Memenuhi Perjanjian (2)

Awalnya, Kaisar Bo kurang senang dengan keputusan Bo Mingchen untuk menjadikan Su Lingyu selir. Lagi pula, Su Lingyu tidak punya pendukung di belakangnya.

Di istana, seseorang yang tidak memiliki pendukung hanya menjadi kelinci yang memasuki sarang harimau.

"Aku dan dia akan berpisah dalam beberapa hari lagi." Bo Mingchen tidak menyembunyikan masalah ini darinya.

Mendengar hal ini, Sikong Lian melebarkan matanya. "Apa? Pisah? Serius? Apakah ini kehendakmu sendiri atau ...."

Sudut mulut Bo Mingchen berkedut ringan. "Kami sepakat untuk berpisah dengan baik."

"Apakah karena ini ada hubungannya dengan gadis dari keluarga Ling itu? Kudengar kalian bersama sekarang," kata Sikong Lian menebak alasannya.

Bo Mingchen mengerutkan kening. "Dari mana kamu mendapatkan berita berantakan ini?"

"Ini sudah menyebar sejak orang-orang melihat kalian bersama. Keluarga Ling diperhatikan oleh beberapa keluarga lainnya. Ada kemungkinan kerja sama antar pedagang menjadi lebih besar jika kalian benar-benar bersama."

Lagi pula, keluarga Ling adalah keluarga pedagang besar. Wajar jika koneksi dibutuhkan.

"Ini tidak benar."

Entah kenapa, Bo Mingchen merasa kesal ketika rumor ini menyebar. Baru saja Su Lingyu akan segera disingkirkan, bagaimana bisa dia terjerat lagi dengan gadis lainnya?

Ia sepertinya harus mencari tahu lebih dalam setelah keluar dari sini.

Pertemuan dengan Ling Hua benar-benar hanya sebuah kecelakaan. Karena dia merasa kepribadian Ling Hua cocok untuk diajak kerja sama, maka ia menawarinya beberapa keuntungan.

Namun tak bisa dipungkiri jika keduanya berinteraksi hampir setiap hari. Tapi Bo Mingchen tidak pernah ada perasaan apa pun padanya. Di matanya, wanita hanyalah pembuat onar.

"Kamu datang hanya untuk itu?" Sikong Lian bertanya dengan heran.

"Ya, tidak ada lagi. Aku hanya bosan."

"Ck, siapa yang menyangka jika seorang bupati yang agung pun akan bosan dan tidak ada kerjaan."

Bo Mingchen tidak menimpali. Bukannya tidak punya pekerjaan, ia hanya tidak ingin tinggal di istananya sendiri saat ini. Ia khawatir ketika kembali, Su Lingyu akan menggunakan berbagai alasan untuk bicara dengannya.

Tapi, ia mengerutkan kening ketika memikirkan kehidupan hari-hari sebelumnya.

"Menurutmu, apa yang membuat seseorang akan berubah pikiran?" tanyanya.

"Berubah pikiran yang seperti apa?"

"Dari awal kamu terobsesi tiba-tiba menjadi tidak peduli."

"Oh ... Masalah ini ..." Sikong Lian tampak berpikir lebih jauh. "Menurutku alasan paling besarnya hanya satu."

Bo Mingchen menatapnya dengan pertanyaan di kepala. Sikong Lian tersenyum tidak berdaya.

"Jika hal ini terjadi pada wanita, maka wanita itu sudah menyerah. Atau mungkin karena sudah terlalu lelah, sadar semuanya sia-sia, jadi apa gunanya terus terobsesi?"

Bo Mingchen mengerutkan kening lagi dan lagi saat melihat Sikong Lian. "Sepertinya ini adalah pengalaman mu sendiri?"

"Yah ... Tentu saja. Benar gara-gara kamu, aku jadi teringat hari itu.'

Mengatakan hal ini, Sikong Lian tiba-tiba saja ingin menangis tapi tidak ada air mata yang keluar. Ia menyentuh kepalanya dengan kedua tangan, frustrasi.

"Aku juga sama. Beberapa bulan lalu, aku sangat menyukai seekor merak hijau yang diperdagangkan di negara tetangga. Tapi aku tidak bisa mendapatkannya, aku sangat miskin. Jadi hanya bisa melihat merak cantik itu dipeluk oleh pihak lain yang membeli dengan harga penuh. Sangat menyakiti hatiku."

"..." Bo Mingchen tidak tahu jika ada cerita seperti itu pada orang ini.

"Kemudian ketika aku kembali ke rumah, aku bermimpi setiap malam jika merak itu milikku. Aku terobsesi oleh merak hijau yang cantik itu. Sangat menyebalkan, hatiku sakit. Tapi aku sadar tidak ada gunanya. Merak itu mungkin sudah disayang oleh majikannya. Jadi aku akhirnya melepaskan semua keinginan menculik merak dan membunuh majikannya."

"Kenapa aku tidak tahu jika kamu suka merak? Apakah kamu tidak tahu jika memelihara hewan seperti itu tidak diizinkan oleh keluarga bangsawan mana pun kecuali keluarga kerajaan?"

Sudut mulut Bo Mingchen berkedut beberapa kali. Dia menghabiskan tehnya dengan tenang.

Mendengar hal ini, Sikong Lian segera berhenti meratap sejenak dan memikirkannya.

"Benar juga. Kenapa aku lupa tentang ini? Jika aku membelinya, bukankah itu akan masuk ke kantong kaisar secara gratis?"

Lagi-lagi dia meratap. Di lain sisi dia senang karena gagal membeli merak. Di sisi lain dia kesal karena keluarga kekaisaran begitu picik.

"...."

Pikiran ini terlalu gelap. Bo Mingchen merasa dia tak bisa mendengar semua keluhannya lagi, jadi segera pergi. Bahkan saat dia pergi pun, Sikong Lian tidak peduli, masih meratap.

Sikong Lian mungkin tidak tahu kapan pria itu pergi.

Ini bisa dikatakan bahwa Bo Mingchen membuka luka lama yang terkubur jauh di hatinya. Hanya demi seekor merak, apa bagusnya? Pikir pria itu.

Bo Mingchen kembali ke istana bupati dan menghabiskan waktu di ruang belajarnya.

"Bagaimana situasi di rumah?" tanyanya pada Lu Tian.

"Sama seperti biasanya. Nona Su tidak membuat masalah."

Yang ada, Lu Tian hanya mencium bau masakan setiap kali dia pergi ke sana diam-diam untuk mengawasi. Su Lingyu mungkin sudah lama tidak lagi memikirkan tuannya.

Bukankah ini kabar bagus?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa hari kemudian, akhirnya tiba waktu perjanjian perceraian yang disepakati.

Bo Mingchen mengundang Su Lingyu ke rumah belajarnya. Ia menyerahkan selembar kertas berisi perjanjian yang disepakati. Serta beberapa surat lain tentang perak, barang-barang dan rumah.

"Mulai sekarang, semua ini adalah milikmu." Nada bicara Bo Mingchen sangat tenang, namun memperhatikan ekspresi Su Lingyu.

Gadis itu sama sekali tidak menunjukkan ekspresi terkejut atau enggan. Tapi mengambil kertas dari tangannya dengan percaya diri. Lalu hitung satu persatu kompensasi yang diberikan.

Rumah, jumlah kepingan perak dan batangan emas, perhiasan, masih banyak lagi.

Sungguh, Bo Mingchen sangat murah hati.

Lalu kenapa Su Lingyu begitu bodoh di dalam novel nya, tidak menginginkan semua harta itu. Tidak ada gunanya mengejar cinta yang jelas bertepuk sebelah tangan.

Su Lingyu akhirnya tersenyum puas. Ia menghitung aset keseluruhan miliknya.

Bo Mingchen kurang senang dengan reaksinya. "Apakah ada yang kurang?"

"Tidak, tidak. Ini cukup. Sangat cukup." Su Lingyu buru-buru menggelengkan kepala. Lalu segera menandatangani surat perceraian.

Akhirnya, perjanjian perceraian selesai diurus.

"Kamu bisa berkemas sekarang. Aku akan mengantarmu ke rumah itu."

Bo Mingchen tidak pelit tentang ini. Gadis itu bersedia berpisah dengannya. Belum lagi sikapnya selama sebulan terakhir juga tidak mengganggu. Tidak apa-apa jika mengantarnya ke rumah baru.

Ia memiliki rumah yang pernah dibeli sebelumnya. Awalnya memang disediakan untuknya sejak awal.

"Oh, bagus." Su Lingyu tidak menolak. "Ngomong-ngomong, aku juga punya hadiah perpisahan untukmu."

Su Lingyu mengeluarkan botol giok kecil dari saku lengan bajunya. Namun sebenarnya ini diambil dari rung spiritual secara diam-diam.

"Ini ambilah." Ia menyerahkan pada Bo Mingchen.

Pria itu terkejut. "Apa ini?"

Terpopuler

Comments

sahabat pena

sahabat pena

semangat, menempuh hidup baru.. eh mandiri mksd nya😅

2024-04-30

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

semangat Su Lingyu.. langkah baru utk hidup baru yg lebih baik..

2024-02-25

0

Oi Min

Oi Min

ck.....Ling Hua itu titisan siluman ular rubah betina......nek g hati2 kmu masuk jebakan nya

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Tiba-tiba Menyeberang
2 Menjadi Karakter Penjahat Wanita
3 Mengubah Nasib Penjahat Wanita
4 Perubahan Sikap Su Lingyu
5 Memenuhi Perjanjian
6 Memenuhi Perjanjian (2)
7 Menyambut Kehidupan Baru
8 Benar-benar Beruntung
9 Makanan yang Tidak Asing
10 Pemeran Utama Wanita Diganggu
11 Melemparkan Masalah
12 Plot Benar-benar Berubah
13 Bo Mingchen Melindungi Kekurangannya
14 Ketertarikan Bo Mingchen
15 Di Balik Topeng Lemah Lembut
16 Bo Mingchen Mengalami Kejutan
17 Bo Mingchen Mengalami Kejutan (2)
18 Terlalu Licik
19 Gadis yang Beruntung
20 Melaporkan Harta Kekayaan
21 Kaisar Bo Memberi Su Lingyu Gelar
22 Semangka Kurus
23 Kecemburuan Ling Hua
24 Menemukan Harta Lainnya
25 Bukit Harta
26 Sikong Lian Bernasib Sial
27 Hari Ulang Tahun Kaisar
28 Kompetisi Berburu
29 Lebih Ganas dari pada Harimau
30 Hampir Kehilangan Nyawa
31 Agak Berlebihan?
32 Terkena Karma Di Tempat
33 Hobi Dewa Langit?
34 Setengah Keberuntungannya Hilang
35 Aura yang Familiar
36 Reuni Guru dan Murid
37 Bukan Dunia Khayalan
38 Selamatkan Diri!
39 Unjuk Kekuatan
40 Pesona Gadis Koi
41 Apakah Kamu Cemburu?
42 Ciuman Pertama
43 Kakak Perempuan Senior Ditemukan
44 "Hati-hati, Ada Persik Mengintai"
45 Pembunuh Bayaran Kehilangan Uang
46 Membalas Kejahatan
47 Akhir Kerja Sama
48 Kakak Perempuan Senior
49 Memeriksa Bendungan Sungai
50 Bendungan Sungai Jebol
51 Putri Daerah yang Disukai
52 Siksaan Psikologis
53 Terlalu Narsistik
54 Menemukan Muridnya yang Lain
55 Berniat Menggodanya, Tapi Akhirnya ....
56 Guru & Tiga Murid Bersatu Kembali
57 Ling Hua Mencari Masalah
58 Dipilihkan Selir Oleh Kaisar Bo
59 Permintaan Su Lingyu pada Kaisar
60 Membuat Kesalahpahaman
61 Keracunan Kue?
62 Gadis Koi Tidak Bisa Disinggung
63 Persik Mengunjungi Keluarga Hu
64 Hu Fulin Mengalami Trauma
65 Plot Novel Asli Agak Aneh
66 Jamuan Musim Gugur
67 Ling Hua Diekspos Seseorang
68 Jatuh ke Pelukan Yun Ding
69 Didominasi Bo Mingchen
70 Diam-diam Berbuat Curang
71 Tamu Tak Diundang
72 Menyesal Sampai Mati
73 Gara-gara Ikan Panggang
74 Yang Selama Ini Dicari
75 Bencana Datang Dari Mulut
76 Jamuan Musim Gugur Istana Pangeran Bupati
77 Siksaan Psikologis Lainnya
78 Menjadi Selir Yun Ding
79 Kakak Beradik
80 Karakter Sampingan yang Gila
81 Bermimpi Aneh
82 Ketakutan Bo Mingchen
83 Kakak dan Adik Bertemu
84 Kembali ke Negara Kelahiran
85 Bo Mingchen Depresi
86 Jangan Menyesalinya!
87 Apakah itu Benar?
88 Mengambil Keputusan
89 Menghentikan Upacara
90 Pertemuan Kiwi dan Bo Mingchen
91 Ingatan yang Lengkap
92 Pria Lemah!
93 Su Haiming Mengalami Syok
94 Ingin Membalas Dendam
95 Awal Balas Dendam
96 Festival Musim Semi
97 Ketika Gadis Koi Bosan
98 Ketika Gadis Koi Jahil
99 Hanya Ilusi
100 Mimpi Buruk Ling Hua
101 Pengakuan Bo Mingchen
102 Hubungan yang Semakin Dekat
103 Awal Penderitaan
104 Menjadi Penjahat
105 Menyerap Aura Keberuntungan
106 Balas Dendam Bo Mingchen
107 Akhir Dari Penjahat
108 Mempersiapkan Pernikahan
109 Menikah Kembali
110 Istri Pangeran Bupati yang Imut
111 Akhir yang Seharusnya
112 Happy Ending
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Tiba-tiba Menyeberang
2
Menjadi Karakter Penjahat Wanita
3
Mengubah Nasib Penjahat Wanita
4
Perubahan Sikap Su Lingyu
5
Memenuhi Perjanjian
6
Memenuhi Perjanjian (2)
7
Menyambut Kehidupan Baru
8
Benar-benar Beruntung
9
Makanan yang Tidak Asing
10
Pemeran Utama Wanita Diganggu
11
Melemparkan Masalah
12
Plot Benar-benar Berubah
13
Bo Mingchen Melindungi Kekurangannya
14
Ketertarikan Bo Mingchen
15
Di Balik Topeng Lemah Lembut
16
Bo Mingchen Mengalami Kejutan
17
Bo Mingchen Mengalami Kejutan (2)
18
Terlalu Licik
19
Gadis yang Beruntung
20
Melaporkan Harta Kekayaan
21
Kaisar Bo Memberi Su Lingyu Gelar
22
Semangka Kurus
23
Kecemburuan Ling Hua
24
Menemukan Harta Lainnya
25
Bukit Harta
26
Sikong Lian Bernasib Sial
27
Hari Ulang Tahun Kaisar
28
Kompetisi Berburu
29
Lebih Ganas dari pada Harimau
30
Hampir Kehilangan Nyawa
31
Agak Berlebihan?
32
Terkena Karma Di Tempat
33
Hobi Dewa Langit?
34
Setengah Keberuntungannya Hilang
35
Aura yang Familiar
36
Reuni Guru dan Murid
37
Bukan Dunia Khayalan
38
Selamatkan Diri!
39
Unjuk Kekuatan
40
Pesona Gadis Koi
41
Apakah Kamu Cemburu?
42
Ciuman Pertama
43
Kakak Perempuan Senior Ditemukan
44
"Hati-hati, Ada Persik Mengintai"
45
Pembunuh Bayaran Kehilangan Uang
46
Membalas Kejahatan
47
Akhir Kerja Sama
48
Kakak Perempuan Senior
49
Memeriksa Bendungan Sungai
50
Bendungan Sungai Jebol
51
Putri Daerah yang Disukai
52
Siksaan Psikologis
53
Terlalu Narsistik
54
Menemukan Muridnya yang Lain
55
Berniat Menggodanya, Tapi Akhirnya ....
56
Guru & Tiga Murid Bersatu Kembali
57
Ling Hua Mencari Masalah
58
Dipilihkan Selir Oleh Kaisar Bo
59
Permintaan Su Lingyu pada Kaisar
60
Membuat Kesalahpahaman
61
Keracunan Kue?
62
Gadis Koi Tidak Bisa Disinggung
63
Persik Mengunjungi Keluarga Hu
64
Hu Fulin Mengalami Trauma
65
Plot Novel Asli Agak Aneh
66
Jamuan Musim Gugur
67
Ling Hua Diekspos Seseorang
68
Jatuh ke Pelukan Yun Ding
69
Didominasi Bo Mingchen
70
Diam-diam Berbuat Curang
71
Tamu Tak Diundang
72
Menyesal Sampai Mati
73
Gara-gara Ikan Panggang
74
Yang Selama Ini Dicari
75
Bencana Datang Dari Mulut
76
Jamuan Musim Gugur Istana Pangeran Bupati
77
Siksaan Psikologis Lainnya
78
Menjadi Selir Yun Ding
79
Kakak Beradik
80
Karakter Sampingan yang Gila
81
Bermimpi Aneh
82
Ketakutan Bo Mingchen
83
Kakak dan Adik Bertemu
84
Kembali ke Negara Kelahiran
85
Bo Mingchen Depresi
86
Jangan Menyesalinya!
87
Apakah itu Benar?
88
Mengambil Keputusan
89
Menghentikan Upacara
90
Pertemuan Kiwi dan Bo Mingchen
91
Ingatan yang Lengkap
92
Pria Lemah!
93
Su Haiming Mengalami Syok
94
Ingin Membalas Dendam
95
Awal Balas Dendam
96
Festival Musim Semi
97
Ketika Gadis Koi Bosan
98
Ketika Gadis Koi Jahil
99
Hanya Ilusi
100
Mimpi Buruk Ling Hua
101
Pengakuan Bo Mingchen
102
Hubungan yang Semakin Dekat
103
Awal Penderitaan
104
Menjadi Penjahat
105
Menyerap Aura Keberuntungan
106
Balas Dendam Bo Mingchen
107
Akhir Dari Penjahat
108
Mempersiapkan Pernikahan
109
Menikah Kembali
110
Istri Pangeran Bupati yang Imut
111
Akhir yang Seharusnya
112
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!