Suamiku Kakak KelasKu

Suamiku Kakak KelasKu

Bab 1

Hai,perkenalkan seorang gadis manis nan ayu namanya adalah RARA AMPERA HERMAWAN,gadis remaja yang baru saja duduk di bangku kelas 2 SMA tapi diharuskan menikah muda oleh orang yang paling ia sayangi.

almarhum kakeknya tercinta,akibat keinginan kerakhir sang kakek yang ingin tetela menjalin tali silaturahmi dengan sahabat baiknya melalui jalur pernikahan.Mencoba menyatukan dua keluarga dengan cara perjodohan.

Kakek Rara sendiri telah lama wafat,akan tetapi sahabat kakeknya Rara masih ada,tapi umurnya sudah semakin tau,dan juga sudah sangat sering sakit-sakitan, maka dari itu,kedua keluarga sepakat ingin menikahkan mereka berdua di usia yang masih terbilang sangat muda.

Kisah perjodohan Rara mulai ketika nenek Rara datang berkunjung ke rumah kediaman keluarga besar Rara.

Nenek Rara selama ini memang tak mau jika di ajak untuk tinggal bersama keluarga Rara,kalau kata beliau.Rumah yang ditempatinya sekarang ini banyak sekali mengandung kenangan-kenangan yang tersimpan bersama Brama semasa Brama masih hidup dahulu,jadi Ia sangat enggan meninggalkan rumah tersebut,ia ingin sampai akhir hayatnya berada dirumah itu,bahkan sampai ia menutup usia.

"Assalamualikum,"sapa Rara yang baru saja pulang sekolah ,gadis itu masuk kedalam rumah,tampak nenek ,papa dan mamanya sedang asik berbincang diruang tamu.

"Waalaikumsalam.",jawab mereka hampir serempak,mereka menoleh ke arah Rara.Gadis manis itu langsung mendekatkan ke arah para orang tua yang sedang berkumpul.

"Cusu nenek sudah pulang," Sekar memberi senyuman kepada Rara.

"Kapan nenek datang?" Tanya Rara,gadis itu menatap sang nenek dengan tatapan rindu,karena memang sudah hampir dua bulan ini merekam tak pernah bertemu.Ia langsng saja menghambur kepelukan sang nenek.

"Barusan aja nenek datang," ucap Sekar sambil membelai dengan lembur rambut cucu perempuan satu-satunya itu.

"Kok gak ngabarin sin nek,kalau mau datang?Tau gitu kan Rara gak ke toko buku dulu,"Ucap Rara.

"Nenek nginep sini kan?" tanya Rara kembali dan di anggukan oleh Sekar.

"Rara,cepat bersih-bersih dan lekas makan siang nak,nanti langsung kembali bergabung ya.Ada yang mau papa,mama dan nenek bicarakan sama kamu," ucap Hermawan.Pria itu memasang mimik wajah yang serius,membuat Rara bertanya-tanyaapa yang mau di bicarakan,biasanya papanya tak pernah serius seperti ini,membuat Rara jadi tak tenang.

"Apa gue ada salah ya," batin Rara dalam hati

"Baik pa,nek Rara tinggal sebentar ya," ucap Rara,Ia langsung bergegas ke kamar sekedar bersih-bersih untuk menghilangkan keringat yang ada ditubuhnya,selesai membersihkan diri Rara berjalan turun kebawah menuju ruang makan,ia buru-buru makan siang,karna Rara juga penasaran pembicaraan apa yang membuat papa sampai seserius itu,Bahkan mama dan nenek juga ikut memasang wajah serius.

Kini,Rara selesai makan dan langsung bergegas bergabung dengan papa,mama dan nenek yang masuk berbibcang,langsung saja Rara duduk di dekat Sekar dan memeluknya,karna Rara memang cucu kesayangan karna perempuan satu-satunya,tapi bukan berarti cucu yang lain tak disayangi,karna memang cucuk perempuannya cuma satu,yaitu Rara.

"Rindunya nek,udah lama sepertinga nenek gak kemari?" ucap Rar sambil tetap memeluk Sekar.

"Terus,kenapa kamu gak main ke rumah nenek?"Rara langsung kena ultimatum dengan ucapan Sekar.

Gadis itu hanya bisa meringis mendengarnya tanpa bisa menjawab,belakangan ini Rara memang sedikit sibuk dengan urusan sekolah.

"Rara,"panggil Hermawan,dengan suara yang begitu berat.seperti menanggung beban yang membuat Rara jadi tak tenang.

"Iya pa," jawab Rara,gadis itu memanglingkan pandangannya kearah Hermawan yang memanggilnya.

Kemudian Rara juga melirik kearah mama dan nenek secara bergantian,mereka semua terlihat sangat serius dan terlihat Melinda menatap Rara dengan raut wajah sedih.

"Ada apa ini?kenapa semuanya pada serius seperti ini?Apa Rara ada salah pa?"tanya Rara jadi penasaran.

"Kamu akan segera bertunangan,mungkin juga akan segera menikah," ucap Hermawan dengan suara yang sangat berat,Pria itu juga menghela nafasnya.

"Apa? Jangan bercanda deh,pa" Rara begitu kaget setengah mati mendengar apa yang barusan papanya ucapkan .

Mata Rara menatap ke sekeliling mencari kamera tersembunyi,barang kali papa,mama dan neneknya sedang NGEPRANK Rara,karna sekarang memang lagi zamannya NGEPRANK.

"Apa ini PRANK?" tanya Rara dengan senyuman.

"Dimana kameranya pa,apa Rara ulang aja dan Rara akan pura- pura terkejut lagi nanti".Rara sangat yakin ini PRANK.Tidak mungkin dizaman yang sudah canggih masih ada perjodohan,apalagi perjodohan dilakukan diusia muda seperti dirinya.

" Papa serius!"mimik wajah Hermawan tetap sama,tidak ada perubahan.Dan menandakan ini memang serius.

Rara melirik mama dan jua neneknya,mereka hanya menganggukkan kepala.Mengartikan kalau Hermawan memang serius.

"Rara masih sekola,pa!"ucap Rara Ia sampai menekan kata kata masih sekolah kepada Hermawan,bagaimana mungkin anak sekolah diperbolehkan menikah.

"Bisa papa urus masalah itu,kamu tenang aja,lagian calon suami kamu itu orang tuanya sangat berpengaruh disekolah,jadi urusan sekolah gampang !"ucap Hermawan.

"Gak mau pa,Rara gak mau!" tolak Rara tegas.

"papa gak bertanya,Ra.sama kamu,Papa cuma memberi tau,jadi sudah jelas Papa gak akan menerima penolakan!!!". Tegas Hermawan.

"Papa tegaa?Rara masih mau bebas,ini gak lucu Pa!" ucap Rara,kemudian ia melirik ke arah Mamanya yang tak mau membelanya.

"Ma,tolongin Rara,Rara gak mau Ma."ucap Rara meminta tolong kepada Mamanya tapi, nihil.Melinda malah memberinya nasehat.

"Ini semua demi kebaikan kamu Ra."ucap Melinda memberi pengertian.

"Ini gak demi kebaikan Rara,Ma apa kata temen temen Rara nanti coba kalau tau Rara nikah muda?" Rara mulai meneteskan air matanya,kenapa tak ada yang membelanya disini.

"Papa tak menirma penolakan!!"tegas Hermawan.

Selama ini Hermawan tak pernah sampai seperti ini,Ia tak pernah meninggikan suaranya kepada anak perempuan satu-satunya itu,tapi ini adalah permintaan terakhir ayahnya.

Hermawan tak ingin menolak permintaan terakhir ayah tercintanya.

Dulu dia juga sempat berfikir. Tak akan menjodohkan anak perempuan satu-satunya yang ia punya,ia ingin putrinya nanti bahagia dengan pria yang dicintainya.

Tapi setelah tau calon menantunya seperti apa,Ia jadi sangat setuju,Ia yakin putrinya akan bahagia walaupun menikah lewat jalur perjodohan.

"Dengan siapa pa?Ini bukan zamannya Siti Nurbaya pa,Rara ingin menikah dengan. Orang yang jelas jelas Rara cintai!bukan dengan jalan perjodohan seperti ini, dan bahkan Rara gak tau siapa orangnya," ucap Rara merasa kesal.

"papa juga tau cita cita Rara kan pa?Gimana bisa Rara bertunangan di usia ini dan bahkan Rara saja duduk dikelas 2 SMA,"bulir bulir air mata Rara kian deras menetes. Rara sudah tak dapat menahannya.Ia menatap wajah Sekar,berharap Sekar mau membujuk Hermawan,supaya mau membatalkan pertunangan konyolnya.

"Nek,lirih Rara sambil memohon,Rara tau Sekar pasti akan berpihak kepadanya.

"Dengarkan kata kata papamu , sayang ini semua juga permintaan almarhum kakek untuk kamu menikah dengan cucu sahabatnya,nenek yakin pilihan kakek.j gak akan membuat cucunya menderita,"perkataan Sekar membuat dada Rara kian terasa semakin sesak,entah mengapa Rara merasa kalau ia takkan bisa membantah perjodohan ini.

"Nanti malam mereka akan datang untuk menetapkan tanggal pertunangan,Papa harap kamu bisa menerima ini,ini permintaan terakhir kakek,kakek ingin tali silaturahmi dengan sahabat baiknya tidak putus dengan cara menikahkan cucu pertama mereka laki laki dan perempuan,dan beruntungnya do'a mereka terkabul cucu pertama sahabat kakek lelaki dan cucu dari kakek sendiri perempuan ."ucap Hermawan,kata kata yang di ucapkan oleh Hermawan seperti mengisyaratkan bahwa Rara harus menerima semua ini,karna ini semua sudah direncanakan sebelun Rara lahir.

"Kenapa papa baru kasih tau Rara sekarang? San apa gak bisa Nandi aja waktu Rara susah lulus kuliah? Kenapa harus sekarang?Masih banyak waktu pa,Rara masih SMA,masih muda,masih banyak yang mau Rara lakuin, Rara masih mau bebas." cecar Rara dengan banyak pertanyaan,karna memang di otaknya sudah menumpuk begitu banyak pertanyaan.

"Sahabat kakek udan semakin tua,Beliau takut gak bisa memenuhi janjinya terhadap kakek,kalau menunggu kamu lulus kuliah.Beluau Malu jika bertemu kakek,tanpa melaksanakan perjanjian mereka,dan ini memang saat yang tepat.Nak, saat masa masa puber kamu,jadi kamu tau bahwa kamu udan punya calon suami dan kamu gak akan pacaran sama pria lain,karna kamu udah tau kamu udah punya calon suami." ucap Melinda,Ia menjelaskan panjang lebar alasan yang lain kenapa pertunangan Rara dicepatkan.

Rara tak bisa berkata kata lagi,mau membantah juga tak ada gunanya,mau kabur juga tak mungkin bisa ia lakukan.

"Siapa laki laki itu? Nama dan umurnya? Rara mau tau,pah".tanya Rara akhirnya,barangkali Rara tau siapa laki laki yang akan dijodohkan dengannya.

"Namanya Rama,dia kakak kelas kamu disekolah." ucap Hermawan.Rara langsung terkejut mendengar ucapan papanya.

"What?Rama? Gak,gak mungkin Rama yang ia kenal,tapi kakak kelasnya cuma satu yang bernama Rama," batin Rara dalam hati.

"Muhammad Rama?"tanya Rara memastikan.

"Iya,sayang.Muhammad Rama Herlambang.Mungkin kamu lupa ,tapi dia sering datang dulu kerumah kakek bersama kakeknya waktu kalian masih kecil kecil,kamu ingat?"ucap Sekar menjawab pertanyaan Rara.

"Rara lupa lupa ingat,nek.Kayaknya kejadiannya udah lama,waktu masih SD mungkin?atau waktu SMP?tanya Rara .

"waktu kamu SD,kakeknya sering datang semasa kakek kamu masih hidup.Gak jarang juga beliau membawa Rama bersamanya,tapi sepertinya mulai SMP Rama mulai jarang ikut,mungkin dia sudah mulai sibuk urusan sekolah." ucap Sekar menerangkan.

"Nah,berhubung sekarang kamu udah tau siapa yang akan jadi calon suami kamu,Ra.Papa harap kamu mau mengabulkan keinginan terkahir kakek "raut wajah Hermawan seperti berharap agar Rara tak mengacaukan keinginan terakhir ayahnya.

"iya pa" jawab Rara dengan lesu akhirnya,setidaknya ia tidak dijodohkan dengan om om seperti yang ada dipikirannya tadi.

"Papa percaya sama kamu"ucap Hermawan begitu yakin.

"Tapi nanti Rara bolehkan usul atau memberikan pendapat Rara ?" tanya Rara kepada papanya.

"Boleh,asal kamu tetep sopan berbicara dan gak akan meminta untuk membatalkan pertunangan!" ucap Hermawan tegas.

"Baiklah,kalau begitu Rara mau ke kamar dulu,sambil siap siap untuk nanti malem."ucap Rara dan hanya dianggukkamvoleh Hermawan dan yang lainnya.

"Maafkan nenek ,Ra ".ucap Sekar,sambil memeluk Rara dengan penuh kasih sayang,dan dibalas dengan pelukan yang semakin erat oleh Rara .

"ini bukan salah nenek,jadi nenek gak usah merasa bersalah sama Rara,yang penting Rara minta,nenek do'a kan yang terbaik untuk Rara ,nek." ucap Rara .

"Pasti,nenek Pati akan selalu mendo'akan yang terbaik untuk kamu,"ucap Sekar sambil tersenyum.

Gadis itu langsung bangkit dan berjalan menuju kamarnya.Perasaannya sangat campur aduk sekarang.Ia tak tau harus merasa senang atau sedih sekarang ini..,...,

Terpopuler

Comments

Ddek Aish

Ddek Aish

mampir thor

2024-05-27

0

Metro Kdw

Metro Kdw

bagus Thor

2024-01-19

0

niza

niza

g danama yg lain tor.. rara ampera pny nasi padang si rara tor... 🤭

2024-01-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!