Sera sedang berada di balkon, ia sedang menikmati kopi dan cemilan pagi hanya memakai kimono punya Yanuar.
Yanuar yang sudah memakai pakaian dinas menghampiri Sera, " dek ganti baju sana," Yanuar duduk disebelah Sera sambil menyeruput kopi yang di bawa dari dalam.
"Entar mas, aku masih ingin berjemur dulu."
Badar mendekati mereka, ia ikut bergabung bersama Sera dan Yanuar , Sera yang memang suka iseng meletakkan kaki nya di atas kaki Badar," pijitin bang."
" Enggak ah, enak aja pagi-pagi udah nyuruh-nyuruh, rese Kamu." Badar menurunkan kaki Sera.
" Dek jangan begitu biarkan abangmu sarapan dengan damai," Yanuar menarik kursi Sera menjauhi Badar.
"Ya udah aku mau ke butik dulu," Sera masuk kamar dan berganti pakaian, ia ingin mampir di kampus Sera sebelum berangkat ke butik .
Yanuar segera menyusul nya, "bareng mas aja yah, lagian motor mu kan ada di kantor mas."
" Enggak ah aku pesen gojek aja biar mas nanti yang anterin motor nya ke butik," Sera berbisik pada Yanuar, " aku malas bertemu bocil kecentilan."Sera pergi meninggalkan Yanuar dan menghampiri Badar.
" Maka nya kamu ikut biar aku enggak digodain Cindy, ikut ya!!
"Bang berangkat dulu," Sera mendekati dan menyalami Badar.
" Jangan bertindak gegabah, kalau mau kemana-mana kabarin kami, jangan bertindak sendiri." Kata Badar sambil menatap tajam ke arah Sera.
" Siap bos, berarti kalau mau ke toilet juga harus laporan ya, ok." Sera kemudian mendekati Pratiwi.
Badar melongo ternyata sikap Sera masih seperti dulu., sedangkan Yanuar hanya tersenyum sambil mengusap rambut Sera ia kemudian masuk ke kamar merapikan pakaian nya.
" Kamu mau ikut aku enggak, kerja ditempat ku."kata Sera pada Pratiwi.
" Mau mba, mau," terlihat senyum sumringah di bibir Pratiwi.
" Sekarang siap-siap nanti ikut sekalian." Terlihat Sera sudah berpakaian rapi.
Yanuar sudah berpakaian dinas ia sedang merapikan bajunya di depan cermin.
Sera mendekati dan memeluk nya dari belakang," ehm baunya harum," kata Sera sambil mencium punggung Yanuar.
Walaupun sudah sering melihat sikap manja Sera pada Badar dan Yanuar, Pratiwi masih suka terkejut, orang mungkin tidak menyangka di balik sikapnya yang dingin, kadang kasar dan bersikap semau nya sendiri , terdapat sikap manja dan kekanak-kanakan.
" Aku pergi dulu mas," sera melepaskan pelukan nya dan mengajak Pratiwi pergi.
" Sebentar," tangan Yanuar menahan Sera, Yanuar menatap Sera dia merapikan anak rambut Sera," makan siang nanti ke kantor kita makan siang bareng." dikecupnya kening Sera.
Sera mengalungkan tangannya di leher Yanuar," gimana nanti, aku pergi dulu mas Sera mencium bibir Yanuar sekilas lalu ia pergi mengajak Pratiwi.
Sesampainya di bawah mobil Sera sudah diantar kan oleh sopir paman Danu menunggu di basemen.
" Pagi non ini kunci mobilnya," pak Anto menyerahkan kunci mobil Sera , " bapak permisi dulu non mau pulang lagi tuh ojek nya udah nungguin."
" Iya pak makasih ati-ati," Sera segera memasuki mobil nya sedang kan Pratiwi hanya mematung menatap takjub pada mobil mewah Sera.
Sera memanggil Pratiwi," hei ngapain ayo masuk cepat," Sera membuka pintu mobil nya dari dalam.
Pratiwi terkejut ia kemudian masuk ke mobil, Sera melajukan mobilnya ke tempat butik nya, sesampai nya di butik, ada beberapa pengunjung yang sedang melihat-lihat baju di butik Sera.
Pratiwi di ajak masuk ia begitu takjub dengan butik Sera yang mewah mata kesana kemari melihat seisi butik, Sera memanggil Pipit yang sedang merapikan baju-baju." Pit keruangan ku sebentar." Sera masuk ke kantor nya diikuti Pratiwi.
Sera menyuruh Pratiwi duduk, sementara ia melihat catatan pemesanan baju yang ada di meja nya.
Terlihat Pipit masuk keruangan nya,ia mengetok pintu kantor dengan wajah cemberut," mbak kemana aja sih," Pipit duduk didepan Sera, "tuh pesanan banyak aku di marahin terus."
" Aku masuk rumah sakit, baru kemarin keluar," kata Sera tanpa melihat kearah Pipit.
Pipit terkejut ia langsung memeluk Sera yang sedang fokus pada kertas-kertas didepan nya.
" Maaf mba aku tidak tahu, kenapa mba enggak ngabarin sih? Pipit menangis sambil terus memeluk Sera.
" Udah-udah yang penting aku masih hidup sekarang," Sahut Sera sambil tersenyum.
" Mba...Pipit melepas pelukan nya dan menghentak kaki nya, ia cemberut membuat Sera tertawa, terlihat pipi nya yang chubby mengemaskan ketika merenggut.
Sera mencubit pipi Pipit dengan gemas, "ngambek nih ceritanya, nih kenalkan Pratiwi ajari dia nanti dia akan bekerja di sini."
Pratiwi mendekati pipit," kenal kan saya Pratiwi mba.
" Oh ya saya Pipit, ayo sini ikut aku," Pipit mengajak Pratiwi pergi sambil melirik ke arah Sera.
Sera tertawa melihat kelakuan Pipit yang kadang membuat nya gemas.
Setelah kepergian mereka Sera mulai bekerja, ia menyelesaikan pesanan-pesanan baju yang menumpuk, menjelang siang Sera sudah menyelesaikan pekerjaan nya, ia berhenti dan pergi menghampiri Pipit.
" Pit ini buat makan siang mu dan Pratiwi, aku mau pergi nanti suruh Pratiwi naik ojek untuk pulang karena aku enggak balik lagi ke sini."
" Mau kemana lagi mba, pesanan baju nya gimana mba."
" Tenang aja non tinggal sedikit lagi ini sebagian udah aku bawa, aku pergi dulu ya titip Pratiwi," Sera pergi setelah memberikan dua lebar uang ratusan ribu pada Pipit.
Sera mengendarai mobil nya menuju kampus sela, Sera berdiam diri menunggu mereka keluar, Sera parkir didekat mobil Anton, Sera keluar sambil memasang alat pelacak di mobil Anton, ia kemudian masuk ke mobil lagi.
Sera melihat mereka keluar dari kampus menuju parkiran, Sera bersembunyi mensejajarkan tubuh nya dengan kursi.
Terlihat mereka mendekati mobil Sera, mereka heran ada yang membawa mobil sport selain mereka, mereka ingin tahu siapa pemilik nya.
" Ton, ini mobil siapa ya perasaan hanya kita yang punya mobil sport," kata deri sambil mengawasi mobil tersebut.
Faris, Andi dan Bayu juga ikut memperhatikan mobil tersebut, diam-diam Bayu mencatat plat nomor nya.
Sera meruntuki diri nya kenapa ia harus bawa mobil sport, mobilnya terlalu menonjol, "dasar kenapa aku enggak kepikiran ya " Kata Sera dalam hati.
Setelah beberapa saat mereka pun pergi meninggalkan tempat itu, Sera bangun mengaktifkan data ia melihat pergerakan mobil Anton, terlihat mobil itu terus berjalan.
Sera hanya mengikuti dari jauh, ia tidak berani mendekat setelah beberapa saat, titik merah itu berhenti, tapi anehnya titik itu terlihat berhenti di bangunan kosong, yang sudah lama terbengkalai.
Sera menyembunyikan mobil nya, ia kemudian mengendap-endap memasuki area bangunan tersebut, terlihat Anton dan kawan-kawan nya sedang berbicara dengan beberapa orang, seperti nya mereka sedang bertransaksi barang.
Sera berusaha mendekati ke tempat mereka tapi langkahnya tertahan ketika ia melihat seseorang yang sedang mengintai mereka, Sera mengurungkan niatnya, ia bersembunyi kembali sambil memantau situasi.
Terlihat orang yang mengintai Anton dan kawan-kawan nya berusaha mendekati mereka, tapi karena kurang hati-hati kakinya tersandung dan ia jatuh menimpa barang.
" brukgh....glombrang kaleng bekas yang terinjak dan terkena kaki nya berbunyi nyaring, mereka melihat ke arah pengintai itu, lalu beberapa orang melepaskan tembakan, orang tersebut panik dan segera berlari.
" Dor..dor..dor.. Terdengar suara pistol di tembakan, orang tersebut berusaha lari, tapi kakinya tersandung barang sehingga ia Jatuh, sementara tembakan pun kembali di lancarkan, orang itu terhuyung-huyung dan masih berusaha lari, terlihat darah mengucur dari punggung nya.
Mereka terus mengejar nya, dengan tertatih orang tersebut berusaha lari.
Sera melempar kan pisau-pisau kecil ke arah mereka, sambil bersembunyi berusaha menghambat pergerakan mereka, salah satu rekan mereka terkena pisau Sera, mereka berusaha mencari arah serangan nya.
Mereka akhirnya mundur membawa teman mereka yang terluka, sementara Anton dan kawan-kawan nya sudah duluan berlari menyelamatkan diri.
Setelah keadaan aman Sera segera berlari mencari orang yang tadi tertembak, Sera menutupi wajahnya dengan kain, ia tidak ingin wajah nya di kenali.
Setelah beberapa saat mencari akhirnya Sera berhasil menemukannya juga, dengan mengikuti tetesan darah di lantai, terlihat orang tersebut sudah dalam keadaan pucat, ia berusaha mengacungkan kayu pada Sera untuk melindungi dirinya.
Jangan takut aku akan membawamu pergi dari sini, Sera mendekati orang tersebut dan membuang kayu yang berada dalam genggaman nya.
Sera mengangkat tubuh orang tersebut, ia melihat tubuh orang tersebut sudah lemah, Sera memapah nya sambil berusaha melihat ke sana kemari takut mereka belum pergi, dan menunggu mereka keluar.
Setelah keadaan di rasa aman Sera membawa orang tersebut ke arah mobil nya dan ia membawanya ke dokter kenalan nya, ia yakin kalau dibawa ke rumah sakit maka keselamatan orang tersebut dalam bahaya, mereka pasti mencarinya ke rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ
yang lain aman tapi yang lain juga ada yang pergi
2024-08-08
0
Hiatus
penasaran dgn org yg d bawa oleh sera
2024-07-05
0
Rona Risa
iklan untuk author ❤️❤️
2024-04-22
0