahan Fifian dan Mas Alex, Om.Saya malah mendukung pernikahan mereka. Saya juga ikut senang selama Mas Alex bahagia. Saya hanya ingin menghabiskan waktu bersama anak-anak saya sebelum saya mati. Saya hiks, saya," Febi tak bisa melanjutkan kalimat nya, dia terisak-isak dan memeluk Rianti.

"Rudolf cukup!" tegas Bian, "Lebih baik kamu pulang saja dari pada kamu di sini dan menyakiti putri saya."

"Ohh jelas, saya juga tidak ingin berlama-lama di sini," Rudolf menatap sinis Bian dan membawa Gani pulang.

"Granpa, Gina ikut," Gina lalu turun dari ranjang dan berlari mengikuti kakek nya.

"Bian, Rianti maafkan sikap suami saya ya. Tapi saya harus pulang dan menjaga anak-anak. Alex, kalau kamu masih ingin di sini menemani Febi. Silakan saja, biar anak-anak mama yang jaga." ucap Sonya

Alex menggeleng, "Nggak, Ma. Aku ikut pulang aja."

Alex menatap Febi, "Febi cepat sembuh ya. Aku pulang dulu."

"Iya, Mas, maaf ya sudah merepotkan mu..."

"Enggak kok. Kamu nggak pernah merepotkan Mas."

Alex mengusap rambut Febi dengan lembut lalu keluar dari kamar bersama mama nya menuju ke mobil.

Sonya masuk ke dalam mobil suami nya. Sedangkan Alex masuk ke mobil nya sendiri.

Sesampai nya di rumah, Gani langsung mencari mama nya.

"Mommy, Mommy dimana? Gani pulang," teriak Gani dengan wajah ceria. Gani mencari setiap isi ruangan yang ada di dalam rumah,Gani sudah tak sabar ingin bertemu dengan mama nya.

Gani berlari kembali ada Alex, Gani, sonya dan Rudolf.

Bi yayan datang.

"Bu Fifian belum pulang, Den Gani," ucap Bi yayan

"Loh kok belum pulang, Mommy sudah pulang dari tadi,Bi." ucap Gani yang Tak percaya begitu saja, Gani lari mencari ke ruangan atas menaiki tangga menuju ke kamar mama papa nya. Kosong. Gani pun pindah ke kamar nya. Kosong juga.

Gani pun kembali turun menemui papa nya yang sedang menelpon, seperti nya menelpon mama nya..

"Daddy, Mommy nggak ada," Gani menarik-narik ujung kemeja papa nya.

"Sebentar Daddy telpon Mommy dulu." Alex mondar-mandir sambil terus menelpon Fifian Terhitung lima kali sudah dia menelpon, tapi nggak ada satu pun panggilan yang dijawab.

"Fifian.., kamu dimana? Angkat." harap Alex

Sonya berdecak, " Pemikiran Fifian masih seperti anak kecil aja. Ada masalah sedikit langsung kabur," Sonya memutar bola mata malas.

Sejak awal Sonya memang tidak merestui pernikahan Alex dan Fidian. Fifian terlalu muda, umur nya saat menikah dengan Alex baru berusia 23 tahun, sementara Alex sudah 32 tahun. Selisih mereka sepuluh tahun.

"Kalau papa ada di posisi fifian, papa bukan hanya kabur tapi juga sudah menuntut cerai ," ucap Rudolf yang mengerti dengan apa yang di rasakan fifian

"Ya sudah cerai saja. Mama lebih setuju Alex sama Fifian cerai dan Alex bisa balikan sama Febi."

"MOMMY SAMA DADDY NGGAK AKAN CERAI. NGGAK AKAN PERNAH!"

Gani berteriak dan menatap tajam Sonya..

Sonya yang melihat sikap dan ucapan Gani langsung ternganga tak percaya cucu nya berani membentak nya, sementara Rudolf tersenyum penuh bangga pada cucunya.

"Fifian angkat dong. Kamu dimana sih."

Alex terus berusaha menelpon istri nya dengan perasaan khawatir.dia benar benar takut kelihangan istri nya..

Apa benar jangan-jangan Fifian kabur?pikir Alex

"Aku mau cari Fifian dulu, Ma, Pa. Aku titip anak-anak."

Tanpa menunggu jawaban kedua orang tua dan anak-anak nya Alex langsung pergi keluar rumah dan melaju dengan mobi nya..

 "Daddy..Gani ikut...!!"

Gani ingin ikut, tapi Rudolf melarang nya, biar lah Alex sendiri yang mencari keberadaan Fifian dan mereka bisa bicara empat mata.

***

Terpopuler

Comments

Deliza Yuseva

Deliza Yuseva

lebih baik pisah dari pada hidup sma lelaki yg tidak punya pendirian tu.

2024-02-18

0

Ma Em

Ma Em

sudahlah Fifian lebih baik berpisah saja sama Alex biarkan dia bersama si febi pasti Alex akan menyesal karena telah menyia nyiakan kamu.

2023-12-14

5

lihat semua
Episodes
1 Yang selama ini aku rasakan
2 Sulit untuk memahami
3 Kesempatan sekali lagi
4 Tragedi Di Meja Makan
5 Sayang Mommy..!
6 Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7 Wanita Hebat
8 Perasaan Fifian
9 Kecelakaan
10 Gani Sayang Mommy
11 Drama Di Rumah Febi
12 Jangan Salahkan Mommy
13 Jangan Pergi Mommy
14 Suasana Panti Asuhan
15 Kecantikan Fifian..
16 Keinginan Gina
17 Pakai Cara Halus
18 Ungkapan Hati Gani
19 Pelakor VS Istri Sah
20 Fifian Pergi
21 Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22 Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23 Pintar Akting
24 Keinginan Yaris
25 Maaf Mas,Tak Sengaja..
26 Pertama Kali
27 Tangisan Gina
28 Kedatangan Yaris
29 Kamu Plin-Plan Mas
30 Febi Kecewa
31 Apakah Benar-benar Berubah..??
32 Rasa Nasi Padang
33 Fifian Adalah Milik Nya
34 Bagaimana Mas Rasanya?
35 Harapan Kosong
36 Kalung Fifian
37 Mengejar Lala
38 Lala Meninggal
39 Drama Febi
40 Kasih Sayang Ayah
41 Tidak Sanggup Lagi
42 Gani Sedih Mommy Sakit
43 Langsung Pulang..
44 Mengancam Bian
45 Ruang Rahasia
46 Datang Untuk Minta Maaf
47 Kata Maaf Dari Mulut Bian
48 Kalimat Itu Untuk Kamu
49 Alex Mencoba Tegas
50 Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51 Mencari Keberadaan Fifian
52 Ikatan Batin
53 Keputusan Yang Terbaik
54 Terlibat Perkelahian
55 Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56 Tempat Sembunyi Sementara
57 Kalung Linotin Biru
58 Surat Gugatan Cerai
59 Mendatangi Rumah Herdi
60 Merindukan Fifian
61 Penyelidikan Yaris
62 Kekecewaan Yaris
63 Ketakutan Rianti
64 Pengadilan Agama
65 Fifian Hilang
66 Pertemuan Bian Dan Humaira
67 Kita Tidak Akan Berpisah
68 Fifian Terluka
69 Kekesalan Yaris
70 Ikatan Batin
71 Pelukan Gani
72 Pertemuan Bian Dan Popi..
73 Pertemuan Rianti Dan Humaira
74 Kembalinya Ingatan Humaira
75 Ketakutan Rianti
76 Pesan Yaris
77 Aku Ingin Kamu Bahagia
78 Rencana Rianti dan Yaris
79 Dia Putri Kandungmu
80 Penyesalan Tiada Guna
81 Mengetahui Kejahatan Rianti
82 Kesakitan Rianti
83 Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84 Merasa Terpuruk
85 Rianti Mencoba Kabur
86 Kesakitan Rianti
87 Rencana Petter
88 Penyiksaan Tanpa Akhir
89 Kondisi Fifian
90 Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91 Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92 Aku Lepas Meski Berat
93 Terasa Nyata
94 Kehancuran Febi
95 Sakit Hati Febi
96 Keputusan Fifian
97 Saling Melindungi
98 Hancur Bersama
99 Kegilaan Febi
100 Kepergian Gina
101 Keterpurukan Alex
102 Akhir Dari Semuanya
103 Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Yang selama ini aku rasakan
2
Sulit untuk memahami
3
Kesempatan sekali lagi
4
Tragedi Di Meja Makan
5
Sayang Mommy..!
6
Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7
Wanita Hebat
8
Perasaan Fifian
9
Kecelakaan
10
Gani Sayang Mommy
11
Drama Di Rumah Febi
12
Jangan Salahkan Mommy
13
Jangan Pergi Mommy
14
Suasana Panti Asuhan
15
Kecantikan Fifian..
16
Keinginan Gina
17
Pakai Cara Halus
18
Ungkapan Hati Gani
19
Pelakor VS Istri Sah
20
Fifian Pergi
21
Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22
Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23
Pintar Akting
24
Keinginan Yaris
25
Maaf Mas,Tak Sengaja..
26
Pertama Kali
27
Tangisan Gina
28
Kedatangan Yaris
29
Kamu Plin-Plan Mas
30
Febi Kecewa
31
Apakah Benar-benar Berubah..??
32
Rasa Nasi Padang
33
Fifian Adalah Milik Nya
34
Bagaimana Mas Rasanya?
35
Harapan Kosong
36
Kalung Fifian
37
Mengejar Lala
38
Lala Meninggal
39
Drama Febi
40
Kasih Sayang Ayah
41
Tidak Sanggup Lagi
42
Gani Sedih Mommy Sakit
43
Langsung Pulang..
44
Mengancam Bian
45
Ruang Rahasia
46
Datang Untuk Minta Maaf
47
Kata Maaf Dari Mulut Bian
48
Kalimat Itu Untuk Kamu
49
Alex Mencoba Tegas
50
Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51
Mencari Keberadaan Fifian
52
Ikatan Batin
53
Keputusan Yang Terbaik
54
Terlibat Perkelahian
55
Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56
Tempat Sembunyi Sementara
57
Kalung Linotin Biru
58
Surat Gugatan Cerai
59
Mendatangi Rumah Herdi
60
Merindukan Fifian
61
Penyelidikan Yaris
62
Kekecewaan Yaris
63
Ketakutan Rianti
64
Pengadilan Agama
65
Fifian Hilang
66
Pertemuan Bian Dan Humaira
67
Kita Tidak Akan Berpisah
68
Fifian Terluka
69
Kekesalan Yaris
70
Ikatan Batin
71
Pelukan Gani
72
Pertemuan Bian Dan Popi..
73
Pertemuan Rianti Dan Humaira
74
Kembalinya Ingatan Humaira
75
Ketakutan Rianti
76
Pesan Yaris
77
Aku Ingin Kamu Bahagia
78
Rencana Rianti dan Yaris
79
Dia Putri Kandungmu
80
Penyesalan Tiada Guna
81
Mengetahui Kejahatan Rianti
82
Kesakitan Rianti
83
Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84
Merasa Terpuruk
85
Rianti Mencoba Kabur
86
Kesakitan Rianti
87
Rencana Petter
88
Penyiksaan Tanpa Akhir
89
Kondisi Fifian
90
Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91
Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92
Aku Lepas Meski Berat
93
Terasa Nyata
94
Kehancuran Febi
95
Sakit Hati Febi
96
Keputusan Fifian
97
Saling Melindungi
98
Hancur Bersama
99
Kegilaan Febi
100
Kepergian Gina
101
Keterpurukan Alex
102
Akhir Dari Semuanya
103
Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!