Perasaan Fifian

Alex merasa heran, luka bakar itu pasti sangat sakit, tapi Fifian sama sekali tak berteriak atau menangis sedikit Pun ,bahkan saat kakinya terkena pecahan beling tadi pagi, Fifian tidak bereaksi apa-apa,dan tidak menyadari kaki nya terluka.. berbeda dengan Febi yang dikit-dikit mengeluh dan menangis.

Fifian ternyata perempuan yang sangat hebat.

Ah, sejak dulu juga Fifian memang wanita hebat. Dia sangat cerdas, disiplin dan perfect, karena itu Alex memilih nya menjadi sekretaris nya.

"Mas sini es batu nya, malah bengong."

Alex langsung mengerjab, menghampiri dan duduk di samping Fifian..

"Sini mas..!!"

"Aku aja," Alex meraih tangan istrinya dan menempelkan es batu ke punggung tangannya yang terkena luka..

"Sakit nggak?" tanya Alex

"Luka gini sih nggak ada apa-apanya mas, dibandingkan dengan luka yang sudah kamu berikan," jawab Fifian yang acuh tak acuh.

Alex sebenarnya agak bingung kenapa Fifian sangat merasa sakit hati.

Menurut nya kebebasan itu segala nya. Alex akan sangat bahagia jika diberi kebebasan melakukan apapun, nggak di kekang atau larang ini itu, tapi Fifian justru berbanding terbalik,dia malah marah dan sedih.Dan secara nggak langsung kan Fifian merasa ingin dikekang.. Bukan nya dikekang itu nggak enak ya? Kok aneh sih??Selain itu, Alex juga sudah memberi banyak uang dan fasilitas kepada Fifian..

Alex bahkan memberi Fifian black card, tapi Fifian terlihat tak peduli. Selama tiga tahun menikah ini, Fifian nggak pernah membeli satu pun barang barang mahal. Berbeda sekali dengan Febi yang suka membeli barang-barang mewah.

Alex sampai bingung sendiri dan nggak mengerti jalan pikiran perempuan.

"Mana salep nya mas..??"

Alex mengambil salep dikotak P3K, tapi Fifian ingin merebutnya.

"Aku aja. Aku bisa sendiri, tangan aku yang satunya nggak kenapa-napa."

"Bisa diem nggak!"

"Nggak bisa."

Alex seraya mendongak, menatap tajam gadis nakal ini, tapi seolah tak mau kalah Fifian nmenatap tajam balik padanya.

"Apa? Kamu pikir aku takut kamu tatap kayak gitu? Nggak! Aku nggak takut."Alex memiringkan kepala sembari berdesis bingung.

"Kenapa kamu tiba-tiba berubah," tanya Alex

"Apanya yang berubah."

"Dulu kamu nggak pernah protes dan selalu nurut, kamu bahkan keliatan takut sama aku," heran Alex sambil melaburkan salep di bekas luka Fifian

"Takut? Aku nggak pernah takut sama kamu, Mas. Sedikitpun. Aku diam karena aku pikir kamu memang masih butuh waktu mencintaiku, tapi ternyata ada wanita lain di hati kamu, pantas saja kamu nggak pernah bisa mencintaiku."

Selesai mengobati, Alex meletakkan salep ke dalam kotak P3K.

"Kalau kamu,apa kamu mencintaiku?" tanya Alex dengan wajah yang super polos sambil mengerjabkan mata..

Untuk orang yang baru mengenal Alex, mereka akan berpikir bahwa Alex ini tipe cowok yang nggak tau apa-apa, berwajah polos dan berhati lembut..

Padahal aslinya, jika dia sudah marah, dia seperti jelmaan iblis. Atau emang itu jangan-jangan trik Alex untuk meluluhkan hati lawan bicaranya.

Fifian sama sekali nggak akan terperdaya.

"Dulu iya," jawab Fifian cuek.

"Sekarang masih kan?"

"Enggak."

"Bohong."

"Kalau aku masih cinta sama kamu, aku nggak akan minta cerai." jelas Fifian

Brukk...

Fifian tersentak saat tiba-tiba Alex mendorong nya di kasur. Belum sempat dia menolak, Alex sudah menahan kedua tangan nya di atas kepala.

"Mas, minggir."

Alex tak menghiraukan permintaan Fifian dan malah mendaratkan ciuman di bibir nya. Fifian membelakak kan mata terkejut. Mau protes, kedua tangan nya di cengkram erat oleh tangan alex dan tubuh nya pun ditindih. Fifian pun tidak bisa melawan dan akhirnya pasrah saja mendapat ciuman kasar dari Alex. Lalu saat dia berhenti berontak,barulah Alex mencium nya dengan lembut.

"Mas, udah," lirih Fifian

Alex tidak menjawab dan malah meneruskan aksinya. Fifian tidak mengerti kenapa tiba-tiba sekarang Alex jadi sangat bernafsu padanya. Belakangan ini dia sering mencuri ciuman atau berbagai modus untuk menyentuhcnya. Mungkin ini salah satu trik Alex untuk mempertahankan pernikahan nya. Tapi Fifian nggak mau bercinta dengan cara begini.Karena Alex tidak tulus.

"Mas, lepas, aku nggak mau." protes Fifian

Meskipun Fifian terus memberontak, tubuhnya seolah menerima dengan baik. Bahkan tanpa sadar dia pun membalas ciuman suaminya..

Ciuman ini...

Ciuman yang begitu dia dambakan selama tiga tahun, bagaimana mungkin Fifian bisa menolak ku. pikir Alex

"Yes, sayang, begitu. Buka mulut kamu."

Seolah terhipnotis, Fifian menurut saja saat Alex menyuruhnya membuka mulut. Lalu lidah naka lnya menerobos masuk. Alex melepas cengkraman tangan nya dan mengarahkan tangan Fifian agar melingkar di lehernya.sontak Tangan Fifian secara otomatis langsung meremas belakang rambut Alex

"Aku suka, lakukan," gumam Alex memberikan kebebaskan untuk Fifian

Alex kembali melanjutkan aksinya, namun tiba-tiba ponselnya berdering..

Lalu Alex mengumpat seraya mengambil ponsel nya, sehingga ciuman nya terlepas.Tapi entah setan apa yang merasuki diri Fifian..

Dia menarik kembali tubuh Alex dan mencium kembali bibirnya.

"Woo woo girl,pelan-pelan. Tenang," Alex terkekeh.

Dia melihat kembali ponsel nya dan terkejut melihat nama yang tertera di ponsel nya,ada nama Om Bian, papa nya Febi telpon.

"Halo, Om." jawab Alex

"Bisa tolong ke rumah sakit sekarang. Febi baru saja mengalami kecelakaan"

"Apa? Febi kecelakaan? Kok bisa om..!!"

Alex terkaget dan langsung turun dari kasur. Fifian langsung tersentak..

Tersentak dari gairah yang menggebu-gebu dan tersentak dari mimpi indah nya.. Alex yang begitu mendengar Febi kecelakaan dan langsung mengakhiri ciuman mereka begitu saja seperti mematahkan sayap-sayap Fifian yang sudah terlanjur terbang tinggi, hingga ia terhembas dengan keras di lautan kenyataan..

Kenyataan bahwa, sampai kapan pun Alex tidak akan pernah menjadi milik nya.

"Febi tadi ingin ke kantor kamu, tapi dia malah ke tabrak mobil..Sekarang Dia sudah di bawa ke rumah sakit,dan Febi terus memanggil manggil nama kamu.. Om bingung harus bagaimana. Tolong ke RS Medika sekarang ya..!"

"Iya, Om, aku ke sana sekarang."

Alex memasukkan ponsel ke dalam saku, lalu menatap istrinya.

"Fifian aku pergi dulu ya, nanti malam kita lanjut lagi.." Alex lantas mencium kening istrinya.

Tanpa menunggu jawaban istrinya, Alex bergegas menuju ke pintu. Namun begitu ia memegang knop pintu,tiba tiba gerakan nya tertahan mendengar kalimat istrinya..

"Kalau kamu tetap di sini dan melanjutkan percintaan kita, aku akan membatalkan gugatan cerai ini..!!" ucap Fifian..

Apakah Alex akan terus pergi dan tak menghiraukan ucapan Fifian??? ?Dan malah memilih Febi..

Tunggu Bab selanjutnya ya..!!!

Episodes
1 Yang selama ini aku rasakan
2 Sulit untuk memahami
3 Kesempatan sekali lagi
4 Tragedi Di Meja Makan
5 Sayang Mommy..!
6 Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7 Wanita Hebat
8 Perasaan Fifian
9 Kecelakaan
10 Gani Sayang Mommy
11 Drama Di Rumah Febi
12 Jangan Salahkan Mommy
13 Jangan Pergi Mommy
14 Suasana Panti Asuhan
15 Kecantikan Fifian..
16 Keinginan Gina
17 Pakai Cara Halus
18 Ungkapan Hati Gani
19 Pelakor VS Istri Sah
20 Fifian Pergi
21 Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22 Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23 Pintar Akting
24 Keinginan Yaris
25 Maaf Mas,Tak Sengaja..
26 Pertama Kali
27 Tangisan Gina
28 Kedatangan Yaris
29 Kamu Plin-Plan Mas
30 Febi Kecewa
31 Apakah Benar-benar Berubah..??
32 Rasa Nasi Padang
33 Fifian Adalah Milik Nya
34 Bagaimana Mas Rasanya?
35 Harapan Kosong
36 Kalung Fifian
37 Mengejar Lala
38 Lala Meninggal
39 Drama Febi
40 Kasih Sayang Ayah
41 Tidak Sanggup Lagi
42 Gani Sedih Mommy Sakit
43 Langsung Pulang..
44 Mengancam Bian
45 Ruang Rahasia
46 Datang Untuk Minta Maaf
47 Kata Maaf Dari Mulut Bian
48 Kalimat Itu Untuk Kamu
49 Alex Mencoba Tegas
50 Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51 Mencari Keberadaan Fifian
52 Ikatan Batin
53 Keputusan Yang Terbaik
54 Terlibat Perkelahian
55 Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56 Tempat Sembunyi Sementara
57 Kalung Linotin Biru
58 Surat Gugatan Cerai
59 Mendatangi Rumah Herdi
60 Merindukan Fifian
61 Penyelidikan Yaris
62 Kekecewaan Yaris
63 Ketakutan Rianti
64 Pengadilan Agama
65 Fifian Hilang
66 Pertemuan Bian Dan Humaira
67 Kita Tidak Akan Berpisah
68 Fifian Terluka
69 Kekesalan Yaris
70 Ikatan Batin
71 Pelukan Gani
72 Pertemuan Bian Dan Popi..
73 Pertemuan Rianti Dan Humaira
74 Kembalinya Ingatan Humaira
75 Ketakutan Rianti
76 Pesan Yaris
77 Aku Ingin Kamu Bahagia
78 Rencana Rianti dan Yaris
79 Dia Putri Kandungmu
80 Penyesalan Tiada Guna
81 Mengetahui Kejahatan Rianti
82 Kesakitan Rianti
83 Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84 Merasa Terpuruk
85 Rianti Mencoba Kabur
86 Kesakitan Rianti
87 Rencana Petter
88 Penyiksaan Tanpa Akhir
89 Kondisi Fifian
90 Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91 Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92 Aku Lepas Meski Berat
93 Terasa Nyata
94 Kehancuran Febi
95 Sakit Hati Febi
96 Keputusan Fifian
97 Saling Melindungi
98 Hancur Bersama
99 Kegilaan Febi
100 Kepergian Gina
101 Keterpurukan Alex
102 Akhir Dari Semuanya
103 Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Yang selama ini aku rasakan
2
Sulit untuk memahami
3
Kesempatan sekali lagi
4
Tragedi Di Meja Makan
5
Sayang Mommy..!
6
Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7
Wanita Hebat
8
Perasaan Fifian
9
Kecelakaan
10
Gani Sayang Mommy
11
Drama Di Rumah Febi
12
Jangan Salahkan Mommy
13
Jangan Pergi Mommy
14
Suasana Panti Asuhan
15
Kecantikan Fifian..
16
Keinginan Gina
17
Pakai Cara Halus
18
Ungkapan Hati Gani
19
Pelakor VS Istri Sah
20
Fifian Pergi
21
Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22
Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23
Pintar Akting
24
Keinginan Yaris
25
Maaf Mas,Tak Sengaja..
26
Pertama Kali
27
Tangisan Gina
28
Kedatangan Yaris
29
Kamu Plin-Plan Mas
30
Febi Kecewa
31
Apakah Benar-benar Berubah..??
32
Rasa Nasi Padang
33
Fifian Adalah Milik Nya
34
Bagaimana Mas Rasanya?
35
Harapan Kosong
36
Kalung Fifian
37
Mengejar Lala
38
Lala Meninggal
39
Drama Febi
40
Kasih Sayang Ayah
41
Tidak Sanggup Lagi
42
Gani Sedih Mommy Sakit
43
Langsung Pulang..
44
Mengancam Bian
45
Ruang Rahasia
46
Datang Untuk Minta Maaf
47
Kata Maaf Dari Mulut Bian
48
Kalimat Itu Untuk Kamu
49
Alex Mencoba Tegas
50
Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51
Mencari Keberadaan Fifian
52
Ikatan Batin
53
Keputusan Yang Terbaik
54
Terlibat Perkelahian
55
Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56
Tempat Sembunyi Sementara
57
Kalung Linotin Biru
58
Surat Gugatan Cerai
59
Mendatangi Rumah Herdi
60
Merindukan Fifian
61
Penyelidikan Yaris
62
Kekecewaan Yaris
63
Ketakutan Rianti
64
Pengadilan Agama
65
Fifian Hilang
66
Pertemuan Bian Dan Humaira
67
Kita Tidak Akan Berpisah
68
Fifian Terluka
69
Kekesalan Yaris
70
Ikatan Batin
71
Pelukan Gani
72
Pertemuan Bian Dan Popi..
73
Pertemuan Rianti Dan Humaira
74
Kembalinya Ingatan Humaira
75
Ketakutan Rianti
76
Pesan Yaris
77
Aku Ingin Kamu Bahagia
78
Rencana Rianti dan Yaris
79
Dia Putri Kandungmu
80
Penyesalan Tiada Guna
81
Mengetahui Kejahatan Rianti
82
Kesakitan Rianti
83
Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84
Merasa Terpuruk
85
Rianti Mencoba Kabur
86
Kesakitan Rianti
87
Rencana Petter
88
Penyiksaan Tanpa Akhir
89
Kondisi Fifian
90
Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91
Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92
Aku Lepas Meski Berat
93
Terasa Nyata
94
Kehancuran Febi
95
Sakit Hati Febi
96
Keputusan Fifian
97
Saling Melindungi
98
Hancur Bersama
99
Kegilaan Febi
100
Kepergian Gina
101
Keterpurukan Alex
102
Akhir Dari Semuanya
103
Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!