Sera sedang berada di apartemen Yanuar bersama Badar dan Pratiwi.
Sera keluar dari kamar mandi ia mengacak acak baju Yanuar, Pratiwi yang melihat menegur nya," mba lagi apa, kok di acak-acak?
" Cari baju," setelah mendapat kan kaos yang pas Sera mengambil dan memakai nya.
" kenapa mba enggak pinjam punya saya saja, itu kasian sampai di acak-acak semua."
Sera menggaruk kepala nya yang tidak gatal, "aku enggak biasa pakai punya yang lain, maafkan aku bukan aku tidak mau memakai pakaian mu, tapi inilah aku tidak mau memakai pakaian yang orang lain kecuali yang sudah terbiasa dengan ku."
" Enggak apa-apa kok mba, tapi pak Yanuar kan juga orang lain mba."
" Gimana ya menjelaskan nya aku juga bingung, mas yan, bang Badar sudah lama mengenal ku bahkan aku sudah terbiasa dengan mereka."
" oh.... hanya kata itu yang terlontar dari mulut Pratiwi.
Yanuar masuk," Ayo makan pesanan makanan nya sudah datang," Yanuar mengandeng Sera keluar kamar.
Pratiwi yang melihat terdiam melongo melihat keromantisan mereka berdua," yah aku iri jadi nya, sayang aku masih jomblo," Pratiwi segera menyusul mereka ke ruang tengah disana mereka sudah mulai makan.
Pratiwi segera mengambil piring dan ikut bergabung dengan mereka, terlihat Yanuar menyuapi Sera yang sedang bermain handphone.
Badar terlihat kesal melihat Sera masih asyik bermain handphone, walaupun sedang makan," Sera....
Tanpa Sera melihat ia tahu apa yang ingin badar sampai kan ,"iya bang entar dikit lagi bawel banget kayak emak-emak komplek."
Badar tersedak mendengar ucapan sera, sementara Yanuar tertawa terbahak bahak, Pratiwi tersenyum melihat tingkah mereka, mereka sangar di luar tapi ketika sedang santai mereka tetap seperti yang lainnya.
Badar melotot pada Sera, sedang kan Sera hanya cuek, ia pura-pura tidak melihatnya.
Bang percuma di marahin juga, tuh anak emang udah begini dari dulu di tambah lagi didikan abang-abang nya yang terlalu memanjakan dia." Yanuar ingin menyuapkan kembali nasi ke mulut Sera, tapi ia mendapati sera sedang melotot pada nya.
" Maaf , mas kirain Kamu masih asyik sama handphone mu, mas kirain Kamu tidak bakal dengar omongan mas ."Yanuar serba salah ditatap seperti itu.
Gantian Badar yang tertawa senang," udah teruskan makan nya, lagian kasian tuh Yanuar, karena ngurusin Kamu terus ia belum sempat makan."
Sera melihat ke nasi nya Yanuar yang masih utuh," maaf mas , saya makan sendiri saja, mas makan gih." Sera mengambil nasi nya dan sendok yang di pegang Yanuar.
Mereka pun makan tanpa berkata apa-apa lagi, setelah selesai Pratiwi membereskan bekas makan mereka dan mencuci nya.
" Kamu tidur sama Pratiwi di dalam, biar mas sama bang Badar tidur disini." Yanuar membelai rambut Sera yang tiduran di kursi.
Sera mengakat tangan nya , Yanuar mengendong Sera masuk dan membaringkannya di tempat tidur, Sera yang sudah kelelahan di tambah kondisi nya belum pulih, membuat nya langsung tertidur disamping Pratiwi.
Pratiwi hanya terkejut menyaksikan Sera manja pada Yanuar, ia tidak menyangka sampai begitu sayang nya Yanuar pada Yanuar.
Yanuar melihat sera langsung tertidur pulas , Yanuar mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Sera.
" Matiin aja lampunya dia sudah tertidur pulas." Yanuar pergi keluar dari kamar.
Yanuar kembali ke ruang tamu, ia melihat badar sedang berada di balkon, ia menghampiri Badar dengan membawa 2 cangkir kopi yang sudah di buat Pratiwi sebelum dia tidur.
Yanuar menyerahkan kopi pada Badar, " ini kopi nya bang.
" Ya makasih, aku mengkhawatirkan keselamatan Sera aku takut mereka tidak akan melepas kan nya."
" Dia bisa jaga diri bang, tinggal kita pantau pergerakan dia, sekarang dia sedang menyelidiki kematian sela, aku bertemu dengannya di kampus, yang aku dengar sela meninggal setelah menyelidiki kasus bunuh diri dan penganiayaan mahasiswa kampus itu.
" Memang apa belum ada titik terang kasus nya Sela yan," badar menatap Yanuar.
" Sebenarnya ada bang Kami masih menyelidiki nya belum ada yang mau bicara, ada saksi tapi ia menghilang, Kami sedang berusaha mencari keberadaan nya."
" Aku akan bantu mencari informasi, aku akan kerahkan anak buah ku, biar mereka bantu mencari informasi."
"Bang bantu juga awasi Sera kandang ia tidak pernah memperhitungkan resiko, ia juga suka kambuh trauma nya beberapa kali ia hampir meninggal bang, dokter sih menyarankan ia untuk tidak stres."
" Aku mau tidur yan, lagian aku dari pada suruh ngawasin dia mendingan aku kamu suruh berantem sama preman, stres aku ngawasin dia, udah lah aku mau tidur."
Yanuar mengikuti Badar mereka tidur di sofa.
Sementara di tempat lain mamih yang sedang berada di klub mendapatkan laporan kalau ia diikuti oleh beberapa orang.
Seorang pengawal kepercayaan mamih datang membisikan sesuatu.
Mamih marah di mengebrak meja, " suruh mereka masuk."
Beberapa pengawal mamih masuk dalam keadaan babak belur.
Mamih berdiri ia menghajar mereka semua.
" Goblok melawan 2 orang saja kalian tidak bisa, buat apa aku membayar kalian mahal-mahal kalau kalian tidak becus bekerja."
" Tiga orang mamih satu perempuan," kata salah seorang dari mereka.
" Berikan photo mereka pada ku."
Salah satu anak buah mamih memberikan photo Badar, Yanuar dan Sera, mamih melihat photo mereka, wajah nya terlihat marah, ia genggam handphone itu seperti hendak meremukkannya nya.
" Badar, awas kamu aku akan bikin perhitungan dengan mu."
Damar terkejut mendengar mamih menyebutkan nama Badar, ia mengambil handphone dari tangan mamih dilihat nya photo ketiga orang itu.
Begitu melihat photo mereka tubuh Damar bergetar tapi ia berusaha menguasai diri agar tidak terlihat oleh mamih.
mamih menyuruh mereka bubar setelah mereka di hajar oleh anak buah mamih yang lain karena tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik.
Mamih memanggil Damar," come here my sweet," mamih memanggil Damar dan menyuruh yang lain keluar, ternyata selain sebagai bodyguard nya mamih ia juga menjadi simpanan mamih.
Damar mendekati mamih, ia duduk di samping mamih.
Mamih pindah duduk di pangkuan Damar sambil menghadap ke damar buah dadanya yang sedikit terbuka berada di depan Damar.
" I Miss you, kamu sudah lama tidak memberikan kesenangan pada ku," mamih mencium dan melumat bibir Damar, Damar yang biasa nya merespon Kini hanya terdiam."
" what's happen honey, are you okay? Mamih merasa heran Damar tidak seperti biasanya.
" Oh enggak apa-apa," Damar sadar dari lamunannya ia kemudian membalas ciuman mamih, ia bisa mendapatkan uang yang lebih dengan menjadi simpanan mamih , ia juga menikmati setiap permainan mamih wajah nya yang cantik dan tubuh nya yang sintal membuat nya selalu terangsang, ia juga bisa meraup uang lebih banyak lagi berapa pun yang ia mau pasti mamih akan memberikan nya.
Mereka tenggelam dalam hasrat mereka tanpa mengenal tempat, ketika mereka sedang asyik bercumbu tiba-tiba pintu ruangan terbuka manajer diskotik membuka pintu tanpa mengetok dulu, ia terkejut begitu melihat mamih dengan Damar tanpa busana.
" I'am sorry madam," manager diskotik itu bermaksud keluar tapi mamih menahan nya, tanpa memakai sehelai benang pun ia berdiri.
manajer diskotik tahu konsekuensi ketika ia membuat kesalahan, ia hanya menunduk.
kemudian mamih mendatangi nya dan memukulinya, setelah manajer itu babak belur ia di perbolehkan keluar dari ruangan.
Mamih kembali pada damar, ia duduk di atas tubuh Damar, " I am sorry, perkerjaan kita jadi tertunda karena nya, kamu sangat tampan sekali damar, jangan pernah mengkhianati ku, aku sangat mencintai kamu tapi kalau kamu coba-coba mengkhianati ku, maka kamu akan tamat, ok.
" Ok mamih saya tidak akan mengkhianati mamih, saya akan setia sama mamih."
" Oh so cute, my love bodyguard." mamih selain cantik ia juga terkenal bengis, ia tidak suka kalau orang mengkhianatinya, atau gagal dalam pekerjaan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
iya kah😆
2024-09-02
0
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
kaacciiiaaannn
2024-09-02
0
☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ
gak basah kuyup tuh cuci piring sambil main hp?
2024-08-08
0