Bab 16 Farah

Siang itu Sera bermaksud mendatangi klinik dokter Andrean, ia sedang menyelesaikan pekerjaan nya.

Terlihat Pratiwi mendekati nya," mba sibuk enggak? " Pratiwi duduk di depan Sera.

" Kenapa."

" Anu mba saya enggak enak kalau lama-lama numpang di tempat pak Yanuar, boleh enggak saya kost sendiri."

" Kalau kamu kost sendiri apa kamu enggak takut kalau mamih bisa menemukan mu, mau kamu dibawa mereka lagi?"

" Enggak mba, enggak mba saya takut mba, tapi saya enggak enak sama pak Yanuar."

" Ok kalau begitu nanti pulang Kamu ikut aku, tapi aku sekarang mau pergi dulu, tutup toko aku kesini lagi."

" Baik mbak, maafkan saya selalu merepotkan mbak Sera," Pratiwi pergi kembali menerus kan pekerjaan nya.

Setelah jam istirahat Sera pergi ke tempat dokter Andrean, sesampainya di sana terlihat klinik dalam keadaan ramai, Sera memberi kode pada perawat untuk memberitahu kan kedatangan nya.

Sera duduk di ruang tunggu bersama pasien, tak berapa lama perawat itu datang dan memberi tahu kalau ia disuruh masuk.

Pasien-pasien yang sudah menunggu dari tadi protes kenapa Sera yang baru datang sudah di suruh masuk.

" Suster kok dia disuruh masuk duluan padahal baru datang ?"

" Iya nih curang, kita yang udah ngantri dari tadi... gimana sih."

" He eh , suster gimana sih..

" Enggak bener nih... kita kecewa sama pelayan di sini."

Semua pasien yang ada disitu protes, perawat itu kebingungan menjelaskan nya.

"Maaf semuanya, tadi Itu saudara nya dokter Andrean, ada hal yang mendesak dia bukan mau berobat.

" Huh... tetap saja bikin kesal," kata salah satu ibu yang sedang mengendong anak nya.

Sementara itu di dalam Sera di ajak ke sebuah kamar, terlihat seorang perempuan yang terbaring, ada perban di punggung nya, ia hanya bisa berbaring miring, karena luka tembak di punggung nya.

" Hai... Sera mendekati nya.

Perempuan itu melihat ke arah Sera dengan dahi berkerut terlihat wajahnya tidak bersahabat.

" Dokter silahkan kalau mau meneruskan praktek, tinggalkan saja kami." kata Sera.

" Ok aku pergi, aku juga tidak suka mendengar pembicaraan antar perempuan," dokter Andrean pergi meninggalkan Sera bersama perempuan itu.

Sera mengambil sebuah kursi, ia duduk di samping perempuan itu sambil tangan nya bersedekap di dada.

" Apa ini cara mu berterima kasih pada orang yang telah menolong mu."

Perempuan itu menatap Sera, wajah nya berubah sendu,"maafkan aku tidak tahu kalau kamu lah yang telah menolong ku."

" Ok, aku terima maaf mu, apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa kamu bisa terlibat dengan mereka."

Perempuan itu menatap Sera untuk memastikan kalau Sera berada di pihak nya.

Sera seperti tahu apa yang dipikirkan nya." aku tidak memaksa mu untuk bercerita, aku bisa saja memasukkan mu kerumah sakit agar mereka bisa menemukan mu dan membunuh mu."

Sera beranjak dari duduk nya ia berniat pergi dari situ.

" Apa benar kamu yang menolong ku?"

" Benar, dan aku pula yang membawa mu ke klinik ini dan membayar semua biaya pengobatan mu."

" Apakah kamu ingin aku membalas budi, dan membayar kembali biaya pengobatan ini." perempuan itu seperti nya mempunyai watak seperti Sera keras kepala.

" Kalau kamu mampu, itu sih terserah tapi yang pasti aku ikhlas melakukan nya, dan aku tidak perduli siapa dirimu, yang pasti , kalau aku mau, aku sudah meninggal kan mu disana menjadi bangkai," Sera kesal ia tidak disambut baik oleh perempuan itu setelah dengan susah payah menyelamatkan hidupnya.

Sera beranjak dari situ tanpa menoleh.

" Tunggu, maafkan aku, namaku Farah ."

Sera berbalik ia kembali duduk di hadapan Farah," baiklah kenapa kamu ada di situ."

" Aku sedang mengintai mereka, aku ingin mencari cara agar bisa membalas kan dendam ku, dan kenapa kamu juga ada di situ?"

Sera menatap mata Farah mencari kebenaran dalam ucapan nya Sera menghela nafas panjang" aku sama seperti mu, aku sedang menyelidiki mereka, aku ingin mencari bukti apakah mereka yang telah membunuh dan memperkosa adikku."

" Sebentar aku seperti melihat kemiripan wajah mu dengan seorang perempuan, tapi di mana ya," Farah coba mengingat ingat, " siapa ya, rasanya seperti familiar."

" Sudahlah jangan terlalu di paksa kan untuk mengingat, aku hanya ingin mengajak mu bekerja sama, aku ingin kan informasi yang kamu dapat tentang mereka."

" Apa aku bisa mempercayai mu aku takut kamu orang-orang mereka."

" Pikir kan lagi kalau aku orang suruhan mereka, aku tidak mungkin menyembunyikan mu disini, tapi itu terserah kamu."

Farah terdiam, ia takut Sera orang suruhan Anton yang disuruh mengorek keterangan dari nya.

" Kalau kamu sudah sembuh, nanti kamu bisa pergi dari sini, aku sudah membayar semua biaya pengobatan mu sampai sembuh, aku juga membawa kan mu beberapa baju ganti untuk mu."

Sera pergi tanpa menunggu jawaban dari Farah, Sera yakin ia bisa mendapatkan informasi tentang adik nya dari Farah, karena Farah sudah menyelidiki mereka sudah lama.

Setelah Sera pergi Farah terdiam, ia teringat kembali ketika Anton cs menganiaya sampai keguguran, orang tuanya juga ikut kena imbasnya mereka diteror tanpa henti sampai ayahnya meninggal.

Farah menangis sesenggukan, ia mencintai seorang bajingan sampai ia hamil.

Ketika itu ia datang kepada Anton meminta pertanggung jawaban darinya, apa yang ia dapat, ia malah di perkosa teman-temannya dan di siksa sampai pendarahan hebat.

Keluarga nya yang tidak terima segera melaporkan mereka ke kantor polisi, tapi apa yang mereka dapat diluar ekspektasi mereka.

Mereka malah dituduh mencemarkan nama baik, semua bukti visum seperti nya lenyap, kemudian keluarga mereka diteror dan mereka juga harus membayar denda sejumlah uang yang banyak.

Ayahnya jatuh sakit setelah semua aset mereka di jual dan ia dikeluarkan dari pekerjaan nya tanpa alasan yang jelas, sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Keluarga nya kini hidup terlunta-lunta, pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain, sementara Farah sendiri di drop out dari kampus dengan alasan tidak jelas, Farah begitu dendam pada Anton cs dan keluarga nya.

Tubuh Farah terguncang ia menangis sesenggukan, ingin rasanya ia menjerit meluapkan rasa kecewa atas ketidak adilan yang diterima nya.

Dokter Andrean masuk setelah semua pasien pulang, ia mendengar suara tangisannya, ia mendekati kamar Farah.

Terlihat Farah sedang menangis, ia melihat beban yang berat, ia melihat Farah menangis sambil memukul-mukul tubuhnya, dokter Andrean cepat-cepat mendatangi nya dan memeluk nya.

" Jangan sakiti dirimu seperti ini, itu tidak akan menyelesaikan masalah."

" Aku jijik pada diri ku sendiri, aku menyesal , aku yang telah membuat papah ku meninggal, kenapa hukum hanya berpihak pada orang kaya, kenapa orang miskin seperti kami selalu tersisih."

Dokter Andrean tidak bisa berkata apapun, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Farah.

" Istirahat lah, aku siap jadi pundak mu bila kamu membutuhkan nya."

Setelah beberapa saat dokter Andrean memberikan minuman yang sudah di campur obat tidur pada Farah, agar Farah bisa tertidur dan beristirahat.

" Dokter Andrean meninggal kan Farah begitu ia sudah tertidur.

Sementara itu ditempat lain Sera mengajak Pratiwi untuk tinggal di apartemen nya, ia sedang berada di apartemen Yanuar untuk berkemas.

Pratiwi sedang membereskan baju-baju nya, ketika Yanuar datang.

" Dek Pratiwi mau kemana," Yanuar menghampiri Sera dan memeluk nya, " kamu belum mandi ya, bau asem."

" Belum mas aku mau membawa Pratiwi tinggal bersama ku," Sera berbalik menatap Yanuar, ia memeluk Yanuar tangannya bergelayut di leher Yanuar.

Yanuar mengangkat tubuh Sera dan membawa nya ke dapur, di dudukan Sera di atas kitchen set.

" Mau minum apa, aku bikinin, Yanuar memeriksa isi kulkas nya, ia menunjuk kan alpukat" jus alpukat mau."

" Boleh," Sera turun membantu Yanuar menyiapkan gelas sama es batu.

" Cuma dua dek, kan ada Pratiwi juga."

" Kita bisa berbagi, satu nya biar buat Pratiwi," Sera mengambil sedotan 2, ia duduk di atas pangkuan Yanuar, Yanuar memberikan minuman pada Sera sambil memeluk tubuh nya.

Pratiwi ingin mengambil air minum, tapi ia melihat Sera sedang dipeluk Yanuar, terlihat punggung Sera sedang diciumi Yanuar.

Pratiwi tertegun ia kembali lagi ke kamar, ia menangis di sana hati nya begitu sakit, kenapa ia jatuh cinta pada kekasih orang yang telah menolong nya, bahkan rela mempertaruhkan nyawa nya, tapi rasa cinta nya tumbuh terus menerus, ia sakit ketika melihat Yanuar memanjakan Sera, memperlakukan nya seperti ratu, hati nya sangat sakit, ia ingin berada diposisi Sera, di manja, di sayang dan di ratu kan.

Terpopuler

Comments

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

waduh kenapa nggak bersahabat?
/Scare/

2024-11-12

0

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

merasa kayak sindir
/Facepalm/

2024-11-12

0

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

like, subscribe + ⭐⭐⭐⭐⭐ utk mu thor 😍

2024-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kematian sela
2 Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3 Bab 3 Namaku Pratiwi
4 bab 4 Bi Desi yang jahat
5 Bab 5 pulanglah Sera
6 Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7 Bab 7 bucin nya Yanuar
8 Bab 8 menjemput Pratiwi
9 Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10 Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11 Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12 Bab 12 pengintaian yang gagal
13 Bab 13 Damar
14 Bab 14 Pengintaian Sera
15 Bab 15 klinik Dokter Andrean
16 Bab 16 Farah
17 Bab 17 Pengintaian Badar
18 Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19 Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20 Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21 Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22 Bab 22 Orang misterius
23 Bab 23 Dendam Sera
24 Bab 24 Surat untuk Damar
25 Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26 Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27 Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28 Bab 28 Farah koma
29 Bab 29 Farah dalam bahaya
30 Bab 30 kemunculan Pratiwi
31 Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32 Bab 32 pengintaian Panjul
33 Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34 Bab 34 Butik Sera di bakar
35 Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36 Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37 Bab 37 Sera pulang ke rumah
38 Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39 Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40 Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41 Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42 Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43 Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44 Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45 Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46 Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47 Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48 Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49 Bab 49 Sera keluar dari penjara
50 Bab 50 Sera menemui Baba
51 Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52 Bab 52 Sera kabur dari rumah
53 Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54 Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55 Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56 Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57 Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58 Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59 Bab 59 Keributan di terminal
60 Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61 Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62 Bab 62 Penandaan target
63 Bab 63 Teror untuk anton cs
64 Bab 64 Transaksi
65 Bab 65 Teror untuk Andi
66 Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67 Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68 Bab 68 Andi di teror suara
69 Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70 Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71 Bab 71 Target pertama
72 Bab 72 kematian Andi
73 Bab 73 Sera menolong orang asing
74 Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75 Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76 Bab 76 kemarahan Sera
77 Bab 77 Indentitas lelaki asing
78 Target kedua
79 Gangguan dari lelaki asing
80 Mengintai target berikutnya
81 Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82 Mengincar target berikutnya
83 Memburu target ke tiga
84 Kemarahan Yanuar
85 Kemarahan Yanuar
86 Mencari informasi target berikutnya
87 Mengikuti target
88 Sera koma.
89 Kabur dari rumah sakit
90 Pelarian Sera
91 Pelarian Sera
92 Pelarian Sera
93 Pelarian Sera
94 Pelarian Sera
95 Pelarian Sera
96 Pelarian Sera
97 Membuat jebakan untuk Sera
98 Sera masuk dalam jebakan
99 Menyelamatkan Sera
100 Bukti yang membuat shok paman Danu
101 Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102 Tertangkapnya Sera dan Farah
103 Menolong Farah
104 Kematian Mamahnya Farah
105 Penangkapan Yanuar
106 Lelaki asing menyelamatkan Sera
Episodes

Updated 106 Episodes

1
bab 1 kematian sela
2
Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3
Bab 3 Namaku Pratiwi
4
bab 4 Bi Desi yang jahat
5
Bab 5 pulanglah Sera
6
Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7
Bab 7 bucin nya Yanuar
8
Bab 8 menjemput Pratiwi
9
Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10
Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11
Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12
Bab 12 pengintaian yang gagal
13
Bab 13 Damar
14
Bab 14 Pengintaian Sera
15
Bab 15 klinik Dokter Andrean
16
Bab 16 Farah
17
Bab 17 Pengintaian Badar
18
Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19
Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20
Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21
Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22
Bab 22 Orang misterius
23
Bab 23 Dendam Sera
24
Bab 24 Surat untuk Damar
25
Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26
Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27
Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28
Bab 28 Farah koma
29
Bab 29 Farah dalam bahaya
30
Bab 30 kemunculan Pratiwi
31
Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32
Bab 32 pengintaian Panjul
33
Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34
Bab 34 Butik Sera di bakar
35
Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36
Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37
Bab 37 Sera pulang ke rumah
38
Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39
Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40
Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41
Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42
Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43
Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44
Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45
Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46
Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47
Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48
Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49
Bab 49 Sera keluar dari penjara
50
Bab 50 Sera menemui Baba
51
Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52
Bab 52 Sera kabur dari rumah
53
Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54
Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55
Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56
Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57
Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58
Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59
Bab 59 Keributan di terminal
60
Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61
Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62
Bab 62 Penandaan target
63
Bab 63 Teror untuk anton cs
64
Bab 64 Transaksi
65
Bab 65 Teror untuk Andi
66
Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67
Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68
Bab 68 Andi di teror suara
69
Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70
Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71
Bab 71 Target pertama
72
Bab 72 kematian Andi
73
Bab 73 Sera menolong orang asing
74
Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75
Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76
Bab 76 kemarahan Sera
77
Bab 77 Indentitas lelaki asing
78
Target kedua
79
Gangguan dari lelaki asing
80
Mengintai target berikutnya
81
Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82
Mengincar target berikutnya
83
Memburu target ke tiga
84
Kemarahan Yanuar
85
Kemarahan Yanuar
86
Mencari informasi target berikutnya
87
Mengikuti target
88
Sera koma.
89
Kabur dari rumah sakit
90
Pelarian Sera
91
Pelarian Sera
92
Pelarian Sera
93
Pelarian Sera
94
Pelarian Sera
95
Pelarian Sera
96
Pelarian Sera
97
Membuat jebakan untuk Sera
98
Sera masuk dalam jebakan
99
Menyelamatkan Sera
100
Bukti yang membuat shok paman Danu
101
Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102
Tertangkapnya Sera dan Farah
103
Menolong Farah
104
Kematian Mamahnya Farah
105
Penangkapan Yanuar
106
Lelaki asing menyelamatkan Sera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!