Kecelakaan

Kalau kamu tetap di sini dan melanjutkan percintaan kita, aku akan membatalkan gugatan cerai ini..!!" ucap Fifian..

Alex diam cukup lama,sedangkan Fifian menatap punggung suaminya dengan penuh harap.. Fifian berharap untuk kali ini saja suami nya mau memilih diri nya..

Alex berbalik badan,"Jangan menempatkan ku pada posisi sulit,bisa tolong mengerti keadaan, Febi masuk rumah sakit dan membutuhkan ku.."

"Memang nya aku gak butuh kamu,mas..??"

"Kita bisa melakukan nya nanti malam.."

"Bukan itu,bukan soal sexs..!!"

"Lalu apa,luka kan juga udah baik baik aja kan..?!"

Air mata nya sudah tak terbendung, Fifian pun segera tiduran dan menarik selimut hingga menutupi seluruh wajah nya agar air mata nya tak terlihat oleh suaminya.

"Fifian.."

"Pergilah. Kamu benar, Febi lebih membutuhkan diri mu.."

Alex benar-benar dilema. Sebenar nya dia juga tidak ingin pergi, tapi Febi membutuhkan nya. Kata dokter umur Febi tidak panjang Alex ingin membuat sahabat kecil nya itu bahagia di detik-detik terakhir dalam hidup nya.

"Aku akan segera pulang."

Alex pada akhirnya memilih pergi. Menutup pintu dan meninggalkan Fifian sendiri. Seketika itu tangis nya pecah. Fifian menangis sekeras mungkin.

Selama tiga tahun ini tak terhitung berapa kali dia menangis. Padahal dulu sebelum menikah, apapun masalah nya, apapun rintangan hidup nya, Fifian jarang menangis. Namun sekarang, hatinya jadi mudah terluka dan mudah menangis."Capek, aku capek, hiks," Fifian mencengkeram selimut dan terisak-isak.

***

sesampainya Alex di rumah sakit..

"Gimana keadaan Febi, Om?"

"Untunglah lukanya nggak parah."

"Syukurlah," Alex menghembuskan napas lega.

Bian pun mengangguk.

"Terima kasih ya Alex, kamu masih mau datang menjenguk Febi," ucap Rianti, mama Febi.

"Tante ngomong apa sih, tentu saja saya pasti datang."

"Seandainya kamu masihnmenjadi suami Febi, semua ini nggak akan terjadi."

Lalu Rianti menangis,sedih memikirkan nasib putrinya.

"Febi terlalu mencintai kamu dan tidak ingin membuat kamu susah, karena itu Febi pura-pura selingkuh agar kamu menceraikan nya. Dia mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan kamu. Febi perempuan yang sangat baik. Tapi pada akhirnya dia menderita sendiri."

Bian mengusap pundak istrinya, "Sudahlah, jangan menangis terus."

"Bagaimana aku nggak nangis, Pa. Anak kita hidup nya sangat menderita. Seandai nya bisa, aku ingin menggantikan posisi Febi.."

"Selama ada Alex penderitaan putri kita akan berkurang," Bian menatap alex dengan sorot mata penuh harap.

"Om titip putri Om ya, tolong beri dia kebahagiaan di sisa-sisa umur nya. Febi hanya ingin menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dia sayangi, terutama kamu, Gina dan Gani.." ucap Bian mencoba meyakinkan Alex

"Iya, Om, saya akan menjaga Febi.."

"Terima kasih, ngomong-ngomong apa kamu masih mencintai Febi?" tanya Bian.

Alex terdiam.

Rianti menggenggam tangan Alex

"Tante tidak tau, apakah kamu masih mencintai Febi atau tidak, tapi satu hal yang Tante minta, tolong jaga dia ya, perlakukan dia dengan baik." pesan Rianti

"Iya, Tante."

"Ya sudah sana masuk, sudah dari tadi Febi menunggu kamu," ucap Bian sambil menepuk bahu Alex

"Iya, Om."

Alex tersenyum sekilas pada mantan ayah dan ibu mertua nya lalu masuk ke dalam ruang rawat Febi..

"Mas Alex," rengek Febi.

"Hai," Alex tersenyum dan duduk di kursi samping brankar.

"Gimana keadaan kamu?"

Febi ingin duduk dan dengan cekatan Alex membantunya duduk, tak lupa dia meletakkan dua bantal di belakang tubuh Febi agar posisi duduk nya lebih nyaman.

"Tangan aku sakit," Febi menunjukkan tangan nya yang diperban.

"Kok kamu bisa kecelakaan sih, lain kali hati-hati."

"Aku mau nyebrang, terus nggak tau ada motor."

"Motor? Perasaan tadi Om Bian bilang kamu keserempet mobil."

Febi pun tampak kegalagapan.Iya motornya menghindar, mobil di belakang nya yang jadinya nabrak aku."

"Oh gitu. Yaudah mulainsekarang kalau nyebrang harus liat kanan kiri dulu."

Iya, Mas."

Febi tersenyum, hati senang sekali Alex datang, nggak sia-sia usahanya menabrakkan diri. Untung saja lukanya nggak parah. Febi akan melakukan apapun untuk menarik perhatian Alex. Febi juga akan melakukan apapun agar mantan suami nya ini rujuk lagi dengan nya.

"Hari ini kamu bisa langsung pulang?"

Febi mengangguk, "Dokter bilang aku boleh pulang sore ini, tapi harus bedrest. SetelahnInfus ini habis aku bisa langsung pulang. Kamu mau anterin aku pulang kan?"

Alex diam sesaat. Dia kembali dilema, di sisi lain dia ingin segera pulang, takut kalau tiba-tiba Fifian kabur, tapi di satu sisi dia juga tidak tega meninggalkan Febi, Apalagi Alex sudah berjanji pada kedua orang tua Febi akan menjaga Febi selalu.

"Mas Alex" Febi menggenggam tangan Alex dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Aku nggak minta kamu temenin aku sampai malam atau menginap di rumah ku kok. Aku tau kamu sudah menikah dan kamu juga ingin menghabiskan waktu bersama Fifian. Aku mengerti posisiku hanya orang luar, aku sudah nggak berhak atas kamu. A-aku hiks."

Febi tak sanggup mengatakan apapun lagi, air matanya mengalir begitu saja.

"Ssttt jangan nangis ya," Alex menarik Febi dalam pelukannya.

"Maafkan aku, Mas. Aku sudah menyusahkan mu."

"Nggak. Kamu nggak menyusahkan ku. Kamu jangan berpikir yang berat-berat nanti kamu stress. Kamu harus happy supaya cepat sembuh. Ingat kan kata dokter kamu barus bahagia."

"Kebahagiaan ku hanya kamu. Aku selalu ingin dekat dengan kamu. Aku ingin kamu menemani ku dua puluh empat jam. Selain itu aku juga ingin bersama dengan anak-anak terus. Tapi aku nggak mau egois, aku juga memikirkan perasaan Fifian.. Karena itu aku nggak pernah nuntut kamu melakukan apapun untuk ku.Tapi kenapa Fifian sangat membenciku. Dia juga tau umurku nggak lama, tapi kenapa dia jahat banget nuduh aku pelakor."

"Nggak, kamu bukan pelakor. Kamu nggak usah dengerin apa kata Fifian. Dia sebenarnya baik, mungkin karena emosi dia jadi ngomong begitu."

Febi agak kesal dengan jawaban Alex yang mengatakan kalau Fifian itu sebenarnya baik. Tak apa, ini masih awal, Febi yakin bisa merebut hati Alex.. dan Alex akan kembali dalam pelukannya. Febi juga akan segera mendepak Fifian dari hidup Alex

***

waktu menunjukannJam sebelas siang, Fifian menjemput anak-anak ke sekolah. Selama enam bulan ini, tepat nya setelah Febi kembali, biasanya Febi yang menjemput anak-anak. Tapi karena Febi yang 'katanya' kecelakaan itu, jadinya Fifian yang datang ke sekolah.

"Kecelakaan beneran ternyata...tau rasa dia," gumam Fifian sambil melajukan mobil.

Fifian benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Febi.. Segitu besarnya keinginan untuk kembali pada Alex sampai dia berpura-pura sakit kanker bahkan pura-pura kecelakaan..

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

dasar baningan. fifian tetlalu lembek. kau akan di jadikan serep trs sam alex. cari kebahagiaan kau sendiri

2025-03-20

0

Ifah Ifah

Ifah Ifah

tlong yah thor fifian kabur aj dari Alex, biar Alex tahu rasa d tinggal fifian 😭😭😭

2025-03-31

0

Deliza Yuseva

Deliza Yuseva

bodoh kamu fifian ...

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Yang selama ini aku rasakan
2 Sulit untuk memahami
3 Kesempatan sekali lagi
4 Tragedi Di Meja Makan
5 Sayang Mommy..!
6 Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7 Wanita Hebat
8 Perasaan Fifian
9 Kecelakaan
10 Gani Sayang Mommy
11 Drama Di Rumah Febi
12 Jangan Salahkan Mommy
13 Jangan Pergi Mommy
14 Suasana Panti Asuhan
15 Kecantikan Fifian..
16 Keinginan Gina
17 Pakai Cara Halus
18 Ungkapan Hati Gani
19 Pelakor VS Istri Sah
20 Fifian Pergi
21 Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22 Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23 Pintar Akting
24 Keinginan Yaris
25 Maaf Mas,Tak Sengaja..
26 Pertama Kali
27 Tangisan Gina
28 Kedatangan Yaris
29 Kamu Plin-Plan Mas
30 Febi Kecewa
31 Apakah Benar-benar Berubah..??
32 Rasa Nasi Padang
33 Fifian Adalah Milik Nya
34 Bagaimana Mas Rasanya?
35 Harapan Kosong
36 Kalung Fifian
37 Mengejar Lala
38 Lala Meninggal
39 Drama Febi
40 Kasih Sayang Ayah
41 Tidak Sanggup Lagi
42 Gani Sedih Mommy Sakit
43 Langsung Pulang..
44 Mengancam Bian
45 Ruang Rahasia
46 Datang Untuk Minta Maaf
47 Kata Maaf Dari Mulut Bian
48 Kalimat Itu Untuk Kamu
49 Alex Mencoba Tegas
50 Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51 Mencari Keberadaan Fifian
52 Ikatan Batin
53 Keputusan Yang Terbaik
54 Terlibat Perkelahian
55 Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56 Tempat Sembunyi Sementara
57 Kalung Linotin Biru
58 Surat Gugatan Cerai
59 Mendatangi Rumah Herdi
60 Merindukan Fifian
61 Penyelidikan Yaris
62 Kekecewaan Yaris
63 Ketakutan Rianti
64 Pengadilan Agama
65 Fifian Hilang
66 Pertemuan Bian Dan Humaira
67 Kita Tidak Akan Berpisah
68 Fifian Terluka
69 Kekesalan Yaris
70 Ikatan Batin
71 Pelukan Gani
72 Pertemuan Bian Dan Popi..
73 Pertemuan Rianti Dan Humaira
74 Kembalinya Ingatan Humaira
75 Ketakutan Rianti
76 Pesan Yaris
77 Aku Ingin Kamu Bahagia
78 Rencana Rianti dan Yaris
79 Dia Putri Kandungmu
80 Penyesalan Tiada Guna
81 Mengetahui Kejahatan Rianti
82 Kesakitan Rianti
83 Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84 Merasa Terpuruk
85 Rianti Mencoba Kabur
86 Kesakitan Rianti
87 Rencana Petter
88 Penyiksaan Tanpa Akhir
89 Kondisi Fifian
90 Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91 Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92 Aku Lepas Meski Berat
93 Terasa Nyata
94 Kehancuran Febi
95 Sakit Hati Febi
96 Keputusan Fifian
97 Saling Melindungi
98 Hancur Bersama
99 Kegilaan Febi
100 Kepergian Gina
101 Keterpurukan Alex
102 Akhir Dari Semuanya
103 Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Yang selama ini aku rasakan
2
Sulit untuk memahami
3
Kesempatan sekali lagi
4
Tragedi Di Meja Makan
5
Sayang Mommy..!
6
Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7
Wanita Hebat
8
Perasaan Fifian
9
Kecelakaan
10
Gani Sayang Mommy
11
Drama Di Rumah Febi
12
Jangan Salahkan Mommy
13
Jangan Pergi Mommy
14
Suasana Panti Asuhan
15
Kecantikan Fifian..
16
Keinginan Gina
17
Pakai Cara Halus
18
Ungkapan Hati Gani
19
Pelakor VS Istri Sah
20
Fifian Pergi
21
Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22
Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23
Pintar Akting
24
Keinginan Yaris
25
Maaf Mas,Tak Sengaja..
26
Pertama Kali
27
Tangisan Gina
28
Kedatangan Yaris
29
Kamu Plin-Plan Mas
30
Febi Kecewa
31
Apakah Benar-benar Berubah..??
32
Rasa Nasi Padang
33
Fifian Adalah Milik Nya
34
Bagaimana Mas Rasanya?
35
Harapan Kosong
36
Kalung Fifian
37
Mengejar Lala
38
Lala Meninggal
39
Drama Febi
40
Kasih Sayang Ayah
41
Tidak Sanggup Lagi
42
Gani Sedih Mommy Sakit
43
Langsung Pulang..
44
Mengancam Bian
45
Ruang Rahasia
46
Datang Untuk Minta Maaf
47
Kata Maaf Dari Mulut Bian
48
Kalimat Itu Untuk Kamu
49
Alex Mencoba Tegas
50
Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51
Mencari Keberadaan Fifian
52
Ikatan Batin
53
Keputusan Yang Terbaik
54
Terlibat Perkelahian
55
Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56
Tempat Sembunyi Sementara
57
Kalung Linotin Biru
58
Surat Gugatan Cerai
59
Mendatangi Rumah Herdi
60
Merindukan Fifian
61
Penyelidikan Yaris
62
Kekecewaan Yaris
63
Ketakutan Rianti
64
Pengadilan Agama
65
Fifian Hilang
66
Pertemuan Bian Dan Humaira
67
Kita Tidak Akan Berpisah
68
Fifian Terluka
69
Kekesalan Yaris
70
Ikatan Batin
71
Pelukan Gani
72
Pertemuan Bian Dan Popi..
73
Pertemuan Rianti Dan Humaira
74
Kembalinya Ingatan Humaira
75
Ketakutan Rianti
76
Pesan Yaris
77
Aku Ingin Kamu Bahagia
78
Rencana Rianti dan Yaris
79
Dia Putri Kandungmu
80
Penyesalan Tiada Guna
81
Mengetahui Kejahatan Rianti
82
Kesakitan Rianti
83
Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84
Merasa Terpuruk
85
Rianti Mencoba Kabur
86
Kesakitan Rianti
87
Rencana Petter
88
Penyiksaan Tanpa Akhir
89
Kondisi Fifian
90
Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91
Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92
Aku Lepas Meski Berat
93
Terasa Nyata
94
Kehancuran Febi
95
Sakit Hati Febi
96
Keputusan Fifian
97
Saling Melindungi
98
Hancur Bersama
99
Kegilaan Febi
100
Kepergian Gina
101
Keterpurukan Alex
102
Akhir Dari Semuanya
103
Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!