Siang itu Sera bermaksud mendatangi klinik dokter Andrean, ia sedang menyelesaikan pekerjaan nya.
Terlihat Pratiwi mendekati nya," mba sibuk enggak? " Pratiwi duduk di depan Sera.
" Kenapa."
" Anu mba saya enggak enak kalau lama-lama numpang di tempat pak Yanuar, boleh enggak saya kost sendiri."
" Kalau kamu kost sendiri apa kamu enggak takut kalau mamih bisa menemukan mu, mau kamu dibawa mereka lagi?"
" Enggak mba, enggak mba saya takut mba, tapi saya enggak enak sama pak Yanuar."
" Ok kalau begitu nanti pulang Kamu ikut aku, tapi aku sekarang mau pergi dulu, tutup toko aku kesini lagi."
" Baik mbak, maafkan saya selalu merepotkan mbak Sera," Pratiwi pergi kembali menerus kan pekerjaan nya.
Setelah jam istirahat Sera pergi ke tempat dokter Andrean, sesampainya di sana terlihat klinik dalam keadaan ramai, Sera memberi kode pada perawat untuk memberitahu kan kedatangan nya.
Sera duduk di ruang tunggu bersama pasien, tak berapa lama perawat itu datang dan memberi tahu kalau ia disuruh masuk.
Pasien-pasien yang sudah menunggu dari tadi protes kenapa Sera yang baru datang sudah di suruh masuk.
" Suster kok dia disuruh masuk duluan padahal baru datang ?"
" Iya nih curang, kita yang udah ngantri dari tadi... gimana sih."
" He eh , suster gimana sih..
" Enggak bener nih... kita kecewa sama pelayan di sini."
Semua pasien yang ada disitu protes, perawat itu kebingungan menjelaskan nya.
"Maaf semuanya, tadi Itu saudara nya dokter Andrean, ada hal yang mendesak dia bukan mau berobat.
" Huh... tetap saja bikin kesal," kata salah satu ibu yang sedang mengendong anak nya.
Sementara itu di dalam Sera di ajak ke sebuah kamar, terlihat seorang perempuan yang terbaring, ada perban di punggung nya, ia hanya bisa berbaring miring, karena luka tembak di punggung nya.
" Hai... Sera mendekati nya.
Perempuan itu melihat ke arah Sera dengan dahi berkerut terlihat wajahnya tidak bersahabat.
" Dokter silahkan kalau mau meneruskan praktek, tinggalkan saja kami." kata Sera.
" Ok aku pergi, aku juga tidak suka mendengar pembicaraan antar perempuan," dokter Andrean pergi meninggalkan Sera bersama perempuan itu.
Sera mengambil sebuah kursi, ia duduk di samping perempuan itu sambil tangan nya bersedekap di dada.
" Apa ini cara mu berterima kasih pada orang yang telah menolong mu."
Perempuan itu menatap Sera, wajah nya berubah sendu,"maafkan aku tidak tahu kalau kamu lah yang telah menolong ku."
" Ok, aku terima maaf mu, apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa kamu bisa terlibat dengan mereka."
Perempuan itu menatap Sera untuk memastikan kalau Sera berada di pihak nya.
Sera seperti tahu apa yang dipikirkan nya." aku tidak memaksa mu untuk bercerita, aku bisa saja memasukkan mu kerumah sakit agar mereka bisa menemukan mu dan membunuh mu."
Sera beranjak dari duduk nya ia berniat pergi dari situ.
" Apa benar kamu yang menolong ku?"
" Benar, dan aku pula yang membawa mu ke klinik ini dan membayar semua biaya pengobatan mu."
" Apakah kamu ingin aku membalas budi, dan membayar kembali biaya pengobatan ini." perempuan itu seperti nya mempunyai watak seperti Sera keras kepala.
" Kalau kamu mampu, itu sih terserah tapi yang pasti aku ikhlas melakukan nya, dan aku tidak perduli siapa dirimu, yang pasti , kalau aku mau, aku sudah meninggal kan mu disana menjadi bangkai," Sera kesal ia tidak disambut baik oleh perempuan itu setelah dengan susah payah menyelamatkan hidupnya.
Sera beranjak dari situ tanpa menoleh.
" Tunggu, maafkan aku, namaku Farah ."
Sera berbalik ia kembali duduk di hadapan Farah," baiklah kenapa kamu ada di situ."
" Aku sedang mengintai mereka, aku ingin mencari cara agar bisa membalas kan dendam ku, dan kenapa kamu juga ada di situ?"
Sera menatap mata Farah mencari kebenaran dalam ucapan nya Sera menghela nafas panjang" aku sama seperti mu, aku sedang menyelidiki mereka, aku ingin mencari bukti apakah mereka yang telah membunuh dan memperkosa adikku."
" Sebentar aku seperti melihat kemiripan wajah mu dengan seorang perempuan, tapi di mana ya," Farah coba mengingat ingat, " siapa ya, rasanya seperti familiar."
" Sudahlah jangan terlalu di paksa kan untuk mengingat, aku hanya ingin mengajak mu bekerja sama, aku ingin kan informasi yang kamu dapat tentang mereka."
" Apa aku bisa mempercayai mu aku takut kamu orang-orang mereka."
" Pikir kan lagi kalau aku orang suruhan mereka, aku tidak mungkin menyembunyikan mu disini, tapi itu terserah kamu."
Farah terdiam, ia takut Sera orang suruhan Anton yang disuruh mengorek keterangan dari nya.
" Kalau kamu sudah sembuh, nanti kamu bisa pergi dari sini, aku sudah membayar semua biaya pengobatan mu sampai sembuh, aku juga membawa kan mu beberapa baju ganti untuk mu."
Sera pergi tanpa menunggu jawaban dari Farah, Sera yakin ia bisa mendapatkan informasi tentang adik nya dari Farah, karena Farah sudah menyelidiki mereka sudah lama.
Setelah Sera pergi Farah terdiam, ia teringat kembali ketika Anton cs menganiaya sampai keguguran, orang tuanya juga ikut kena imbasnya mereka diteror tanpa henti sampai ayahnya meninggal.
Farah menangis sesenggukan, ia mencintai seorang bajingan sampai ia hamil.
Ketika itu ia datang kepada Anton meminta pertanggung jawaban darinya, apa yang ia dapat, ia malah di perkosa teman-temannya dan di siksa sampai pendarahan hebat.
Keluarga nya yang tidak terima segera melaporkan mereka ke kantor polisi, tapi apa yang mereka dapat diluar ekspektasi mereka.
Mereka malah dituduh mencemarkan nama baik, semua bukti visum seperti nya lenyap, kemudian keluarga mereka diteror dan mereka juga harus membayar denda sejumlah uang yang banyak.
Ayahnya jatuh sakit setelah semua aset mereka di jual dan ia dikeluarkan dari pekerjaan nya tanpa alasan yang jelas, sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Keluarga nya kini hidup terlunta-lunta, pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain, sementara Farah sendiri di drop out dari kampus dengan alasan tidak jelas, Farah begitu dendam pada Anton cs dan keluarga nya.
Tubuh Farah terguncang ia menangis sesenggukan, ingin rasanya ia menjerit meluapkan rasa kecewa atas ketidak adilan yang diterima nya.
Dokter Andrean masuk setelah semua pasien pulang, ia mendengar suara tangisannya, ia mendekati kamar Farah.
Terlihat Farah sedang menangis, ia melihat beban yang berat, ia melihat Farah menangis sambil memukul-mukul tubuhnya, dokter Andrean cepat-cepat mendatangi nya dan memeluk nya.
" Jangan sakiti dirimu seperti ini, itu tidak akan menyelesaikan masalah."
" Aku jijik pada diri ku sendiri, aku menyesal , aku yang telah membuat papah ku meninggal, kenapa hukum hanya berpihak pada orang kaya, kenapa orang miskin seperti kami selalu tersisih."
Dokter Andrean tidak bisa berkata apapun, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Farah.
" Istirahat lah, aku siap jadi pundak mu bila kamu membutuhkan nya."
Setelah beberapa saat dokter Andrean memberikan minuman yang sudah di campur obat tidur pada Farah, agar Farah bisa tertidur dan beristirahat.
" Dokter Andrean meninggal kan Farah begitu ia sudah tertidur.
Sementara itu ditempat lain Sera mengajak Pratiwi untuk tinggal di apartemen nya, ia sedang berada di apartemen Yanuar untuk berkemas.
Pratiwi sedang membereskan baju-baju nya, ketika Yanuar datang.
" Dek Pratiwi mau kemana," Yanuar menghampiri Sera dan memeluk nya, " kamu belum mandi ya, bau asem."
" Belum mas aku mau membawa Pratiwi tinggal bersama ku," Sera berbalik menatap Yanuar, ia memeluk Yanuar tangannya bergelayut di leher Yanuar.
Yanuar mengangkat tubuh Sera dan membawa nya ke dapur, di dudukan Sera di atas kitchen set.
" Mau minum apa, aku bikinin, Yanuar memeriksa isi kulkas nya, ia menunjuk kan alpukat" jus alpukat mau."
" Boleh," Sera turun membantu Yanuar menyiapkan gelas sama es batu.
" Cuma dua dek, kan ada Pratiwi juga."
" Kita bisa berbagi, satu nya biar buat Pratiwi," Sera mengambil sedotan 2, ia duduk di atas pangkuan Yanuar, Yanuar memberikan minuman pada Sera sambil memeluk tubuh nya.
Pratiwi ingin mengambil air minum, tapi ia melihat Sera sedang dipeluk Yanuar, terlihat punggung Sera sedang diciumi Yanuar.
Pratiwi tertegun ia kembali lagi ke kamar, ia menangis di sana hati nya begitu sakit, kenapa ia jatuh cinta pada kekasih orang yang telah menolong nya, bahkan rela mempertaruhkan nyawa nya, tapi rasa cinta nya tumbuh terus menerus, ia sakit ketika melihat Yanuar memanjakan Sera, memperlakukan nya seperti ratu, hati nya sangat sakit, ia ingin berada diposisi Sera, di manja, di sayang dan di ratu kan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ
waduh kenapa nggak bersahabat?
/Scare/
2024-11-12
0
☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ
merasa kayak sindir
/Facepalm/
2024-11-12
0
💫0m@~ga0eL🔱
like, subscribe + ⭐⭐⭐⭐⭐ utk mu thor 😍
2024-10-02
0