Saat sedang menikmati makanannya, Nadia tersedak ketika mendengar apa yang baru saja diucapkan Rasya. Dengan sigap Rasya segera mengambilkan segelas air untuknya, sambil minta maaf karena sudah mengejutkannya.
Sebenarnya dia tidak tahu, apa sekarang waktu yang tepat atau tidak untuk mengungkapkan perasaanya. Pada waktu pengumuman kelulusan, dia ingin mengatakannya, tetapi tertunda karena keberangkatannya ke Amerika.
“Kamu tidak apa-apa?” tanyanya lembut sambil mengusap-usap punggung Nadia. Dia merasa bersalah karna sudah membuat wanita yang disayanginya itu merasakan sakit di dadanya akibat tersedak makanan.
Nadia menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya pelan. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke hotel.
“Kenapa jadi kayak gini sih! Tadinya pengen buat kejutan manis, kenapa ujungnya jadi pahit banget. Bukan jawabannya yang aku dapat. Malah aku menyakitinya, benar - benar di luar ekspetasi,” batinnya menyesal sambil sesekali menatap Nadia yang masih mengusap-usap dadanya yang terasa sesak.
Sesampainya di hotel, Nadia langsung menuju tempat tidur dan berbaring. Setelah itu Rasya izin pergi sebentar. Saat ingin melangkah, tiba-tiba Nadia menahan tangan Rasya, seketika dia pun menoleh.
“Apa kamu gak ingin tahu, jawabanku?”
“Tidak usah dijawab sekarang, lebih baik kamu istirahat aku ingin pergi keluar sebentar”
Nadia mengerti kenapa Rasya mengatakan itu, dia merasa bersalah pada dirinya. Dia pun melepaskan genggaman tangannya, dan Rasya pun masih berbicara dengan posisi membelakangi Nadia.
Tanpa sepengetahuan Rasya, gadis itu beranjak dari tempat tidurnya dan langsung memeluk Rasya dari belakang dengan eratnya, sambil berkata.
“Ya, aku ingin menjadi kekasihmu.”
Rasya terdiam seperti patung, tidak bisa berkutik saking bahagianya mendengar jawaban wanitanya itu. Dia tersenyum lebar dan berbalik menghadap Nadia. Rasya menatapnya dengan penuh kasih sayang, sambil mengelus rambut Nadia.
“Sejak kapan kamu menyukaiku?” tanya Nadia lembut.
“Sejak kita pertama kali masuk sekolah. Aku melihat seorang gadis cantik nan polos di kelas. Aku langsung jatuh hati padamu, karena kamu berbeda dengan teman-teman lainnya, yang selalu heboh tidak jelas. Kamu sangat sederhana dan apa adanya, “ ujar nya yang saat ini berbalik memeluk Nadia.
Saat pertama kali masuk SMA, dia melihat seorang gadis polos yang selalu menyendiri, di kelas pada saat jam istirahat. Sambil menyantap bekal makannya, dia terlihat sedang fokus membaca buku. Gadis itu jarang sekali berbaur dengan teman-temannya. Entah lah, mungkin saja dia minder dengan yang lain, walaupun mereka tidak pernah menilai untuk berteman dengan Nadia dari segi apapun.
“Ya, aku ingat. Ada seseorang yang menghampiri aku di kelas sambil minta kenalan, padahal kita udah saling kenal. Sungguh pria yang aneh bukan?” ledek Nadia melepaskan pelukan Rasya dan kembali duduk di tempat tidur.
“Dan pria aneh itu sekarang yang menjadi kekasihmu nona,” sambung Rasya tiba-tiba mencubit hidung mancung kekasihnya itu dan langsung berlalu keluar.
Rasya pergi keluar, menuju supermarket membeli banyak cemilan dan minuman. Dia ingin merayakan hari jadiannya yang pertama di hotel, tak lupa juga membeli bunga mawar karena merasa kejutannya gagal total di restoran tadi sore. Sungguh pria yang sangat romantis.
Sedangkan Nadia yang masih di kamar hotel terdiam sesaat, dan memegangi hidungnya bekas cubitan kekasihnya tersebut. Sambil senyum – senyum , dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sudah dua jam Rasya pergi dan belum kembali. Nadia yang tadinya sempat tertidur sehabis mandi, terbangun dan melihat jam menunjukkan pukul 11 malam. Dia langsung mengambil ponselnya segera menelfon Rasya karena khawatir.
***
Saat Rasya selesai dari supermarket, dia menuju ke toko bunga. Setelah membayar, dia berbalik dan menabrak seseorang, membuat bunga yang dibelinya jatuh berantakan
“Maaf aku tidak sengaja,” ucapnya sambil mengambil bunga yang terjatuh karena bertabrakan dengan dirinya.
“tidak apa – apa ,” sahutnya.
Saat mereka saling berhadapan, dan merasa saling kenal satu sama lain seseorang itu pun akhirnya memulai pembicaraan.
“Sudah lama kita tidak bertemu. Ngomong-ngomong sedang apa kamu di sini. Sejak kapan kamu kembali ke Amerika? Dan bunga itu untuk siapa? Apa kamu sudah punya kekasih?” pria itu memberi pertanyaan bertubi-tubi kepada Rasya sampai tidak mempunyai kesempatan untuk menjawabnya.
Pria itu mengajaknya ke sebuah cafe ntuk sekedar minum bersama, Rasya ingin sekali menolak, tetapi karna merasa tidak enak dengan terpaksa menerima ajakan temannya itu. Mereka mengobrol banyak hal, bercerita sambil minum minum.
Di tengah obrolan ponsel Rasya berdering ada telfon masuk dari Nadia. Tapi saat ingin mengangkat telfonnya ponsel Rasya mati karena kehabisan baterai. Tidak ingin membuat kekasihnya khawatir dia pun berpamitan dengan temannya dan langsung pergi kembali ke hotel.
Sesampainya di kamar hotel, Rasya melangkah masuk dan melihat Nadia yang sedang berdiri bolak balik sambil memainkan ponselnya. Terlihat kecemasan di wajahnya.
Rasya langsung menutup kembali pintu kamar, dan suara pintu membuat Nadia menghampiri Rasya yang baru saja datang.
“Kamu ini dari mana saja, sudah dua jam pergi! Dihubungi tidak aktif. Aku itu khawatir tahu!” sungut Nadia, sambil terus berbicara tidak ada remnya seperti jalan tol.
Rasya memberikan buket bunga mawar merah, tepat dihadapannya seketika ocehannya berhenti melihat bunga yang begitu indah, dengan cepat dia mengambilnya dengan perasaan senang.
Itulah wanita yang selalu berubah-ubah mood nya sesuai kondisi. Dan kalian para pria kalau tidak ingin kelar hidupnya menghadapi wanita, sikap Rasya ini sepertinya patut dicontoh bukan?
“Kamu suka bunganya?” tanya Rasya sambil menuju sebuah meja, untuk menata semua makanan yang tadi dia beli.
Rasya membeli banyak cemilan, tidak lupa dia membeli cake sebagai simbol perayaan hari jadian nya. Dia menatanya dengan rapih dan terlihat sama dengan riasan yang ada di restoran yang dia pesan tadi sore. Dia tidak ingin gagal lagi kali ini. Pokoknya malam ini harus berkesan dan bisa membuat Nadia bahagia.
“Sudah jangan diciumi terus bunganya. Kemarilah duduk bersamaku,” ucapnya sambil menuang sebuah minuman wine beralkohol.
Nadia duduk dan memandangi minuman itu yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Berbeda dengan Rasya yang sudah biasa dengan minuman wine beralkohol itu.
“Apa kita akan minum itu?” tunjuk Nadia yang sepertinya takut untuk mencobanya.
Rasya tidak menjawabnya, dia asik minum untuk kesekian kalinya, sambil memandangi wanitanya itu.
“Jangan dipaksa kalau kamu tidak ingin meminumnya, aku tahu kamu belum pernah minum ini,” ujarnya terkekeh meneguk minumannya.
Karena merasa tidak enak, dan juga tidak ingin mengecewakannya akhirnya dia minum sekali, dan tanpa sadar sudah gelas yang ketiga.
Rasya menahan tangan Nadia, yang ingin minum lagi untuk keempat kalinya. Dia tidak ingin kekasihnya sampai mabuk berat.
Gelas itu pun di letakkan di meja oleh Rasya, dan saat ini mereka saling berpandangan tidak ada jarak lagi di antara keduanya.
Deg
Deg
“oh, tidak jantungku kenapa berdekat begitu kencang, seperti habis berlarian jauh saja, ,” ujar Nadia yang mulai mabuk karena banyak minum.
Dengan penuh kelembutan Rasya mulai mengelus rambut Nadia, rupanya Rasya pun sudah mabuk berat dan tak sadar tatapannya pun berubah lalu,-
Cup
Rasya mencium bibir Nadia, dengan penuh kasih sayang dan merasa bahagia karena Nadia menerima perasaanya.
Setelah melepaskan pautannya, Rasya segera menggendong Nadia menuju tempat tidur, lalu merebahkan tubuhnya. Suasana malam itu mulai terasa panas, padahal di luar saat ini sedang turun hujan salju.
“Tidak! Rasya jangan lakukan itu, aku takut!” pinta Nadia yang masih setengah sadar.
Berbeda dengan Rasya yang sudah mabuk berat, karena sebelumnya dia minum terlalu banyak di cafe bersama temannya yang tidak sengaja bertemu di toko bunga.
Rasya tidak menjawabnya, dia mencium kembali Nadia secara brutal.
Tanpa sepatah kata pun mereka saat ini terbuai oleh perasaan masing – masing. Karena keduanya saat ini sudah mabuk mereka tidak sadar melakukanya malam itu di kamar hotel tersebut.
*
*
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments