Bab 3 Namaku Pratiwi

Sera memandang kebawah dari balkon apartemen nya. Ia berada di ujung balkon naik ke atas besi pembatas di rentang kan nya tangannya. Mata nya terpejam angin malam menerpa tubuhnya.

Satu suara terdengar ditelinga nya," kakak turun! Jangan lakukan itu! Sela akan membenci kakak kalau kakak melakukan nya. Turun ingat paman sendirian!!" Sera tersentak. Ia menghempaskan tubuhnya ke belakang, tapi "brughk akh," terdengar rintihan suara sera, tubuhnya membentur dinding.

Sera bangun ia mencari sumber suara itu. Ia seperti mendengar suara Sela, tapi hanya suara angin yang terdengar, Sera bangun ia berganti pakaian dan pergi basemen. Ia membuka penutup motor yang udah sudah lama tidak ia pakai! Sera mulai memanaskan motor nya setelah itu ia pergi membawa motor nya menjelajahi malam ia tidak punya tujuan.

Sera masuk ke sebuah terminal. Ia duduk disebuah warung memesan kopi dan nongkrong memperhatikan keluar masuk kendaraan, satu suara mengagetkan nya.

" Mba boleh aku duduk di sini?"terlihat wanita muda sekitar 23 tahunan membawa tas.

" Iya silahkan!" Sera menggeser tubuh nya.

"Kenalkan aku Pratiwi mba! Mba cantik siapa namanya?"

Sera kaget perempuan itu mengatakan kalau ia cantik. Ia merasa biasa saja." Saya Sera! Saya enggak cantik mata Kamu tuh harus diperiksa!!"

" Ala piye toh Mba iki! Mba memang dari tadi enggak lihat banyak lelaki mata nya kesini!!"

" Oh itu sih paling iseng, atau mau godain kamu!!" Sera terlihat cuek pada keadaan sekitar nya padahal sedari tadi ia duduk banyak lelaki yang memperhatikan nya. Tubuh ramping dan tinggi semampai dengan rambut sedikit ikal dan wajah yang bak model.

" Ya udah terserah mba nya aja! Bu aku pesan teh manis satu."Pratiwi mengeluarkan dompet ia menghitung uangnya." 400 ribu cukup enggak yah!!" Pratiwi bergumam sendiri.

Sera melihat sekilas pada Pratiwi, kulit sawo matang dan senyum nya sangat manis bisa membuat kaum laki-laki bertekuk lutut." Memang tujuan Kamu mau kemana? Kalau menghitung uang jangan ditempat umum nanti ada yang ngawasin ini jakarta bukan kampung!!"

" Iya mba aku minta maaf, aku mau ke tempat bibi ku ini alamatnya mba tahu tidak?" Pratiwi memberikan secarik kertas pada sera.

"Ini jauh! Sebelum nya Kamu pernah kesana belum?" Sera menyerahkan kertas itu pada Pratiwi.

" Belum mba! Ini kali pertama saya kesini."

" Ayo aku carikan mobil yang jurusan ketempat bibimu lagian bukan di sini tapi diluar terminal! Ayo ikut aku, tuh sudah banyak yang melihat kita, ayo kita pergi!!"

Sera menyimpan uang 50 ribuan satu dimeja. Ia mengajak Pratiwi menuju motor nya, Sera mengambil motor nya diparkiran. Terlihat beberapa preman memperhatikan mereka motor dan kecantikan Sera mengundang beberapa preman mendekati nya.

" Halo cantik! Mau kemana nih boleh kenalan enggak?" Empat orang preman mendekati mereka. Pratiwi ketakutan bersembunyi di balik Sera.

Pemilik warung yang melihat langsung berlari mencari petugas keamanan.

" Minggir kami buru-buru jangan ganggu!!" Sera tetap naik ke atas motor nya."Ayo naik Pratiwi cepat!!"

Pratiwi cepat-cepat menaiki motor Sera. Pratiwi yang tidak pernah naik motor seperti itu ia kesulitan Sera membantu dengan tangan nya, tapi tiba-tiba seorang preman menarik dan menahan Pratiwi.

" Temani kita dulu jangan main pergi saja!!" sambil memegang tangan Pratiwi, ia berusaha berbuat kurang ajar dengan meraba buah dada Pratiwi.

Pratiwi menjerit," akh..." Ia langsung menampar preman tersebut.

Preman itu membuang ludahnya. Ia menarik Pratiwi sehingga jatuh dalam pelukan, sementara preman yang lain mendekati Sera.

" Lepaskan tuh anak! Atau kalian akan menyesal!!" Sera yang sedang sedih ditinggal adiknya emosi nya gampang tersulut.

" Wuih cantik-cantik kok galak sih!!" Sementara di sisi lain Pratiwi menangis karena preman tersebut mulai menciumi nya.

Sera menyentak tangan dan menendang tubuh preman yang sedang memeluk Pratiwi, hingga terjungkal dan mengeluarkan darah, sera kemudian menginjak lehernya. "Kalian maju dia akan mati!!" preman-preman tersebut ketakutan.

" Ampun Mba! lepaskan dia kami salah, kami tidak akan menganggu Mba lagi, tolong Mba lepaskan teman kami!!" satu preman mendekati Sera.

" Saya tidak ingin membuat keributan tapi kalian yang memulai nya. Aku akan lepaskan dia dan kami akan pergi dan jangan ngangu kami!!" Sera memandang tajam ke arah preman yang mendekati nya.

Dari kejauhan petugas dan tukang warung tadi mendekat, mereka tertegun melihat Sera sedang menginjak leher preman itu, sedang yang lainnya mengkerut ketakutan.

Salah satu berusaha bernegosiasi dengan Sera." silahkan mba pergi Kami minta."Maaf, kami telah menganggu Mba dan temannya!!" Preman tersebut menakupkan tangan nya.

" Baik!" Sera melepaskan injakan nya pada preman itu. Semua orang berkumpul dan semakin banyak yang datang.Sera tidak perduli, ia mengambil motor nya dan menyuruh Pratiwi naik ke motor nya, ia membawa motor nya pergi dari terminal itu.

Preman tersebut dibawa sama teman-temannya, seorang petugas mendatangi nya." Apa yang kalian lakukan untung dia masih berbaik hati melepaskan kalian! Aku lihat kilatan mata nya, kilatan mata seperti ingin membunuh jangan buat onar lagi, orang seperti dia tidak akan takut pada siapa pun."

" Iya pak maaf!!" mereka semua membubarkan diri. Sera menjadi perbincangan orang-orang di terminal malam itu.

Di jalanan Sera melaju dengan motor nya menuju ke tempat bibi nya Pratiwi. Mereka sampai di rumah bibi nya sekitar jam 2 pagi, sebuah rumah kontrakan kecil.

" Tok tok tok...Assalamualaikum Bi, assalamualaikum Bi Desi.

Tok tok tok..." Pratiwi terus berusaha membangun kan bibi nya, sementara Sera hanya menunggu di motor.

Tak berapa lama terlihat seorang perempuan dengan seorang lelaki mengintip dari balik jendela."Ceklek... "Ia membuka pintu. " Loh Pratiwi sama siapa? Kata Bi Desi.

"Sama temen Bi!" Pratiwi menunjuk pada Sera yang masih ada diatas motor." Sini mba!!" Pratiwi menyuruh Sera turun, Sera mendekati mereka dan menyalami nya.

Terlihat tatapan tak senonoh entah suami atau pacar nya memandang Sera dan Pratiwi.

"Saya Sera mba." Sera memperkenalkan diri."Saya kesini hanya mengantar Pratiwi, kalau gitu saya permisi Bi." Sera memeluk Pratiwi sambil menyelipkan nomor handphone dan uang ke dalam tas Pratiwi. "Hati-hati terhadap Bibi mu dan pacarnya, kalau ada apa-apa cepat telpon, aku sudah memasukkan nomor telepon ku didalam tasmu! hati-hati mereka orang jahat." sera memegang pipi Pratiwi. Ia pamit pada semua.

Sepeninggalan Sera Bi Desi bertanya pada Pratiwi." Kamu kenal dimana! Tidak mungkin dia teman kamu, dia orang kaya, kamu tidak mungkin punya teman orang kaya!!"

" Ketemu di terminal Bi, dari mana bibi tahu dia orang kaya?"

" Kamu itu bodoh enggak bakalan bisa membedakan mana orang kaya. Motor itu hanya orang tertentu yang punya, harga nya ratusan juta, hampir sama harga mobil mewah bodoh!!"

Pratiwi dan pacar Bibi nya terkejut." Udah ayo masuk kamar nya cuma satu Kamu tidur di depan tv ya! Disini cuma ada 2 ruangan, kenapa kamu kesini enggak ngabarin dulu? Untung aku hari ini enggak kerja."

" Saya kabur Bi! Bapak mau menikah kan saya dengan juragan Dudung. Bapak punya hutang banyak sama dia, kalau saya menikah dengan nya hutang bapak lunas."

" Terus Kamu kabur gitu! nanti bapak mu gimana, anak enggak tahu diuntung."

" Itu kan resikonya bapak! Bapak sendiri yang berhutang untuk judi, mana bunga besar sekali, saya sudah banting tulang membantu bapak tapi karena hobi bapak judi dan main perempuan, uang yang aku kasih enggak pernah cukup. Aku rasa aku sudah cukup berbakti selama ini Bi."

" Terserah kamu saja! Dasar bego ya bego saja, kamu pikir hidup itu mudah! Aku mau tidur, ayo sayang kita tidur ngangu saja." Bi Desi masuk bersama pacarnya.

Pratiwi menangis, seperti nya kehidupan nya disini pun tidak akan berjalan mulus. Ia mengelar sarung dan tertidur didepan tv karena rasa lelah yang sudah tidak tertahankan.

Terpopuler

Comments

Abu Yub

Abu Yub

lanjut thor .singgah di tempatku juga ,iya ./Pray/

2025-03-26

0

🎧✏📖

🎧✏📖

hadir 😁😇

2024-11-05

0

Ling Kun menghilang

Ling Kun menghilang

nyata jago silat

2024-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 kematian sela
2 Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3 Bab 3 Namaku Pratiwi
4 bab 4 Bi Desi yang jahat
5 Bab 5 pulanglah Sera
6 Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7 Bab 7 bucin nya Yanuar
8 Bab 8 menjemput Pratiwi
9 Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10 Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11 Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12 Bab 12 pengintaian yang gagal
13 Bab 13 Damar
14 Bab 14 Pengintaian Sera
15 Bab 15 klinik Dokter Andrean
16 Bab 16 Farah
17 Bab 17 Pengintaian Badar
18 Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19 Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20 Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21 Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22 Bab 22 Orang misterius
23 Bab 23 Dendam Sera
24 Bab 24 Surat untuk Damar
25 Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26 Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27 Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28 Bab 28 Farah koma
29 Bab 29 Farah dalam bahaya
30 Bab 30 kemunculan Pratiwi
31 Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32 Bab 32 pengintaian Panjul
33 Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34 Bab 34 Butik Sera di bakar
35 Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36 Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37 Bab 37 Sera pulang ke rumah
38 Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39 Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40 Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41 Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42 Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43 Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44 Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45 Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46 Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47 Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48 Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49 Bab 49 Sera keluar dari penjara
50 Bab 50 Sera menemui Baba
51 Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52 Bab 52 Sera kabur dari rumah
53 Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54 Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55 Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56 Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57 Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58 Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59 Bab 59 Keributan di terminal
60 Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61 Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62 Bab 62 Penandaan target
63 Bab 63 Teror untuk anton cs
64 Bab 64 Transaksi
65 Bab 65 Teror untuk Andi
66 Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67 Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68 Bab 68 Andi di teror suara
69 Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70 Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71 Bab 71 Target pertama
72 Bab 72 kematian Andi
73 Bab 73 Sera menolong orang asing
74 Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75 Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76 Bab 76 kemarahan Sera
77 Bab 77 Indentitas lelaki asing
78 Target kedua
79 Gangguan dari lelaki asing
80 Mengintai target berikutnya
81 Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82 Mengincar target berikutnya
83 Memburu target ke tiga
84 Kemarahan Yanuar
85 Kemarahan Yanuar
86 Mencari informasi target berikutnya
87 Mengikuti target
88 Sera koma.
89 Kabur dari rumah sakit
90 Pelarian Sera
91 Pelarian Sera
92 Pelarian Sera
93 Pelarian Sera
94 Pelarian Sera
95 Pelarian Sera
96 Pelarian Sera
97 Membuat jebakan untuk Sera
98 Sera masuk dalam jebakan
99 Menyelamatkan Sera
100 Bukti yang membuat shok paman Danu
101 Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102 Tertangkapnya Sera dan Farah
103 Menolong Farah
104 Kematian Mamahnya Farah
105 Penangkapan Yanuar
106 Lelaki asing menyelamatkan Sera
Episodes

Updated 106 Episodes

1
bab 1 kematian sela
2
Bab 2 Sera kabur dari rumah sakit
3
Bab 3 Namaku Pratiwi
4
bab 4 Bi Desi yang jahat
5
Bab 5 pulanglah Sera
6
Bab 6 pertemuan pertama Sera dan Yanuar
7
Bab 7 bucin nya Yanuar
8
Bab 8 menjemput Pratiwi
9
Bab 9 Bertemu nya kembali Sera dan Badar
10
Bab 10 Tamparan buat Yanuar dan Badar
11
Bab 11 kelakuan Sera yang bikin pusing
12
Bab 12 pengintaian yang gagal
13
Bab 13 Damar
14
Bab 14 Pengintaian Sera
15
Bab 15 klinik Dokter Andrean
16
Bab 16 Farah
17
Bab 17 Pengintaian Badar
18
Bab 18 Bukti terbunuhnya sela
19
Bab 19 pengintaian Badar dan Yanuar
20
Bab 20 Pratiwi kabur dari apartemen Sera
21
Bab 21 Kegagalan misi Yanuar
22
Bab 22 Orang misterius
23
Bab 23 Dendam Sera
24
Bab 24 Surat untuk Damar
25
Bab 25 penangkapan pembunuh sela
26
Bab 26 Yanuar ditembak orang tak dikenal
27
Bab 27 Farah di minta menjadi saksi
28
Bab 28 Farah koma
29
Bab 29 Farah dalam bahaya
30
Bab 30 kemunculan Pratiwi
31
Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
32
Bab 32 pengintaian Panjul
33
Bab 33 Pratiwi semakin menjadi
34
Bab 34 Butik Sera di bakar
35
Bab 35 Butik Sera habis terbakar
36
Bab 36 Mamahnya Farah hilang
37
Bab 37 Sera pulang ke rumah
38
Bab 38 Mobil pengacara sela masuk jurang
39
Bab 39 keluarga pengacara Zakir
40
Bab 40 keselamatan istri pengacara Zakir terancam.
41
Bab 41 Membawa Bu Novi dan anak-anaknya pergi
42
Bab 42 Kembali ke rumah pengacara untuk mencari bukti
43
Bab 43 Sera kembali lagi ke rumah pengacara
44
Bab 44 kembali mencari bukti ke rumah pengacara
45
Bab 45 Sera membuat kericuhan di depan gedung pengadilan
46
Bab 46 Yanuar menjenguk Sera di penjara
47
Bab 47 Sera bertemu Damar di penjara
48
Bab 48 Rencana mengeluarkan Sera dari penjara
49
Bab 49 Sera keluar dari penjara
50
Bab 50 Sera menemui Baba
51
Bab 51 Kepergian Sera ke kota Bogor
52
Bab 52 Sera kabur dari rumah
53
Bab 53 Pergi ke tempat pak Salman
54
Bab 54 Hari pertama di tempat pak Salman
55
Bab 55 Seminggu di tempat pak Salman
56
Bab 56 Berburu kelelawar ke hutan
57
Bab 57 Bertanding dengan pak Salman
58
Bab 58 Sera pulang kembali ke jakarta
59
Bab 59 Keributan di terminal
60
Bab 60 kehidupan Sera sewaktu kecil
61
Bab 61 Mengempiskan ban mobil
62
Bab 62 Penandaan target
63
Bab 63 Teror untuk anton cs
64
Bab 64 Transaksi
65
Bab 65 Teror untuk Andi
66
Bab 66 teror untuk Andi berlanjut
67
Bab 67 Menemui Pratiwi di penjara
68
Bab 68 Andi di teror suara
69
Bab 69 Anton menyewa seorang detektif
70
Bab 70 Bukti yang hilang sudah di temukan
71
Bab 71 Target pertama
72
Bab 72 kematian Andi
73
Bab 73 Sera menolong orang asing
74
Bab 74 Sera menolong orang asing 2
75
Bab 75 Sera menolong orang asing 3
76
Bab 76 kemarahan Sera
77
Bab 77 Indentitas lelaki asing
78
Target kedua
79
Gangguan dari lelaki asing
80
Mengintai target berikutnya
81
Paman Danu jadi tersangka pembunuhan
82
Mengincar target berikutnya
83
Memburu target ke tiga
84
Kemarahan Yanuar
85
Kemarahan Yanuar
86
Mencari informasi target berikutnya
87
Mengikuti target
88
Sera koma.
89
Kabur dari rumah sakit
90
Pelarian Sera
91
Pelarian Sera
92
Pelarian Sera
93
Pelarian Sera
94
Pelarian Sera
95
Pelarian Sera
96
Pelarian Sera
97
Membuat jebakan untuk Sera
98
Sera masuk dalam jebakan
99
Menyelamatkan Sera
100
Bukti yang membuat shok paman Danu
101
Pemburuan keluarga Anton mencari Sera
102
Tertangkapnya Sera dan Farah
103
Menolong Farah
104
Kematian Mamahnya Farah
105
Penangkapan Yanuar
106
Lelaki asing menyelamatkan Sera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!