Sulit untuk memahami

Semua memang tidak mudah untuk Fifian..

Berpisah dengan pria yang sangat dia cintai rasanya sakit sekali. Tapi jauh lebih sakit bila terus bersama laki-laki yang dicintai tapi bagaikan orang asing.

Fifian kembali ke kamar, membanting tubuhnya di kasur, menarik selimut dan menutup tubuhnya hingga kepala.

"Jahat. Aku benci kamu Mas. Aku benci," Fifian menangis sambil terisak sambil memukul-mukul bantal seolah sedang memukul suaminya.

Tiga tahun sudah Fifian bersabar, tapi sekarang Fifian sudah sangat lelah.

Apalagi selama enam bulan ini setelah mantan istri nya kembali dan masuk ke dalam pernikahan mereka, Fifian sudah berjuang. Tapi mau sekuat apapun Fifian berjuang jika dihati suaminya masih ada nama Febi, sampai kapanpun Fifian tidak akan mendapatkan cinta Alexander

Tak lama terdengar suara pintu terbuka.

Fifian langsung menghentikan tangisan nya.Alexander pun masuk dan duduk di tepi kasur, tepat di samping istrinya.

"Fifian."

"Aku mau tidur."

"Kita belum selesai bicara."

"Aku sedang sibuk," Fifian menjawab dengan jawaban yang selalu di ucapakan sang suami

"Sibuk apa? Kamu cuma rebahan doang."

"Ya... sibuk rebahan."

Alexander berdecak lalu menarik selimut nya hingga wajah Fifian terlihat. Sontak saja Fifian langsung melotot tak terima.

"Aku mau tidur! Aku nggak mau bicara lagi sama kamu, keputusanku juga udah bulat dan nggak bisa diganggu gugat. Aku mau tetap cerai, Mas."

"Duduk dulu."

"Nggak!"

Alexander mencengkeram pelan bahu Fifian dan menariknya paksa hingga tubuh mungil itu terduduk. Tapi Fifian menolak dan terus mendorongnya.

"Aku bilang aku nggak mau bicara sama kamu!!"

" Lepas -hmppp."

Gerakan tangan Fifian yang memberontak terhenti, keduanya matanya melotot terkejut saat tiba-tiba suaminya mencium bibirnya. Selama tiga tahun menikah ini pertama kali nya Alexander mencium bibirnya.

"Ma-mas."

Fifian terdiam untuk sesaat. Ciuman yang begitu dia dambakan selama tiga tahun ini nggak akan Mempengaruhi nya apapun. Keputusan Fifian sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat.

"Mas, berhenti."

"Kenapa? Bukankah ini yang kamu mau?"

Seketika rasa gugup dan detak jantung yang menggila sirna.fifian marah. Saking marahnya sampai tubuhnya terasa panas. Sementara Alexander mengira panas tubuh Fifian karena ciuman yang dia berikan.

"Aku akan memberikan ini untukmu, tapi bertahan lah denganku dan anak-anak."

Plak...

Alexander tersentak tiba-tiba ketika istrinya menamparnya.

"Bahkan setelah aku menjelaskan panjang lebar tadi kamu masih nggak mengerti kenapa aku minta cerai!"

Alexander turun dari tubuh istrinya dan duduk di kasur,begitu pun dengan fifian yang duduk sambil menarik selimut hingga menutupi dada nya yang hanya dibalut bra merah.

"Aku mengerti. Kamu ingin berhubungan badan denganku kan?"

"Mas!" fifian tak bisa berkata-kata lagi. Entah suaminya bodoh atau polos atau tidak peka atau apapun itu, tapi yang jelas fifian sangat kesal karena alex berpikir permintaan fifian cerai hanya karena seks. Fifian benar-benar tersinggung.

"Kalau hanya karena seks, sudah dari tahun lalu aku minta cerai. Tapi nyatanya aku tetap bertahan sampai tiga tahun ini mas???"

"Ya terus kenapa???"

Fifian kembali tidur dan menarik selimut hingga menutup wajahnya. Rasanya percuma saja bicara dengan suaminya yang nggak peka ini. Atau bahkan mungkin dia sengaja pura-pura nggak peka. Pokoknya keputusan Fifian sudah bulat dan dia akan segera mengurus surat cerai.

Sementara Alexander masih diam di tempat, dengan mata menatap punggung istrinya, dia bingung harus melakukan apa.

"Kamu nggak mau bicara lagi?"

"Nggak. Aku ngantuk."

Alexandermenghela napas panjang.

Jujur saja Alexander belum bisa mencintai istrinya. Dia menikahi mantan sekretarisn ya ini karena Alexander ingin memberikan ibu untuk anak-anaknya.

Fifian adalah sosok perempuan yang lembut, penyabar, cerdas, cocok sekali menjadi ibu rumah tangga. Dan selama tiga tahun ini Fifian benar-benar menjadi ibu yang baik,yang selalu memeprhatikan anak anak nya Alexander sampai-sampai kedua anak kembarnya sangat menyayangi Fifian

selama ini pun Fifian terlihat bahagia-bahagia saja.dia bisa menyembunyikan apa yang dia rasakan selama tiga tahun ini ,dan ternyata istrinya sangat tersiksa batin.

"selamat pagi,"

Tiba tiba Fifian terkaget, karena baru saja dia membuka sudah disambut oleh sapaan yang membuat bulu kuduk nya merinding.

Fifian sangat terheran-heran melihat suaminya tiduran dengan posisi miring menyangga kepala dan menatap ke arahnya. Semakin heran saat melihat suaminya tersenyum. Sejak kapan suaminya yang dingin ini bisa tersenyum manis kepada nya.

"Kamu kenapa, Mas?"

"Menyapa istriku."

"Hah..menyapa?"

Alexander mengusap pipi sang istri dengan lembut,dan seketika Fifian langsung bangun dan menjauh.

"Kenapa sih? Kenapa menjauh?"

"Mas yang kenapa? Kenapa tiba-tiba berubah gini?"

"Berubah gini gimana?"

"Ya tumben-tumbenan Mas menyapaku, terus tersenyum dan mengusap pipiku lagi. Mas nggak kesurupan setan bucin kan?"

Fifian lalu meletakkan tangan di dahi suaminya dan membaca doa-doa.

Alexander berdecak

"Apa-apaan sih kamu. Aku nggak kesurupan."

"Sebentar, Mas. Aku akan berusaha mengeluarkan setan dari tubuh kamu," Fifian masih terus menempelkan tangan di dahi suaminya.

"Keluarlah kau setan bucin. Jangan merasuki tubuh suamiku."

"Ha..ha, astagaaa," Alexander langsung memegang tangan istrinya, "Aku nggak serupan. Ya oke tingkah aku mungkin berbeda dari biasanya, tapi bukan berarti kesurupan."

Fifian bertanya beberapa kali, "Terus kenapa kamu bertingkah begini?"

Alexander lantas menghela napas.

"Semalam aku sudah berpikir."

"Loh ternyata mas mikirin perkataan aku kemarin..?kirain mas enjoy aja!!"

"Ck, aku serius Fifian"

fifian pun berhenti mengerjai alex " Yaudah mikir apa?"

"Aku sadar selama ini aku cuek, dingin, dan nggak peduli sama kamu."

"Kemana aja, kok baru sadar sekarang. Ah aku tau, kamu kan sibuk mikirin mantan."

"Aku sibuk kerja."

"Dan sibuk mikirin mantan," Fifian kembali menyindir alex

Kenyataannya memang begitu, alex selalu bisa meluangkan waktu Febi, mantan istrinya, tapi tidak pernah ada waktu untuk dirinya.waktu di saat Fifian sedang membutuhkan nya, Alex tak pernah ada. Sedangkan untuk Febi, bila di miscall sekali aja oleh Nya, Alex langsung datang ke rumahnya.

"Kenapa sih kamu cemburu sama Febi. Febi masa laluku. Kamu tau kan, aku deket sama Febi karena dia sakit kanker. Dia di vonis kalau umurnya juga nggak akan lama lagi..

Waktu itu febi sengaja berpura-pura selingkuh agar aku menceraikan nya karena dia berharap aku bisa bahagia dengan perempuan lain.karena dia sakit kanker dan tak mau membebaniku..

Fifian Aku hanya ingin menemaninya didetik-detik terakhirnya."

"Terakhir apanya mas? Udah tigabtahun tapi febi terlihat sehat sehat saja,ngga ada gejala orang mau mati .."

"Fifian tolong jaga bicara kamu!"

"Kamu tuh dibohongi, Mas. febi emang beneran selingkuh, tapi karena selingkuhan nya nggak sekaya kamu, dia membuat scenario seolah-olah dia sakit untuk mencari perhatian kamu. Dia ingin kbali menikah sama kamu."

"Kamu jangan bicara sembarangan fifian. Febi beneran sakit, ada surat resmi dari dokter."

"Semua bisa direkayasa, Mas."

"Tapi tidak dengan nyawa. Febi nggak mungkin berbohong ,masa dia ingin mati."

"Kamu nggak tau aja apa rencana febi yang sebenarnya."

"Memangnya kamu tau apa? Kamu baru saja enam bulan mengenal febi..Aku mengenalnya dari kecil.."alex tetap membela febi

Bagaimana nasib pernikahan Fifian dan alex,???

Apa akannterus lanjut??

***

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

dsni sj sdh nampk jls. klu kau hnya dijadikn baby susternya alex

2025-03-20

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

cerai ajaaa

2024-02-05

3

Aerilyn Bambulu

Aerilyn Bambulu

Karya thor selalu membuatku terhanyut dalam ceritanya.

2023-12-06

3

lihat semua
Episodes
1 Yang selama ini aku rasakan
2 Sulit untuk memahami
3 Kesempatan sekali lagi
4 Tragedi Di Meja Makan
5 Sayang Mommy..!
6 Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7 Wanita Hebat
8 Perasaan Fifian
9 Kecelakaan
10 Gani Sayang Mommy
11 Drama Di Rumah Febi
12 Jangan Salahkan Mommy
13 Jangan Pergi Mommy
14 Suasana Panti Asuhan
15 Kecantikan Fifian..
16 Keinginan Gina
17 Pakai Cara Halus
18 Ungkapan Hati Gani
19 Pelakor VS Istri Sah
20 Fifian Pergi
21 Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22 Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23 Pintar Akting
24 Keinginan Yaris
25 Maaf Mas,Tak Sengaja..
26 Pertama Kali
27 Tangisan Gina
28 Kedatangan Yaris
29 Kamu Plin-Plan Mas
30 Febi Kecewa
31 Apakah Benar-benar Berubah..??
32 Rasa Nasi Padang
33 Fifian Adalah Milik Nya
34 Bagaimana Mas Rasanya?
35 Harapan Kosong
36 Kalung Fifian
37 Mengejar Lala
38 Lala Meninggal
39 Drama Febi
40 Kasih Sayang Ayah
41 Tidak Sanggup Lagi
42 Gani Sedih Mommy Sakit
43 Langsung Pulang..
44 Mengancam Bian
45 Ruang Rahasia
46 Datang Untuk Minta Maaf
47 Kata Maaf Dari Mulut Bian
48 Kalimat Itu Untuk Kamu
49 Alex Mencoba Tegas
50 Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51 Mencari Keberadaan Fifian
52 Ikatan Batin
53 Keputusan Yang Terbaik
54 Terlibat Perkelahian
55 Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56 Tempat Sembunyi Sementara
57 Kalung Linotin Biru
58 Surat Gugatan Cerai
59 Mendatangi Rumah Herdi
60 Merindukan Fifian
61 Penyelidikan Yaris
62 Kekecewaan Yaris
63 Ketakutan Rianti
64 Pengadilan Agama
65 Fifian Hilang
66 Pertemuan Bian Dan Humaira
67 Kita Tidak Akan Berpisah
68 Fifian Terluka
69 Kekesalan Yaris
70 Ikatan Batin
71 Pelukan Gani
72 Pertemuan Bian Dan Popi..
73 Pertemuan Rianti Dan Humaira
74 Kembalinya Ingatan Humaira
75 Ketakutan Rianti
76 Pesan Yaris
77 Aku Ingin Kamu Bahagia
78 Rencana Rianti dan Yaris
79 Dia Putri Kandungmu
80 Penyesalan Tiada Guna
81 Mengetahui Kejahatan Rianti
82 Kesakitan Rianti
83 Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84 Merasa Terpuruk
85 Rianti Mencoba Kabur
86 Kesakitan Rianti
87 Rencana Petter
88 Penyiksaan Tanpa Akhir
89 Kondisi Fifian
90 Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91 Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92 Aku Lepas Meski Berat
93 Terasa Nyata
94 Kehancuran Febi
95 Sakit Hati Febi
96 Keputusan Fifian
97 Saling Melindungi
98 Hancur Bersama
99 Kegilaan Febi
100 Kepergian Gina
101 Keterpurukan Alex
102 Akhir Dari Semuanya
103 Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Yang selama ini aku rasakan
2
Sulit untuk memahami
3
Kesempatan sekali lagi
4
Tragedi Di Meja Makan
5
Sayang Mommy..!
6
Kenapa dengan perasaan Mu,Mas..??
7
Wanita Hebat
8
Perasaan Fifian
9
Kecelakaan
10
Gani Sayang Mommy
11
Drama Di Rumah Febi
12
Jangan Salahkan Mommy
13
Jangan Pergi Mommy
14
Suasana Panti Asuhan
15
Kecantikan Fifian..
16
Keinginan Gina
17
Pakai Cara Halus
18
Ungkapan Hati Gani
19
Pelakor VS Istri Sah
20
Fifian Pergi
21
Pertemuan Tak Di Sangka-sangka
22
Tak Bisa Membuat Ku Cemburu
23
Pintar Akting
24
Keinginan Yaris
25
Maaf Mas,Tak Sengaja..
26
Pertama Kali
27
Tangisan Gina
28
Kedatangan Yaris
29
Kamu Plin-Plan Mas
30
Febi Kecewa
31
Apakah Benar-benar Berubah..??
32
Rasa Nasi Padang
33
Fifian Adalah Milik Nya
34
Bagaimana Mas Rasanya?
35
Harapan Kosong
36
Kalung Fifian
37
Mengejar Lala
38
Lala Meninggal
39
Drama Febi
40
Kasih Sayang Ayah
41
Tidak Sanggup Lagi
42
Gani Sedih Mommy Sakit
43
Langsung Pulang..
44
Mengancam Bian
45
Ruang Rahasia
46
Datang Untuk Minta Maaf
47
Kata Maaf Dari Mulut Bian
48
Kalimat Itu Untuk Kamu
49
Alex Mencoba Tegas
50
Berhasil Membuka Ruang Rahasia
51
Mencari Keberadaan Fifian
52
Ikatan Batin
53
Keputusan Yang Terbaik
54
Terlibat Perkelahian
55
Kenapa Semua Jadi Seperti Ini..
56
Tempat Sembunyi Sementara
57
Kalung Linotin Biru
58
Surat Gugatan Cerai
59
Mendatangi Rumah Herdi
60
Merindukan Fifian
61
Penyelidikan Yaris
62
Kekecewaan Yaris
63
Ketakutan Rianti
64
Pengadilan Agama
65
Fifian Hilang
66
Pertemuan Bian Dan Humaira
67
Kita Tidak Akan Berpisah
68
Fifian Terluka
69
Kekesalan Yaris
70
Ikatan Batin
71
Pelukan Gani
72
Pertemuan Bian Dan Popi..
73
Pertemuan Rianti Dan Humaira
74
Kembalinya Ingatan Humaira
75
Ketakutan Rianti
76
Pesan Yaris
77
Aku Ingin Kamu Bahagia
78
Rencana Rianti dan Yaris
79
Dia Putri Kandungmu
80
Penyesalan Tiada Guna
81
Mengetahui Kejahatan Rianti
82
Kesakitan Rianti
83
Berharap Waktu Bisa Di Ulang
84
Merasa Terpuruk
85
Rianti Mencoba Kabur
86
Kesakitan Rianti
87
Rencana Petter
88
Penyiksaan Tanpa Akhir
89
Kondisi Fifian
90
Sudah Cukup..Biarkan Dia Bahagia..!!
91
Tak Ingin Mendekat dan Menjauh
92
Aku Lepas Meski Berat
93
Terasa Nyata
94
Kehancuran Febi
95
Sakit Hati Febi
96
Keputusan Fifian
97
Saling Melindungi
98
Hancur Bersama
99
Kegilaan Febi
100
Kepergian Gina
101
Keterpurukan Alex
102
Akhir Dari Semuanya
103
Berharap Kebahagiaan Ini Selamanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!