Sera memandang kebawah dari balkon apartemen nya. Ia berada di ujung balkon naik ke atas besi pembatas di rentang kan nya tangannya. Mata nya terpejam angin malam menerpa tubuhnya.
Satu suara terdengar ditelinga nya," kakak turun! Jangan lakukan itu! Sela akan membenci kakak kalau kakak melakukan nya. Turun ingat paman sendirian!!" Sera tersentak. Ia menghempaskan tubuhnya ke belakang, tapi "brughk akh," terdengar rintihan suara sera, tubuhnya membentur dinding.
Sera bangun ia mencari sumber suara itu. Ia seperti mendengar suara Sela, tapi hanya suara angin yang terdengar, Sera bangun ia berganti pakaian dan pergi basemen. Ia membuka penutup motor yang udah sudah lama tidak ia pakai! Sera mulai memanaskan motor nya setelah itu ia pergi membawa motor nya menjelajahi malam ia tidak punya tujuan.
Sera masuk ke sebuah terminal. Ia duduk disebuah warung memesan kopi dan nongkrong memperhatikan keluar masuk kendaraan, satu suara mengagetkan nya.
" Mba boleh aku duduk di sini?"terlihat wanita muda sekitar 23 tahunan membawa tas.
" Iya silahkan!" Sera menggeser tubuh nya.
"Kenalkan aku Pratiwi mba! Mba cantik siapa namanya?"
Sera kaget perempuan itu mengatakan kalau ia cantik. Ia merasa biasa saja." Saya Sera! Saya enggak cantik mata Kamu tuh harus diperiksa!!"
" Ala piye toh Mba iki! Mba memang dari tadi enggak lihat banyak lelaki mata nya kesini!!"
" Oh itu sih paling iseng, atau mau godain kamu!!" Sera terlihat cuek pada keadaan sekitar nya padahal sedari tadi ia duduk banyak lelaki yang memperhatikan nya. Tubuh ramping dan tinggi semampai dengan rambut sedikit ikal dan wajah yang bak model.
" Ya udah terserah mba nya aja! Bu aku pesan teh manis satu."Pratiwi mengeluarkan dompet ia menghitung uangnya." 400 ribu cukup enggak yah!!" Pratiwi bergumam sendiri.
Sera melihat sekilas pada Pratiwi, kulit sawo matang dan senyum nya sangat manis bisa membuat kaum laki-laki bertekuk lutut." Memang tujuan Kamu mau kemana? Kalau menghitung uang jangan ditempat umum nanti ada yang ngawasin ini jakarta bukan kampung!!"
" Iya mba aku minta maaf, aku mau ke tempat bibi ku ini alamatnya mba tahu tidak?" Pratiwi memberikan secarik kertas pada sera.
"Ini jauh! Sebelum nya Kamu pernah kesana belum?" Sera menyerahkan kertas itu pada Pratiwi.
" Belum mba! Ini kali pertama saya kesini."
" Ayo aku carikan mobil yang jurusan ketempat bibimu lagian bukan di sini tapi diluar terminal! Ayo ikut aku, tuh sudah banyak yang melihat kita, ayo kita pergi!!"
Sera menyimpan uang 50 ribuan satu dimeja. Ia mengajak Pratiwi menuju motor nya, Sera mengambil motor nya diparkiran. Terlihat beberapa preman memperhatikan mereka motor dan kecantikan Sera mengundang beberapa preman mendekati nya.
" Halo cantik! Mau kemana nih boleh kenalan enggak?" Empat orang preman mendekati mereka. Pratiwi ketakutan bersembunyi di balik Sera.
Pemilik warung yang melihat langsung berlari mencari petugas keamanan.
" Minggir kami buru-buru jangan ganggu!!" Sera tetap naik ke atas motor nya."Ayo naik Pratiwi cepat!!"
Pratiwi cepat-cepat menaiki motor Sera. Pratiwi yang tidak pernah naik motor seperti itu ia kesulitan Sera membantu dengan tangan nya, tapi tiba-tiba seorang preman menarik dan menahan Pratiwi.
" Temani kita dulu jangan main pergi saja!!" sambil memegang tangan Pratiwi, ia berusaha berbuat kurang ajar dengan meraba buah dada Pratiwi.
Pratiwi menjerit," akh..." Ia langsung menampar preman tersebut.
Preman itu membuang ludahnya. Ia menarik Pratiwi sehingga jatuh dalam pelukan, sementara preman yang lain mendekati Sera.
" Lepaskan tuh anak! Atau kalian akan menyesal!!" Sera yang sedang sedih ditinggal adiknya emosi nya gampang tersulut.
" Wuih cantik-cantik kok galak sih!!" Sementara di sisi lain Pratiwi menangis karena preman tersebut mulai menciumi nya.
Sera menyentak tangan dan menendang tubuh preman yang sedang memeluk Pratiwi, hingga terjungkal dan mengeluarkan darah, sera kemudian menginjak lehernya. "Kalian maju dia akan mati!!" preman-preman tersebut ketakutan.
" Ampun Mba! lepaskan dia kami salah, kami tidak akan menganggu Mba lagi, tolong Mba lepaskan teman kami!!" satu preman mendekati Sera.
" Saya tidak ingin membuat keributan tapi kalian yang memulai nya. Aku akan lepaskan dia dan kami akan pergi dan jangan ngangu kami!!" Sera memandang tajam ke arah preman yang mendekati nya.
Dari kejauhan petugas dan tukang warung tadi mendekat, mereka tertegun melihat Sera sedang menginjak leher preman itu, sedang yang lainnya mengkerut ketakutan.
Salah satu berusaha bernegosiasi dengan Sera." silahkan mba pergi Kami minta."Maaf, kami telah menganggu Mba dan temannya!!" Preman tersebut menakupkan tangan nya.
" Baik!" Sera melepaskan injakan nya pada preman itu. Semua orang berkumpul dan semakin banyak yang datang.Sera tidak perduli, ia mengambil motor nya dan menyuruh Pratiwi naik ke motor nya, ia membawa motor nya pergi dari terminal itu.
Preman tersebut dibawa sama teman-temannya, seorang petugas mendatangi nya." Apa yang kalian lakukan untung dia masih berbaik hati melepaskan kalian! Aku lihat kilatan mata nya, kilatan mata seperti ingin membunuh jangan buat onar lagi, orang seperti dia tidak akan takut pada siapa pun."
" Iya pak maaf!!" mereka semua membubarkan diri. Sera menjadi perbincangan orang-orang di terminal malam itu.
Di jalanan Sera melaju dengan motor nya menuju ke tempat bibi nya Pratiwi. Mereka sampai di rumah bibi nya sekitar jam 2 pagi, sebuah rumah kontrakan kecil.
" Tok tok tok...Assalamualaikum Bi, assalamualaikum Bi Desi.
Tok tok tok..." Pratiwi terus berusaha membangun kan bibi nya, sementara Sera hanya menunggu di motor.
Tak berapa lama terlihat seorang perempuan dengan seorang lelaki mengintip dari balik jendela."Ceklek... "Ia membuka pintu. " Loh Pratiwi sama siapa? Kata Bi Desi.
"Sama temen Bi!" Pratiwi menunjuk pada Sera yang masih ada diatas motor." Sini mba!!" Pratiwi menyuruh Sera turun, Sera mendekati mereka dan menyalami nya.
Terlihat tatapan tak senonoh entah suami atau pacar nya memandang Sera dan Pratiwi.
"Saya Sera mba." Sera memperkenalkan diri."Saya kesini hanya mengantar Pratiwi, kalau gitu saya permisi Bi." Sera memeluk Pratiwi sambil menyelipkan nomor handphone dan uang ke dalam tas Pratiwi. "Hati-hati terhadap Bibi mu dan pacarnya, kalau ada apa-apa cepat telpon, aku sudah memasukkan nomor telepon ku didalam tasmu! hati-hati mereka orang jahat." sera memegang pipi Pratiwi. Ia pamit pada semua.
Sepeninggalan Sera Bi Desi bertanya pada Pratiwi." Kamu kenal dimana! Tidak mungkin dia teman kamu, dia orang kaya, kamu tidak mungkin punya teman orang kaya!!"
" Ketemu di terminal Bi, dari mana bibi tahu dia orang kaya?"
" Kamu itu bodoh enggak bakalan bisa membedakan mana orang kaya. Motor itu hanya orang tertentu yang punya, harga nya ratusan juta, hampir sama harga mobil mewah bodoh!!"
Pratiwi dan pacar Bibi nya terkejut." Udah ayo masuk kamar nya cuma satu Kamu tidur di depan tv ya! Disini cuma ada 2 ruangan, kenapa kamu kesini enggak ngabarin dulu? Untung aku hari ini enggak kerja."
" Saya kabur Bi! Bapak mau menikah kan saya dengan juragan Dudung. Bapak punya hutang banyak sama dia, kalau saya menikah dengan nya hutang bapak lunas."
" Terus Kamu kabur gitu! nanti bapak mu gimana, anak enggak tahu diuntung."
" Itu kan resikonya bapak! Bapak sendiri yang berhutang untuk judi, mana bunga besar sekali, saya sudah banting tulang membantu bapak tapi karena hobi bapak judi dan main perempuan, uang yang aku kasih enggak pernah cukup. Aku rasa aku sudah cukup berbakti selama ini Bi."
" Terserah kamu saja! Dasar bego ya bego saja, kamu pikir hidup itu mudah! Aku mau tidur, ayo sayang kita tidur ngangu saja." Bi Desi masuk bersama pacarnya.
Pratiwi menangis, seperti nya kehidupan nya disini pun tidak akan berjalan mulus. Ia mengelar sarung dan tertidur didepan tv karena rasa lelah yang sudah tidak tertahankan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Abu Yub
lanjut thor .singgah di tempatku juga ,iya ./Pray/
2025-03-26
0
🎧✏📖
hadir 😁😇
2024-11-05
0
Ling Kun menghilang
nyata jago silat
2024-09-14
0