Pengantin Untuk Ceo Dingin

Pengantin Untuk Ceo Dingin

Episode 1/ Hari perjodohan

Episode 1/ Hari perjodohan

Kediaman megah Baskoro.

Seorang pria muda dan tampan tengah duduk dengan pria paruh baya di ruang tamu, arsitektur eropa kuno sangat mendominasi bahkan ruang tamu itu sudah seperti istana saja.

‘’Sebenarnya siapa yang di tunggu, Pa? Sudah lebih dari sepuluh menit namun tidak ada kabar, bisnis Daniel tidak bisa bergerak sendiri dan aku harus kembali ke kantor sekarang,’’ ujar Daniel yang melirik arloji mahal di tangannya.

‘’Sabar dulu Daniel,’’ tahan Tuan Baskoro.

Daniel kembali menghela nafasnya, ia kembali duduk tanpa banyak bicara.

‘’Memangnya siapa yang akan datang? Sepenting apa orang itu sehingga harus di tunggu seperti ini, tapi … jika Papa masih ingin meneruskan pembicaraan kita kemarin, Daniel tidak bisa!’’ tegas Daniel.

Pria muda, tampan dan kaya itu sama sekali tak menginginkan yang namanya pernikahan. Ia terlalu focus pada karir hingga melupakan urusan asmaranya, bahkan di usia yang sudah mulai menyentuh umur tiga puluh tahun, Daniel tidak ada keinginan untuk mencari pendamping hidup.

Sementara Tuan Baskoro semakin tua, dirinya tidak ingin pergi dari dunia dan meninggalkan Daniel putra satu-satunya tanpa memiliki kekasih dan Tuan Baskoro sendiri hingga detik ini tidak tahu kenapa putra tampannya tidak memikirkan pasangan dan seakan ia tidak butuh wanita dalam hidup nya.

Tuan Baskoro menghela nafas dan menatap lekat kepada Daniel yang sedang sibuk dengan ponselnya, dan sebagai seorang ayah jelas Tuan Baskoro tahu hal apa yang tengah di lakukan oleh putra semata wayangnya, yah hanya urusan bisnis hanya itu yang berputar-putar di kepala seorang Daniel.

‘’Daniel, bisakah kamu berhenti memikirkan tentang bisnis kamu itu!’’ kesal Tuan Baskoro, rasanya dia sudah begitu lelah untuk menghadapi sikap putranya sendiri.

‘’Tidak bisa, Pa. Daniel tidak bisa meninggalkan urusan kantor, dan satu jam lagi aku ada rapat dengan kolega dari korea, makanya jangan tahan aku terlalu lama disini!’’ sahut Daniel yang membuat Tuan baskoro hendak marah, namun amarahnya tertahan karena di ujung sana sedang berjalan seorang pria yang seumuran dengan Tuan Baskoro dan di belakang pria itu terlihat seorang wanita bercadar dan seorang wanita dewasa.

‘’Yang di tunggu sudah datang, jadi … kamu jangan buat ulah lagi Daniel, tolong hargai tamu Papa, mengerti!’’ ancam Tuan Baskoro dengan mengecilkan suaranya.

Daniel hanya menghela nafas dengan kasar, dirinya memutar tubuhnya dan menoleh kepada tiga orang tamu di rumah megah tersebut, ia hanya menoleh sejenak kepada gadis yang berada di sebelah wanita berumur dan kembali focus pada ponselnya yang tengah berdering lagi.

Tuan Baskoro menatap tajam kepada Daniel namun putranya sama sekali tidak peka dan sekarang malah semakin sibuk dengan ponselnya sendiri.

‘’Ekhem!’’

Daniel masih tidak mendengarkan teguran dari Tuan Baskoro, sementara itu ketiga tamu mereka hanya diam sembari menatap kepada Daniel, putra semata wayang yang akan mewarisi semua kekayaan dari Baskoro grup.

‘’Ekhem!’’

…..

‘’Maaf, Pa. aku ada rapat di kantor dan ini sangat penting, aku harus pergi!’’ ujar Daniel yang sontak langsung berdiri.

Tuan Baskoro berusaha menahan Daniel, namun putranya itu sangat keras kepala namun sorot mata Daniel tak sengaja menatap kepada gadis bercadar yang juga sedang menatap kepada nya.

Daniel tidak terlalu memikirkan tatapan dari gadis bercadar itu, ia langsung saja melangkah dengan cepat keluar dari rumah megah bak istana tersebut, sementara Maryam gadis bercadar tersebut tengah merona pipi nya di balik cadar, bahkan ia tersenyum-senyum sendiri.

‘’Maafkan putra ku Ali, dirinya terlalu sibuk dengan bisnis yang tengah di Kelola,’’ jelas Tuan Baskoro yang merasa tak enak hati kepada ketiga tamunya.

‘’Tidak apa, Baskoro. Kami bisa memahami kesibukan putra kamu terlebih karir nya sedang naik-naik nya kan, jadi wajar jika Daniel menjadi sangat sibuk,’’ ujar Kyai Ali.

Tuan Baskoro hanya memberikan anggukan kecil, dirinya sangat kesal dengan sikap Daniel yang sudah mempermalukan dirinya di hadapan teman lamanya.

…..

Tuan Baskoro melirik kepada Maryam yang terus menatap ke bawah, ‘’Wah, ternyata Maryam si nakal sudah menjadi Muslimah yah sekarang,’’

Maryam menoleh kepada Tuan Baskoro dan hanya memberikan anggukan kecil serta tersenyum di balik cadar yang di gunakan.

‘’Jadi bagaimana Ali, apakah kamu setuju dengan pembicaraan kita beberapa hari yang lalu?’’ tanya Tuan Baskoro yang langsung berbicara pada intinya.

Kyai Ali melirik kepada Maryam, putri bungsunya dan berkata, ‘’Kalo aku setuju-setuju saja Baskoro, namun keputusan akhir dan mutlak tetap berada di Maryam, apakah ia mau menerima perjodohan ini,’’

Degg.

Jelas Maryam sangat kaget karena ia sama sekali tak di beri tahu oleh Abi dan Ummi jika maksud kedatangan mereka ke rumah megah ini untuk membahas masalah perjodohan.

‘’Maksud Abi?’’ tanya Maryam dengan terbata-bata.

Ummi yang tengah duduk di sebelah Maryam langsung berkata, ‘’Maryam, maaf jika kami tidak mengatakan kepada kamu sebelumnya tentang perjodohan ini,’’

Maryam menundukkan wajahnya, ia tertegun sejenak dengan bergumam, ‘Jadi … aku akan di jodohkan dengan Mas Daniel? Pria yang selama ini aku kagumi dan aku sukai dalam diam, apakah ini mimpi? Kenapa semuanya terasa tidak nyata dan bagaikan mimpi indah?’

Lama tak bersuara, Tuan Baskoro pun kembali mengeluarkan suaranya, ‘’Jadi bagaimana Maryam?’’

Maryam Nampak berpikir hingga beberapa detik ia memberikan anggukan kepala, pertanda setuju dengan usulan perjodohan antara dirinya dengan Daniel.

‘’Alhamdulillah,’’

Terpopuler

Comments

Susanti Yuni

Susanti Yuni

hadir thor..semoga crita.a gk typo

2023-12-28

0

ɪsᴛʏ

ɪsᴛʏ

aku hadir thor

2023-12-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!