Bab 14 Pengintaian Sera

Sera sedang berada di balkon, ia sedang menikmati kopi dan cemilan pagi hanya memakai kimono punya Yanuar.

Yanuar yang sudah memakai pakaian dinas menghampiri Sera, " dek ganti baju sana," Yanuar duduk disebelah Sera sambil menyeruput kopi yang di bawa dari dalam.

"Entar mas, aku masih ingin berjemur dulu."

Badar mendekati mereka, ia ikut bergabung bersama Sera dan Yanuar , Sera yang memang suka iseng meletakkan kaki nya di atas kaki Badar," pijitin bang."

" Enggak ah, enak aja pagi-pagi udah nyuruh-nyuruh, rese Kamu." Badar menurunkan kaki Sera.

" Dek jangan begitu biarkan abangmu sarapan dengan damai," Yanuar menarik kursi Sera menjauhi Badar.

"Ya udah aku mau ke butik dulu," Sera masuk kamar dan berganti pakaian, ia ingin mampir di kampus Sera sebelum berangkat ke butik .

Yanuar segera menyusul nya, "bareng mas aja yah, lagian motor mu kan ada di kantor mas."

" Enggak ah aku pesen gojek aja biar mas nanti yang anterin motor nya ke butik," Sera berbisik pada Yanuar, " aku malas bertemu bocil kecentilan."Sera pergi meninggalkan Yanuar dan menghampiri Badar.

" Maka nya kamu ikut biar aku enggak digodain Cindy, ikut ya!!

"Bang berangkat dulu," Sera mendekati dan menyalami Badar.

" Jangan bertindak gegabah, kalau mau kemana-mana kabarin kami, jangan bertindak sendiri." Kata Badar sambil menatap tajam ke arah Sera.

" Siap bos, berarti kalau mau ke toilet juga harus laporan ya, ok." Sera kemudian mendekati Pratiwi.

Badar melongo ternyata sikap Sera masih seperti dulu., sedangkan Yanuar hanya tersenyum sambil mengusap rambut Sera ia kemudian masuk ke kamar merapikan pakaian nya.

" Kamu mau ikut aku enggak, kerja ditempat ku."kata Sera pada Pratiwi.

" Mau mba, mau," terlihat senyum sumringah di bibir Pratiwi.

" Sekarang siap-siap nanti ikut sekalian." Terlihat Sera sudah berpakaian rapi.

Yanuar sudah berpakaian dinas ia sedang merapikan bajunya di depan cermin.

Sera mendekati dan memeluk nya dari belakang," ehm baunya harum," kata Sera sambil mencium punggung Yanuar.

Walaupun sudah sering melihat sikap manja Sera pada Badar dan Yanuar, Pratiwi masih suka terkejut, orang mungkin tidak menyangka di balik sikapnya yang dingin, kadang kasar dan bersikap semau nya sendiri , terdapat sikap manja dan kekanak-kanakan.

" Aku pergi dulu mas," sera melepaskan pelukan nya dan mengajak Pratiwi pergi.

" Sebentar," tangan Yanuar menahan Sera, Yanuar menatap Sera dia merapikan anak rambut Sera," makan siang nanti ke kantor kita makan siang bareng." dikecupnya kening Sera.

Sera mengalungkan tangannya di leher Yanuar," gimana nanti, aku pergi dulu mas Sera mencium bibir Yanuar sekilas lalu ia pergi mengajak Pratiwi.

Sesampainya di bawah mobil Sera sudah diantar kan oleh sopir paman Danu menunggu di basemen.

" Pagi non ini kunci mobilnya," pak Anto menyerahkan kunci mobil Sera , " bapak permisi dulu non mau pulang lagi tuh ojek nya udah nungguin."

" Iya pak makasih ati-ati," Sera segera memasuki mobil nya sedang kan Pratiwi hanya mematung menatap takjub pada mobil mewah Sera.

Sera memanggil Pratiwi," hei ngapain ayo masuk cepat," Sera membuka pintu mobil nya dari dalam.

Pratiwi terkejut ia kemudian masuk ke mobil, Sera melajukan mobilnya ke tempat butik nya, sesampai nya di butik, ada beberapa pengunjung yang sedang melihat-lihat baju di butik Sera.

Pratiwi di ajak masuk ia begitu takjub dengan butik Sera yang mewah mata kesana kemari melihat seisi butik, Sera memanggil Pipit yang sedang merapikan baju-baju." Pit keruangan ku sebentar." Sera masuk ke kantor nya diikuti Pratiwi.

Sera menyuruh Pratiwi duduk, sementara ia melihat catatan pemesanan baju yang ada di meja nya.

Terlihat Pipit masuk keruangan nya,ia mengetok pintu kantor dengan wajah cemberut," mbak kemana aja sih," Pipit duduk didepan Sera, "tuh pesanan banyak aku di marahin terus."

" Aku masuk rumah sakit, baru kemarin keluar," kata Sera tanpa melihat kearah Pipit.

Pipit terkejut ia langsung memeluk Sera yang sedang fokus pada kertas-kertas didepan nya.

" Maaf mba aku tidak tahu, kenapa mba enggak ngabarin sih? Pipit menangis sambil terus memeluk Sera.

" Udah-udah yang penting aku masih hidup sekarang," Sahut Sera sambil tersenyum.

" Mba...Pipit melepas pelukan nya dan menghentak kaki nya, ia cemberut membuat Sera tertawa, terlihat pipi nya yang chubby mengemaskan ketika merenggut.

Sera mencubit pipi Pipit dengan gemas, "ngambek nih ceritanya, nih kenalkan Pratiwi ajari dia nanti dia akan bekerja di sini."

Pratiwi mendekati pipit," kenal kan saya Pratiwi mba.

" Oh ya saya Pipit, ayo sini ikut aku," Pipit mengajak Pratiwi pergi sambil melirik ke arah Sera.

Sera tertawa melihat kelakuan Pipit yang kadang membuat nya gemas.

Setelah kepergian mereka Sera mulai bekerja, ia menyelesaikan pesanan-pesanan baju yang menumpuk, menjelang siang Sera sudah menyelesaikan pekerjaan nya, ia berhenti dan pergi menghampiri Pipit.

" Pit ini buat makan siang mu dan Pratiwi, aku mau pergi nanti suruh Pratiwi naik ojek untuk pulang karena aku enggak balik lagi ke sini."

" Mau kemana lagi mba, pesanan baju nya gimana mba."

" Tenang aja non tinggal sedikit lagi ini sebagian udah aku bawa, aku pergi dulu ya titip Pratiwi," Sera pergi setelah memberikan dua lebar uang ratusan ribu pada Pipit.

Sera mengendarai mobil nya menuju kampus sela, Sera berdiam diri menunggu mereka keluar, Sera parkir didekat mobil Anton, Sera keluar sambil memasang alat pelacak di mobil Anton, ia kemudian masuk ke mobil lagi.

Sera melihat mereka keluar dari kampus menuju parkiran, Sera bersembunyi mensejajarkan tubuh nya dengan kursi.

Terlihat mereka mendekati mobil Sera, mereka heran ada yang membawa mobil sport selain mereka, mereka ingin tahu siapa pemilik nya.

" Ton, ini mobil siapa ya perasaan hanya kita yang punya mobil sport," kata deri sambil mengawasi mobil tersebut.

Faris, Andi dan Bayu juga ikut memperhatikan mobil tersebut, diam-diam Bayu mencatat plat nomor nya.

Sera meruntuki diri nya kenapa ia harus bawa mobil sport, mobilnya terlalu menonjol, "dasar kenapa aku enggak kepikiran ya " Kata Sera dalam hati.

Setelah beberapa saat mereka pun pergi meninggalkan tempat itu, Sera bangun mengaktifkan data ia melihat pergerakan mobil Anton, terlihat mobil itu terus berjalan.

Sera hanya mengikuti dari jauh, ia tidak berani mendekat setelah beberapa saat, titik merah itu berhenti, tapi anehnya titik itu terlihat berhenti di bangunan kosong, yang sudah lama terbengkalai.

Sera menyembunyikan mobil nya, ia kemudian mengendap-endap memasuki area bangunan tersebut, terlihat Anton dan kawan-kawan nya sedang berbicara dengan beberapa orang, seperti nya mereka sedang bertransaksi barang.

Sera berusaha mendekati ke tempat mereka tapi langkahnya tertahan ketika ia melihat seseorang yang sedang mengintai mereka, Sera mengurungkan niatnya, ia bersembunyi kembali sambil memantau situasi.

Terlihat orang yang mengintai Anton dan kawan-kawan nya berusaha mendekati mereka, tapi karena kurang hati-hati kakinya tersandung dan ia jatuh menimpa barang.

" brukgh....glombrang kaleng bekas yang terinjak dan terkena kaki nya berbunyi nyaring, mereka melihat ke arah pengintai itu, lalu beberapa orang melepaskan tembakan, orang tersebut panik dan segera berlari.

" Dor..dor..dor.. Terdengar suara pistol di tembakan, orang tersebut berusaha lari, tapi kakinya tersandung barang sehingga ia Jatuh, sementara tembakan pun kembali di lancarkan, orang itu terhuyung-huyung dan masih berusaha lari, terlihat darah mengucur dari punggung nya.

Mereka terus mengejar nya, dengan tertatih orang tersebut berusaha lari.

Sera melempar kan pisau-pisau kecil ke arah mereka, sambil bersembunyi berusaha menghambat pergerakan mereka, salah satu rekan mereka terkena pisau Sera, mereka berusaha mencari arah serangan nya.

Mereka akhirnya mundur membawa teman mereka yang terluka, sementara Anton dan kawan-kawan nya sudah duluan berlari menyelamatkan diri.

Setelah keadaan aman Sera segera berlari mencari orang yang tadi tertembak, Sera menutupi wajahnya dengan kain, ia tidak ingin wajah nya di kenali.

Setelah beberapa saat mencari akhirnya Sera berhasil menemukannya juga, dengan mengikuti tetesan darah di lantai, terlihat orang tersebut sudah dalam keadaan pucat, ia berusaha mengacungkan kayu pada Sera untuk melindungi dirinya.

Jangan takut aku akan membawamu pergi dari sini, Sera mendekati orang tersebut dan membuang kayu yang berada dalam genggaman nya.

Sera mengangkat tubuh orang tersebut, ia melihat tubuh orang tersebut sudah lemah, Sera memapah nya sambil berusaha melihat ke sana kemari takut mereka belum pergi, dan menunggu mereka keluar.

Setelah keadaan di rasa aman Sera membawa orang tersebut ke arah mobil nya dan ia membawanya ke dokter kenalan nya, ia yakin kalau dibawa ke rumah sakit maka keselamatan orang tersebut dalam bahaya, mereka pasti mencarinya ke rumah sakit.

Terpopuler

Comments

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

yang lain aman tapi yang lain juga ada yang pergi

2024-08-08

0

Hiatus

Hiatus

penasaran dgn org yg d bawa oleh sera

2024-07-05

0

Rona Risa

Rona Risa

iklan untuk author ❤️❤️

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kematian sela
2 Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3 Bab 3 Namaku Pratiwi
4 bab 4 Bi Desi yang jahat
5 Bab 5 pulanglah Sera
6 Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7 Bab 7 bucin nya Yanuar
8 Bab 8 menjemput Pratiwi
9 Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10 Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11 Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12 Bab 12 pengintaian yang gagal
13 Bab 13 Damar
14 Bab 14 Pengintaian Sera
15 Bab 15 klinik Dokter Andrean
16 Bab 16 Farah
17 Bab 17 Pengintaian Badar
18 Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19 Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20 Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21 Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22 Bab 22 Orang misterius
23 Bab 23 Dendam Sera
24 Bab 24 Surat untuk Damar
25 Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26 Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27 Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28 Bab 28 Farah koma
29 Bab 29 Farah dalam bahaya
30 Bab 30 kemunculan Pratiwi
31 Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32 Bab 32 pengintaian Panjul
33 Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34 Bab 34 Butik Sera di bakar
35 Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36 Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37 Bab 37 Sera pulang ke rumah
38 Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39 Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40 Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41 Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42 Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43 Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44 Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45 Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46 Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47 Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48 Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49 Bab 49 Sera keluar dari penjara
50 Bab 50 Sera menemui Baba
51 Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52 Bab 52 Sera kabur dari rumah
53 Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54 Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55 Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56 Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57 Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58 Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59 Bab 59 Keributan di terminal
60 Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61 Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62 Bab 62 Penandaan target
63 Bab 63 Teror untuk anton cs
64 Bab 64 Transaksi
65 Bab 65 Teror untuk Andi
66 Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67 Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68 Bab 68 Andi di teror suara
69 Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70 Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71 Bab 71 Target pertama
72 Bab 72 kematian Andi
73 Bab 73 Sera menolong orang asing
74 Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75 Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76 Bab 76 kemarahan Sera
77 Bab 77 Indentitas lelaki asing
78 Target kedua
79 Gangguan dari lelaki asing
80 Mengintai target berikutnya
81 Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82 Mengincar target berikutnya
83 Memburu target ke tiga
84 Kemarahan Yanuar
85 Kemarahan Yanuar
86 Mencari informasi target berikutnya
87 Mengikuti target
88 Sera koma.
89 Kabur dari rumah sakit
90 Pelarian Sera
91 Pelarian Sera
92 Pelarian Sera
93 Pelarian Sera
94 Pelarian Sera
95 Pelarian Sera
96 Pelarian Sera
97 Membuat jebakan untuk Sera
98 Sera masuk dalam jebakan
99 Menyelamatkan Sera
100 Bukti yang membuat shok paman Danu
101 Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102 Tertangkapnya Sera dan Farah
103 Menolong Farah
104 Kematian Mamahnya Farah
105 Penangkapan Yanuar
106 Lelaki asing menyelamatkan Sera
Episodes

Updated 106 Episodes

1
bab 1 kematian sela
2
Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3
Bab 3 Namaku Pratiwi
4
bab 4 Bi Desi yang jahat
5
Bab 5 pulanglah Sera
6
Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7
Bab 7 bucin nya Yanuar
8
Bab 8 menjemput Pratiwi
9
Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10
Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11
Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12
Bab 12 pengintaian yang gagal
13
Bab 13 Damar
14
Bab 14 Pengintaian Sera
15
Bab 15 klinik Dokter Andrean
16
Bab 16 Farah
17
Bab 17 Pengintaian Badar
18
Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19
Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20
Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21
Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22
Bab 22 Orang misterius
23
Bab 23 Dendam Sera
24
Bab 24 Surat untuk Damar
25
Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26
Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27
Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28
Bab 28 Farah koma
29
Bab 29 Farah dalam bahaya
30
Bab 30 kemunculan Pratiwi
31
Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32
Bab 32 pengintaian Panjul
33
Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34
Bab 34 Butik Sera di bakar
35
Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36
Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37
Bab 37 Sera pulang ke rumah
38
Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39
Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40
Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41
Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42
Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43
Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44
Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45
Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46
Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47
Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48
Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49
Bab 49 Sera keluar dari penjara
50
Bab 50 Sera menemui Baba
51
Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52
Bab 52 Sera kabur dari rumah
53
Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54
Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55
Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56
Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57
Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58
Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59
Bab 59 Keributan di terminal
60
Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61
Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62
Bab 62 Penandaan target
63
Bab 63 Teror untuk anton cs
64
Bab 64 Transaksi
65
Bab 65 Teror untuk Andi
66
Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67
Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68
Bab 68 Andi di teror suara
69
Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70
Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71
Bab 71 Target pertama
72
Bab 72 kematian Andi
73
Bab 73 Sera menolong orang asing
74
Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75
Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76
Bab 76 kemarahan Sera
77
Bab 77 Indentitas lelaki asing
78
Target kedua
79
Gangguan dari lelaki asing
80
Mengintai target berikutnya
81
Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82
Mengincar target berikutnya
83
Memburu target ke tiga
84
Kemarahan Yanuar
85
Kemarahan Yanuar
86
Mencari informasi target berikutnya
87
Mengikuti target
88
Sera koma.
89
Kabur dari rumah sakit
90
Pelarian Sera
91
Pelarian Sera
92
Pelarian Sera
93
Pelarian Sera
94
Pelarian Sera
95
Pelarian Sera
96
Pelarian Sera
97
Membuat jebakan untuk Sera
98
Sera masuk dalam jebakan
99
Menyelamatkan Sera
100
Bukti yang membuat shok paman Danu
101
Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102
Tertangkapnya Sera dan Farah
103
Menolong Farah
104
Kematian Mamahnya Farah
105
Penangkapan Yanuar
106
Lelaki asing menyelamatkan Sera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!