Jangan Salahkan Mommy

"Febi.."teriak alex yang kelihatan sangat khawatir

Rianti dan Bian juga menghampiri Febi, wajah mereka tampak panik.

"Mama," Gina pun berteriak tak kalah panik sambil menangis keras.

Lalu Gani...

Hanya bocah laki-laki itu yang menatap ke arah nya dengan sorot mata khawatir.

Hanya Gani yang memikirkan nya.

"Alex cepat gendong Febi dan bawa dia ke kamar." titah Bian

"Iya, Om."Alex mengikuti perintah Bian untuk menggendong Febi dan membawa nya ke dalam kamar.

Sekali ini saja, Fifian berharap suami nya menoleh ke arah nya, tapi nyata nya Alex dengan begitu fokus berlari membawa Febi dalam gendongan nya. Lagi lagi dan untuk yang kesekian kali nya Fifian merasa tersakiti oleh harapan nya sendiri.

"Mommy," Gani ingin menghampirinya, tapi Bian buru-buru menarik tangan nya."Gani ayo ikut Opa, mama kamu butuh kamu."

"Nggak mau, Mommy," Gani terus memanggil dirinya. Tapi Bian menggendong nya dengan paksa dan membawa nya pergi.

Saat itu juga air mata Fifian jatuh. Kedua tangan nya terkepal untuk menyalurkan kemarahan yang membara di dalam dada nya.

Fifian benci situasi seperti ini. Situasi yang membuat nya terlihat begitu lemah dan dengan mudah nya diinjak-injak oleh orang lain.

Memang seharusnya Fifian tidak ada di sini. Atau lebih tepat nya, tidak seharus nya Fifian hadir dalam hidup Alex. Sungguh sangat menyakitkan menjalin hubungan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalu nya. Dalam setiap langkah yang ia dan suaminya ambil, selalu ada jejak sang mantan yang mengikuti nya dari belakang.

Fifian bisa bertahan dan berjuang mati-matian untuk mempertahan kan pernikahan. Tapi jika di hati Alex sudah ada nama Febi, sampai kapan pun Fifian tidak akan pernah memenangkan perjuangan ini.

Lebih baik berhenti sampai di sini,dari pada merasakan Lelah juga harus berjuang terus sendirian. Fifian juga ingin bahagia dengan laki-laki yang mencinta inya tulus.

Dengan langkah gontai Fifian meninggalkan kediaman keluarga Bian Barata.

***

"Lepas, lepasin aku," Gani berteriak dan terus mendorong Bian.Namun Bian tetap menggendong nya paksa dan membawa nya masuk ke dalam kamar. Bian tidak ingin putri tirinya merasa sedih karena Gani lebih memilih Fifian dari pada Febi.

"Gani bisa tolong jangan membuat keributan mama kamu pingsan..!!" ucap Alex yang duduk di samping Febi dan memegang tangan Febi sambil mengkhawatirkan nya..

"Mommy pulang sendiri,dad..Gani mau temenin Mommy..!!" Gani terus meronta dalam cengkraman Bian

"Gani benci dengan dengan diri nya sendiri yang begitu lemah dan tidak bisa melawan orang-orang yang ada di sini. Gani ingin cepat dewasa dan melindungi Mommy-nya.

"Gani, Mommy Fifian bisa pulang sendiri, dia juga bawa mobil tadi," ucap Rianti sambil menahan jengkel karena sikap Gani yang lebih menyayangi Fifian..

"Benar Gani, lebih baik kamu di sini temani mama kamu yang lagi sakit," tambah Bian..

"Nggak. Aku nggak mau. Aku mau nemenin Mommy Fifian.. Minggir, lepaskan aku..!!"

Gani terus memberontak, tapi cengkraman tangan Bian dilengan nya sangat begitu kuat. Meskipun sudah tua, tenaga Bian masih kuat, anak berusia tujuh tahun itu nggak akan bisa melawan.

"LEPASIN AKUUU."

Bruakkk...

Gani kesal dan melempar vas bunga yang ada di meja.dan aontak vaa bunga tersebut pecah.. Semua orang tersentak. Febi yang pura-pura pingsan juga ikut bangun.

"Gani, APA-APAAN KAMU," bentak Alex kesal,

"Kalau pecahan kaca itu mengenai Opa Bian gimana?" Alex benar-benar tak abis pikir dengan putranya yang belakangan ini sering marah-marah dan membanting barang-barang.

"Lihat kan, Alex. Ini akibat nya kalau kamu membiarkan Gani diasuh ibu tiri nya. Fifian nggak becus mengurus anak. Kamu juga tau kan Fifian itu dari panti asuhan, dia nggak pernah diurus ayah dan ibu, lalu kamu malah menikahi nya dan menyuruh nya mengurus anak-anak kamu!" sentak Rianti yang tak habis pikir.

"Ma, udah, jangan begitu, Febi yakin Fifian bisa mengurus anak-anak dengan baik," ucap Febi

"Kamu lihat ini Alex, selama ini Fifian selalu menjelek-jelekkan Febi dan menuduh Febi sebagai pelakor, tapi Febi selalu membela Fifian.. Febi juga selalu membantu Fifian mengurus Gani dan Gina.. Buka mata kamu Alex..Fifian nggak pantas jadi istri kamu. Lebih baik kamu ceraikan dia," ucap Rianti.

"DADDY SAMA MOMMY NGGAK AKAN PERNAH CERAI!"

teriak Gani menggelegar. Sorot mata nya menajam menatap semua orang.

"JANGAN PERNAH JELEK-JELEKIN MOMMY. GANI YANG SALAH, SALAHKAN GANI..!!"

"Gani... yang sopan kamu, sama orang yang lebih tua nggak boleh berteriak," ucap Bian yang ingin menyentuh kepala Gani, tapi Gani keburu mundur menjauh dari nya...

"Gani sini, Nak, sama mama," Febi turun dari ranjang, dan ingin menghampiri putranya.

"Kenapa mama harus kembali lagi dan merusak kebahagiaan Gani,.?Gani,Gina, Daddy, sama Mommy, sudah bahagia bersama, tapi tiba-tiba mama datang dan merusak semuanya," napas Gani naik turun menahan amarah sembari menatap tajam mamanya.

"Gani, kamu tega sekali ngomong seperti itu sama mama. Mama hanya ingin bersama Gani dan Gina sebelum mama meninggal," Febi terisak-isak.

"Sayang," Rianti memeluk putri nya, lalu menatap tajam Gani

 " Keterlaluan kamu Gani.. Mama Febi ini ibu kandung kamu, tapi kamu malah membela ibu tiri kamu."

"Gani tau mana yang baik dan yang buruk."

"Secara nggak langsung kamu bilang mama Febi buruk ?" Rianti melotot marah.Gani baru saja ingin membuka mulut hendak bicara, tapi Dario berucap.

"Gani, udah cukup, sekarang kamu minta maaf sama mama kamu."

"Nggak. Gani nggak mau..!"

"Bahkan untuk meminta maaf setelah melakukan kesalahan, Gani nggak mau?" Bian menggelengkan kepala tak percaya,

"Apa yang sudah kamu dan Fifian ajarkan pada cucu saya sampai cucu saya Gani bisa sekeras kepala ini." ucap Bian seolah menyalahkan Alex dan Fifian..

"Aku sendiri juga nggak tau, Om...Alex selalu mengajarkan yang hal baik-baik untuk Gani." ucap Alex

"Kalau begitu sudah jelas, penyebab nya adalah Fifian.." sahut Rianti

"AKU BILANG MOMMY NGGAK SALAH. KENAPA KALIAN SEMUA TERUS MENERUS JELEK-JELEKIN MOMMY."

teriak Gani dengan mata yang berkaca-kaca, lalu dia berbalik badan dan berlari, namun saat sampai di ambang pintu dia menabrak seseorang..

Gani lalu mendongak melihat ke arah nya, lalu seketika air matanya yang mengalir seketika langsung berhenti seraya melihat sosok yang ada di depan nya...

Siapa orang yang di tabrak Gani..???

Tunggu Bab selanjutnya ya..!!!

Jangan lupa Like,comen,dan subscribe ya .. supaya author nya tambah semangat...

Terpopuler

Comments

maruhuntungtung

maruhuntungtung

asli cerita nya nyeseeek,baru baca bab ini udah meweek apa lgi bab"selanjutnya

2024-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Yang selama ini aku rasakan
2 Sulit untuk memahami
3 Kesempatan sekali lagi
4 Tragedi Di Meja Makan
5 Sayang Mommy..!
6 Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7 Wanita Hebat
8 Perasaan Fifian
9 Kecelakaan
10 Gani Sayang Mommy
11 Drama Di Rumah Febi
12 Jangan Salahkan Mommy
13 Jangan Pergi Mommy
14 Suasana Panti Asuhan
15 Kecantikan Fifian..
16 Keinginan Gina
17 Pakai Cara Halus
18 Ungkapan Hati Gani
19 Pelakor VS Istri Sah
20 Fifian Pergi
21 Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22 Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23 Pintar Akting
24 Keinginan Yaris
25 Maaf Mas,Tak Sengaja..
26 Pertama Kali
27 Tangisan Gina
28 Kedatangan Yaris
29 Kamu Plin-Plan Mas
30 Febi Kecewa
31 Apakah Benar-benar Berubah..??
32 Rasa Nasi Padang
33 Fifian Adalah Milik Nya
34 Bagaimana Mas Rasanya?
35 Harapan Kosong
36 Kalung Fifian
37 Mengejar Lala
38 Lala Meninggal
39 Drama Febi
40 Kasih Sayang Ayah
41 Tidak Sanggup Lagi
42 Gani Sedih Mommy Sakit
43 Langsung Pulang..
44 Mengancam Bian
45 Ruang Rahasia
46 Datang Untuk Minta Maaf
47 Kata Maaf Dari Mulut Bian
48 Kalimat Itu Untuk Kamu
49 Alex Mencoba Tegas
50 Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51 Mencari Keberadaan Fifian
52 Ikatan Batin
53 Keputusan Yang Terbaik
54 Terlibat Perkelahian
55 Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56 Tempat Sembunyi Sementara
57 Kalung Linotin Biru
58 Surat Gugatan Cerai
59 Mendatangi Rumah Herdi
60 Merindukan Fifian
61 Penyelidikan Yaris
62 Kekecewaan Yaris
63 Ketakutan Rianti
64 Pengadilan Agama
65 Fifian Hilang
66 Pertemuan Bian Dan Humaira
67 Kita Tidak Akan Berpisah
68 Fifian Terluka
69 Kekesalan Yaris
70 Ikatan Batin
71 Pelukan Gani
72 Pertemuan Bian Dan Popi..
73 Pertemuan Rianti Dan Humaira
74 Kembalinya Ingatan Humaira
75 Ketakutan Rianti
76 Pesan Yaris
77 Aku Ingin Kamu Bahagia
78 Rencana Rianti dan Yaris
79 Dia Putri Kandungmu
80 Penyesalan Tiada Guna
81 Mengetahui Kejahatan Rianti
82 Kesakitan Rianti
83 Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84 Merasa Terpuruk
85 Rianti Mencoba Kabur
86 Kesakitan Rianti
87 Rencana Petter
88 Penyiksaan Tanpa Akhir
89 Kondisi Fifian
90 Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91 Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92 Aku Lepas Meski Berat
93 Terasa Nyata
94 Kehancuran Febi
95 Sakit Hati Febi
96 Keputusan Fifian
97 Saling Melindungi
98 Hancur Bersama
99 Kegilaan Febi
100 Kepergian Gina
101 Keterpurukan Alex
102 Akhir Dari Semuanya
103 Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Yang selama ini aku rasakan
2
Sulit untuk memahami
3
Kesempatan sekali lagi
4
Tragedi Di Meja Makan
5
Sayang Mommy..!
6
Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7
Wanita Hebat
8
Perasaan Fifian
9
Kecelakaan
10
Gani Sayang Mommy
11
Drama Di Rumah Febi
12
Jangan Salahkan Mommy
13
Jangan Pergi Mommy
14
Suasana Panti Asuhan
15
Kecantikan Fifian..
16
Keinginan Gina
17
Pakai Cara Halus
18
Ungkapan Hati Gani
19
Pelakor VS Istri Sah
20
Fifian Pergi
21
Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22
Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23
Pintar Akting
24
Keinginan Yaris
25
Maaf Mas,Tak Sengaja..
26
Pertama Kali
27
Tangisan Gina
28
Kedatangan Yaris
29
Kamu Plin-Plan Mas
30
Febi Kecewa
31
Apakah Benar-benar Berubah..??
32
Rasa Nasi Padang
33
Fifian Adalah Milik Nya
34
Bagaimana Mas Rasanya?
35
Harapan Kosong
36
Kalung Fifian
37
Mengejar Lala
38
Lala Meninggal
39
Drama Febi
40
Kasih Sayang Ayah
41
Tidak Sanggup Lagi
42
Gani Sedih Mommy Sakit
43
Langsung Pulang..
44
Mengancam Bian
45
Ruang Rahasia
46
Datang Untuk Minta Maaf
47
Kata Maaf Dari Mulut Bian
48
Kalimat Itu Untuk Kamu
49
Alex Mencoba Tegas
50
Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51
Mencari Keberadaan Fifian
52
Ikatan Batin
53
Keputusan Yang Terbaik
54
Terlibat Perkelahian
55
Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56
Tempat Sembunyi Sementara
57
Kalung Linotin Biru
58
Surat Gugatan Cerai
59
Mendatangi Rumah Herdi
60
Merindukan Fifian
61
Penyelidikan Yaris
62
Kekecewaan Yaris
63
Ketakutan Rianti
64
Pengadilan Agama
65
Fifian Hilang
66
Pertemuan Bian Dan Humaira
67
Kita Tidak Akan Berpisah
68
Fifian Terluka
69
Kekesalan Yaris
70
Ikatan Batin
71
Pelukan Gani
72
Pertemuan Bian Dan Popi..
73
Pertemuan Rianti Dan Humaira
74
Kembalinya Ingatan Humaira
75
Ketakutan Rianti
76
Pesan Yaris
77
Aku Ingin Kamu Bahagia
78
Rencana Rianti dan Yaris
79
Dia Putri Kandungmu
80
Penyesalan Tiada Guna
81
Mengetahui Kejahatan Rianti
82
Kesakitan Rianti
83
Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84
Merasa Terpuruk
85
Rianti Mencoba Kabur
86
Kesakitan Rianti
87
Rencana Petter
88
Penyiksaan Tanpa Akhir
89
Kondisi Fifian
90
Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91
Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92
Aku Lepas Meski Berat
93
Terasa Nyata
94
Kehancuran Febi
95
Sakit Hati Febi
96
Keputusan Fifian
97
Saling Melindungi
98
Hancur Bersama
99
Kegilaan Febi
100
Kepergian Gina
101
Keterpurukan Alex
102
Akhir Dari Semuanya
103
Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!