Bab 15 klinik Dokter Andrean

Setelah sampai di mobil Sera membuka penutup wajah orang tersebut, ia begitu terkejut dia seorang perempuan wajah manis dengan tahi lalat di dagu, wajah itu begitu eksotis.

Sera membawa perempuan itu ke klinik tempat praktek dokter kenalan nya yang sering menangani Sera, sesampainya di sana Sera turun terlihat klinik dalam keadaan ramai, Sera langsung memasuki ruangan dokter Andrean, seorang perawat mengikuti nya sambil marah-marah.

Sera masuk ke ruangan dokter Andrean, terlihat Dokter Andrean sedang memeriksa pasien, ia melihat ke arah pintu ketiga terdengar suara perawat nya yang marah kepada seseorang.

Perawat itu ketakutan ketika dokter Andrean melihat ke arah mereka," maaf dokter pasien ini langsung masuk ia tidak mau mendaftar dulu."

"Sudah tidak apa-apa dia saudara saya biarkan dia," dokter Andrean menemui Sera setelah pasien nya keluar, "ada apa," kata dokter Andrean sambil mencuci tangan nya.

" Tolongin teman saya, ia tertembak di bagian punggung saya tidak mungkin membawa nya ke rumah sakit, nyawa nya pasti dalam bahaya."

" huhhh.... dokter Andrean menghela nafas panjang, "kenapa kamu selalu menantang bahaya, kasian paman kamu kalau kamu terus begini." dokter Andrean duduk didepan Sera ia mengengam tangan Sera.

"Aku tidak bisa berhenti sampai pembunuh adikku tertangkap Andrean," Sera menunduk kan wajah nya.

" Dimana dia," dokter Andrean berdiri.

" Di mobil, jangan cerita ke siapapun, atau ke paman Danu."

" Baiklah, tapi sebagai imbalan nya gimana kalau kita makan malam," dokter Andrean tersenyum menggoda.

 Sera hanya terdiam, ia tahu dokter Andrean menyukai nya tapi ia tidak mencintai Dokter Andrean, ia hanya mencintai Yanuar.

" Udah lupakan saja, aku tahu jawaban nya, ayo kita temui dia," dokter Andrean dan Sera menemui wanita tersebut di mobil Sera, pasien yang lain menatap mereka heran, mereka sudah mengantri dari tadi kenapa pasien yang baru datang di dulu in.

Mereka membuka pintu mobil Sera, terlihat perempuan itu sudah pucat karena terus menerus mengeluarkan darah, dokter Andrean meminta Sera membantu nya mengangkat tubuh nya ke dalam klinik.

Mereka mengangkat tubuh perempuan itu dan kemudian membawa nya masuk dan membaringkannya," suster tolong tutup klinik, bilang ada keadaan genting mereka yang sudah mendaftar, besok tinggal kesini lagi tanpa harus mendaftar ulang."

" Iya baik Dok,"; perawat itu keluar untuk menutup klinik dan pasien yang tadi mengantri di suruh pulang dan kembali lagi besok.

Setelah semua pasien itu pulang perawat kembali ke dalam untuk membantu dokter Andrean.

Terlihat perempuan itu sudah tidak sadarkan diri, baju nya sudah disobek karena sudah dipenuhi darah dan untuk memudahkan mengeluarkan peluru dari punggung nya.

"Gimana Andrean apakah bisa dikeluarkan? "Sera ikut membantu dokter Andrean menggeser tubuh perempuan itu .

" Mudah mudahan, ini sangat dalam perlu waktu untuk mengeluarkan nya," dokter Andrean menyayat pinggiran kulit sekitar area peluru untuk memudahkan mengeluarkan nya.

Setelah beberapa saat akhirnya peluru tersebut bisa di ambil, dokter membersihkan bekas luka nya dan menjahit luka tersebut, " Alhamdulillah selesai, dimana kamu menemukan nya," dokter Andrean menatap tajam ke arah Sera.

" Jangan menatap saya seperti itu Andrean, bukan saya pelakunya, saya sendiri tidak tahu pelakunya siapa, nanti kita tanyakan setelah dia sadar."

Dimana kamu menemukan nya?" Dokter Andrean kembali bertanya.

" Disebuah gedung kosong, ia sedang di kejar beberapa orang, saya sendiri tidak tahu kenapa mereka mengejar dan menembakinya."

Dokter Andrean menatap tajam pada Sera, " apa yang kamu lakukan disitu, jangan coba berbohong saya tahu kalau seseorang itu berbohong atau tidak, hanya dari mata nya."

Sera memijat pelipisnya," ehm, ehm anu saya sedang mengikuti seseorang."

" Ayo kita kesamping, suster tolong bersihkan badan nya dan cari kan dia baju ganti."

" Baik Dok."

Dokter Andrean membawa Sera kesebuah taman samping klinik yang menghubungkan rumah dengan klinik nya, Dokter Andrean menuju ke sebuah kolam ikan.

" Sampai kapan kamu akan begini, nanti hidup mu tidak akan tenang."

" Aku tidak tahu, mungkin sampai pembunuh adikku bisa di tangkap, akan aku lakukan apapun."

"Serahkan semua pada Yanuar, biarkan dia yang mencari pembunuh adikmu," dokter Andrean menatap Sera yang hanya terdiam.

" Aku belum bisa, aku tahu mas Yan sudah melakukan yang terbaik, tapi itu akan lama, aku akan mencarikan keadilan untuk adik ku dengan cara ku." air mata Sera pun mengalir, tiba-tiba merasakan dada nya sesak kembali tangannya berusaha menggapai.

Dokter Andrean segera mengangkat tubuh Sera masuk ke rumah nya, dibaringkan nya dia disofa, dokter Andrean menggosok dada Sera dan mengambil tabung oksigen memasang kan alat bantu pernapasan pada Sera.

Setelah beberapa saat akhirnya nafas Sera bisa kembali normal, ia kemudian tertidur.

Entah berapa lama Sera tertidur, ia terbangun setelah mendapat sentuhan lembut di pipi nya, Sera berusaha membuka matanya, ia melihat Yanuar dan Badar sudah berada di hadapannya.

" Mas Yan, bang Badar siapa yang memberi tahu kalian?"

" Aku siapa lagi?" Dokter Andrean sudah berada di situ sambil membawa secangkir kopi.

" Aku tadi... Sera bingung mau menceritakan apa.

" Enggak apa-apa dek, kata dokter Andrean ia menemukan mu di pinggir jalan sedang kesulitan bernafas."

" Pintar juga Andrean ini membuat alasan," pikir Sera.

" Heh kok malah melamun," Yanuar menoel hidung Sera.

" Aku mau pulang mas," tapi Sera bingung pasti mas Yanuar dan bang Badar menanyakan tentang darah di jok mobil nya Sera.

" Ayo biar kamu bisa istirahat dirumah," Yanuar mengangkat tubuh Sera.

" Mas mobil nya biar disini saja, besok baru kita ambil," kata Sera.

" Enggak usah kan ada bang Badar yang bawa." kata Yanuar.

Sera bingung alasan apa lagi yang harus ia berikan agar mereka tidak tahu keadaan di dalam mobil nya.

" Tenang saja tadi aku sudah bawa ke salon, sudah bersih kok," kata dokter Andrean.

" Maksud dokter? Badar dan Yanuar menatap wajah dokter Andrean.

" Itu tadi Sera bawa anjing di jalan yang hampir terlindas dia, ketika Sera tidur aku masuk kan anjing tersebut ke salon dan menitipkan nya."

Sera segera turun dari gendongan Yanuar dan memeluk dokter Andrean," terima kasih Andrean, ternyata Kamu cerdik juga, tahu apa yang harus dilakukan, gimana caranya saya bisa membalas kebaikan mu Andrean."

" Gampang cukup Kamu makan malam dengan ku, aku sudah sangat bahagia." kata dokter Andrean.

" Enggak-enggak enak aja, enggak boleh ayo Sera pulang, awas kamu dekat-dekat dokter Andrean lagi," Yanuar langsung mengangkat tubuh Sera dan membawa nya keluar, di ikuti oleh Badar.

" Ha ha ha.... Yanuar, Yanuar," dokter Andrean mentertawakan sikap Yanuar yang posesif, dokter Andrean adalah teman mereka semasa SMA, dia pindah ke luar negeri setelah lulus, mengikuti orang tua nya dan meneruskan pendidikan di sana.

Sementara itu di markas, Anton cs mereka sedang berkumpul, membicarakan kejadian sore tadi.

Beberapa anak buahnya juga sedang berkumpul di markas

" Informasi apa yang kalian dapat, kalian sudah tahu dia di rumah sakit mana?" Anton sedang menerima laporan dari orang-orang suruhan nya.

" Belum bos, semua rumah sakit sudah kami datangi, tapi tidak ada pasien yang masuk karena tertembak."

Anton berdiri di hajar nya kedua orang tersebut," brukgh....cari informasi benar, bagaimana pun caranya temukan dia, kalau perlu kerahkan anak buah mu, bila perlu cari juga di klinik-klinik, sudah sana pergi."

" Baik bos ," kedua orang itu memegangi perut nya mereka masih berdiri dihadapan Anton.

" Ada apa lagi." Anton membentak mereka.

" Anu bos, kami butuh barang dan uang juga," mereka menunduk takut kena pukul lagi.

" Kerja enggak becus, sudah minta upah, nih," Anton melempar 2 paket sabu dan uang ke meja di depan mereka.

Kedua orang tersebut langsung mengambil paket sabu dan uang yang ada diatas meja, mereka kemudian pergi dari hadapan Anton.

" Kenapa kamu berikan mereka barang dengan cuma-cuma? Tanya Andi.

" Kita bikin mereka terikat dengan kita dulu, setelah itu kita bisa memanfaatkan mereka dengan sepuas hati kita."

Terdengar tepuk tangan dan pujian dari Faris, deri, Bayu dan Andi, mereka salut dengan pemikiran Toni yang brilian, tidak salah kalau Toni bisa menjadi ketua mereka.

Terpopuler

Comments

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

kayak nonton film beneran

2024-09-02

1

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

semoga cepat pulih kembali rs

2024-08-08

1

Hiatus

Hiatus

deri nm org awaln nya hrs hrup besar

2024-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kematian sela
2 Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3 Bab 3 Namaku Pratiwi
4 bab 4 Bi Desi yang jahat
5 Bab 5 pulanglah Sera
6 Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7 Bab 7 bucin nya Yanuar
8 Bab 8 menjemput Pratiwi
9 Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10 Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11 Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12 Bab 12 pengintaian yang gagal
13 Bab 13 Damar
14 Bab 14 Pengintaian Sera
15 Bab 15 klinik Dokter Andrean
16 Bab 16 Farah
17 Bab 17 Pengintaian Badar
18 Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19 Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20 Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21 Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22 Bab 22 Orang misterius
23 Bab 23 Dendam Sera
24 Bab 24 Surat untuk Damar
25 Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26 Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27 Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28 Bab 28 Farah koma
29 Bab 29 Farah dalam bahaya
30 Bab 30 kemunculan Pratiwi
31 Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32 Bab 32 pengintaian Panjul
33 Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34 Bab 34 Butik Sera di bakar
35 Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36 Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37 Bab 37 Sera pulang ke rumah
38 Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39 Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40 Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41 Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42 Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43 Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44 Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45 Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46 Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47 Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48 Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49 Bab 49 Sera keluar dari penjara
50 Bab 50 Sera menemui Baba
51 Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52 Bab 52 Sera kabur dari rumah
53 Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54 Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55 Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56 Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57 Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58 Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59 Bab 59 Keributan di terminal
60 Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61 Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62 Bab 62 Penandaan target
63 Bab 63 Teror untuk anton cs
64 Bab 64 Transaksi
65 Bab 65 Teror untuk Andi
66 Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67 Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68 Bab 68 Andi di teror suara
69 Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70 Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71 Bab 71 Target pertama
72 Bab 72 kematian Andi
73 Bab 73 Sera menolong orang asing
74 Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75 Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76 Bab 76 kemarahan Sera
77 Bab 77 Indentitas lelaki asing
78 Target kedua
79 Gangguan dari lelaki asing
80 Mengintai target berikutnya
81 Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82 Mengincar target berikutnya
83 Memburu target ke tiga
84 Kemarahan Yanuar
85 Kemarahan Yanuar
86 Mencari informasi target berikutnya
87 Mengikuti target
88 Sera koma.
89 Kabur dari rumah sakit
90 Pelarian Sera
91 Pelarian Sera
92 Pelarian Sera
93 Pelarian Sera
94 Pelarian Sera
95 Pelarian Sera
96 Pelarian Sera
97 Membuat jebakan untuk Sera
98 Sera masuk dalam jebakan
99 Menyelamatkan Sera
100 Bukti yang membuat shok paman Danu
101 Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102 Tertangkapnya Sera dan Farah
103 Menolong Farah
104 Kematian Mamahnya Farah
105 Penangkapan Yanuar
106 Lelaki asing menyelamatkan Sera
Episodes

Updated 106 Episodes

1
bab 1 kematian sela
2
Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3
Bab 3 Namaku Pratiwi
4
bab 4 Bi Desi yang jahat
5
Bab 5 pulanglah Sera
6
Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7
Bab 7 bucin nya Yanuar
8
Bab 8 menjemput Pratiwi
9
Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10
Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11
Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12
Bab 12 pengintaian yang gagal
13
Bab 13 Damar
14
Bab 14 Pengintaian Sera
15
Bab 15 klinik Dokter Andrean
16
Bab 16 Farah
17
Bab 17 Pengintaian Badar
18
Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19
Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20
Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21
Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22
Bab 22 Orang misterius
23
Bab 23 Dendam Sera
24
Bab 24 Surat untuk Damar
25
Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26
Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27
Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28
Bab 28 Farah koma
29
Bab 29 Farah dalam bahaya
30
Bab 30 kemunculan Pratiwi
31
Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32
Bab 32 pengintaian Panjul
33
Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34
Bab 34 Butik Sera di bakar
35
Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36
Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37
Bab 37 Sera pulang ke rumah
38
Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39
Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40
Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41
Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42
Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43
Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44
Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45
Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46
Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47
Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48
Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49
Bab 49 Sera keluar dari penjara
50
Bab 50 Sera menemui Baba
51
Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52
Bab 52 Sera kabur dari rumah
53
Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54
Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55
Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56
Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57
Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58
Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59
Bab 59 Keributan di terminal
60
Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61
Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62
Bab 62 Penandaan target
63
Bab 63 Teror untuk anton cs
64
Bab 64 Transaksi
65
Bab 65 Teror untuk Andi
66
Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67
Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68
Bab 68 Andi di teror suara
69
Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70
Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71
Bab 71 Target pertama
72
Bab 72 kematian Andi
73
Bab 73 Sera menolong orang asing
74
Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75
Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76
Bab 76 kemarahan Sera
77
Bab 77 Indentitas lelaki asing
78
Target kedua
79
Gangguan dari lelaki asing
80
Mengintai target berikutnya
81
Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82
Mengincar target berikutnya
83
Memburu target ke tiga
84
Kemarahan Yanuar
85
Kemarahan Yanuar
86
Mencari informasi target berikutnya
87
Mengikuti target
88
Sera koma.
89
Kabur dari rumah sakit
90
Pelarian Sera
91
Pelarian Sera
92
Pelarian Sera
93
Pelarian Sera
94
Pelarian Sera
95
Pelarian Sera
96
Pelarian Sera
97
Membuat jebakan untuk Sera
98
Sera masuk dalam jebakan
99
Menyelamatkan Sera
100
Bukti yang membuat shok paman Danu
101
Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102
Tertangkapnya Sera dan Farah
103
Menolong Farah
104
Kematian Mamahnya Farah
105
Penangkapan Yanuar
106
Lelaki asing menyelamatkan Sera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!