Bo Mingchen Mengalami Kejutan (2)

Untuk mandi dengan air dingin saja rasanya dia akan kesulitan di masa depan. Padahal sebelumnya, Su Lingyu suka mandi air dingin. Menurutku, mandi air dingin sangat cocok untuk menyegarkan tubuh.

Xiao Mo menyediakan air panas yang dicampur dengan air dingin sehingga suhu airnya pas.

"Nona, air mandi sudah siap."

"Ya."

Xiao Mo meninggalkan Su Lingyu sendiri karena gadis itu tidak disuka dilayani saat mandi.

Di kamar mandi, Su Lingyu mengeluarkan sebotol aroma terapi dan mencampurnya dengan air hangat. Seketika, aroma bunga pun menguar.

Ia langsung berendam di air hangat yang wangi.

"Nyamannya ..." Su Lingyu ingin berlama-lama berendam. Tapi waktunya sangat terbatas.

Tak lama setelah Su Lingyu mandi dan berdandan, Bo Mingchen ternyata sudah datang. Tidak ada kereta kuda di luar. Rupanya pria itu datang ke halaman secara langsung.

Su Lingyu diam-diam memujinya sedikit di dalam hatinya.

Di zaman ini, seni bela diri dan ilmu tenaga dalam masih banyak digunakan. Berlari di atap dan terbang ke pohon merupakan hal yang mudah bagi mereka.

"Kamu di sini, masuklah." Su Lingyu memberikan ruang baginya untuk masuk.

Di luar Bo Mingchen berdiri tegap. Ketika Su Lingyu membuka pintu, aroma bunga yang menenangkan tercium dari tubuhnya. Ia terkejut.

"Kamu ... Apakah kamu berendam dengan esensi bunga aromatik?" tebaknya.

"Ya. Kamu juga tahu ini?" Su Lingyu agak terkejut.

"Tentu saja." Sudut mulut Bo Mingchen sedikit berkedut. "Aromanya enak," katanya jujur.

Dia sendiri kadang berendam di kolam pemandian yang ada di istananya. Terkadang kelopak bunga akan ditambahkan.

Su Lingyu tidak tahu tentang ini karena belum pernah mendatangi sumber mata air panas alami di tempatnya.

"Tapi, dari mana kamu mendapatkan esensi bunga aromatik? Aku tidak pernah memberikannya padamu?"

Su Lingyu mendengkus. "Apakah kamu benar-benar mempunyai esensi bunga aromatik di tempatmu? Aku khawatir kamu sendiri tidak akan menemukannya di mana pun. Tentu ini dibuat khusus olehku sendiri."

"Lalu kenapa kamu tidak pernah memberi tahuku tentang ini sebelumnya?"

"Kenapa aku harus memberi tahumu? Sekarang aku tidak lagi tinggal di tempatmu, jadi tentu saja aku harus menggunakan barang-barang ku sendiri. Jadilah nona muda yang segar dan cantik."

"...."

Bo Mingchen tidak mengatakan apa-apa. Sesuai janjinya, dia datang tanpa membuat keributan atau diketahui orang lain.

Baru memasuki ruangan, Bo Mingchen bisa mencium aroma makanan yang berbeda dari biasanya. Aroma ini familiar. Saat Su Lingyu masih berada di Istana Pangeran Bupati, kadang aroma masakan akan melayang keluar halaman.

Tapi Bo Mingchen tidak pernah sekali pun bertanya atau ingin mencicipi makanan apa pun yang dibuatnya.

Keduanya duduk di kursi, saling berhadapan. Meja bundar yang cukup luas dipenuhi dengan berbagai hidangan.

"Apakah kamu tidak takut aku menambahkan sesuatu pada makanan ini?" tanya Su Lingyu menggodanya.

"Apakah kamu berani?"

"Kenapa tidak?" Su Lingyu sama sekali tidak takut. "Paling-paling, aku akan menambahkan obat sakit perut ke dalamnya dan biarkan kamu sakit."

"..." Ini berbeda dari apa yang dipikirkannya. Bo Mingchen tidak menimpali.

Ia menatap semua makanan di atas meja. Ada bakso yang cukup besar. Ia rasa ini mirip seperti yang ada di restoran itu. Namun tampaknya juga berbeda.

Su Lingyu memperkenalkan semua makanan tersebut. Beruntungnya dia menjadi gadis yatim piatu yang tidak tahu dari mana asalnya. Sehingga tidak akan ada yang curiga dari mana asal-usul makanan tersebut.

"Makanlah. Dan katakan bagaimana rasanya. Jika kamu suka pedas, kamu bisa tambahkan ini pada makanan." Su Lingyu menunjuk minyak cabai buatannya.

"Tidak perlu. Tidak ada ketumbar pada makanan yang kamu buat, 'kan?"

"Tidak. Kamu tidak suka itu."

Bo Mingchen tidak mengatakan apa pun lagi. Dia mengambil sumpit dan mencicipi makanan yang paling dekat dengannya. Rasanya juga ringan, tidak terlalu menyengat lidahnya.

"Sepertinya aku tidak tahu jika kamu bisa memasak makanan seperti ini sebelumnya?"

"Bukankah itu tidak ada gunanya? Kenapa kamu begitu banyak bertanya hari ini? Kamu tidak naksir aku kan?"

"Jangan harap. Ini janya pertanyaan normal."

"Baguslah. Aku juga tidak tertarik denganmu."

"..." Bo Mingchen terdiam. Ia hanya fokus makan.

Tapi pada akhirnya, Bo Mingchen tertegun ketika melihat sumpit yang digunakan, mangkuk, piring serta cangkir yang ada di atas meja.

Dari semua peralatan makan ini, ada simbol khusus yang dibuat oleh pengrajinnya. Bo Mingchen memastikan jika simbol itu bukan tiruan kualitas tinggi.

Ini asli!

"Dari mana semua ini berasal? Sepertinya ini bukan peralatan makan yang disediakan olehku?" Bo Mingchen mengerutkan kening.

"Ini hanya mangkuk dan piring. Kenapa kamu begitu menuntut?" tanya balik Su Lingyu sambil cemberut.

Gadis itu langsung memasukkan pangsit rebus ke mulutnya. Dia terlihat seperti tupai yang makan banyak kacang.

Ekspresi Bo Mingchen tenggelam. "Bukan itu maksudku. Tidak bisakah kamu memberitahuku dari mana asal semua benda ini berasal? Kamu tidak mencuri kan?"

Mendengar tuduhan ini, Su Lingyu hampir berdiri. "Aku tidak mencuri. Ini didapatkan secara adil dan sah. Barang-barang ini ada di rumah ini sejak lama, aku pemiliknya sekarang. Bukankah ini juga menjadi milikku?"

Setelah mengucapkan ini, Su Lingyu terdiam dan Bo Mingchen juga diam. Kemudian Su Lingyu sadar bahwa dirinya baru saja mengatakan sesuatu secara tidak sengaja.

Yah, bagaimana jika pria itu ingin mengambil rumah ini kembali? Dia tidak akan memberikannya.

Melihat gadis itu panik dan menjadi gelisah sendiri, Bo Mingchen pun tersenyum lebih dalam.

"Apakah kamu tahu bahwa piring dan mangkuk yang ada di meja ini semuanya merupakan barang antik? Dan sumpit ini, setidaknya ini adalah peninggalan pada masa dahulu, sulit ditemui. Bukan sumpit kayu biasa. Katakan, bagaimana bisa kamu begitu bodoh menjadikan semua ini wadah makanan sehari-hari?"

Namun Su Lingyu tampaknya tidak terkejut sama sekali. "Jadi bagaimana jika semua ini antik? Tidak ada gunanya jika hanya disimpan dan berdebu. Bukankah lebih baik untuk memakainya? Lebih bermanfaat."

Kemudian, Su Lingyu menunjuk ke salah satu lukisan yang terpajang di dinding. "Coba lihat itu, apakah bagus? Itu juga salah satu lukisan yang ditemukan di rumah ini. Dari pada hanya digulung dan dimasukkan ke laci, lebih baik memajangnya. Menyenangkan mata."

Bo Mingchen yang melihat lukisan itu awalnya tidak bereaksi apa-apa. Namun setelah melihat lebih detail lagi, ia terkejut hingga pangsit rebus yang dimakan rasanya susah untuk ditelan.

Itu adalah lukisan kuno pada abad ke sekian. Hanya ada satu-satunya yang tersisa. Konon, dulu lukisan itu dibeli oleh seorang pedang kaya raya ada masanya. Harganya sangat tinggi di masa itu.

"Itu juga, vas bunga itu cantik." Su Lingyu menunjuk ke salah satu meja kecil tempat di mana vas antik dipajang.

"...."

Bo Mingchen sudah cukup mengalami banyak kejutan malam ini. Ia tidak tahu apakah Su Lingyu bodoh atau tidak peduli.

Terpopuler

Comments

DN

DN

knp Su Lingyu buka rahasia harta Karun rumah itu sendiri hadeuhh.....🤦

2025-02-28

0

Nabil Khalif

Nabil Khalif

baca novel ini g ad bosen'y bkin ketawa sampai sakit perut/Facepalm//Facepalm/

2024-10-13

0

Andry Lenny

Andry Lenny

siap² disantronin maling sih ini kalo byk brg kuno dipajang /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 Tiba-tiba Menyeberang
2 Menjadi Karakter Penjahat Wanita
3 Mengubah Nasib Penjahat Wanita
4 Perubahan Sikap Su Lingyu
5 Memenuhi Perjanjian
6 Memenuhi Perjanjian (2)
7 Menyambut Kehidupan Baru
8 Benar-benar Beruntung
9 Makanan yang Tidak Asing
10 Pemeran Utama Wanita Diganggu
11 Melemparkan Masalah
12 Plot Benar-benar Berubah
13 Bo Mingchen Melindungi Kekurangannya
14 Ketertarikan Bo Mingchen
15 Di Balik Topeng Lemah Lembut
16 Bo Mingchen Mengalami Kejutan
17 Bo Mingchen Mengalami Kejutan (2)
18 Terlalu Licik
19 Gadis yang Beruntung
20 Melaporkan Harta Kekayaan
21 Kaisar Bo Memberi Su Lingyu Gelar
22 Semangka Kurus
23 Kecemburuan Ling Hua
24 Menemukan Harta Lainnya
25 Bukit Harta
26 Sikong Lian Bernasib Sial
27 Hari Ulang Tahun Kaisar
28 Kompetisi Berburu
29 Lebih Ganas dari pada Harimau
30 Hampir Kehilangan Nyawa
31 Agak Berlebihan?
32 Terkena Karma Di Tempat
33 Hobi Dewa Langit?
34 Setengah Keberuntungannya Hilang
35 Aura yang Familiar
36 Reuni Guru dan Murid
37 Bukan Dunia Khayalan
38 Selamatkan Diri!
39 Unjuk Kekuatan
40 Pesona Gadis Koi
41 Apakah Kamu Cemburu?
42 Ciuman Pertama
43 Kakak Perempuan Senior Ditemukan
44 "Hati-hati, Ada Persik Mengintai"
45 Pembunuh Bayaran Kehilangan Uang
46 Membalas Kejahatan
47 Akhir Kerja Sama
48 Kakak Perempuan Senior
49 Memeriksa Bendungan Sungai
50 Bendungan Sungai Jebol
51 Putri Daerah yang Disukai
52 Siksaan Psikologis
53 Terlalu Narsistik
54 Menemukan Muridnya yang Lain
55 Berniat Menggodanya, Tapi Akhirnya ....
56 Guru & Tiga Murid Bersatu Kembali
57 Ling Hua Mencari Masalah
58 Dipilihkan Selir Oleh Kaisar Bo
59 Permintaan Su Lingyu pada Kaisar
60 Membuat Kesalahpahaman
61 Keracunan Kue?
62 Gadis Koi Tidak Bisa Disinggung
63 Persik Mengunjungi Keluarga Hu
64 Hu Fulin Mengalami Trauma
65 Plot Novel Asli Agak Aneh
66 Jamuan Musim Gugur
67 Ling Hua Diekspos Seseorang
68 Jatuh ke Pelukan Yun Ding
69 Didominasi Bo Mingchen
70 Diam-diam Berbuat Curang
71 Tamu Tak Diundang
72 Menyesal Sampai Mati
73 Gara-gara Ikan Panggang
74 Yang Selama Ini Dicari
75 Bencana Datang Dari Mulut
76 Jamuan Musim Gugur Istana Pangeran Bupati
77 Siksaan Psikologis Lainnya
78 Menjadi Selir Yun Ding
79 Kakak Beradik
80 Karakter Sampingan yang Gila
81 Bermimpi Aneh
82 Ketakutan Bo Mingchen
83 Kakak dan Adik Bertemu
84 Kembali ke Negara Kelahiran
85 Bo Mingchen Depresi
86 Jangan Menyesalinya!
87 Apakah itu Benar?
88 Mengambil Keputusan
89 Menghentikan Upacara
90 Pertemuan Kiwi dan Bo Mingchen
91 Ingatan yang Lengkap
92 Pria Lemah!
93 Su Haiming Mengalami Syok
94 Ingin Membalas Dendam
95 Awal Balas Dendam
96 Festival Musim Semi
97 Ketika Gadis Koi Bosan
98 Ketika Gadis Koi Jahil
99 Hanya Ilusi
100 Mimpi Buruk Ling Hua
101 Pengakuan Bo Mingchen
102 Hubungan yang Semakin Dekat
103 Awal Penderitaan
104 Menjadi Penjahat
105 Menyerap Aura Keberuntungan
106 Balas Dendam Bo Mingchen
107 Akhir Dari Penjahat
108 Mempersiapkan Pernikahan
109 Menikah Kembali
110 Istri Pangeran Bupati yang Imut
111 Akhir yang Seharusnya
112 Happy Ending
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Tiba-tiba Menyeberang
2
Menjadi Karakter Penjahat Wanita
3
Mengubah Nasib Penjahat Wanita
4
Perubahan Sikap Su Lingyu
5
Memenuhi Perjanjian
6
Memenuhi Perjanjian (2)
7
Menyambut Kehidupan Baru
8
Benar-benar Beruntung
9
Makanan yang Tidak Asing
10
Pemeran Utama Wanita Diganggu
11
Melemparkan Masalah
12
Plot Benar-benar Berubah
13
Bo Mingchen Melindungi Kekurangannya
14
Ketertarikan Bo Mingchen
15
Di Balik Topeng Lemah Lembut
16
Bo Mingchen Mengalami Kejutan
17
Bo Mingchen Mengalami Kejutan (2)
18
Terlalu Licik
19
Gadis yang Beruntung
20
Melaporkan Harta Kekayaan
21
Kaisar Bo Memberi Su Lingyu Gelar
22
Semangka Kurus
23
Kecemburuan Ling Hua
24
Menemukan Harta Lainnya
25
Bukit Harta
26
Sikong Lian Bernasib Sial
27
Hari Ulang Tahun Kaisar
28
Kompetisi Berburu
29
Lebih Ganas dari pada Harimau
30
Hampir Kehilangan Nyawa
31
Agak Berlebihan?
32
Terkena Karma Di Tempat
33
Hobi Dewa Langit?
34
Setengah Keberuntungannya Hilang
35
Aura yang Familiar
36
Reuni Guru dan Murid
37
Bukan Dunia Khayalan
38
Selamatkan Diri!
39
Unjuk Kekuatan
40
Pesona Gadis Koi
41
Apakah Kamu Cemburu?
42
Ciuman Pertama
43
Kakak Perempuan Senior Ditemukan
44
"Hati-hati, Ada Persik Mengintai"
45
Pembunuh Bayaran Kehilangan Uang
46
Membalas Kejahatan
47
Akhir Kerja Sama
48
Kakak Perempuan Senior
49
Memeriksa Bendungan Sungai
50
Bendungan Sungai Jebol
51
Putri Daerah yang Disukai
52
Siksaan Psikologis
53
Terlalu Narsistik
54
Menemukan Muridnya yang Lain
55
Berniat Menggodanya, Tapi Akhirnya ....
56
Guru & Tiga Murid Bersatu Kembali
57
Ling Hua Mencari Masalah
58
Dipilihkan Selir Oleh Kaisar Bo
59
Permintaan Su Lingyu pada Kaisar
60
Membuat Kesalahpahaman
61
Keracunan Kue?
62
Gadis Koi Tidak Bisa Disinggung
63
Persik Mengunjungi Keluarga Hu
64
Hu Fulin Mengalami Trauma
65
Plot Novel Asli Agak Aneh
66
Jamuan Musim Gugur
67
Ling Hua Diekspos Seseorang
68
Jatuh ke Pelukan Yun Ding
69
Didominasi Bo Mingchen
70
Diam-diam Berbuat Curang
71
Tamu Tak Diundang
72
Menyesal Sampai Mati
73
Gara-gara Ikan Panggang
74
Yang Selama Ini Dicari
75
Bencana Datang Dari Mulut
76
Jamuan Musim Gugur Istana Pangeran Bupati
77
Siksaan Psikologis Lainnya
78
Menjadi Selir Yun Ding
79
Kakak Beradik
80
Karakter Sampingan yang Gila
81
Bermimpi Aneh
82
Ketakutan Bo Mingchen
83
Kakak dan Adik Bertemu
84
Kembali ke Negara Kelahiran
85
Bo Mingchen Depresi
86
Jangan Menyesalinya!
87
Apakah itu Benar?
88
Mengambil Keputusan
89
Menghentikan Upacara
90
Pertemuan Kiwi dan Bo Mingchen
91
Ingatan yang Lengkap
92
Pria Lemah!
93
Su Haiming Mengalami Syok
94
Ingin Membalas Dendam
95
Awal Balas Dendam
96
Festival Musim Semi
97
Ketika Gadis Koi Bosan
98
Ketika Gadis Koi Jahil
99
Hanya Ilusi
100
Mimpi Buruk Ling Hua
101
Pengakuan Bo Mingchen
102
Hubungan yang Semakin Dekat
103
Awal Penderitaan
104
Menjadi Penjahat
105
Menyerap Aura Keberuntungan
106
Balas Dendam Bo Mingchen
107
Akhir Dari Penjahat
108
Mempersiapkan Pernikahan
109
Menikah Kembali
110
Istri Pangeran Bupati yang Imut
111
Akhir yang Seharusnya
112
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!