Saat seseorang mencintai mu dengan tulus maka semua pelet, susuk, dan kesaktian yang kau miliki tidak berarti apapun.
Kekuatan cinta sejati dapat mengalahkan segalanya.
"Hah!!" Ningrum tampak kebingungan saat menyadari dirinya berada di bangsal perawatan sebuah rumah sakit.
"Apa ini kenapa rasanya seperti bumi oleng," ucap Ningrum memegangi kepalanya yang di perban
"Apa ini, apa aku terluka??" ia sangat terkejut saat mengetahui dirinya terluka.
Ia buru-buru melepaskan perban di kepalanya dan benar saja, darah segar mengalir membasahi pelipisnya.
"Darah??" matanya melotot seakan tak percaya dengan apa yang menimpanya.
"Tidak mungkin aku terluka, bagaimana mungkin siluman sakti seperti ku bisa terluka, ini pasti hanya ilusi," Ningrum kemudian menjentikkan jarinya berharap luka yang ada di kepalanya segera menghilang
Namun tak ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Tentu saja hal itu membuat Ningrum semakin geram.
"Sebenarnya apa yang terjadi padaku, kenapa aku jadi seperti ini!"
Saat Ningrum tengah marah-marah, Slamet berjalan memasuki ruangan itu ditemani oleh seorang dokter.
"Dimana pasiennya dok?" tanya Slamet tampak begitu khawatir
Dokter pun mengantarnya menemui Ningrum.
"Akhirnya kamu datang juga!" seru Ningrum langsung melompat dari brankarnya.
Berbeda dengan Ningrum yang begitu senang melihat kedatangannya. Slamet justru terperanjat saat melihat seorang gadis tujuh belas tahun di depannya dengan kepala di perban.
"Apa dokter gak salah?" tanya Slamet dengan wajah diliputi kebingungan
"Tentu saja tidak, saya menghubungi anda karena hanya nomor anda yang selalu dihubunginya. Mungkin sekarang putri masih shock karena mengalami benturan hebat, jika ada tanda-tanda putri anda melupakan sesuatu silakan temui saya lagi," ucap sang dokter kemudian meninggalkannya.
"Tidak mungkin, dia menyebut bocah ini putriku, mana mungkin perjaka seperti ku bisa melahirkan anak!" ucap Slamet menggelengkan kepalanya
"Bisa saja kalau aku sudah bertindak Slamet, lagipula siapa yang sudi jadi putri kamu. Muka saja kaya jalanan di Lampung, jadi mana mungkin kamu bisa punya anak secantik diriku, mimpi!" cibir Ningrum
"Ck, ck, ck, dasar bocah sekarang gak ada sopan santunnya sama sekali, kau tahu hah kalau aku ini sudah tua. Harusnya kamu tuh yang sopan kalau bicara sama orang tua!"
*Tuk!
Ningrum langsung memukul Slamet menggunakan tas kecilnya.
"Memangnya kau lupa berapa usiaku hah!" hardik Ningrum
Slamet tampak mengaduh kesakitan. Lelaki itu memandangi gadis belia didepannya sambil mengusap kepalanya.
"Sifatnya memang mirip Nyai Ningrum, tapi masa iya dia berubah jadi anak kecil begini??"
Ia kemudian mengambil tas milik Ningrum untuk mengecek isinya. Namun dengan cepat Ningrum memukul lengan pria itu.
"Mau ngapain!" serunya dengan mata melotot
"Ish, dasar bocah kurang ajar, dimana pemilik tas ini?. Kamu pasti mencuri tas ini, sehingga dokter menghubungi ku karena mengira kamu ini Nyai Ningrum!" hardik Slamet
"Gundul mu!, kowe iki kerasukan setan opo toh Met sampe lali Ndoromu!" seru Ningrum kembali menepuk jidat Slamet membuat lelaki itu langsung merem melek
"Fiks, gak ada lagi yang berani memperlakukan aku seperti ini kecuali Nyai Ningrum!" serunya kemudian segera bersimpuh di depan Ningrum. Lelaki itu langsung menelungkupkan kedua telapak tangannya dan meletakkannya di depan bibirnya.
"Memangnya kamu pikir dari tadi aku ini siapa kalau bukan Ningrum, wewe gombel!"
"Astaga, Aku lupa kalau Nyai bisa berubah wujud menjadi apapun tapi yang saya heran kenapa Nyai bisa terluka, terus kenapa juga harus jadi anak kecil gini. Kan aku jadi gak kenal!"
"Sopo sing berubah wujud Dul!" tanya Ningrum
"Nyai?" jawab Slamet menunjuk kearahnya
"Moso sih,"
Slamet buru-buru memberikan sebuah cermin kepada gadis itu. Dan seketika Ningrum langsung menjerit histeris membuat semua penghuni bangsal langsung mengusirnya. Ningrum dan Slamet berlari tunggang langgang saat para pasien ramai-ramai memburu keduanya.
"Fiuh, apa yang terjadi kepada ku, kenapa aku jadi seperti ini. Bagaimana bisa aku jadi anak berusia tujuh belas tahun?" ucap Ningrum mengusap peluh di keningnya
"Tinggal balikin aja semuanya pakai kekuatan mu Nyai?" jawab Slamet dengan entengnya
"Itu dia, aku juga heran kenapa tiba-tiba aku kehilangan kekuatan ku. Lihat saja kepala ku ini, selama hampir dua ratus tahun aku baru mengalami luka seperti ini!" ucap Ningrum
"Apa Nyai kena kutukan?"
"Memangnya siapa yang berani mengutukku!"
"Kali aja, kaya di drama-drama gitu Nyai. Anda terkena kutukan karena melakukan sesuatu yang terlarang!" jawab Slamet
"Yups, sepertinya ucapan mu ada benarnya juga. Bocah itu...aku yakin dia penyebabnya!" seru Ningrum
"Bocah siapa Nyai?"
"Entahlah aku tidak tahu siapa dia. Yang jelas ia begitu mirip dengan Kang Mas Sanjaya, dan gara-gara dia aku jadi begini. Sekarang aku harus cari dia di manapun berada, agar semuanya kembali normal!"
Ningrum kemudian mencari keberadaan Ringgo di semua bangsal rumah sakit. Ia mulai menyisir dari bangsal tempatnya di rawat.
#Bangsal VIP
Wisnu tampak duduk menatap sendu kearah putranya yang masih belum sadarkan diri.
"Sepertinya ini bukan kecelakaan biasa Pak, ada indikasi jika Mas Ringgo mendapatkan tindak kekerasan di sekolah," ucap Nayra
"Kalau begitu selidiki semuanya dan cari tahu siapa pelakunya!" sahut Wisnu
"Baik Pak,"
Nayra kemudian keluar dari ruangan itu dan berpapasan dengan Ningrum.
"Tunggu, bukankah kamu gadis yang ditemukan terluka bersama Mas Ringgo!" ucap Nayra membuat Ningrum langsung menghentikan langkahnya
"Ringgo??" ucap gadis itu mengerutkan keningnya
"Benar, jadi kalian di temukan tak sadarkan diri di Halaman SMA PUTRA BANGSA dengan luka di kepala. Kalau boleh tahu siapa yang membuat kalian terluka dan bagaimana kejadiannya?" tanya Nayra
"Kalau masalah itu serahkan saja semuanya padaku, aku pasti akan menghukum pelakunya dua kali lebih keji. Kau cukup beritahu aku dimana Si Ringga itu berada?" ucap Ningrum membuat Nayra tampak diam termangu mendengarnya.
"Kenapa diam, jangan bilang kau terpesona dengan kecantikan ku, ck, ck, ck!"
Seketika Nayra langsung menyentuh kening Ningrum.
"Kasian sekali, kau pasti mengalami gegar otak setelah kejadian ini. Sebaiknya aku beritahu Pak Wisnu agar dia bisa membayar biaya pengobatan mu juga," ucap Nayra kemudian kembali
"Wedus, dia bilang mah membayar biaya pengobatan ku. Memangnya siapa dia sombong sekali. Kau belum tahu saja siapa aku," gerutu Ningrum kemudian mengikuti wanita itu masuk ke ruangan VIP.
Wisnu terhenyak saat melihat seorang gadis belia bersama sekretarisnya.
"Siapa dia?" tanya Wisnu
"Dia adalah korban yang ditemukan bersama Mas Ringgo, tapi kondisinya jauh memprihatinkan Pak," jawab Nayra
"Tapi dia sudah siuman?"
"Iya, hanya saja otaknya agak terganggu karena benturan di kepalanya," bisik Nayra
"Ini dia orang yang sudah membuat ku seperti ini!" seru Ningrum kemudian menghampiri Ringgo yang masih terbaring di brankarnya.
Saat ia berjalan mendekatinya tiba-tiba saja pemuda itu langsung membuka matanya. Tentu saja hal itu membuat Wisnu dan Nayra kaget.
Bukan hanya mereka berdua yang kaget melihat kejadian itu namun Ningrum yang tampak shock saat melihat sosok pemuda itu.
Wanita itu melihat ada sesuatu yang bersinar dalam diri pria itu.
"Bagaimana bisa mustika naga Raja milikku ada padanya??"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
۞⃟Ⓡ᭄ℝ𝕚𝕠🌟🦈
yg sabar ya Nyai Ningrum.. mngkin ini adalah cobaan yg harus kau jalani
2023-12-20
4
۞⃟Ⓡ᭄ℝ𝕚𝕠🌟🦈
tapi kayaknya tidak semudah itu deh Nyai..
2023-12-20
3
۞⃟Ⓡ᭄ℝ𝕚𝕠🌟🦈
Slamet analisanya masuk akal
2023-12-20
3