Reveal Death Iseul

Reveal Death Iseul

Prolog

Di sebuah jembatan gantung penghubung Hadong-Namhe, telah terjadi kecelakaan. Para penegak hukum berseragam keluar dari kantor mereka menuju tempat itu. Para reporter berlari menuju tempat lokasi untuk meliput bahan berita hari ini. Semua orang di kota Busan di sibukkan dengan kabarnya kecelakaan itu.

Sebuah mobil menabrak pagar pembatas yang harus terjun ke bawah lautan Namhe. Anehnya, hanya satu korban yang tidak selamat dari kecelakaan itu. Iseul, siswa SMA SARANG yang kini dinyatakan meninggal karena korban tidak bisa ditemukan dan menghilang.

****

Seorang wanita turun dari mobil mewahnya tepat di depan sebuah rumah minimalis dengan interior kuno. Wanita itu tampak elegan dengan busana serba hitamnya. Seorang ajudan berpakaian rapih layaknya FBI mempersilakan wanita itu untuk melangkah memasuki rumah duka salah satu siswa SMA SARANG. 

Di dalam sana, seorang wanita tua duduk melamun menatap sedih potret putrinya Iseul yang dihiasi bunga dan lilin. Wanita itu menatap diam pada seorang ibu yang kehilangan putrinya, setelah beberapa saat wanita itu pun duduk di samping wanita tua. 

"Saya turut berduka cita, atas kecelakaan ini,"' perkataannya membuat wanita tua itu menoleh. 

"Saya Ji-ah, ketua yayasan SMA Sarang," lanjut wanita itu.

Mendengar nama 'SARANG' wanita tua itu tiba-tiba saja bersujud dan menangis. Tatapan sedihnya terlihat jelas penuh harap.

"Kau … kau pemilik SMA Sarang? Aku mohon … aku mohon carikan putriku sampai jasadnya ditemukan. Aku yakin Iseul masih hidup, dia belum meninggal. Aku mohon!" 

Dengan bibir bergetar, wanita tua itu memohon. Ibu mana yang rela putrinya dianggap mati sedangkan jasadnya tidak pernah ada. Upacara kematian harus dilakukan, tanpa jasad putrinya. 

Namun, bukannya memeluk atau menenangkan, Ji-ah malah menjauhkan tangan keriput itu dari lututnya. Embusan nafas berat seolah menjawab, kedatangannya bukan untuk memberikan doa yang tulus. Melainkan ingin menutup kasus itu yang berhubungan dengan SMA Sarang. 

"Kami sudah melakukannya sebaik mungkin. Tidak hanya Iseul, banyak siswa Sarang yang lain juga jadi korban. Maaf," ucap Ji-ah menunduk. 

Sebuah amplop coklat Ji-ah simpan di samping wanita itu. Ji-ah bangkit dan berlalu pergi. Wanita itu berteriak hingga mengejarnya seraya membawa amplop yang Ji-ah tinggalkan. 

"Aku tidak membutuhkan ini. Aku tidak membutuhkannya. Aku ingin putriku!" 

Ji-ah tidak mempedulikan yang melaju pergi meninggalkan rumah duka.

"SMA Sarang adalah kebanggaanku dan kebanggaan putriku," lirih wanita itu menatap sedih mobil mewah yang sudah  berlalu. 

Beberapa bulan yang lalu.

"Iseul! Ibu sudah menyiapkan sarapan untukmu." 

"Iya Ibu!" seru Iseul dari dalam kamarnya. 

Gadis itu begitu ceria dengan menatap bahagia dirinya yang memakai seragam kebanggaan. Tag name bertuliskan Iseul tidak lupa gadis itu pasangkan di atas saku kiri blazernya. 

Iseul merapihkan sebentar kuncir rambutnya dan berlalu menuju meja makan. 

Wanita tua yang sedari tadi memanggilnya tersenyum, mendekati anak tunggalnya yang akan menjadi bagian SMA Sarang. Sekolah elit dan populer. 

"Ibu sangat terharu, kamu kebanggaan ibu sayang. SMA Sarang, tidak mudah masuk ke sekolah itu, tapi … beasiswa itu telah membawamu ke sana." 

Ya, Iseul masuk karena beasiswa. Banyak sekali siswa yang mendambakan sekolah itu, yang memuji keagungan dan kemewahan SMA Sarang. Akan tetapi mereka tidak tahu kesulitan yang akan dihadapi nanti. 

"Makanlah dulu, ibu sudah menyiapkan sarapan untukmu." 

Iseul terbelalak seketika, matanya berbinar menatap satu mangkuk sayur di hadapannya. 

"Ibu, bahkan Ibu memasak sup rumput laut untukku, padahal aku tidak ulang tahun hari ini." 

"Tapi kamu akan mulai belajar di sekolah baru. Itu hal yang harus dirayakan." 

Iseul tersenyum manis lalu memakan supnya dengan lahap. 

Hanya dengan sepeda tua dan lusuh, Iseul menggunakan transpormasi roda dua itu pergi ke sekolah. Kedua kakinya terus mengayuh tanpa lelah dan cepat hingga tiba di depan sebuah gerbang tinggi dan besar. 

Beberapa siswa lain turun dari mobil mewah, yang di antar oleh supir mereka.

Sepertinya hanya gadis itu yang menggunakan sepeda. 

Namun, itu tidak masalah bagi Iseul yang tidak malu, dan terus memasuki pekarangan SMA Sarang yang luas. Di antara kendaraan mewah hanya sepeda butut dirinya yang terparkir. 

"Permisi, kamu tidak bisa memparkirkannya di sini. Pindahkan sepeda mu ke belakang," ujar seorang security. 

"Oh, maaf aku tidak tahu." 

Iseul segera memindahkan sepedanya ke belakang sekolah. Wajahnya terlihat masam saat tahu hanya sepeda bututnya yang di asingkan. Namun, ada satu siswa yang juga ikut memparkirkan sepedanya. 

"Naik, sepeda lebih sehat benar, kan?" kata siswa itu menatapnya datar. 

"I-iya." 

Iseul gugup bukan karena tatapan datarnya itu, tetapi siswa itu sangat tampan. Iseul, berlari mengejar siswa tadi. 

"Hai, namaku Iseul siapa namamu?" 

Saling mengenal itu yang utama, tapi sepertinya siswa itu tidak ingin mengenalnya yang hanya melirik pada Iseul lalu pergi. 

Tawa renyah terdengar mengejek. Ketiga siswi datang mendekat. Iseul hanya diam menatap siswi itu dengan gugup. 

"Kamu anak baru?" tanya siswi dengan tag name Hana. "Siapa namamu?" Hana bertanya seraya menarik tag name yang terpasang di seragam Iseul. 

"Iseul," lanjut Hana. 

Wanita itu tersungging tipis. 

"Hee-Young, ingatkan padanya siapa aku," kata Hana pada temannya. 

"Dia Kim Hana, anak pemilik sekolah Sarang, siswa terpopuler dan disegani. Jangan pernah mencari perkara denganya jika tidak ingin punya masalah." 

Penjelasan Hee-Young sepertinya cukup. Iseul, hanya mengangguk sebagai tanda mengerti. Anggukan Iseul membuat mereka tertawa, mereka suka dengan patuhnya seorang siswa pada Hana. 

"Hei! Apa yang kalian lakukan?" tanya seorang siswa dengan seragam yang sama, tapi terlihat angkuh. 

Pria tanpa blazer itu mendekat, yang diikuti kedua kawannya dibelakang. 

Hana, memutar bola matanya malas pada Seokjin siswa yang paling berkuasa dan angkuh. Seokjin melirik pada Iseul, wajah angkuh itu menunduk yang terus menatap Iseul lekat. 

"Siapa dia? Teman barumu?" tanyanya pada Hana yang mendelik.

"Teman? Apa dia pantas masuk ke H Three? Lihatlah tampangnya dan juga sepedanya!" Hana memekik seraya menunjuk sepeda Iseul. 

"Bahkan dia berani mendekati Seojun," tambah Hana. 

Ya, Seojun adalah siswa yang baru saja memparkirkan sepedanya dengan Iseul. 

"Apa kamu cemburu pada gadis ini  … siapa namanya?" tanya Seokjin menarik tag name Iseul. "Iseul," lanjut Seokjin. 

"Hanya ini saja? Siapa ayahmu? Apa ada marga seperti … Kim Hana." Tunjuk Seokjin pada Hana. "Dan aku Park Seokjin." 

"Aku tidak punya marga," jawab Iseul cepat. "Aku masuk dengan beasiswa. Maaf, aku harus masuk sekarang." 

Iseul tergesa-gesa berlari menuju kelasnya. Seokjin dan Hana tercengang mendengar siswi itu masuk karena beasiswa. 

Dalam kelas Iseul, harus bertemu lagi dengan Hana dan Seokjin siswa yang mengganggunya. Wajahnya terlihat masam, tetapi tidak saat melihat Seojun yang duduk di bangku paling ujung sedang membaca buku. Pria itu memang kaku, wajahnya datar juga dingin. Bahkan tidak tertarik melihat siswa baru Iseul. 

Hana, menatap kesal pada Iseul yang terus menatap Seojun.

**** 

Brakk! 

Iseul menjatuhkan buku-bukunya. Gadis itu terpaku menatap sepedanya yang rusak yang mungkin tidak bisa dipakai lagi. Ia menangis berjalan menuju sepedanya. 

"Siapa yang melakukan ini. Kenapa mereka jahat sekali!" 

Pluk! 

Satu cup ramen membasahi atas rambutnya. Kuah kari terus melebar, menodai seragam kebanggaannya. Iseul hanya diam, sekolah yang ia banggakan ternyata memberi penderitaan. 

Baru saja hari pertama Iseul sudah mendapatkan perlakuan buruk. Setiap hari, dan setiap waktu selalu ia dapatkan selama menjadi siswa SMA Sarang. Hingga gadis itu meninggal, tidak ada yang pernah peduli. 

Iseul, kematiannya masih menjadi misteri.

Terpopuler

Comments

Fitray Uni

Fitray Uni

mampir kak

2023-12-30

1

bunda s'as

bunda s'as

lanjut penasaran

2023-12-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!