Transmigrasi?

...Mulai...

...Senin, 27 November 2023...

...Jam : 22.47...

Jaemi menatap tubuhnya sendiri yang terbujur kaku dengan sedih dan dia juga tampak melihat kedelapan sahabatnya yang sedang buru-buru melewati kerumunan orang-orang, sehingga mereka sampai didekat jasadnya dan menangis histeris, terutama Feli, anak itu yang paling kehilangannya, karena orang pertama yang menyapa dan mau berteman dengannya hanyalah Jaemi, walaupun anak itu agak tengil dan menyebalkan untuknya.

" Jae, hiks_ kenapa Lo ninggalin gue, siapa yang bakal nendang bokong Haris, kalau dia berulah kalau bukan Lo." ujar Feli sedih yang membuat Haris mendelik tajam kearahnya, padahal saat ini mereka sedang bersedih, tapi anak itu malah mengatakan hal yang menyebalkan untuknya.

" Jae, lihat si Feli, dia sempet-sempetnya bahas bokong gue, padahal kita lagi sedih karena kehilangan Lo." sahut Haris yang tidak ditanggapi oleh Feli, yang sibuk menangis sembari memangku kepala Jaemi, sedangkan yang lainnya hanya menangis dalam diam.

" Gue seneng bisa ketemu sama Lo pada." ujar Jaemi yang kini jiwanya tampak melayang.

" Dan gue bersyukur karena kalian menjadi rumah kedua bagi gue, sekaligus sahabat dan juga keluarga." sambungnya.

" Gue berharap di kehidupan gue yang selanjutnya, gue masih bisa jadi sahabat kalian ber delapan." ujarnya setelahnya jiwa itu menghilang bersamaan dengan hembusan angin yang bertiup dan mereka ber delapan merasakan semilir angin yang tampak dingin itu yang membuat ke delapan nya kembali menangis.

Tik tok

Tik tok

Denting jam dinding yang berbunyi tidak menganggu tidur seseorang yang tampak lelap, sedangkan orang yang sejak 30 menit yang lalu berada disana, karena mencoba untuk membangunkannya hanya bisa menatap tajam tubuh yang terbalut selimut itu dan dibelakangnya terdapat lima orang laki-laki yang ikut membangunkannya, karena si lelaki surai madu itu kesusahan untuk membangunkan orang yang sedang terbaring nyaman diatas kasurnya itu.

" Yak Jemina bangun." teriak Renja yang sudah mulai kesal dan tolong diingatkan bahwa kesabaran Renja sangat lah tipis melebihi tipisnya tisu, sedangkan yang lainnya langsung menutup telinga mereka, karena bagaimanapun juga suara anak itu cukup memekakan telinga mereka.

" Sialan telingaku berdenging." bisik Haenan kearah Jevino yang memang berada disebelahnya.

" Makannya aku sudah menutup telingaku dengan kapas, karena aku tahu dia pasti akan berteriak." balas Jevino yang membuat Haenan menatapnya tidak percaya dengan kesiapan lelaki itu.

" Wah keren." ujarnya kagum dengan mata berbinar-binar penuh dengan bintang, sedangkan Jevino yang dipuji seperti itu oleh Haenan hanya bisa tersenyum simpul dengan mata yang ikut tersenyum juga.

" Coba kau bantu dia, Lio." ujar Marselo yang langsung dipatuhi oleh anak itu.

Celio tampak berjalan menuju kearah Jemina berada dan langsung mengguncang tubuh itu sekuat mungkin dan ya tindakannya itu berhasil membuat Jemina terbangun.

Jemina yang merasa terganggu dalam tidurnya mulai membuka matanya dan setelahnya anak itu langsung melotot kaget, karena yang ada dihadapannya sekarang adalah orang asing.

" Siapa mereka." batinnya bingung bahkan mimik wajah kebingungannya itu terlihat jelas di mata para member.

" Kenapa mereka ada disini, apa mereka salah kamar atau bagaimana." batinnya kembali.

" Cih_ bisakah kau bangun lebih awal, asal kau tau kita akan terlambat pergi keperusahaan gara-gara dirimu." ujar Jevino sinis yang membuat Jemina mengerjapkan matanya bingung.

" Hah." dan tanggapan Jemina itu membuat yang lainnya menggeram kesal.

" JEMINA." bentak Marselo yang membuat Jemina tersentak kaget.

" Jemina?" batinnya.

" Seperti nya gue pernah denger itu nama." sambungnya lagi dan lagi-lagi mengabaikan ke enam orang yang ada dihadapan nya itu.

" Woi sekarang kau jadi orang tuli ya." kesal Haenan karena keterdiaman Jemina, sedangkan orang yang diteriakin tersentak kaget dan segera berlari kearah mandi dan menghiraukan teriakan Marselo.

" Ya Jemina." teriak Marselo kesal.

" Sudahlah biarkan saja dia, yang penting dia sudah bangun." ujar Jevino dan pergi meninggalkan kamar itu yang langsung disusul oleh ke limanya, walaupun mereka ber enam cukup penasaran dengan tingkah Jemina yang cukup aneh hari ini.

Sedangkan Jemina, anak itu langsung menutup pintu kamar mandi dan mulai berkaca, setelahnya dirinya membulatkan matanya, karena terkejut dengan penampilan nya yang berbeda.

" Astaga ini siapa woy." ujarnya kaget.

" Eh tapi ini wajah gue kan ya, tapi kenapa berubah begini dah." sambung nya sembari membolak-balikkan wajahnya kearah kanan dan kiri untuk memastikannya.

" Iya bener ini wajah gue, tapi kenapa jadi manis begini macam cewe, terus cungkring lagi." ujarnya sedih, apalagi melihat tubuhnya yang tampak kekurangan gizi.

" Dan apa-apaan ini, kenapa gue pake baju tidur, warna pink pula, sialan." makinya kesal.

Jemina tampak berpikir sebentar, karena sungguh dirinya sedikit linglung sekarang, apalagi saat dia bangun langsung dicaci maki oleh orang-orang yang dirinya tidak kenali.

" Tunggu dulu, salah satu dari mereka tadi manggil nama gue kan." ujarnya sembari berpikir dan menggali ingatannya kembali.

" Ah Jemina, mereka memanggil gue dengan sebutan Jemina." sambungnya setelah dia ingat nama yang si alis camar teriaki.

Jemina yang tampak berpikir tiba-tiba merasakan sakit dikepalanya dan ingatan-ingatan asing mulai muncul kedalam memory otaknya.

"Akh."

" Shhh_sakit sekali, ergh." erangnya.

" Berhentilah tersenyum dan mencari perhatian kepada orang lain."

" Kau benar-benar tidak berguna."

" Cepatlah jangan sampai kita terlambat datang keperusahaan."

Bugh

Brugt

" Aku membencimu, jadi jangan mencari perhatian terus, kau sangat menyebalkan untukku."

" Seharusnya kau tidak debut dengan kami."

" Sipaling menyedihkan yaitu kau Jemina."

" Bukankah lebih baik kau mati saja, karena tidak ada yang peduli dengan mu."

Bruggh

Tubuh itu terjatuh, tapi untungnya Jemina masih sadarkan diri, sehingga dirinya langsung bangkit dan mulai menatap matanya sendiri didepan sebuah kaca.

" Lo emang menyedihkan Jemina, tapi gue akan ngerubah nasih Lo dan gue juga gak akan pernah memaafkan mereka yang udah nyakitin Lo, sampe Lo kurus kering begini." ujarnya.

" Mulai sekarang gue Jaemi, akan mengambil alih raga Lo dan gue akan melakukan apapun yang gue mau, karena gue gak akan pernah tunduk kepada siapapun." sambungnya sembari menyeringai, ya dia Jaemi yang bertransmigrasi ketubuh Jemina yang mengalami kejang saat dirinya tertidur dan jiwa Jaemi langsung memasuki raga tanpa jiwa itu.

" Dan gue juga bakal ngejadiin tubuh Lo gak kurus kering gini." serunya heboh dan mengepalkan tangannya keudara.

" Semangat Jaemi." sambungnya memberi dirinya sendiri semangat.

" Eh tapi sekarang kan gue ditubuhnya si Jemina, itu artinya mulai sekarang nama gue Jemina bukan Jaemi lagi." ujarnya lagi.

" JEMINA CEPATLAH KELUAR DARI KAMAR MANDI, APA KAU INGIN DATANG TERLAMBAT LAGI KEPERUSAHAAN DAN DIHUKUM HAAH." teriakan menggelegar dari arah luar kamar mandi membuatnya terlonjak kaget.

" Sialan telinga gue pengang, mesti ke THT ini mah." gerutunya kesal dan bergegas menyelesaikan acara mandinya, ya walaupun dirinya, hanya cuci wajah dan membasuh ketiaknya saja, karena dirinya tidak ingin mendengar teriakan menggelegar itu lagi, bisa-bisa dirinya benar-benar akan pergi ke THT beneran.

...Tobi Continue...

...Senin, 04 Desember 2023...

...Jam : 19.29...

Dipublikasikan : Senin, 04 Desember 2023

...Jam : 19.30...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!