Ep.1 Darkening(5) - Mencongkel Bola Mata

'Apakah aku akan mati?'

Kematian, sebuah konsep bagi akhir dari kehidupan.

'Haruskah aku mati?'

Lalu pertanyaan itu berubah lagi.

'Kapan aku akan mati?'

Menjadi semakin putus asa.

Itu adalah masa dimana Yinghua begitu menginginkan kematian, sebuah peristirahatan abadi. Sambil berharap seperti itu dalam hati, tubuh fisiknya malah kesana kemari tersenyum seperti tidak apa apa, seperti dirinya tidak terluka, demi menjaga perasaan ibunya yang sedang sakit saat itu.

Kini dia mendekati kematian. Kematian yang sangat menyakitkan, jiwanya akan pecah dan dia akan menjadi hantu untuk selamanya, tidak akan pernah mendapat peristirahatan abadi, dan hanya sebuah jiwa mati yang berkeliaran. Namun belum, dia belum mati.

Kulitnya mulai meleleh, panas yang terasa sampai bisa membuat seseorang menjadi gila dan harusnya dia menjadi abu dengan panas yang dia rasakan, tapi kulitnya hanya meleleh.

Kepalanya berdengung sangat keras, pikirannya kacau dan matanya tidak fokus, sementara darah keluar dari 7 lubang di wajahnya. Mata, telinga, mulut, dan hidungnya mengeluarkan darah tanpa henti.

Tidak hanya itu saja, satu per satu pori pori di tubuhnya seperti dipaksa terbuka, perlahan darah merah segar keluar dari ribuan pori pori kecil di tubuhnya dan rasanya bahkan kata ribuan jarum menusuk tubuhnya tidak cukup untuk rasa sakit yang dia rasakan. Di dalam pikirannya, saking sakitnya yang dia rasakan dia berhalusinasi tentang sebuah tempat gelap dimana dia terbakar menjadi abu dan jarum jarum hitam raksasa memenuhi penglihatannya.

Belum cukup itu saja, selang beberapa saat suara 'kretek' berbunyi di seluruh tubuhnya, satu per satu tulangnya patah oleh tekanan misterius yang menekan tubuhnya dari segala arah.

Kini, tekanan luar biasa menekannya dari segala arah seperti ingin menjadikannya gumpalan bola daging, tulang tulangnya patah dan dia duduk tertunduk dan bersimpuh seperti sebuah kain yang dilipat dua kali, pori porinya yang terbuka mengeluarkan begitu banyak darah, dan seluruh tubuhnya sangat panas seperti yang terbakar bukanlah fisik atau bahkan pikiran melainkan jiwanya.

Pikirannya tidak berjalan sama sekali, yang tersisa hanyalah secuil kesadaran yang entah bagaimana bertahan hanya untuk merasakan rasa sakit yang sedemikian rupa, hingga rambutnya mulai jatuh ke tanah dan cairan ditubuhnya diperas hingga kering.

Siapapun yang melihatnya akan percaya dia sudah mati, tapi kedua matanya terbakar oleh kobaran api berwarna emas, dan kesadarannya masih tersisa.

Namun tubuhnya sudah terlalu hancur untuk merasakan rasa sakit, dan disaat rasa sakitnya sudah mulai mereda itulah, malah kesadarannya semakin pudar, dan dia benar benar hampir mati, jika saja suara itu tidak memilih untuk bersuara.

"Congkel matamu."

Disaat itu, Yinghua memperoleh kembali kesadarannya, pikirannya mulai berjalan sedikit meskipun yang ada hanyalah keterkejutan dan kebingungan.

Alhasil, dia diam dan belum melakukan apapun.

"Tidakkah kau ingin hidup?"

Saat suara itu berkata demikian, pikirannya langsung berjalan seolah menyambung kalimatnya, 'bukankah orang yang melakukan segala hal ini padamu masih hidup dan tertawa di luar sana? Apa yang kau lakukan disini, menyerah hanya karena terlalu sakit rasanya?'

"Dengarlah, anak muda, hidupmu, masa depanmu, sebagai manusia, sebagai makhluk hidup, kau tidak menanggungnya sendirian."

Pikirannya lagi lagi menyambung perkataan suara itu, 'hidupmu bukanlah milik dirimu seorang, Yinghua,' dan bayangan seorang wanita yang tersenyum hangat tergambar di pikirannya.

"Tidakkah kau ingin hidup?" Suara itu mengulang pertanyaannya.

"Jika iya adalah jawabanmu, maka congkel lah kedua matamu dengan tanganmu sendiri."

Begitu suara tersebut berbicara, kedua tangan Yinghua, dimana kulit meleleh, tulang patah, darah tidak mengalir, sebuah kekuatan misterius menopangnya untuk bangkit.

Dan begitu suara itu selesai berbicara, sepuluh jari telah tertancap hingga menyentuh bagian belakang bola matanya, dan dua bola mata coklat yang terbakar oleh api emas jatuh ke tanah begitu saja.

Bukan dari kuat tubuh fisiknya dia bisa mengangkat tangannya, sebab tulangnya telah hancur, kulit telah meleleh, otot tidak lagi tersambung, namun tangannya terangkat. Bukan lagi oleh kekuatan fisik, namun dari kehendak jiwanya yang ingin melakukan.

Seketika, rasa sakit luar biasa kembali menyerang tubuhnya, suara 'kretek' kembali terdengar karena tulangnya kembali tersambung, darah dan ototnya mulai beregenerasi, rambut hitam pekat tumbuh dari kepalanya, dan yang terakhir, dua bola mata, hijau dan kuning muncul dengan rasa sakit yang membakar.

Yinghua tidak menyerah dengan rasa sakitnya, karena itu adalah bukti dirinya yang hidup. Bukti keberadaannya selama ini adalah rasa sakit yang dia rasakan.

Disaat pikirannya masih kusut karena rasa sakit yang masih terus mengalir di setiap sel tubuhnya, suara pria yang dia dengar tadi kembali terdengar.

"Kumpulkan Qi mu dan energi kehidupan yang kau peroleh, dan salurkan di batang pohon besar itu."

Sekarang, Yinghua hanya mengikuti arahan dari suara tersebut. Dia mengumpulkan seluruh Qi nya, yang masih berwarna hijau, dengan 'energi kehidupan' yang tadinya berwarna hitam namun kini berwarna kuning, lalu dia bangun, meletakkan tangannya pada pohon hitam rindang di hadapannya.

Lalu, energi hitam merembes masuk ke tubuhnya, Yinghua langsung bersiap menerima rasa sakit yang luar biasa sekali lagi, namun tidak, dia tidak merasakan lebih banyak kesakitan.

Energi hitam itu langsung berubah menjadi kuning begitu memasuki tubuhnya, dan proses itu berlangsung untuk waktu yang lama, sampai tubuhnya tidak lagi merasakan sakit apapun dan dia hanya duduk diam di depan pohon besar tersebut dengan kedua tangan yang menyentuh batang pohonnya dan kedua mata yang tertutup.

Waktu berlalu seperti itu, sampai akhirnya energi hitam tidak lagi mengalir ke tubuhnya karena sudah tidak ada lagi yang tersisa, barulah suara yang familiar kembali terdengar setelah begitu lama.

"Sekarang, beristirahatlah."

Saat itu juga, tubuh Yinghua jatuh ke tanah, dimana tanah yang tadinya hitam pekat menjadi coklat dan subur, air rawa telah menjadi jernih, dan pohon besar di depannya, berubah sepenuhnya, menjadi pohon besar dengan batang putih dan daun daun yang berwarna kuning. Sementara pohon yang jauh dari rawa masih hitam, sehingga Rawa Misteri terlihat seperti taman surga yang terletak diantara kebusukan.

Sayangnya, Yinghua belum akan melihat pemandangan Rawa Misteri yang baru, karena pria dibalik suara yang memberinya arahan di tengah rasa sakitnya itu langsung membawanya ke atas puncak gunung tertinggi yang tidak pernah dijelajahi manusia, sebuah gunung yang pria itu namakan Bai Shangao.

Yinghua tidak melihat atau bahkan tau tentang Rawa Misteri yang baru, namun dalam tidurnya, dia memimpikan sebuah pemandangan indah, dimana pohon besar dengan batang putih dan daun kuning berdiri tegak di depannya, daun daunnya seperti tangan yang memeluk Yinghua dengan kehangatan, lalu dibawah pohon tersebut terdapat danau yang sangat jernih yang memantulkan awan dan langit biru.

Tiba tiba sebuah tangan meraih pundaknya, dan Yinghua menoleh untuk melihat seorang pria berambut panjang dengan rambut putih keperakan seperti batang pohon ajaib yang melingkupinya dengan bayangannya yang teduh, sementara mata pria itu berwarna kuning keemasan seperti daun daun pohon yang memeluknya dengan kehangatan. Wajah itu berekspresi dingin, namun jiwa yang Yinghua rasakan adalah api emas yang begitu murni.

Terpopuler

Comments

get up

get up

lanjutm

2024-01-03

1

malest

malest

bagus,,

2023-12-29

1

malest

malest

bsgus,,

2023-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 Ep.1 Darkening(1) - Sendiri
2 Ep.1 Darkening(2) - Gelap
3 Ep.1 Darkening(3) - Lumpur
4 Ep.1 Darkening(4) - Rawa dan Air Suci
5 Ep.1 Darkening(5) - Mencongkel Bola Mata
6 Ep.2 Kehidupan Baru(1) - Guru, Tugas Pertama
7 Ep.2 Kehidupan Baru(2) - Penjaga Goa
8 Ep.2 Kehidupan Baru(3) - Bahan Masakan
9 Ep.2 Kehidupan Baru(4) - Guru Memberi Nama
10 Ep. 3 Perjalanan(1) - Naga dan Festival
11 Ep.3 Perjalanan(2) - Dongeng dan Hantu
12 Ep.3 Perjalanan(3) - Dark Dragon
13 Ep.3 Perjalanan(4) - Dewa Obat
14 Ep.3 Perjalanan(5) - Jenius
15 Ep.3 Perjalanan(6) - Nine Jade Dragon Pavilion
16 Ep.3 Perjalanan(7) - Pelajaran Pertama
17 Ep.3 Perjalanan(8) - Anak Bermasalah
18 Ep.3 Perjalanan(9) - Spiritual Power
19 Ep.3 Perjalanan(10) - Selesai? Tidak.
20 Ep.3 Perjalanan(11) - Malam Perjamuan Pertama
21 Ep.3 Perjalanan(12) - Kompetisi Hari Pertama
22 Ep.3 Perjalanan(13) - Kompetisi Hari Kedua
23 Ep.3 Perjalanan(14) - Misi Selesai
24 Ep.4 Misi Bebas(1) - Misi Bebas Dimulai
25 Ep.4 Misi Bebas(2) - Roh Pengantin Merah
26 Ep.4 Misi Bebas(3) - Dewi Perang Ashura
27 Ep.4 Misi Bebas(4) - Kilauan Harta
28 Ep.4 Misi Bebas(5) - Teman Perjalanan
29 Ep.4 Misi Bebas(6) - Kota Bawah Tanah
30 Ep.4 Misi Bebas(7) - Pelanggan
31 Ep.5 Makam Kuno(1) - 1 Guru dan 2 Murid
32 Ep.5 Makam Kuno(2) - Gargoyle
33 Ep.5 Makam Kuno(3) - Skala
34 Ep.5 Makam Kuno(4) - Terjun
35 Ep.5 Makam Kuno(5) - Sepuluh Jalan
36 Ep.5 Makam Kuno(6) - Matahari, Bulan dan Mata
37 Ep.5 Makam Kuno(7) - Ritual
38 Ep.5 Makam Kuno(8) - Masa Lalu
39 Ep.5 Makam Kuno(9) - Masa Kini
40 Ep.5 Makam Kuno(10) - Masa Depan
41 Ep.6 Latihan Neraka(1) - 'Latihan Fisik Ringan'
42 Ep.6 Latihan Neraka(2) - Boneka Besi
43 Ep.6 Latihan Neraka(3) - Sesi Latihan Khusus
44 Ep.6 Latihan Neraka(4) - Berburu Harta Karun
45 Ep.6 Latihan Neraka(5) - Langit Berbintang
46 Ep.6 Latihan Neraka(6) - Bayangan
47 Ep.7 Pengunjung(1) - Terdampar
48 Ep.7 Pengunjung(2) - Berlayar
49 Ep.7 Pengunjung(3) - Cahaya Emas
50 Ep.7 Pengunjung(4) - Dewa Laut
51 Ep.7 Pengunjung(5) - Dewa Laut II
52 Ep.7 Pengunjung(6) - Kerasukan
53 Ep.7 Pengunjung(7) - Pengusiran
54 Ep.7 Pengunjung(8) - Alam Pikiran
55 Ep.7 Pengunjung(9) - Pelayan
56 Ep.8 Yggdrasil(1) - Kewajiban Murid
57 Ep.8 Yggdrasil(2) - Ada Apa Dengan Yinghua?
58 Ep.8 Yggdrasil(3) - Kewajiban Guru
59 Ep.8 Yggdrasil(4) - Kota Awan Biru
60 Ep.8 Yggdrasil(5) - Yang Harus Dilakukan
61 Ep.8 Yggdrasil(6) - Yang Mau Dilakukan
62 Ep.8 Yggdrasil(7) - Yang Bisa Dilakukan
63 Ep.8 Yggdrasil(8) - Yang Benar Dilakukan
64 Ep.8 Yggdrasil(9) - Budak
65 Ep.8 Yggdrasil(10) - Ambang Kematian
66 Ep.8 Yggdrasil(11) - Kota Timur
67 Ep.8 Yggdrasil(12) - Kabar Hangat
68 Ep.8 Yggdrasil(13) - Jalan
69 Ep.8 Yggdrasil(14) - Jalan II
70 Ep.8 Yggdrasil(15) - Dark Elf
71 Ep.9 Membusuk(1) - Retakan
72 Ep.9 Membusuk(2) - Retakan II
73 Ep.9 Membusuk(3) - Menembus Badai
74 Ep.9 Membusuk(4) - Pohon Tua
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Ep.1 Darkening(1) - Sendiri
2
Ep.1 Darkening(2) - Gelap
3
Ep.1 Darkening(3) - Lumpur
4
Ep.1 Darkening(4) - Rawa dan Air Suci
5
Ep.1 Darkening(5) - Mencongkel Bola Mata
6
Ep.2 Kehidupan Baru(1) - Guru, Tugas Pertama
7
Ep.2 Kehidupan Baru(2) - Penjaga Goa
8
Ep.2 Kehidupan Baru(3) - Bahan Masakan
9
Ep.2 Kehidupan Baru(4) - Guru Memberi Nama
10
Ep. 3 Perjalanan(1) - Naga dan Festival
11
Ep.3 Perjalanan(2) - Dongeng dan Hantu
12
Ep.3 Perjalanan(3) - Dark Dragon
13
Ep.3 Perjalanan(4) - Dewa Obat
14
Ep.3 Perjalanan(5) - Jenius
15
Ep.3 Perjalanan(6) - Nine Jade Dragon Pavilion
16
Ep.3 Perjalanan(7) - Pelajaran Pertama
17
Ep.3 Perjalanan(8) - Anak Bermasalah
18
Ep.3 Perjalanan(9) - Spiritual Power
19
Ep.3 Perjalanan(10) - Selesai? Tidak.
20
Ep.3 Perjalanan(11) - Malam Perjamuan Pertama
21
Ep.3 Perjalanan(12) - Kompetisi Hari Pertama
22
Ep.3 Perjalanan(13) - Kompetisi Hari Kedua
23
Ep.3 Perjalanan(14) - Misi Selesai
24
Ep.4 Misi Bebas(1) - Misi Bebas Dimulai
25
Ep.4 Misi Bebas(2) - Roh Pengantin Merah
26
Ep.4 Misi Bebas(3) - Dewi Perang Ashura
27
Ep.4 Misi Bebas(4) - Kilauan Harta
28
Ep.4 Misi Bebas(5) - Teman Perjalanan
29
Ep.4 Misi Bebas(6) - Kota Bawah Tanah
30
Ep.4 Misi Bebas(7) - Pelanggan
31
Ep.5 Makam Kuno(1) - 1 Guru dan 2 Murid
32
Ep.5 Makam Kuno(2) - Gargoyle
33
Ep.5 Makam Kuno(3) - Skala
34
Ep.5 Makam Kuno(4) - Terjun
35
Ep.5 Makam Kuno(5) - Sepuluh Jalan
36
Ep.5 Makam Kuno(6) - Matahari, Bulan dan Mata
37
Ep.5 Makam Kuno(7) - Ritual
38
Ep.5 Makam Kuno(8) - Masa Lalu
39
Ep.5 Makam Kuno(9) - Masa Kini
40
Ep.5 Makam Kuno(10) - Masa Depan
41
Ep.6 Latihan Neraka(1) - 'Latihan Fisik Ringan'
42
Ep.6 Latihan Neraka(2) - Boneka Besi
43
Ep.6 Latihan Neraka(3) - Sesi Latihan Khusus
44
Ep.6 Latihan Neraka(4) - Berburu Harta Karun
45
Ep.6 Latihan Neraka(5) - Langit Berbintang
46
Ep.6 Latihan Neraka(6) - Bayangan
47
Ep.7 Pengunjung(1) - Terdampar
48
Ep.7 Pengunjung(2) - Berlayar
49
Ep.7 Pengunjung(3) - Cahaya Emas
50
Ep.7 Pengunjung(4) - Dewa Laut
51
Ep.7 Pengunjung(5) - Dewa Laut II
52
Ep.7 Pengunjung(6) - Kerasukan
53
Ep.7 Pengunjung(7) - Pengusiran
54
Ep.7 Pengunjung(8) - Alam Pikiran
55
Ep.7 Pengunjung(9) - Pelayan
56
Ep.8 Yggdrasil(1) - Kewajiban Murid
57
Ep.8 Yggdrasil(2) - Ada Apa Dengan Yinghua?
58
Ep.8 Yggdrasil(3) - Kewajiban Guru
59
Ep.8 Yggdrasil(4) - Kota Awan Biru
60
Ep.8 Yggdrasil(5) - Yang Harus Dilakukan
61
Ep.8 Yggdrasil(6) - Yang Mau Dilakukan
62
Ep.8 Yggdrasil(7) - Yang Bisa Dilakukan
63
Ep.8 Yggdrasil(8) - Yang Benar Dilakukan
64
Ep.8 Yggdrasil(9) - Budak
65
Ep.8 Yggdrasil(10) - Ambang Kematian
66
Ep.8 Yggdrasil(11) - Kota Timur
67
Ep.8 Yggdrasil(12) - Kabar Hangat
68
Ep.8 Yggdrasil(13) - Jalan
69
Ep.8 Yggdrasil(14) - Jalan II
70
Ep.8 Yggdrasil(15) - Dark Elf
71
Ep.9 Membusuk(1) - Retakan
72
Ep.9 Membusuk(2) - Retakan II
73
Ep.9 Membusuk(3) - Menembus Badai
74
Ep.9 Membusuk(4) - Pohon Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!