Sudah beberapa hari ini Sera berada dirumah sakit. Keadaan nya sudah semakin membaik. Tapi ia lebih pendiam dan hanya berbicara seperlunya. Ia selalu bertanya pada diri nya sendiri salah apa dirinya? Sehingga tuhan menghukum nya seperti ini. Ia selalu menyalahkan dirinya atas kematian Sela.
Di ruangan, perawat sedang berusaha membujuk Sera untuk makan. Tapi ia tidak merespon, Sera hanya diam mematung, perawat nya sampai kebingungan.
" Mba ayo makan mba! Kalau mba enggak makan gimana mau minum obat. lagian mba kasian enggak sama saya, nanti saya yang di marahin kalau mba enggak makan."
" Simpan saja disitu nanti saya makan sendiri! Pergilah saya ingin sendiri!!" Sera mengusir perawat itu pergi.
Dengan helaan nafas berat, perawat itu pergi ia melihat sekilas pada Sera."Mba harus kuat! mba harus bisa tunjukkan kalau Mba tetap lah kakak yang hebat. Mba harus tunjukkan pada adik Mba! kalau mba orang yang kuat agar adik Mba Sera bisa tersenyum disana! saya yatim piatu, saya merasakan apa yang mba rasakan," setelah berkata seperti itu perawat tersebut pun keluar dari ruangan.
Yanuar membuka pintu ruangan ketika perawat itu akan pergi keluar." Suster gimana keadaan nya?" Kata Yanuar.
" Kita bicara di luar pak," perawat itu keluar dari ruangan Sera diikuti Yanuar, mereka kemudian duduk di depan ruangan.
" Gimana suster? Apa ada perkembangan?!" Yanuar tidak sabar ingin mendengar kabar Sera.
Perawat itu menghela nafas berat." Tidak tahu pak! kalau dia tidak ada motivasi untuk hidup akan susah, saya rasa dibutuhkan motivasi agar ia kembali mempunyai harapan untuk menjalani hidup , dia sepertinya mempunyai Luka yang belum sembuh tapi luka itu harus ditambah lagi dengan luka yang lain, aku tadi sudah memberi sedikit shock terapi mudah mudahan hati nya tergerak! Saya permisi dulu harus bertugas lagi, oh ya pak usahakan dia agar mau makan, obat nya belum masuk dari pagi."
Perawat itu pergi meninggalkan Yanuar, Yanuar pun beranjak dari tempat nya ia masuk ke ruangan Sera, terlihat Sera terbaring dengan menghadap tembok. Yanuar mendekati nya mencium kening dan membelai rambut nya. Sera berbalik dan hanya memandang nya sekilas.
Yanuar mengambil tangan Sera dan mengengam nya."kita makan yuk! Mas juga mau makan lapar, ini ada bubur kita bagi 2 yah."
" Mas aja, aku enggak lapar."
" Ok kalau begitu biar kita sama-sama, mas juga tidak akan makan, kalau kamu mau menyusul Sela, mas juga mau nemenin kamu! toh buat apa lagi mas hidup kalau kamu tidak ada, percuma mas mencari mu bertahun tahun akhirnya hanya buat melihat mu mati, mas akan ikut dengan mu tujuan mas juga sudah tidak ada!!" Yanuar menyimpan bubur di meja, kemudian ia hanya diam.
Sera terdiam hati nya penuh kebingungan, ia tidak ingin Yanuar sakit, ia juga sangat menyayangi Yanuar," aku mau makan mas, asal mas Yan juga makan."
Yanuar tersenyum senang." kita setengahan!!"Sera duduk! Ia makan disuapi Yanuar. Yanuar pun ikut makan bersama Sera, Yanuar menyuapi Sera tapi dalam hati batin nya menangis. orang yang terkasih nya harus seperti ini, tak terasa setitik air mata jatuh disudut mata nya, ia berusaha menyembunyikan dari Sera.
Sera menghapus airmata Yanuar, diciumnya mata itu.Ia tersenyum" mas! Jangan menangis aku tidak apa-apa aku hanya tidak suka ketidak adilan ini, aku tidak pernah berbuat jahat sama orang lain tapi kenapa aku dihukum sampai begini kalau.Kenapa tidak sekalian saja nyawa ku dibawa. Banyak orang-orang jahat di luaran sana tapi kenapa bukan mereka?! tapi kenapa harus adikku yang diambil, ia baik bahkan sangat baik jangan kan menyakiti orang menyakiti hewan juga dia tidak akan tega! mana keadilan nya mas?!"
" Kita tidak tahu hidup kita akan kemana hari esok! Kita hanya harus berusaha menjadi baik dan lebih baik, berusaha berguna bagi keluarga kita! lingkungan kita! Orang-orang sekitar kita. Mas tahu lukamu begitu dalam, tapi kalau kamu begini kamu juga akan menyakiti orang-orang yang menyayangimu!!"
"Maukah kamu bangkit lagi demi mas?! Demi paman Danu yang sudah membesar kan mu! Apa setelah kamu meninggal ia punya keinginan untuk hidup?!Apa setelah kamu meninggal mas masih mau hidup?! Berjuang lah untuk kami! Jadi lah tongkat untuk mas menjalani hidup, kita akan bersama sama terus sampai kita tua!!" Yanuar memegang wajah Sera dengan kedua tangannya.
Sera menangis dipeluk kan Yanuar. Ia menumpahkan semua rasa dihatinya yang begitu sesak. Ia tidak tahu harus bagaimana menjalani hidup nya sekarang tanpa kehadiran adik nya.
"Apa aku bisa melewati semua nya mas?! Apa aku bisa mengikhlaskan semuanya. Aku ini hanya manusia biasa yang punya keterbatasan sabar mas! Aku merasa sangat-sangat lelah hati mas, aku ingin tidur yang panjang agar tidak bisa merasakan sakit lagi." Tiba-tiba tubuh sera terkulai lemas.
Yanuar panik ia memencet bel. Tak lama berselang para perawat datang. Mereka langsung panik dan menelpon dokter, oksigen pun langsung dipasang ke hidung sera, tak berapa lama dokter datang memeriksa, ia menyuruh suster menyuntikkan suatu obat ke infusnya.
Setelah beberapa saat mata Sera terbuka. Ia memandang sekeliling nya kemudian matanya tertutup lagi.
Yanuar yang melihat nya panik. Dokter kenapa lagi dia?!"
"Tenang pak dia sudah sadar dan tadi kita beri obat penenang! Ia tidak boleh stress berlebihan akibat nya bisa pada kematian. Jadi saya harap pihak keluarga dapat memberikan dukungan moril untuk kesembuhan nya!!"
" Kalau begitu saya permisi dulu! Nanti kalau ada apa-apa tinggal hubungi perawat saja. Dan usahakan pasien jangan di tinggal sendiri! saya permisi dulu pak." Dokter pergi meninggalkan ruangan Sera.
Yanuar mendekati Sera, dibelainya rambut nya. Yanuar mengambil tangan nya diciumnya tangan Sera. Setelah melihat Sera tertidur, Yanuar duduk di sofa sambil rebahan mengistirahatkan tubuh nya. Ia mengecek handphone nya.
Beberapa anak buahnya Yanuar sedang memeriksa kampus tempat Sela kuliah mereka sedang menyelidiki orang-orang disekitar Sela yang kemungkinan ada hubungannya dengan kematian Sela.
Yanuar tertidur karena kelelahan, entah berapa lama ia tertidur. Rasa lelah dan kantuk yang tak tertahankan lagi ia pun terbang ke alam mimpi. Ia terbangun ketika sebuah tepukan mem bangunkan nya."Pak bangun!! Pak bangun, pasien tidak ada, bapak tahu ia kemana." Seorang perawat berdiri di dekat nya.
Yanuar tergagap, dilihat nya tempat tidur Sera sudah kosong infus masih tergantung."Di kamar mandi ada enggak suster?"
" Enggak ada pak udah kami cari pak! Disekitar sini juga sudah kami cari tetapi tidak ada."
"'Cctv kita periksa cctv!!" mereka berlari menuju keruangan cctv, Yanuar menelpon paman Danu untuk membantu mencari. Ia juga menelpon mbok jum dan mbok nah barangkali ada pulang ke rumah untuk ngabarin. Mereka berlari sepanjang koridor rumah sakit, karena Yanuar yang masih memakai seragam mereka jadi pusat perhatian.
Mereka memasuki ruang cctv.
" Siang pak Kami ingin memeriksa cctv!!" Yanuar mengeluarkan kartu keanggotaan kepolisian sehingga mudah mendapatkan akses. Ia dan para perawat memeriksa rekaman 15 menit yang lalu.
" Itu bukan pak! Ia keluar 10 menit yang lalu memakai Hoodie. Ia menuju ke seberang seperti nya ia sudah memesan ojek online! itu lihat."
" Benar! Besar kan pak dan cetak nomor polisi nya biar bisa kita lacak kemana!!"
Petugas cctv mencetak nomor plat tukan ojek online tersebut dan menyerahkan pada Yanuar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Abu Yub
keren thor
2025-03-26
0
Ling Kun menghilang
astaga ku kira bacanya pesawat 😭🙏🏻
2024-09-14
0
Ling Kun menghilang
semoga baik baik aja di pesawat
2024-09-14
0