Tawaran Tinggal Bersama

Meriana menatap Juan dengan tatapan datar. Tangannya masih terulur ke hadapan pria itu.

Juan yang baru saja mendapatkan kejutan yang luar biasa karena pertemuannya dengan gadis yang tanpa sengaja sudah ia hancurkan hidupnya,  hanya diam, menatap wanita itu. Mata mereka saling terpaut satu sama lain. Tidak ada satu di antara mereka memutusnya terlebih dahulu.

Dokter Harry, yang berdiri di belakang Meriana awalnya tidak berniat ikut campur karena dia pikir keduanya benar-benar saling mengenal, tapi melihat reaksi pasiennya yang berbanding terbalik dia jadi merasa kasihan pada gadis itu 

“Mer, mungkin dia tidak mengingatmu,” ucap Dokter Harry berusaha mengusir canggung karena sikap diam Juan dan mengabaikan uluran tangan Meriana sampai detik itu.

“Benarkah?” jawab Meriana dengan balik bertanya, tatapannya masih terpaut pada Juan dan tangannya masih terulur ke hadapan pria itu. Ada nada mengejek pada suaranya.

“Aku baru saja kembali dari luar negeri setelah sekian lama. Mungkin kita memang saling mengenal, tapi maaf mengecewakanmu karena aku tidak mengingatnya.”

Meriana mengeraskan rahangnya mendengar hal itu. Apa katanya? Tidak ingat? Setelah menghancurkan hidupnya, dengan tidak tahu malu dia mengatakan tidak mengenalnya?

Ingin sekali Meriana memukul kepala pria di hadapannya hingga dia benar-benar mengalami cedera di otaknya, tapi beruntung akal warasnya masih bisa menahannya.

Dokter Harry yang melihat perubahan raut di wajah Meriana sedikit khawatir, tapi beruntung Nyonya Brenda, kepala perawat menyahut. “Baiklah, Tuan, mungkin rekan kami sedikit salah mengenali orang,” ucapnya, lalu melirik pada Meriana untuk mundur.

Meriana hanya mengangguk dan melangkah mundur beberapa langkah hingga ia berdiri di belakang Dokter Harry, sang kepala UGD dengan tangannya yang terkepal kuat menahan geram. Terdengar Nyonya Brenda berbicara dengan Juan. “Tuan, kami akan mengirim orang untuk mencari tas Anda. Mungkin itu benar-benar terjatuh di tempat kejadian.”

Juan mengangguk dan berkata, “Bisakah kalian meminjamkan ponsel padaku? Aku harus menghubungi asistenku.”

Sebelum ada yang menjawab, terdengar dengkusan kasar dari arah belakang. Itu dilakukan oleh Meriana, membuat semua orang menatap ke arah mereka.

“Ah, maaf, aku hanya sedang membaca pesan.” Meriana menunjukkan ponsel yang ada di tangannya, padahal sejak tadi dia hanya menatap Juan dengan penuh kebencian.

Hidupnya hancur, sedangkan orang yang menghancurkannya hidup dengan nyaman. Saat dia kesulitan, hanya tinggal menghubungi asisten untuk mengurus segalanya.

Sungguh tidak adil!

“Anda bisa menggunakan ponsel saya.”

Dokter Harry terlebih dahulu mengulurkan ponsel ke hadapan Juan.

“Terima kasih.”

Setelahnya, Juan menunduk, menggerakkan jari di layar ponselnya, mengetikkan sebuah nomor di layar ponsel itu untuk menghubungi seseorang.

Dia menempelkan ponselnya di telinga.

“Ini aku, Juan,” ucapnya setelah panggilan terhubung dia terdiam mendengarkan orang yang dihubunginya. “Aku mengalami kecelakaan di luar kota dan belum bisa kembali. Bisakah kau membantuku?” tanyanya.

Juan kembali terdiam.

“Aku kehilangan barangku dan semuanya ada di sana.... Baiklah, aku akan mengirimkannya melalui pesan padamu.”

Setelah itu, Juan mematikan panggilannya dan menyerahkan ponselnya pada Dokter Harry. “Bisakah Anda mengirimkan nomor rekening ke nomor yang baru saja saya hubungi?”

“Hah?” Dokter Harry dengan ucapan pasiennya ini.

“Untuk biaya perawatan saya selama di sini. Kebetulan, asisten saya masih berada di luar negeri dan akan kembali dalam dua minggu. Barang saya hilang, jadi dia yang akan mengurus segalanya.”

“Ah, saya mengerti. Kami akan mengirimkan rincian biayanya, tapi...” Ucapan Dokter Harry terputus, dia jadi ragu untuk mengatakannya.

“Apa ada lagi? Kalian bisa mengatakan semuanya pada asistenku.”

“Bukan itu. Emm... Anda bilang asisten Anda baru akan kembali dua minggu lagi. Apakah itu artinya Anda akan berada di sini selama dua minggu?”

Juan terdiam, lalu menundukkan kepalanya. Sebenarnya, dia bisa saja memberitahu ibunya mengenai kondisinya. Wanita yang telah melahirkannya itu pasti akan langsung datang. Hanya saja, tidak ada yang tahu identitas Juan sampai sejauh ini.

Orang luar hanya mengenal namanya sebagai Erick Brown, tapi tak ada satu pun yang tahu bagaimana rupa Erick, pewaris tunggal keluarga Brown karena selama ini Juan menghabiskan waktunya di luar negeri dengan nama Juan Parker, namanya sejak lahir.

“Apakah itu masalah? Tenang saja, aku akan membayar berapa pun biayanya.”

Kali ini bukan dengkusan yang terdengar, tapi suara tawa yang tertahan, lagi-lagi berasal dari Meriana yang berdiri di belakang Dokter Harry.

“Meriana!” tegur Nyonya Brenda.

Meriana yang masih menahan tawanya segera menatap ke arah Nyonya Brenda dan mengibaskan tangannya. “Maaf, saya tidak bermaksud menertawakan.” Meriana berdehem sesaat sebelum melanjutkan ucapannya. “Soalnya, baru kali ini ada pasien yang sebenarnya bisa pulang dalam dua hari, tapi malah meminta dirawat jadi dua minggu.”

Semua orang terdiam karena ucapan Meriana yang terdengar lancang, tapi wanita itu sama sekali tidak peduli dan tetap menatap Juan. “Meski memiliki banyak uang, tapi sepertinya rumah sakit ini tidak bisa menampung terlalu lama pasien yang sudah bisa pulang.” Meriana menoleh pada kepala perawat. “Benar, kan, Nyonya Brenda?”

Nyonya Brenda melotot, dia tidak enak pada pasien di hadapannya. Mau tidak mau dia harus menjelaskan. “Ah, Tuan, maafkan staf kami. Bukan seperti itu maksudnya. Setengah jam yang lalu kami mendapatkan kabar ada kecelakaan truk di terowongan yang menuju luar kota dan kami akan menerima beberapa pasien darurat itu. Kebetulan, ini rumah sakit terdekat yang dilewati sebelum pusat kota. Kami tidak memiliki banyak ruangan di sini karena kami hanya rumah sakit kecil untuk penanganan pertama pada kondisi darurat sebelum dibawa ke rumah sakit di pusat kota.”

Juan melirik Meriana yang sejak tadi menatapnya dengan tatapan datar. Tiba-tiba, sudut bibir gadis itu terangkat membentuk senyum sinis. Tentu saja dia paham betul kenapa wanita itu melakukannya. Namun, Juan hanya diam dan mengalihkan pandangannya.

Senyum penuh arti terbit di wajahnya. Dia tahu kalau Meriana berniat bermain-main dengannya. Mungkin wanita itu ingin balas dendam. Baiklah, dia akan meladeninya.

“Begitu, ya? Tapi, saya juga belum bisa kembali karena selama ini tinggal di luar negeri dan hotel tempat saya menginap saat ini sangat jauh.” Juan tampak berpikir. “Asisten saya yang hendak mengurus tempat tinggal pun masih di luar negeri.”

Juan sengaja tidak menyinggung orang tuanya, supaya orang berpikir kalau dirimu sebatang kara.

“Bukankah kalian tadi mengatakan kalau dia mengenaliku?” tanya Juan, tiba-tiba dia menunjuk Meriana yang masih menatapnya. “Selain itu, katanya aku juga kecelakaan tidak jauh dari rumahnya. Itu lebih bagus.”

“Hah?” Semua orang terlihat bingung.

Juan tidak memberikan kesempatan pada siapa pun untuk bertanya maksud ucapannya karena dia lebih dulu menjelaskannya. “Bagaimana kalau aku tinggal di rumahnya saja untuk beberapa hari ke depan selama pemulihan? Sebelum asistenku datang dari luar negeri. Aku juga bisa mencari tasku yang hilang. Kebetulan memang di dalamnya ada beberapa barang berharga. Aku harus menemukannya secepatnya.

Bukan uang, tapi identitasnya. Juan takut ada orang yang menemukannya dan akhirnya semua orang tahu kalau dirinya adalah Erick Brown, yang selama ini tinggal di luar negeri.

“Apa?” Setengah menjerit Meriana mengatakan kata itu. Dia melotot pada Julian. Dari matanya seperti keluar kobaran api. Tanpa sadar, Meriana melangkah ke hadapan Juan dengan menabrak pundak Dokter Harry yang ada di hadapannya.

 

 

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

kok jd julian thor ? bukannya juan

2023-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!