Selesai mengunci pintu utama, aku bergegas masuk ke dalam taksi yang sudah aku pesan. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, aku pun sudah tiba di depan gedung hotel bertingkat 5.
"Terima kasih ya, Pak."
Aku menyerahkan selembar uang biru kepada sang sopir taksi.
"Sama-sama, Mbak."
Setelah menerima ongkos dari ku, sang sopir pun melajukan kendaraan kembali ke jalan raya.
Sebelum masuk ke dalam gedung hotel, aku merogoh tas selempang yang ada di bahu kiri ku untuk mengambil ponsel. Setelah mendapatkan nya, aku segera mengirimkan pesan teks kepada Thomas.
"Kamar nomor berapa, Thom?" tanya ku.
"Nomor 27 lantai dua," balas Thomas.
"Oke, aku kesana sekarang."
"Oke, naik lah!" balas Thomas lagi.
Setelah mengetahui nomor tujuan, aku bergegas masuk ke dalam hotel itu dengan langkah terburu-buru. Aku terus berjalan menyusuri lorong hotel sambil menundukkan kepala.
Setibanya di depan kamar nomor 27, aku langsung mengetuk pintu beberapa kali tanpa mengeluarkan suara sepatah kata pun.
Tok tok tok...
Tak butuh waktu lama, pintu pun langsung terbuka lebar.
Ceklek...
"Selamat datang, Honey."
Thomas menyambut kedatangan ku dengan senyum mengembang. Aku tidak menyahut. Aku langsung nyelonong masuk ke dalam kamar itu, lalu meletakkan tas selempang di atas meja.
"Huufff..."
Aku menghela nafas dalam-dalam, kemudian merebahkan diri di atas ranjang. Aku menatap langit-langit kamar hotel itu dengan perasaan was-was.
"Duuuhhh, kok aku jadi gugup begini sih?" batin ku mulai gelisah.
Di tengah kegalauan melanda hatiku, tiba-tiba aku di kejutkan dengan sepasang tangan yang melingkar indah di pinggang ku.
"Hadeehh, bikin jantungan aja nih bocah!" gerutu ku sembari menatap tajam kepada Thomas.
"Hehehehe... Maaf, Honey."
Thomas cengar-cengir melihat keterkejutan ku. Ia mengeratkan pelukannya lalu menenggelamkan wajah nya di ceruk leher ku.
"Honey, ayo kita lakukan sekarang! Aku sudah tidak sabar ingin berkeringat bareng dengan mu," bisik Thomas sembari menciumi leher jenjang ku.
Dan itu berhasil membuat bulu kuduk ku meremang seketika. Aku tidak menjawab bisikan Thomas, aku mulai memejamkan mata menikmati perbuatan nakal nya itu.
"Ssshhh..."
Hingga akhirnya, satu desah*n nikmat pun keluar dari bibir ku. Aku mulai terlena dengan sentuhan manja Thomas. Aku mulai menggeliat-geliat kan tubuh ku, karena menahan rasa geli dan nikmat yang bercampur aduk jadi satu.
"Thom, hentikan, Thom...ahh..." rengek ku manja.
Bukan nya menghentikan perbuatan nya, Thomas malah semakin menjadi-jadi dengan aksinya. Ia terus menciumi leher, wajah, serta bibir ku dengan rakus. Hingga membuat ku kesusahan untuk bernafas.
"Thomas, hentikan, Thom! Dada aku sesak banget nih," pinta ku sembari mendorong pelan tubuh Thomas.
"Sabar, Honey. Lagi nanggung nih," ucap Thomas sambil terus melancarkan aksinya tanpa menghiraukan keadaan ku.
"Ck, bandel banget nih orang! Kayaknya mesti di kasih pelajaran nih bocah," gerutu ku kesal.
Karena sudah tidak sanggup menerima serangan Thomas, akhirnya aku pun nekat untuk menendang junior Thomas dengan kaki kiri ku.
Dan itu berhasil membuat Thomas menghentikan perbuatan nya. Ia memekik kuat sembari memegangi bagian inti nya.
"AUW, SAKIIIITTT...!"teriak Thomas meringis kesakitan.
"Sokor..." umpat ku ketus.
Aku bergegas bangkit dari ranjang, lalu duduk bersandar di atas kursi plastik yang ada di sudut kamar.
"Tega bener sih, Honey. Lihat nih, jadi mengkerut begini kamu buat," omel Thomas sambil menunjuk ke arah junior nya.
"Bodo amat," balas ku cuek.
"Iisss, jahat nyaaa..." Thomas menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap ku.
Aku tidak menggubris ucapan Thomas. Aku memalingkan wajah ke samping, dan berpura-pura sibuk mengamati keadaan kamar.
Hening... Tidak ada percakapan apa pun antara aku dan Thomas. Kami sama-sama larut dalam pikiran dan isi kepala masing-masing.
Aku tersenyum geli sambil sesekali melirik ke arah Thomas yang masih sibuk mengelus-elus bagian inti nya.
"Kasian juga nih bocah," gumam ku pelan.
Merasa tidak tega dengan keadaan Thomas, aku pun mulai mendekati nya kembali. Aku duduk di samping Thomas lalu memandangi wajah nya dengan tatapan penuh penyesalan.
"Aku minta maaf ya, Thom. Aku benar-benar tidak sengaja melakukan nya," tutur ku seraya menyentuh junior Thomas yang sudah aku tendang tadi.
Mendengar pengakuan ku, Thomas pun langsung tersenyum lebar. Ia membawaku dalam pelukan nya, lalu berbisik...
"Kamu tidak perlu merasa bersalah seperti itu, Honey. Aku tau kok, kalau sebenarnya kamu tidak sengaja melakukan nya," ucap Thomas membelai lembut rambut panjang ku.
"Syukur lah kalau kamu ngerti," balas ku lega.
Aku menyunggingkan senyum termanis ku kepada Thomas, lalu membalas pelukan nya.
"Thom, aku boleh nanya sesuatu gak?" ucap ku sembari membingkai dada bidang Thomas.
"Boleh, mau nanya apa?" tanya Thomas balik.
"Hmmm... Kenapa kamu ingin berselingkuh dengan ku? Bukan kah kamu sudah memiliki istri yang sangat cantik di rumah? Trus, apa lagi yang kamu cari dari ku?" tanya ku ragu.
Thomas tersenyum kecut mendengar pernyataan ku. Ia menatap lurus ke depan sambil terus membelai rambut ku.
Thomas menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab semua pertanyaan ku. Beberapa detik kemudian, ia pun mulai membuka suara dan menjelaskan tentang keadaan rumah tangga nya kepada ku.
"Ya, aku memang sudah memiliki istri yang cantik di rumah. Tapi jujur, aku tidak merasa bahagia dengan pernikahan ku itu."
Thomas menjeda kata-kata nya. Ia memejamkan mata sejenak, kemudian melanjutkan cerita nya kembali.
"Istri ku tidak pernah memperdulikan penampilan nya. Ia terlalu sibuk dengan dunia nya sendiri. Hingga membuat nya lupa untuk merawat wajah dan postur tubuh nya sendiri," lanjut Thomas.
"Cuma gara-gara masalah itu kamu selingkuh?" tanya ku tidak percaya atas pengakuan Thomas.
"Bukan itu saja, aku juga sering di abaikan oleh nya. Bahkan, ketika aku menginginkan kehangatan nya, ia malah sering menolak ku."
Thomas semakin mempererat pelukannya dan mendaratkan kecupan mesra di dahi ku. Setelah merasa sedikit lega, Thomas pun melanjutkan ceritanya kembali.
"Apa aku salah, jika aku selingkuh seperti ini? Apa aku salah, jika aku melampiaskan hasrat ku di luar? Sedangkan kamu tau sendiri, kalau istri ku tidak melakukan kewajiban nya sebagai seorang istri?" tanya Thomas lirih.
Aku termangu sesaat. Aku bingung harus berkata apa kepada Thomas. Di satu sisi, selingkuh itu tidak di benarkan walau apapun alasan nya.
Tapi disisi lain, seseorang tidak akan menduakan pasangan nya jika tidak ada sebab dan alasan tertentu, seperti hal nya yang di alami Thomas saat ini.
"Menurut mu, apa yang akan kamu lakukan jika hal ini terjadi pada mu, Honey?" tanya Thomas meminta pendapat dari ku.
"Apakah kamu akan melakukan hal yang sama dengan ku?" tambah Thomas lagi.
Lagi... Aku tidak mampu berkata-kata. Bibir ku langsung kelu mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang terlontar dari bibir Thomas.
Setelah menghela nafas panjang, aku pun mulai membuka suara.
"Entah lah, Thom. Aku juga bingung dengan masalah ini. Kita sama-sama sudah berkeluarga. Dan perbuatan kita ini, ini adalah kesalahan besar yang seharusnya tidak terjadi di antara kita berdua," tutur ku pelan.
"Ssstttt, jangan berkata seperti itu, Honey. Kita melakukan hubungan terlarang ini, pasti ada sebab nya. Iya kan, bener gak?" ucap Thomas.
"Hmmmm, iya juga sih. Tapi kan..."
"Sudah, tidak usah di bahas lagi. Kita lupakan saja masalah ini. Lebih baik sekarang kita bersenang-senang dan menikmati kebersamaan kita ini," lanjut Thomas kembali menempelkan bibir nya ke bibir ku.
🌷 Terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen setelah membaca ya man teman 🙏🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
cancer
semangat 💪💪
2023-12-27
0
Uthie
sebenarnya adalah pondasi agama yg kuat dijaman seperti saat ini.....
karena banyaknya masalah memang godaan banget.... jadi tak tau itu perbuatan dosa besar atau dianggap biasa saja 😌
2023-12-20
0
neng ade
memang sulit klo rmh tangga udh ga harmonis lagi karena kurang nya komunikasi dan interaksi pasangan masing2.. tak ada nya komunikasi dan saling terbuka serta tak ada nya niat baik dari pasangan masing2 ya perselingkuhan jadi jalan pintas .. tanpa ada komitmen dlm menjalani rumah tangga yg ada hanya saling menyalahkan..
2023-12-06
2