Drama Di Rumah Febi

Fifian lalu menarik napas panjang dan mengeluarkan nya dengan perlahan.Karena Dia akan mempersiapkan diri menghadapi apa yang akan terjadi beberapa menit ke depan.

Ini bukan pertama kalinya Fifian datang ke rumah Febi.. Fifian sering mengantar anak-anak nya Alex ke sini. Orang tua Febi pun selalu judes dan selalu nyinyir pada nya. Fifian sampai kenyang sindiran dan hinaan dari orang tua Febi..

Fifian bisa gila beneran jika mengambil hati ucapan mereka. Karena itu mulai sekarang demi kewarasan nya Fifian tidak akan perduli dengan sikap orang tua Febi,dia akan bersikap cuek.

Tenang Fifian,ga papa, sebentar lagi kamu akan cerai dan bebas, kamu yang kuat ya, Fifian mencoba menguatkan dirinya sendiri.

"Nah itu bang Gani," ucap Gina sambil menunjuk abang nya yang sudah sampai di ambang pintu.

"Gani sini, Nak, mama ingin peluk Gani," pinta Febi sambil mengulurkan kedua tangan nya

Gani hanya diam dan justru mengeratkan genggaman tangan nya di tangan Fifian

Alex,Bian dan Rianti semua yang ada di ruangan itu menatap ke arah Fifian seolah meminta Fifian melepas kan genggaman tangan Gani..

Karena malas berdebat, Fifian pun meminta Gani untuk melepaskan genggaman tangan nya.

"Gani sayang, ayo sana peluk Mama Febi."

Gani mendongak, "Tapi Mommy..."

"Mommy ga papa, ayo, itu udah di tungguin Mama Febi."

Dengan berat hati Gani melepas genggaman tangan nya,lalu menghampiri Febi..

Febi langsung menarik tangan Gani dalam pelukan nya.

"Mama senang sekali Gani jenguk Mama."

Tak ingin menambah luka hati, Fifian memilih pergi. Alex ingin mengejar Fifian yang tengah keluar, tapi Febi menahan tangan nya.

"Mas Alex aku haus, boleh minta ambilin air di nakas itu."

"Iya, sebentar ya."

Sempat, dalam pikiran Fifian berharap Alex akan mengejarnya, tapi sekali lagi, dia dikecewakan oleh harapan nya sendiri. Fifian sudah tau harapan nya akan sia-sia, tapi aneh nya Fifian terus berharap suami nya akan berubah. Fifian berharap Alex akan memilih nya daripada Febi,, Fifian juga berharap Alex mengutamakan diri nya daripada Febi. Tapi pada akhirnya Fifian terhempas oleh harapan nya yang tak pernah terkabul.

Fifian lalu duduk di sofa,seraya bermain hp untuk mengurangi kejenuhan nya..

Namun tiba-tiba Rianti duduk di sofa single di samping nya.

Astaga, drama akan dimulai, batin Fifian merasa malas.

"Fifian gimana kabar kamu?" tanya Rianti

"Baik, Tante."

"Syukurlah. Tante ikut bahagia. Semoga kamu nggak sakit ya seperti putri, Tante."

"Iya, Tante, terima kasih doa nya."

Rianti mengernyitkan alis. Agak heran dengan perubahan sikap Fifian..Biasa nya Fifian akan mengatakan ini itu dan menuduh putri nya berbohong soal penyakit nya, tapi sekarang Fifian terlihat tidak tenang dan tidak peduli sama sekali..

"Fifian, sebagai seorang ibu, saya ingin memberikan saran untuk kamu."

"Saran apa, Tante?" tanya Fifian sambil tersenyum.

"Daripada kamu sedih dan merasakan tekanan batin terus melihat suami kamu masih mencintai wanita lain, Tante menyarankan lebih baik kamu cerai saja. Kamu perempuan yang baik, Tante yakin kamu bisa bahagia dengan laki-laki lain." saran rianti untuk Fifian

"Oke, Tante." ucap Fifian santai

"O-oke?" Rianti kaget sampai tergagang saking syoknya mendengar jawaban Fifian.

Biasanya Fifian akan membantah dan mengatakan tidak akan bercerai dengan Alex meskipun maut memisahkan, lalu sekarang tiba-tiba Fifian mengiyakan saat Rianti menyuruh nya untuk bercerai.

"Apa maksud kamu oke? Kamu mau cerai sama Alex?" Belum sempat Fifian menjawab, tiba-tiba Alex sudah datang menghampiri nya

"Fifian..!!"

Fifian menoleh dan tersenyum pada suami nya,

"Iya, tante, aku dan Mas Alex akan bercerai.tante bisa menikahkan Mas Alex dengan putri Tante ,Febi..!!"

"FIFIAN..!!!" bentak Alex tak terima.

Alex menghampiri Fifian dan mencengkeram pergelangan tangan nya.

"Tante jangan salah paham, saya dan Fifian nggak akan pernah bercerai," ucap Alex dengan tegas, lalu menatap tajam istrinya,

"Ikut aku."

Alex menarik paksa Fifian menuju ke balkon rumah Febi

"Apa-apaan kamu," Alex menghempaskan tangan istrinya, "Kenapa kamu bilang kita mau cerai sama Tante Rianti."

"Kenyataan nya begitu kan? Aku memang mau cerai."

"Aku nggak akan pernah menceraikan kamu."

"Kalau gitu bunuh aku saja, Mas."

Hati Dario mencelos.

Seketika kemarahan nya hilang, perasaan kesalvnya berubah jadi sendu. Semua kalimat murka tertahan ditenggorokan. Hanya tatapan mata sendu yang menggambarkan isi hati nya sekarang.

"Mungkin kita memang nggak berjodoh. Mungkin jodoh kamu adalah mantan istri kamu. Nggak usah dipaksa, Mas. Aku juga nggak mau jadi penghalang kebahagiaan kamu. Kita harus berpisah demi kebahagiaan kita masing-masing. Aku pasti akan selalu mengingat kamu. Kamu adalah orang yang paling aku benci di dunia ini." ucap Fifian lantang

"Kalau begitu benci aku sepuas kamu, tapi jangan pergi dari hidup ku..!!

"Sebenarnya apa yang kamu ingin kan, Mas. Kamu menahan ku tapi kamu selalu mengabaikan ku."

"Aku akan belajar."

"Belajar apa?"

"Belajar nggak mengabaikan kamu dan jadi suami yang baik."

"Dari kemarin kamu ngomong gitu terus, tapi kenyataan nya apa? Zonk. Setiap kamu bersamaku, saat Febi menelpon kamu pasti selalu pergi."

"Aku menemui Febi juga dengan alasan. Dia sakit."

Kepala Fifian rasa nya ingin pecah berdebat dengan suami nya. Debat yang tidak ada akhirnya.

"Sudahlah, Mas. Lebih baik kamu temani selingkuhan kamu, aku pulang duluan."

Fifian ingin pergi, tapi Alex menahan tangan nya dan memeluk nya dari belakang.

"Jangan pergi," Alex memohon sambil menutup mata dan menenggelamkan wajah nya di rambut istri nya.

Fifian mengepalkan tangan menahan detak jantung nya yang berdebar kuat. Bahkan di saat marah seperti ini, jantung nya masih saja deg-degan saat bersama Alex. Rasa cinta Fifian begitu besar, karena itu saat dia terluka, lukanya pun sangat sakit.

"Jangan pergi, aku mohon ," lirih Alex sambil menguatkan pelukan diperut istrinya.

Fifian memejamkan mata sejenak, lalu saat dia membuka mata, pandangan nya tertuju pada Febi yang berdiri tak jauh darinya.

Fifian hanya menatap datar, sementara Febi menatap nya penuh dendam, tatapan penuh kemarahan seolah ingin membunuh Fifian hidup-hidup.

Lalu sepersekian detik Febi tersenyum licik dan Fifian tau sebentar lagi pasti akan ada drama baru.

Bruak...

Alex tersentak kaget mendengar suara jatuh.

Saat itu juga Alex langsung melepas pelukan nya kepada Fifian dan langsung menghampiri Febi..

"Febi..!!," dengan khawatir Alex jongkok di samping febi..

"Ya Tuhan, Febi.."

Apa yang dilakukan Febi untuk menarik perhatian Alex,mantan suami nya itu..???

Nantikan Bab selanjutnya ya..!!

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

fifian lemah tdk tegas

2025-03-20

0

Deliza Yuseva

Deliza Yuseva

febi ...febi ...mudahmudah sakit yg kamu bilang benar benar dikabulkan . amiin

2024-02-18

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

drama queeennnn troosssss

2024-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Yang selama ini aku rasakan
2 Sulit untuk memahami
3 Kesempatan sekali lagi
4 Tragedi Di Meja Makan
5 Sayang Mommy..!
6 Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7 Wanita Hebat
8 Perasaan Fifian
9 Kecelakaan
10 Gani Sayang Mommy
11 Drama Di Rumah Febi
12 Jangan Salahkan Mommy
13 Jangan Pergi Mommy
14 Suasana Panti Asuhan
15 Kecantikan Fifian..
16 Keinginan Gina
17 Pakai Cara Halus
18 Ungkapan Hati Gani
19 Pelakor VS Istri Sah
20 Fifian Pergi
21 Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22 Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23 Pintar Akting
24 Keinginan Yaris
25 Maaf Mas,Tak Sengaja..
26 Pertama Kali
27 Tangisan Gina
28 Kedatangan Yaris
29 Kamu Plin-Plan Mas
30 Febi Kecewa
31 Apakah Benar-benar Berubah..??
32 Rasa Nasi Padang
33 Fifian Adalah Milik Nya
34 Bagaimana Mas Rasanya?
35 Harapan Kosong
36 Kalung Fifian
37 Mengejar Lala
38 Lala Meninggal
39 Drama Febi
40 Kasih Sayang Ayah
41 Tidak Sanggup Lagi
42 Gani Sedih Mommy Sakit
43 Langsung Pulang..
44 Mengancam Bian
45 Ruang Rahasia
46 Datang Untuk Minta Maaf
47 Kata Maaf Dari Mulut Bian
48 Kalimat Itu Untuk Kamu
49 Alex Mencoba Tegas
50 Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51 Mencari Keberadaan Fifian
52 Ikatan Batin
53 Keputusan Yang Terbaik
54 Terlibat Perkelahian
55 Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56 Tempat Sembunyi Sementara
57 Kalung Linotin Biru
58 Surat Gugatan Cerai
59 Mendatangi Rumah Herdi
60 Merindukan Fifian
61 Penyelidikan Yaris
62 Kekecewaan Yaris
63 Ketakutan Rianti
64 Pengadilan Agama
65 Fifian Hilang
66 Pertemuan Bian Dan Humaira
67 Kita Tidak Akan Berpisah
68 Fifian Terluka
69 Kekesalan Yaris
70 Ikatan Batin
71 Pelukan Gani
72 Pertemuan Bian Dan Popi..
73 Pertemuan Rianti Dan Humaira
74 Kembalinya Ingatan Humaira
75 Ketakutan Rianti
76 Pesan Yaris
77 Aku Ingin Kamu Bahagia
78 Rencana Rianti dan Yaris
79 Dia Putri Kandungmu
80 Penyesalan Tiada Guna
81 Mengetahui Kejahatan Rianti
82 Kesakitan Rianti
83 Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84 Merasa Terpuruk
85 Rianti Mencoba Kabur
86 Kesakitan Rianti
87 Rencana Petter
88 Penyiksaan Tanpa Akhir
89 Kondisi Fifian
90 Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91 Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92 Aku Lepas Meski Berat
93 Terasa Nyata
94 Kehancuran Febi
95 Sakit Hati Febi
96 Keputusan Fifian
97 Saling Melindungi
98 Hancur Bersama
99 Kegilaan Febi
100 Kepergian Gina
101 Keterpurukan Alex
102 Akhir Dari Semuanya
103 Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Yang selama ini aku rasakan
2
Sulit untuk memahami
3
Kesempatan sekali lagi
4
Tragedi Di Meja Makan
5
Sayang Mommy..!
6
Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7
Wanita Hebat
8
Perasaan Fifian
9
Kecelakaan
10
Gani Sayang Mommy
11
Drama Di Rumah Febi
12
Jangan Salahkan Mommy
13
Jangan Pergi Mommy
14
Suasana Panti Asuhan
15
Kecantikan Fifian..
16
Keinginan Gina
17
Pakai Cara Halus
18
Ungkapan Hati Gani
19
Pelakor VS Istri Sah
20
Fifian Pergi
21
Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22
Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23
Pintar Akting
24
Keinginan Yaris
25
Maaf Mas,Tak Sengaja..
26
Pertama Kali
27
Tangisan Gina
28
Kedatangan Yaris
29
Kamu Plin-Plan Mas
30
Febi Kecewa
31
Apakah Benar-benar Berubah..??
32
Rasa Nasi Padang
33
Fifian Adalah Milik Nya
34
Bagaimana Mas Rasanya?
35
Harapan Kosong
36
Kalung Fifian
37
Mengejar Lala
38
Lala Meninggal
39
Drama Febi
40
Kasih Sayang Ayah
41
Tidak Sanggup Lagi
42
Gani Sedih Mommy Sakit
43
Langsung Pulang..
44
Mengancam Bian
45
Ruang Rahasia
46
Datang Untuk Minta Maaf
47
Kata Maaf Dari Mulut Bian
48
Kalimat Itu Untuk Kamu
49
Alex Mencoba Tegas
50
Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51
Mencari Keberadaan Fifian
52
Ikatan Batin
53
Keputusan Yang Terbaik
54
Terlibat Perkelahian
55
Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56
Tempat Sembunyi Sementara
57
Kalung Linotin Biru
58
Surat Gugatan Cerai
59
Mendatangi Rumah Herdi
60
Merindukan Fifian
61
Penyelidikan Yaris
62
Kekecewaan Yaris
63
Ketakutan Rianti
64
Pengadilan Agama
65
Fifian Hilang
66
Pertemuan Bian Dan Humaira
67
Kita Tidak Akan Berpisah
68
Fifian Terluka
69
Kekesalan Yaris
70
Ikatan Batin
71
Pelukan Gani
72
Pertemuan Bian Dan Popi..
73
Pertemuan Rianti Dan Humaira
74
Kembalinya Ingatan Humaira
75
Ketakutan Rianti
76
Pesan Yaris
77
Aku Ingin Kamu Bahagia
78
Rencana Rianti dan Yaris
79
Dia Putri Kandungmu
80
Penyesalan Tiada Guna
81
Mengetahui Kejahatan Rianti
82
Kesakitan Rianti
83
Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84
Merasa Terpuruk
85
Rianti Mencoba Kabur
86
Kesakitan Rianti
87
Rencana Petter
88
Penyiksaan Tanpa Akhir
89
Kondisi Fifian
90
Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91
Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92
Aku Lepas Meski Berat
93
Terasa Nyata
94
Kehancuran Febi
95
Sakit Hati Febi
96
Keputusan Fifian
97
Saling Melindungi
98
Hancur Bersama
99
Kegilaan Febi
100
Kepergian Gina
101
Keterpurukan Alex
102
Akhir Dari Semuanya
103
Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!