BAB 12

Sesampainya di depan pintu seorang laki-laki berbadan kekar menyambut kedatangan ku, ku fikir dia adalah tuan Nathan namun ternyata ia hanyalah ajudannya. Semakin penasaran saja pada atasan ku ini, aku di minta menunggu sedangkan ajudan itu kembali menuju lantai atas. Sekeliling ruang tamu ku perhatikan tak banyak furniture, hanya sepasang sofa dan set meja bir serta rak berisi minuman anggur.

Seorang laki-laki bertubuh kekar dengan kemeja putih menuruni anak tangga, lain tipis itu nampaknya tidak pandai menyembunyikan lekuk tubuh pemakainya. Aku berdiri menyambut kedatangan atasan ku tersebut

"Rainarra?"

"Iya tuan"

"Silahkan duduk"

"Terimakasih tuan"

"Vero sudah jelaskan job desc kamu sebagai sekretaris pribadi saya? "

"Sudah tuan"

"Okey"

"Tuan, ini ada beberapa dokumen yang harus di tanda tangani"

"Tinggalkan saja di meja"

"Saya harus membawanya kembali ke kantor tuan"

"Saya bilang tinggalkan"

"Maaf tuan tidak bisa, saya sudah cek semuanya dan tenggang waktunya tidak dapat di toleransi lagi. Dokumen harus segera di setujui agar barang bisa segera dikirimkan"

"Keras kepala sekali kamu"

"Maaf tuan, bukan maksud saya membantah tetapi ini semua demi kelancaran perusahaan dan tidak mengecewakan klien"

"Bukan urusan saya mereka mau kecewa atau tidak"

"Tetapi jika anda terus seperti ini lama kelamaan perusahaan akan bangkrut, lalu bagaimana nasib para karyawan yang menggantungkan kehidupannya pada anda? "

"Berani sekali kamu ya mengatur saya"

"Sekali lagi saya minta maaf tuan, bukan maksud saya seperti itu tapi tolong tuan pahami keadaan kami yang hanya orang kecil"

Laki-laki itu hanya terdiam tak menjawab ucapanku lagi, nampak ia menatap lama ke arahku sehingga membuat wajah ini tak berani mengangkat mata untuk membalas tatapannya. Tak lama kemudian ia melemparkan tumpukan dokumen itu ke arahku

"Katakan pada Vero untuk memperingatkan kamu soal bagaimana cara melakukan tugas dengan baik" ucap tuan Nathan yang kemudian meninggalkan diriku di ruang tamu

Mungkin menurutnya aku ini orang yang tak tahu diri, baru beberapa jam bekerja sudah berani membantah bahkan membuat keributan dengan atasan. Untung saja ia baik bahkan tak memberhentikan diriku dari posisi ini, aku menghela nafas panjang kemudian keluar dan meminta sopir mengantarku kembali ke kantor.

"Mbak kok cepat sekali?" tanya sopir kantor ku

"Kan cuma minta tanda tangan tuan Nathan saja pak, kenapa harus lama-lama"

"Biasanya sekretaris tuan yang sebelum-sebelum mbak Arra mereka selalu lama meski cuma minta tanda tangan satu dokumen"

"Mungkin karena mereka disuruh menunggu ya" batinku

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan pak sopir, sesampainya di kantor aku langsung menyerahkan dokumen tadi pada Vero.

"Loh kak Arra cepat sekali? "

"Memangnya ada yang salah ya kak Vero? bukanya saya cuma di suruh minta tanda tangan CEO saja? "

"Iya sih kak, tapi kebanyakan pada lama kalau di suruh ke rumah tuan Nathan"

Aku menjadi bingung kenapa mereka beranggapan hal seperti ini butuh waktu lama, padahal aku merasa tadi itu sudah cukup lama untuk membujuk atasan ku yang ternyata berhati dingin dan keras kepala.

...SEBULAN KEMUDIAN...

Tak terasa aku sudah bekerja selama satu bulan penuh, meski pekerjaan ku terbilang mudah namun cukup menguras emosi menghadapi atasan yang cukup keras kepala. Tak jarang ia menguji kesabaranku hanya sekedar untuk meminta tanda tangan, namun sekarang hal seperti itu akan terbiasa bagiku.

Seperti biasa setiap pagi aku di antarkan oleh pak Bagas, karena kantor mas Daniel dan tempat kerjaku berlawanan arah. Setiba di depan gerbang aku buru-buru turun dari mobil karena tidak ingin ada orang kantor yang melihatku di antar oleh sopir. Tiba-tiba saat aku berjalan santai menuju lobby suara klakson mobil mengejutkan ku, aku menepi dan terlihat mobil itu berhenti tepat di depan pintu lobby. Ku perhatikan dengan seksama laki-laki yang turun dari mobil jeep Rubicon berwarna hitam tersebut, dan dia adalah tuan Nathan, aku setengah tak percaya karena selama sebulan aku bekerja disini baru kali ini melihat beliau datang ke kantor.

Semua karyawan menunduk hormat padanya, aku hanya berjalan di belakang para bodyguardnya yang bertubuh kekar tak kalah besar dari majikannya itu.

Lagi-lagi si centil Susan menyapa atasannya tersebut, namun bukannya respon yang ia dapatkan melainkan sikap dingin sama seperti yang ia lakukan setiap aku datang ke rumahnya.

"Mbak Arra... " panggil Susan padaku

"Iya kak Susan, ada apa? "

"Tukar posisi sehari dong"

"Memang bisa begitu? "

"Ini momen langka, tuan Nathan datang ke kantor. Jarang loh biasanya tiga bulan sekali baru datang, ini baru sebulan udah nongol aja"

"Mungkin ada hal penting kak"

Aku tersenyum ke Susan lalu pergi menuju lift begitu atasan ku tak terlihat lagi di lantai yang sama, sesampainya di depan pintu aku mendengar suara tegas si kulkas empat pintu tersebut. Sepertinya ia sedang memerintah para bodyguardnya, tak ingin telat absen karena harus menunggu pembicaraan mereka selesai aku langsung mengetuk pintu dan masuk. Mereka bertiga yang ada di dalam serentak menatapku

"Suruh siapa kamu masuk?" tanya tuan Nathan

"Maaf tuan, tapi sebentar lagi jam kantor akan di mulai dan saya belum absen jadi dari pada menunggu anda dan anak buah anda selesai bicara lebih baik saya absen dulu kemudian keluar lagi"

"Selalu pandai ya kamu mencari alasan"

"Maaf tuan bukan maksud saya begitu"

"Ya sudah kalian keluar"

Aku langsung berbalik arah menuju pintu, kesal sekali rasanya mengetahui dia yang begitu saja mengusir ku seperti nyamuk.

"Ngapain kamu ikut keluar" teriaknya lagi

Aku menghela nafas panjang kemudian berbalik menatapnya lagi

"Tadi tuan menyuruh saya keluar, sekarang saya mau keluar malah di halangi"

"Saya tidak menyuruh kamu, saya suruh anak buah saya"

Aku kembali menghela nafas kemudian pergi menuju ruang kerja, ku letakkan tas yang sedari tadi menjadi beban pundak ini. Saat aku mulai membuka laptop tiba-tiba bayangan tuan Nathan sudah ada di belakang ku, sontak aku berbalik dan secara tak sengaja wajah kami saling menatap.

Jantungku mulai berlari kencang manakala jarak kami hanya tinggal sejengkal jari

"Tuan, ada apa? " tanyaku agar tidak terlihat gugup karena ulahnya

"Hari ini kamu ikut saya meeting di luar"

"Baik tuan"

Aku segera membalikkan badan untuk menghindari tatapannya yang semakin dalam, aku mencoba sibuk dengan laptop di depanku namun entah kapan ia pergi dari sini aku tak menyadarinya.

Buru-buru aku menuju ruangan kak Vero untuk menanyakan dokumen apa saja yang perlu ku bawa untuk meeting nanti, karena ini pertama kalinya bagiku di ajak meeting tuan Nathan di luar.

"Kak... "

"Eh Arra ada apa? "

"Kak, tuan Nathan hari ini mengajakku meeting diluar. Kira-kira berkas apa saja yang perlu saya siapkan? "

"Oh hanya surat perjanjian saja Ra, kamu copy aja di dokumen new klien semuanya ada disitu"

"Baik kak, makasih ya"

"Sama-sama"

"Oh ya kak, aku lupa mau tanya. Kira-kira meeting diluar sampai jam berapa ya? "

"Tidak pasti sih Ra, kadang satu jam, dua jam, bahkan biasanya satu hari full kalau klien mengajak sambil main golf"

"Jadi selama itu saya harus mendampingi tuan Nathan terus ya kak? "

"Iyalah Ra, itukan sudah tugas kamu"

"Baik kak, sekali lagi terimakasih"

"Sama-sama, semoga betah ya"

Aku kembali menuju ruangan, terlihat tuan Nathan sedang berbicara dengan seseorang di telfon. Ku sambangi laptop dan segera mengcopy semua dokumen sesuai arahan kak Vero, setelah semua siap aku tinggal menunggu tuan Nathan untuk pergi meeting.

...Nathan Aleandro Dominic...

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

jodoh ara siapa nathan kah apakah akan cerai sama Daniel kayaknya Daniel cm suka ma masa lalu dan anggap ara mirip mantan

2024-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!