Bo Mingchen tidak berbohong. Ling Hua memang sudah pergi setelah ia meminta seseorang memanggil tabib. Ia mengira jika Su Lingyu mencoba menggunakan beberapa trik untuk membuatnya terkesan.
Salah satunya yaitu berpura-pura menyedihkan dan butuh perawatan.
Namun tabib berkata jika cedera di lengan Su Lingyu tidak ringan.
Apakah ada gadis yang melakukan apa pun demi mencapai tujuannya? Bahkan menyakiti diri sendiri?
Jika itu memang ada, maka akan mengerikan.
Untungnya Su Lingyu hanya mengalami cedera luar. Tapi mematahkan lengan kirinya, pasti membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh.
"Oh, jika pangeran benar-benar sibuk, maka pergilah. Aku baik-baik saja," kata Su Lingyu datar tapi menunjukkan pengusiran halus.
Lagi pula, di istana pangeran bupati, siapa yang berani mengusir pemilik rumah?
Hanya ada satu bulan lagi sebelum meninggalkan tempat ini, maka bersabar saja. Akan lebih baik tidak bersinggungan dengan Bo Mingchen. Ia tidak mau menonton pria itu berpura-pura memiliki hubungan spesial dengan karakter utama wanita, Ling Hua.
"...."
Bo Mingchen tidak tahu apakah Su Lingyu disengaja untuk menarik perhatian atau bagaimana, rasanya aneh.
Namun dia tidak mau mengikuti rutinitas gadis itu. Baik disengaja atau tidak, ia tidak peduli.
Segera, Bo Mingchen meminta pelayan untuk menjaganya dengan baik sebelum akhirnya meninggalkan halaman Su Lingyu.
Tak lama setelah Bo Mingchen pergi, Xiao Mo menghampiri Su Lingyu dengan ekspresi ceria.
"Nona, akhirnya kamu berhasil membuat pangeran datang ke sini! Ini menunjukkan jika pangeran masih menyayangi Nona," jelasnya agak berbisik.
Namun Su Lingyu tidak bahagia sama sekali. Apa yang perhatian, jelas itu hanya memastikan dirinya belum mati saja.
Untungnya, dia bertransmigrasi ke novel ini sedikit lebih awal. Jika ia berada di plot serius, kemungkinan besar akan menjadi bencana.
Sebelum dia kehilangan segalanya seperti plot novel aslinya, Su Lingyu akan meninggalkan tempat ini.
Ada pun seperti apa hubungan Bo Mingchen dengan Ling Hua, bukan urusannya.
Lalu, apakah halaman berikutnya dari buku novel itu bisa dibuka sekarang? Dia benar-benar ingin tahu isinya.
Su Lingyu merasa lelah dan ingin beristirahat lebih lama.
"Xiao Mo, siapkan air panas. Aku ingin mandi."
"Ya, Nona!" Xiao Mo segera berjalan cepat untuk menyiapkan air panas dari dapur.
Setelah kamar kembali hening, Su Lingyu akhirnya bisa santai. Kiwi si hamster putih yang telah bosan di ruang spiritual, akhirnya muncul.
"Tuan, aku tidak tinggal di ruang spiritual. Biarkan aku berkeliaran di sekitar mu."
"Baiklah, berpura-pura lah jadi hewan peliharaan yang baru saja kutemukan."
Su Lingyu tidak merasa itu merepotkan. Lagi pula, memelihara seekor hamster tidak terlalu menjijikkan.
"Bukankah aku adalah hewan peliharaan mu?" Kiwi merasa aneh.
"Bukan, kamu anak buahku," jawab gadis itu tanpa malu-malu.
"..." Benar-benar tuan yang tidak berperasaan. Masih memiliki dendam padanya!
Memanfaatkan Xiao Mo yang sedang menyiapkan air panas untuk mandi, Su Lingyu mengeluarkan buku novel itu dari ruang spiritualnya.
Benar saja, sesuai dugaannya, halaman berikutnya berhasil dibuka dan sederetan plot lain muncul. Ia membacanya dengan sungguh-sungguh.
".... Bo Mingchen pergi ke halaman Su Lingyu dan memeriksa cederanya sungguhan atau tidak. Lalu pergi setelah memastikan tidak ada yang salah. Namun, Bo Mingchen merasa jika Su Lingyu sengaja mematahkan lengannya untuk melakukan trik baru agar diperhatikan ...."
Dada Su Lingyu merasa sesak ketika memikirkannya. "Jadi, sebenarnya pria itu tidak percaya jika aku benar-benar jatuh sungguhan? Dia mengira semua ini palsu?!" Ia hampir memekik.
Kiwi tidak fokus padanya, dia hanya merasa buku itu ajaib. "Aku tidak tahu jika buku novel ini seperti plot berjalan. Tuan, bekerja keraslah untuk akhir yang bahagia."
"..." Akhir yang bahagia pantatmu! Su Lingyu sangat marah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bo Mingchen yang baru saja meninggalkan halaman Su Lingyu, keningnya tak berhenti mengerut. Ia memiliki kebiasaan ini setiap kali merasa bingung dan tak senang.
Diikuti oleh pengawal setianya, Lu Tian, ia mendesah.
Lu Tian berpakaian seperti layaknya pengawal pribadi berwarna gelap, membawa pedang di pinggangnya. Meski ia tidak terlalu tampan, penampilannya juga tidak buruk.
"Pangeran, apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?"
Lu Tian tidak bicara terlalu sopan atau formal dengan Bo Mingchen. Ini kebiasaan. Keduanya tumbuh bersama sejak masih kecil. Dan Lu Tian sendiri dilatih oleh mendiang ayah Bo Mingchen sebelumnya.
Bo Mingchen tidak tahu apa yang membuatnya bingung. "Gadis itu sedikit salah hari ini. Mungkinkah dia menggunakan trik baru untuk menjeratku lagi?"
Lu Tian tidak tahu harus berkata apa. Ia tidak melihat Su Lingyu secara langsung tadi.
"Apakah nona Su memiliki perubahan sikap?" tebaknya.
"Ya."
"Mungkin saja trik baru. Siapa yang tahu? Nona Su telah menggunakan berbagai cara agar tetap menjadi selir pangeran. Bahkan menggunakan obat untuk membuat pangeran menghangatkan tempat tidur bersama. Kali ini nona Su mungkin ingin menggunakan trik sopan sebagai gantinya."
"..." Jika dipikirkan lagi oleh Bo Mingchen, gadis itu tidak menggunakan trik sopan, justru sebaliknya.
Lupakan saja. Selama gadis itu patuh dan tidak bertindak sebagai iblis lagi, ia tidak akan melakukan apa pun.
"Lalu, pangeran, bagaimana dengan nona Ling?"
"Bagaimana apanya?"
"Bukankah pangeran sering mengajak nona Ling bermain akhir-akhir ini? Karena masalah nona Su yang jatuh dari pohon, kebersamaanmu dan nona Ling bahkan harus terhenti." Lu Tian merasa bahwa Su Lingyu mencari masalah setiap saat.
Jika orang seperti Su Lingyu tetap berada di istana pangeran bupati, pasti tidak akan ada kedamaian.
Su Lingyu benar-benar gadis yang tidak tahu berterima kasih. Bo Mingchen telah menyelamatkannya dari sarang pedagang manusia. Tapi ternyata memiliki pikiran buruk untuk memanjat status.
Tentu saja ini hanya dipikirkan oleh Lu Tian. Dia tidak berani mengungkapkan pikirannya.
"Bukan apa-apa. Kebetulan aku memang memiliki sesuatu untuk dilakukan saat itu dan berencana untuk membiarkannya kembali. Siapa yang tahu ...."
Siapa yang tahu jika Su Lingyu mengalami kecelakaan. Ia melihat ekspresinya saat itu, benar-benar berbeda. Seperti bukan Su Lingyu yang terobsesi dengannya.
Dan omong-omong tentang hal ini, ia juga merasa ada sesuatu yang menghilang di hatinya. Sebelumnya ia merasa ada batu besar yang menekan hatinya. Tapi kali ini, entah kenapa sangat nyaman.
"Namun tampaknya nona Ling menyukai pangeran," kata Lu Tian tidak mau menyerah.
Bo Mingchen tidak memiliki perubahan ekspresi apa pun sejak mendengar nama Ling Hua. Justru ia merasakan keterasingan aneh di hatinya.
"Tidak apa-apa antara aku dan dia. Ini hanya interaksi biasa. Kebetulan aku ingin berbisnis dengan keluarga Ling."
Di sisi lain, alasan kenapa dia membawa Ling Hua ke kediamannya tentu saja untuk membuat Su Lingyu berhenti memikirkannya.
Tahan saja, hanya satu bulan.
Akhirnya, Bo Mingchen tidak lagi terjerat dengan pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
sahabat pena
nanti lg sayang2 nya di tinggal baru tau rasa😅aduh pangeran udah mulai bucin nih.
2024-04-30
4
Rose_Ni
aku suka aku suka
2024-03-13
1
RINDI INEKE XIE 23
ngakak sama visual kartun nya si.... lucu expresinya🤣
2024-02-25
0