bab 4 Bi Desi yang jahat

Sera duduk di balkon apartemen nya. Udara pagi yang dingin menerpa wajah nya dipandanginya photo adiknya air mata bergulir membasahi pipi."Akan aku cari orang yang telah membunuh mu!!" Nafas nya mulai terasa berat setiap kali ia mengingat Sela adiknya dada nya akan terasa sesak.

Sera berjalan masuk ke apartemen, ia masuk ke kamar mandi dan menenggelamkan tubuhnya ke dalam bathtub berharap sesak di dadanya akan hilang. Kepala sera menyembul dari air dengan nafas terengah, sedikit demi sedikit ia sudah bisa mengendalikan dirinya.

Terdengar notifikasi dari handphone yang selama ini ia matikan. Ia baru saja menyalakan nya lagi.

Sera menimang handphone apa akan membalas nya atau tidak. Hari ini sera bermaksud pergi ke kampus Sela untuk mencari bukti kematian Sela .

Sera pergi menuju basemen mengambil motornya ia membelah jalanan ibu kota yang panas. Ia mampir ke butik yang udah lama tidak ia kunjungi. Ia berdiri lama di depan pintu butik, terlihat pipit dan beberapa karyawan sedang membereskan baju-baju.

Pipit terkejut melihat Sera ada didepan pintu, Pipit cepat-cepat menghampiri Sera." Mba kenapa hanya berdiri di situ! Ayo masuk!!"Pipit menarik Sera masuk.

Sera tersenyum." Apa kabar Pit?" Sera berjalan menuju ruangannya. Ia melihat kertas-kertas masih berserakan di atas meja kerjanya, pipit masih mengekor di belakangnya.

" Mba mau saya bikinin minum tidak?" kata pipit sambil terus mengekor di belakangnya.

" Kopi aja! banyak pesanan enggak?"

"Banyak mba! untung nya mereka mau menunggu, Mba kemana aja sih? saya bingung, banyak yang nyariin. Paman Danu sering kesini nanyain Mba! Terus ada lagi tuh polisi ganteng banget Mba, kalau Mba enggak mau buat saya juga boleh mba."

Sera melempar boneka kecil yang ada di mejanya." Enak aja, mana kopinya dari tadi ngoceh aja."

" Iya mba siap." Pipit cepat-cepat ke pantry. Ia senang Sera datang, ia lebih rela diomelin dari pada kehilangan bosnya.

Sementara itu di tempat lain Pratiwi yang sedang berada ditempat Bibinya kaget begitu ia memeriksa tasnya terdapat uang dan kartu nama. "Sera butik" ada nomor telepon nya juga. Pratiwi menyimpan kartu nama dalam dompet nya. Pratiwi kaget ketika tiba-tiba di belakang Bibinya merebut uang ditangan nya.

" Bi kembali kan itu uang pemberian mba Sera kemarin, Bi tolong!!"

" Pelit sekali kamu! Uang ini itung-itung biaya sewa Kamu disini. Dia kan kaya kamu bisa minta lagi, lagian hidup dijakarta ini mahal enggak ada yang gratis! Biaya hidup di sini mahal, kalau kamu enggak suka silahkan pergi dari sini!!" Bi Desi menghitung uang yang ada ditangan nya."1 juta wow baik sekali dia." Bi Desi masuk ke kamar nya.

Pratiwi hanya diam mematung tidak tahu apa yang akan dia lakukan.

Bi Desi keluar dari kamar bersama pacarnya yang sudah berpakaian rapi."Kami pergi dulu jangan lupa bereskan rumah dan cuci pakaian ku yang ada di ember. Nanti masak kalau beli di sini mahal, pake uangmu dulu ya! Ayo sayang kita pergi lumayan dapat dapat uang gratisan." Bi Desi keluar dari kontrakan.

Pratiwi terdiam mematung, keputusan nya untuk kabur dan ikut Bibinya ternyata bukan pilihan tepat. Pratiwi bangun beres-beres rumah setelah selesai semua ia bermaksud akan masak tapi dilihat nya tidak ada apa pun." Gimana ini! Uang ku cuma segini kalau aku harus menghidupi mereka juga, paling berapa hari juga habis.

Pratiwi keluar mencari tukang sayur. Ia melihat ibu-ibu yang sedang berkerumun. Ia menghampiri mereka."Pak sayur bayam ada?"

Ibu-ibu yang ada disitu menengok, mereka heran karena tidak pernah melihat wajah nya." Dek orang baru ya?" kata salah salah seorang dari mereka.

" Iya bu! Saya Pratiwi ponakan nya Bi Desi dari kampung baru datang tadi malam, ini mau masak bingung biasanya kalau Bi Desi itu suka beli nya apa ya? Barangkali ibu-ibu tahu?"

" Loh dia kan enggak pernah belanja sayur! Dia suka nya pesan, memang nya dia suruh masak apa?" kata seorang ibu yang bersebelahan dengan kontrakan BI Desi.

" Enggak tahu bu! saya bingung."

Ibu-ibu tersebut kasian melihat Pratiwi kebingungan." Memang nya di kasih uang berapa buat belanja nya?"

" Enggak dikasih bu! makanya saya bingung, kalau beli daging nanti uang saya enggak cukup."

"Udah di beliin tempe sama tahu terus sayur yang murah aja. lagian kenapa Bibi model begituan kamu ikuti, bisa-bisa diajak enggak bener nanti!!"

" Memang kerjaan dia apa bu?"

" Memang kamu enggak tahu? Udah lah pokoknya kamu harus hati-hati! nanti juga tahu sendiri." Kata salah satu dari mereka.

"Iya bu." Pratiwi memutuskan hanya membeli kangkung, tempe dan tahu.pratiwi pulang untuk memasak nya, ia takut ketika bibi nya pulang belum ada apa-apa.

Terdengar suara motor bibi dan pacarnya datang. Pratiwi langsung menghidangkan nya dimeja. "Pratiwi...."Bi Desi memanggil nya.

" Iya Bi." Pratiwi keluar ia melihat bibinya membawa beberapa paper bag, seperti nya baju dan sepatu. Pratiwi tahu uang tadi malam yang Sera berikan sudah dibeli kan baju dan sepatu. Pratiwi mulai khawatir kalau terus-terusan hidup sama Bibinya bisa-bisa dia bisa jadi sapi perah.

Malam itu Pratiwi sedang menonton televisi. Sedangkan BI Desi sedang keluar." Pratiwi kaget ketika tengkuknya ada yang mencium, kemudian payudara diremas hembusan nafas memburu terdengar di telinganya. Pratiwi sudah ketakutan, ia berbalik melihat Bagas, kekasih bibinya hanya memakai pakaian dalam dan memburunya. Pratiwi mendorong Bagas dan bergegas keluar.

Pratiwi berlari ke tetangga sebelah," tok tok tok... Bu Rumi," bu Pratiwi memanggil bu Rumi berkali kali.

" Ceklek... " pintu pun dibuka. Pratiwi langsung masuk dan duduk di sofa dengan badan gemetar.

" Kenapa Mba? Apa yang terjadi, kenapa gemetar semua apa yang terjadi?" Bu Rumi ke belakang mengambil kan air untuk Pratiwi,nih mba minum dulu.

Pratiwi meminum air yang diberikan bu Rumi. Bu aku boleh di sini enggak sampai Bibiku pulang, aku takut sama pacar Bibi ku, boleh ya bu?" wajah nya pucat karena ketakutan.

" Boleh! Tapi nanti kalau Desi pulang mba langsung pulang ya! Nanti saya yang kena, Desi suka ngajak ribut sama kita, apalagi kalau ada alasan nya."

Tak berapa lama terdengar suara teriakan dari Desi."Pratiwi di mana kamu kurang ajar sudah di kasih numpang, malah bikin onar, Pratiwi..."

Bu rumi ketakutan."Mba keluar mba! Nanti saya yang kena."

Mau tidak mau Pratiwi keluar ia tidak mau membuat masalah pada bu Rumi. Ia berdiri di teras rumah bu rumi, ia ketakutan pasti ia akan kena marah.

Bi Desi mendekati Pratiwi"Di sini rupanya! Aku tidak menyangka kamu bisa berbuat mesum seperti itu!! Muka sok alim tapi kelakuan sama seperti pelacur." Bi Desi menarik rambut Pratiwi diseret nya Pratiwi ke kontrakan nya.

Bu rumi mendekati Desi ia merasa kasian melihat Pratiwi"Mba jangan begitu kasian! Mba, Pratiwi nya Itu ke sakitan, ada apa sebetulnya dari tadi mba Pratiwi main di rumah saya!!"

" Jangan ikut campur, rupa nya Pratiwi kalian yang pengaruhi! Dasar ibu-ibu rese! Urusi aja suami kalian, jangan ikut campur urusan ku!!" BI Desi menarik Pratiwi masuk ke kontrakan dan membanting pintu kontrakan.

Bu Rumi ke rumah pak RT, untuk melaporkan kejadian tersebut.Mereka sebenarnya sudah resah dengan kelakuan Desi.

Pak RT keluar bersama Bu Rumi. Ia menuju ke kontrakan nya Desi, Bu Rumi khawatir Pratiwi di aniaya.

" tok tok tok...mba Desi ini pak RT Mba.

Pintu kontrakan terbuka terlihat Pratiwi sedang menangis.

" Mba boleh saya masuk kita selesai kan di dalam.

" Silahkan! Rupanya ibu-ibu ini kurang kerjaan ya sampai ngurusin urusan orang." Bi Desi masuk dan duduk disebelah pacar nya, sementara Pratiwi menangis disudut ruangan, rambut nya acak-acakan. Bu rumi datang dan memeluk nya.

Pak RT memandang BI Desi. "Mba sebenar ada apa? kita bisa bicarakan baik-baik! kalau begini mba bisa dilaporkan ke polisi loh."

" yah udah! lapor kan saja pak saya tidak takut. Dia itu tidak tahu diuntung pak, udah di tampung tapi malah menggoda pacar saya!!"

" Mba! Mba Desi tidak tahu yang sebenarnya? Yang saya dengar mba Pratiwi itu bersembunyi dirumah bu rumi karena ketakutan sama pacarnya mba desi, lagian mba Desi salah bawa laki-laki yang bukan muhrim masuk ke kontrakan. Mba Desi mendingan sekarang pacarnya suruh pulang atau besok kita nikah kan disini! Gimana kalau enggak mau terpaksa kami usir dari lingkungan ini."

Melihat Desi hanya diam pak RT mulai hilang kesabaran." Begini aja, kalau Mba mau tinggal disini patuhi aturan kami! kalau enggak mau silahkan pergi!Kami tunggu keputusan nya sampe besok pagi."

"

Terpopuler

Comments

ARSLAMET

ARSLAMET

playing victim banget ɓibi nya ih

2024-10-16

0

Ling Kun menghilang

Ling Kun menghilang

jahat si bibi desi

2024-09-15

1

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

kamu juga pelit paling nanti nyesal

2024-08-02

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kematian sela
2 Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3 Bab 3 Namaku Pratiwi
4 bab 4 Bi Desi yang jahat
5 Bab 5 pulanglah Sera
6 Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7 Bab 7 bucin nya Yanuar
8 Bab 8 menjemput Pratiwi
9 Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10 Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11 Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12 Bab 12 pengintaian yang gagal
13 Bab 13 Damar
14 Bab 14 Pengintaian Sera
15 Bab 15 klinik Dokter Andrean
16 Bab 16 Farah
17 Bab 17 Pengintaian Badar
18 Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19 Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20 Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21 Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22 Bab 22 Orang misterius
23 Bab 23 Dendam Sera
24 Bab 24 Surat untuk Damar
25 Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26 Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27 Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28 Bab 28 Farah koma
29 Bab 29 Farah dalam bahaya
30 Bab 30 kemunculan Pratiwi
31 Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32 Bab 32 pengintaian Panjul
33 Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34 Bab 34 Butik Sera di bakar
35 Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36 Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37 Bab 37 Sera pulang ke rumah
38 Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39 Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40 Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41 Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42 Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43 Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44 Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45 Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46 Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47 Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48 Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49 Bab 49 Sera keluar dari penjara
50 Bab 50 Sera menemui Baba
51 Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52 Bab 52 Sera kabur dari rumah
53 Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54 Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55 Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56 Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57 Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58 Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59 Bab 59 Keributan di terminal
60 Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61 Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62 Bab 62 Penandaan target
63 Bab 63 Teror untuk anton cs
64 Bab 64 Transaksi
65 Bab 65 Teror untuk Andi
66 Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67 Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68 Bab 68 Andi di teror suara
69 Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70 Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71 Bab 71 Target pertama
72 Bab 72 kematian Andi
73 Bab 73 Sera menolong orang asing
74 Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75 Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76 Bab 76 kemarahan Sera
77 Bab 77 Indentitas lelaki asing
78 Target kedua
79 Gangguan dari lelaki asing
80 Mengintai target berikutnya
81 Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82 Mengincar target berikutnya
83 Memburu target ke tiga
84 Kemarahan Yanuar
85 Kemarahan Yanuar
86 Mencari informasi target berikutnya
87 Mengikuti target
88 Sera koma.
89 Kabur dari rumah sakit
90 Pelarian Sera
91 Pelarian Sera
92 Pelarian Sera
93 Pelarian Sera
94 Pelarian Sera
95 Pelarian Sera
96 Pelarian Sera
97 Membuat jebakan untuk Sera
98 Sera masuk dalam jebakan
99 Menyelamatkan Sera
100 Bukti yang membuat shok paman Danu
101 Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102 Tertangkapnya Sera dan Farah
103 Menolong Farah
104 Kematian Mamahnya Farah
105 Penangkapan Yanuar
106 Lelaki asing menyelamatkan Sera
Episodes

Updated 106 Episodes

1
bab 1 kematian sela
2
Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3
Bab 3 Namaku Pratiwi
4
bab 4 Bi Desi yang jahat
5
Bab 5 pulanglah Sera
6
Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7
Bab 7 bucin nya Yanuar
8
Bab 8 menjemput Pratiwi
9
Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10
Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11
Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12
Bab 12 pengintaian yang gagal
13
Bab 13 Damar
14
Bab 14 Pengintaian Sera
15
Bab 15 klinik Dokter Andrean
16
Bab 16 Farah
17
Bab 17 Pengintaian Badar
18
Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19
Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20
Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21
Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22
Bab 22 Orang misterius
23
Bab 23 Dendam Sera
24
Bab 24 Surat untuk Damar
25
Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26
Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27
Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28
Bab 28 Farah koma
29
Bab 29 Farah dalam bahaya
30
Bab 30 kemunculan Pratiwi
31
Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32
Bab 32 pengintaian Panjul
33
Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34
Bab 34 Butik Sera di bakar
35
Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36
Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37
Bab 37 Sera pulang ke rumah
38
Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39
Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40
Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41
Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42
Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43
Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44
Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45
Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46
Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47
Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48
Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49
Bab 49 Sera keluar dari penjara
50
Bab 50 Sera menemui Baba
51
Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52
Bab 52 Sera kabur dari rumah
53
Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54
Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55
Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56
Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57
Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58
Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59
Bab 59 Keributan di terminal
60
Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61
Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62
Bab 62 Penandaan target
63
Bab 63 Teror untuk anton cs
64
Bab 64 Transaksi
65
Bab 65 Teror untuk Andi
66
Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67
Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68
Bab 68 Andi di teror suara
69
Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70
Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71
Bab 71 Target pertama
72
Bab 72 kematian Andi
73
Bab 73 Sera menolong orang asing
74
Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75
Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76
Bab 76 kemarahan Sera
77
Bab 77 Indentitas lelaki asing
78
Target kedua
79
Gangguan dari lelaki asing
80
Mengintai target berikutnya
81
Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82
Mengincar target berikutnya
83
Memburu target ke tiga
84
Kemarahan Yanuar
85
Kemarahan Yanuar
86
Mencari informasi target berikutnya
87
Mengikuti target
88
Sera koma.
89
Kabur dari rumah sakit
90
Pelarian Sera
91
Pelarian Sera
92
Pelarian Sera
93
Pelarian Sera
94
Pelarian Sera
95
Pelarian Sera
96
Pelarian Sera
97
Membuat jebakan untuk Sera
98
Sera masuk dalam jebakan
99
Menyelamatkan Sera
100
Bukti yang membuat shok paman Danu
101
Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102
Tertangkapnya Sera dan Farah
103
Menolong Farah
104
Kematian Mamahnya Farah
105
Penangkapan Yanuar
106
Lelaki asing menyelamatkan Sera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!