Jai keluar dari kamar, menuruni tangga dan menuju ruang makan untuk sarapan pagi.
Seorang pelayan pria menarik kursi, mempersilahkan tuan mudanya untuk duduk dan setelah itu melayaninya dengan baik, mengambilkan sarapan untuknya.
"Silahkan Tuan Muda," Jay hanya menanggapi dengan mengangguk dan menikmati sarapan pagi nya.
Setelah selesai Tuan mudanya sarapan, pria tua yang tak lain kepala pelayan di rumah tersebut membuka suara, menyampaikan pesan dari Dave, paman Chris.
"Tuan Muda, Tuan Dave menghubungi saya untuk meminta anda menunggu seseorang."
Jai menoleh dengan kening berkerut, menatap pria tua yang menjadi kepala pelayan di rumah. "Siapa?" Tanyanya.
"Saya tidak tahu, Tuan muda." Jawabnya jujur.
"Baiklah,"
Jay mengelap mulutnya dengan tisu setelah itu beranjak, menunggu seseorang yang di maksud oleh Om Dave.
Beberapa menit kemudian, seorang pria muda datang menghampirinya, membungkukkan tubuhnya sedikit memberi hormat karena tahu dirinya berbuat salah, membuat Tuan barunya menunggu lama.
"Maaf membuat anda menunggu lama, Tuan muda,"
"Hm, siapa nama mu?" Tanyanya tanpa basa-basi karena tidak mengenal pemuda yang usianya di bawah dirinya.
"Nama saya Zack, Tuan muda," Jawab Zack masih dengan sikap sopan. Entah kenapa dia merasa tuannya ini berbeda, tidak seperti yang di katakan Tuan Dave sebelumnya, ramah dan baik. Tapi sebaliknya datar, dingin dan menakutkan.
"Baiklah, kita berangkat sekarang." Zack mengangguk dan mengikuti langkah Jay keluar, begitupun dengan kepala pelayan yang bernama Pak Dafi, mengantarkan tuan mudanya sampai di depan.
Zack membukakan pintu, mempersilahkan tuan mudanya masuk, begitupun dengan Zack sendiri. Sedangkan Pak Dafi membungkukkan badan, "Hati-hati di jalan Tuan muda." Jay hanya mengangguk dan setelah itu mobil melaju meninggalkan kediaman keluarga Bramata.
Baru saja Jay pergi, sebuah mobil mewah datang, membuat Pak Dafi yang hendak masuk menghentikan langkahnya, menunggu siapa tamu yang datang pagi-pagi seperti ini.
Saat melihat siapa yang datang, Pak Dafi langsung memberi hormat, ternyata orang tersebut adalah Kakak dari Tuan besarnya.
"Selamat pagi Tuan Fargeo," sapa Pak Dafi sopan.
Hm, jawabnya melangkah masuk walaupun belum di perintahkan untuk masuk, seolah dirinya adalah tuan rumah kediaman. "Apa Chris ada?"
"Tuan muda baru saja keluar bersama Tuan Zack, Tuan,"
Fargeo yang mendengar nama Zack langsung berbalik menatap Pak Dafi. Bertanya-tanya kenapa Zack bisa bersama dengan Chris. Bukankah Zack adalah asisten Dave, kenapa sekarang bersama dengan Chris. Ada apa sebenarnya. Apa yang terlewat darinya.
"Apa dia pergi ke perusahaan?"
"Benar Tuan,"
Fargeo yang mendengar tanpa berkata lagi langsung pergi dari kediaman Bratama dengan mimik wajah yang tidak enak di pandang. Pak Dafi yang melihat hanya diam dan setelah itu mengeluarkan ponselnya, mengirim pesan kepada seseorang.
Ting….
Bunyi pesan masuk. Seseorang yang menerima pesan tersebut membacanya dan sedetik kemudian senyum tersungging di bibirnya.
Jay yang melihat senyum Zack mengerutkan kening. Ada apa dengan pemuda itu? Namun Jay tidak memperdulikan, ia sibuk dengan pemikirannya, menjadi Tuan muda dadakan dari keluarga Bramata yang salah menganggap dirinya anggota keluarga.
Hah, Jay menghela nafas membuat Zack yang berada di depan langsung menoleh. Ada apa dengan Tuan mudanya, apakah ada sesuatu yang di pikirkan.
"Apa anda baik-baik saja Tuan muda?"
Hm….
.
.
.
Di lain tempat Fargeo mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
Tut….Tut….
Panggilan pun tersambung dan tak lama seseorang itu pun mengangkat panggilannya.
"Ada apa? Tumben kamu menghubungi ku,"
"Bajingan sialan! Apa yang kau lakukan sebenarnya? Kenapa mengurus satu orang saja kau tidak becus. Bukankah aku sudah meminta mu untuk membunuh nya, tapi kenapa kau malah membiarkan nya hidup,"
Pria yang ada di seberang telepon menjauhkan ponselnya mendengar makian dan kemarahan seseorang yang sangat di kenalnya.
"Apa maksud mu, aku sungguh tidak mengerti," jawab orang tersebut tidak mengerti maksud kemarahan dari Fargeo.
"Bukankah aku sudah meminta mu untuk membunuh Chris saat dia kembali, tapi kenapa kau melepaskan nya, membiarkan dia kembali ke kediaman Bratama dengan keadaan sehat tidak terluka sedikitpun," jelas Fargeo dengan nafas memburu karena marah.
Seseorang yang disana mengerutkan kening saat mendengar penjelasan Fargeo, bahwa Chris masih hidup. Apa yang terjadi, bukankah dia sudah membunuhnya saat itu? Sangat jelas di ingatannya bahwa saat itu dia membunuh dengan tangannya sendiri.
"Apa kau mengada-ngada? Sudah jelas waktu itu aku sudah membunuhnya, bagaimana bisa kau mengatakan pemuda itu masih hidup,"
"Tapi itu kenyataannya," bantah Fargeo karena yang di ketahuinya Chris masih hidup.
"Aku tidak percaya dengan mu. Waktu itu dengan tangan ku sendiri aku membunuhnya. Aku menembak tepat di dadanya. Bagaimana bisa kau mengatakan dia masih hidup,"
"Terserah kalau kau tidak percaya, aku sudah mengatakan apa yang seharusnya sudah aku katakan. Intinya aku ingin dia mati,"
Fargeo memutus panggilan, memijit keningnya, terasa pusing. Bagaimana caranya menyingkirkan Chris secepatnya.
Bagaimana pun caranya secepatnya dirinya harus segera menyingkirkan Chris dan menguasai semua milik Bramata sebelum kakaknya yang sedang koma sadarkan diri.
.
.
Di tempat Bramata Company, Jay keluar dari mobil menatap bangunan tinggi besar menjulang yang ada di depannya. Tatapannya masih datar, namun dalam hati bertanya-tanya benarkah ini perusahaan milik keluarga Bratama, sungguh sangat besar.
"Silahkan tuan muda,"
Tanpa menjawab, Jay melangkah masuk. Di depan ada beberapa orang yang menyambutnya, yakin mereka adalah karyawan Bramata Company.
"Selamat datang Tuan Chris,"
Sapa mereka semua kompak sambil menundukkan kepala, menyambut kedatangan pemimpin baru perusahaan tempat mereka bekerja.
Jay hanya mengangguk, melewati semuanya. Semua orang yang melihat kepergian bos baru mereka saling pandang. Benarkah itu bos baru mereka? Tapi kenapa memiliki mimik wajah yang datar dan dingin. Bukankah rumornya Putra dari Tuan Simon Bramata sangat ramah, tapi kenapa sepertinya tidak.
"Sudah, jangan pikirkan. Rumor memang tidaklah benar. Lebih baik kita bekerja dengan sungguh-sungguh jangan sampai membuat bos yang sepertinya kejam itu memecat kita,"
Semuanya mengangguk dan melakukan pekerjaan masing-masing. Sedangkan di ruangan CEO, Jay melihat sekeliling. Menelisik ruangan yang akan menjadi tempat dirinya menghabiskan waktu untuk bekerja.
"Apakah anda suka dengan interior ruangan ini tuan muda? Jika anda tidak suka saya bisa meminta seseorang untuk mengubahnya,"
"Tidak perlu," Jay duduk di kursi kebesarannya dan setelah itu meminta Zack untuk menjelaskan dan mengajari semuanya tentang perusahaan.
Cukup lama Zack menjelaskan satu persatu, Jay akhirnya paham. Ternyata Zack memang pemuda yang bisa di andalkan.
"Jika ada yang tidak anda pahami, anda bisa memanggil saya tuan muda,"
"Hm, pergilah,"
"Baik tuan muda," Jawab Zack dan pergi dari ruangan tersebut meninggalkan Tuan mudanya sendirian.
Setelah kepergian Zack, Jay memikirkan sesuatu. Dirinya tidak boleh hanya seperti ini. Bagaimanapun caranya harus mencari seseorang yang benar-benar dapat di percaya untuk menjadi bawahan pribadinya. Tidak Zack maupun yang lainnya, karena tahu Zack menganggap dirinya adalah Chris bukan Jay Abimanyu.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
LENY
DUH KEJAM NYA TUAN FARGEO DEMI HARTA RELA MEMBUNUH KEPONAKAN SENDIRI GILA BENER😡
2024-12-20
0
LENY
SMG SEGERA TERBONGKAR TEMA TEKI NTA DAN YG JAHAT DPT HUKUMAN SETIMPAL.
2024-12-20
0
Eemlaspanohan Ohan
wah ini mah musuh. satu keluarga
2024-09-08
0