BAB 19 - Bukan Pelakor

Bukan main marahnya Zain, terlebih lagi kala menyadari kening Nadin sampai tergores lantaran Jessica mendorongnya memang sekuat tenaga. Jangan ditanya sakit atau tidak, jelas saja iya. Zain berdiri di depan sang istri, dia khawatir wanita itu akan kembali menyerang istrinya tanpa terduga.

Nadin yang tidak tahu apa-apa, hanya menunduk di belakang sang suami karena jujur dia takut juga. Zain menggenggam erat jemari Nadin, sudah pasti hal itu dia lakukan agar sang istri tidak melarikan diri.

"Jangan halangi aku, Zain ... izinkan aku bicara padanya!!" Benar saja dugaan Zain, setelah dirinya pasang badan untuk sang istri, Jessica naik pitam.

Dia berusaha untuk kembali menyakiti Nadin, nekat mencari celah, tapi jelas saja Zain tidak akan tinggal diam. "Untuk apa lagi? Denganku saja sudah cukup, Jes."

"Ya, Tuhan Zain!! Kamu gila? Pernikahan kita tinggal hitungan bulan dan kamu benar-benar menggagalkannya hanya demi dia?" Jessica menatap Zain tak percaya.

Sekian lama Zain tidak pernah berulah, dia yakin pria itu sangat mencintainya. Namum, beberapa waktu lalu tanpa pernah Jessica duga, Zain memutuskan hubungan mereka dengan alasan yang tak bisa diterima akal.

Bukan karena bosan, bukan pula karena tidak cinta, tapi dia memutuskan hubungan lantaran sudah menikah. Dengan siapa, Zain memang tidak menjelaskan secara mendalam, dan hal itulah yang membuat Jessica pulang.

Dia ingin memastikan kebenaran terkait ucapan Zain. Dan benar, setelah membuntuti Zain dari kampusnya, malam ini Jessica memiliki kesempatan untuk memberi pelajaran pada wanita yang dia duga sebagai perebut calon suaminya.

Awalnya dia pikir Zain akan tampak ketakutan, bergetar dan merasa bersalah setelah menangkap basah dirinya. Sialnya, pria itu justru marah besar dan lebih memilih menenangkan Nadin di hadapan Jessica.

"Seperti yang sudah kukatakan sebelumnya ... hubungan kita sudah selesai, kamu bisa bebas dengan pilihanmu begitu juga dengan diriku."

"What the_ Zain! Lihat aku baik-baik, Sayang ... kurangnya dimana sampai kamu lebih memilih wanita itu? Hah?"

Jessica tidak ada kurangnya, secara fisik dia mendekati kata sempurna. Hanya saja, sejak mengenal Nadin, Zain merasa yang justru dia butuhkan sebagai pendamping adalah Nadin, bukan Jessica yang justru kerap membuat Zain merasa tak berguna.

Tak berharga, bahkan beberapa kali kerap tidak dipedulikan hingga membuatnya bak pria kurang kasih sayang. Selama ini Jessica juga lebih memilih dunianya, dia termasuk wanita super mandiri yang bahkan merasa terganggu kala Zain memberikan perhatian kecil padanya.

"Apa karena aku minta tunda sampai kamu nikah dengan wanita lain? Hm? Kalau iya, aku akan minta papa majukan pernikahan kita, Sayang, besok pun aku bersedia ... tapi please tinggalkan wanita itu," pinta Jessica penuh harap, dia juga menyeka air matanya kasar.

Sayang, walau sudah sampai mengeluarkan air mata sekalipun, Zain tetap pada keputusan awalnya. "Tidak perlu, Jessica ... dengan alasan apapun aku tidak akan meninggalkan istriku."

Jessica berdecih mendengar ucapan Zain, sama sekali tidak dia duga jika seorang Zain akan setega itu pada dirinya. Pandangannya beralih pada sosok wanita yang tak bisa Jessica lihat jelasnya karena sejak tadi selalu berada di dibelakang Zain.

"Zain-Zain ... ternyata kamu tidak ada bedanya seperti pria lain ya? Pelakornya selalu di bawah standar, miskin, mur_"

"Sebelum kamu terus bicara ada baiknya dengar penjelasanku baik-baik. Nadin bukan pelakor!!" sentak Zain semarah itu hanya karena satu kata yang tertuju pada sang istri.

"Nyatanya dia pelakor, cuma lebih sopan saja, bersembunyi di balik pakaian tertutup padahal ya murrahan juga," timpal Jessica tak mau kalah, jelas Zain juga demikian.

"Jessica tutup mulutmu!!"

Mana mungkin Zain diam saja, sekalipun Nadin tidak memiliki keberanian untuk membela diri, tapi sebagai suami Zain jelas harus bertindak tegas di sini. "Kata pelakor itu tertuju untuk seseorang yang dengan sengaja datang sebagai orang ketiga dan merebut suami orang, dan Nadin tidak begitu."

"Kenapa aku bilang tidak? Pertama aku belum menjadi suamimu, kedua dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk merebutku dari siapapun dan ketiga!! Yang paling penting dan perlu kamu ketahui adalah, aku yang menginginkannya menjadi istriku, paham sampai sini?"

Panjang lebar Zain bicara, Nadin yang berada di belakangnya sampai menganga, apalagi Jessica. Wanita itu terdiam, bungkam dan tidak bisa berbuat apa-apa hingga ketika Zain berlalu wanita itu lemas dan terduduk ke lantai lantaran merasa bak kehilangan separuh jiwanya.

"Semudah itu kamu membuangku, Zain?"

.

.

Selepas pertemuannya dengan Jessica, raut wajah Nadin tampak tak terbaca. Tidak lagi banyak bicara, bahkan ketika tiba di kost juga masuk lebih dulu tanpa mengatakan apa-apa.

Zain yang paham istrinya mungkin terluka juga tidak punya pilihan lain selain memberikan sang istri waktu untuk menenangkan diri. Sementara dirinya kini menata barang belanjaan di rak yang Zain yakini memang itu tempatnya.

Mereka baru saja hendak dekat, tapi sialnya Jessica tiba-tiba datang dan merusak suasana hati Nadin. Sungguh hal itu masih menjadi penyesalan Zain, dia menatap Nadin yang kini keluar kamar mandi dengan langkah tak biasa, bisa disimpulkan dia masih marah.

Langkahnya tertuju ke lemari pakaian, dan yang dia gunakan tetap daster penguji iman yang sempat membuat kepala Zain nyut-nyutan. Akan tetapi, untuk saat ini tidak ada waktu untuk mempermasalahkan itu, karena sang istri kini sudah naik ke atas tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Cukup lama Zain biarkan, hening mencekam. Selimut di tubuh Nadin kian tertutup rapat, terlebih ketika Zain turut naik ke atas tempat tidur. Sudah jelas tujuannya naik bukan untuk beristirahat, melainkan mencoba bicara pada sang istri.

"Ehm, aku tahu kamu belum tidur."

Begitu kalimat awal yang Zain ucapkan kala hendak memulai pembicaraan. Dapat dia pastikan bahwa Nadin memang belum tidur, terlihat jelas dari gerak-gerik jempol kakinya yang keluar sedikit.

"Sebelumnya maaf, aku tidak terbuka tentang privasiku ... Jessica memang tunanganku, tapi itu dulu. Setelah kita menikah, aku memutuskan hubungan kami karena bagiku, sebuah pernikah_"

Penjelasan Zain terhenti, bukan karena dia ragu untuk bicara, tapi isak tangis tertahan dari Nadin terdengar. Sontak saja, Zain mendekat dan menyingkap selimutnya, sedikit sulit, tapi bukan berarti tidak bisa.

Dia menangis, Nadin menutup wajahnya kala Zain berhasil menyingkap selimut yang sejak tadi menutupinya. Malu karena dilihat, salah-satu tangannya berusaha meraih kembali selimut tersebut, sialnya Zain dengan tanpa merasa bersalah menyingkirkan selimut itu dengan kakinya hingga tergeletak ke lantai begitu saja.

Saat itulah, Zain justru memanfaatkan kesempatan dengan menariknya dalam pelukan. Tanpa penolakan, dia melemah hingga tangis Nadin pecah begitu Zain mengusap pelan pundaknya. Tanpa peduli sekuat apa Nadin menangis, telinga Zain seakan tidak merasakan sakit.

"Maaf, seharusnya aku bisa melindungimu," bisik Zain disertai kecupan lembut di puncak kepalanya, berkali-kali Zain lakukan hingga tangis Nadin kian menjadi sembari berusaha mendorong tubuh sang suami.

Zain yang awalnya tenang, mendadak panik tentu saja. Tangisnya sudah tak biasa hingga pria itu sejenak menjauhkan tubuhnya. "Kenapa? Apa ada yang sakit?"

Masih dengan tangisnya, Nadin mengangguk hingga Zain benar-benar melepas pelukan seraya memerhatikan kening sang istri, dia lupa jika tadinya sempat terluka. "Awwwh lumayan ternyata, perih?"

"Iya perih," jawab Nadin pelan, jika ditanya dia menangis murni karena luka atau karena terharu Zain peluk, jujur saja dia bingung sebenarnya. "Sebentar, apa di sini ada obat luka?"

"Di laci kalau tidak salah," jawab Nadin yang membuat Zain bergerak cepat detik itu juga.

Namun, tepat dikala Zain hendak berdiri, saat itu juga Nadin menahan pergelangan tangannya dengan secepat kilat. "Kenapa?"

"Terima kasih sudah melindungiku, Mas." Suara Nadin seolah bergetar hingga membuat pria itu mengurungkan niat dan segera duduk kembali.

Tak hanya itu, Zain tiba-tiba mengikis jarak sebelum kemudian mengecup keningnya dan menyeka air mata sang istri "Tidak perlu berterima kasih, melindungimu juga termasuk kewajibanku sebagai suami, Sayang."

.

.

- To Be Continued -

Terpopuler

Comments

pipi gemoy

pipi gemoy

setelah putus baru terasa ya Jes, kemarin kemarin kemana aja 😂

2025-01-30

0

Skylar

Skylar

koreksi dikit ya min
"kian menjadi (mereda/reda) sembari"

2024-12-22

0

pipi gemoy

pipi gemoy

Zain Zain noh👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼

2025-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal Petaka
2 BAB 02 - Hancur
3 BAB 03 - Kamu Tetap Tanggung Jawabku
4 BAB 04 - Ngebet Nikah
5 BAB 05 - Garis Takdir
6 BAB 06 - Jangan Menolak Kewajiban
7 BAB 07 - Virtual
8 BAB 08 - My Wife
9 BAB 09 - A (++)
10 BAB 10 - Tidak Sesuai Ekspetasi
11 BAB 11 - Jodoh Cerminan Diri
12 BAB 12 - Ujian
13 BAB 13 - Thanks
14 BAB 14 - Ini Istriku
15 BAB 15 - Terang-Terangan
16 BAB 16 - Putuskan
17 BAB 17 - Maaf Ya
18 BAB 18 - Tertangkap (Basah)
19 BAB 19 - Bukan Pelakor
20 BAB 20 - Pindah Saja
21 BAB 21 - Pindah (Rumah)
22 BAB 22 - Dejavu
23 BAB 23 - Berapa Banyak?
24 BAB 24 - Pantas Dihajar
25 BAB 25 - Santai Saja
26 BAB 26 - Bukti
27 BAB 27 - Bercandanya Kelewatan
28 BAB 28 - Cara Lain
29 BAB 29 - Lolipop
30 BAB 30 - Malam Di Yogya
31 BAB 31 - The Power Of Umi
32 BAB 32 - Satu Sama
33 BAB 33 - Aku Siap
34 BAB 34 - Malu Seumur Hidup
35 BAB 35 - Lagi Lagi Umi
36 BAB 36 - Hujan Di Langit Yogya
37 BAB 37 - Aku Mencintainya
38 BAB 38 - Boleh Ya?
39 BAB 39 - Anggap Pertama Kali
40 BAB 40 - Good Girl
41 BAB 41 - Panik
42 BAB 42 - Aku Suamimu, Bukan Simpanan.
43 BAB 43 - Pengadu
44 BAB 44 - Pasutri IQ Tinggi
45 BAB 45 - Dunia Itu Adil
46 BAB 46 - Aku Harus Pergi, Mom
47 BAB 47 - Mertua Posesif
48 BAB 48 - Tidak Terduga
49 BAB 49 - Janji Di Akhir Malam
50 BAB 50 - Killer Mode On
51 BAB 51 - Begini Maunya?
52 BAB 52 - Tetap Disyukuri
53 BAB 53 - Bukan Hambatan
54 BAB 54 - Lebih Manis
55 BAB 55 - Jangan Di Luar
56 BAB 56 - Penjelasan Istri Dosen
57 BAB 57 - Berapa Tarifnya?
58 BAB 58 - Telat!!
59 BAB 59 - Pengaruh Buruk
60 BAB 60 - Aku Berbeda
61 BAB 61 - Tidak Dapat Diprediksi
62 BAB 62 - Jangan Mengagumiku ~ Zain
63 BAB 63 - Tanggung Jawab, Mas.
64 BAB 64 - 4 Sehat, 5 Bantat.
65 BAB 65 - Kita Hadapi Bersama, Mas.
66 BAB 66 - Simulasi Resepsi
67 BAB 67 - Aku Mencintainya Lebih Dulu
68 BAB 68 - Salbrut
69 BAB 69 - Sedikit Berbeda
70 BAB 70 - Kewajiban?
71 BAB 71 - Pengakuan Cinta
72 BAB 72 - Anak Siapa?
73 BAB 73 - Anaconda
74 BAB 74 - Butot (Bucin Total)
75 BAB 75 - Seret Saja!!
76 BAB 76 - Terlalu Percaya Diri
77 BAB 77 - I Love You, Nadin
78 BAB 78 - Sangat Bangga
79 BAB 79 - Bukan Cinta Biasa
80 BAB 80 - Tak Terbandingi
81 BAB 81 - Pecah Telur
82 BAB 82 - Terakhir
83 BAB 83 - Hanya Kamu
84 BAB 84 - Big News!!
85 BAB 85 - Produksi Sendiri
86 BAB 86 - Balas Dendam
87 BAB 87 - Bukan Sembarang Mie
88 BAB 88 - Aku Cemburu?
89 BAB 89 - Cari Penyakit
90 BAB 90 - Rival Sesungguhnya
91 BAB 91 - Aku Harus Apa?
92 BAB 92 - Seperti Yang Kamu Mau
93 BAB 93 - Maaf ~ Zain
94 BAB 94 - Ngalahin Burj Khalifa
95 BAB 95 - Kesepakatan Masa Depan
96 BAB 96 - Putar Balik
97 BAB 97 - Takut
98 BAB 98 - Istriku Berharga
99 BAB 99 - Tidak Percaya Diri
100 BAB 100 - Semua Demi Kamu
101 BAB 101 - Gendutan
102 BAB 102 - Our Secret
103 BAB 103 - My Beloved Ummi
104 BAB 104 - Seperti Abi
105 BAB 105 - Aku Percaya Kamu
106 BAB 106 - Surga Di Matanya
107 BAB 107 - Pertunjukan Menarik
108 BAB 108 - Suami Pamrih
109 BAB 109 - Di Balik Layar
110 BAB 110 - Win-Win Solution
111 BAB 111 - Rugi Bandar
112 BAB 112 - Cucu Ibra
113 BAB 113 - Janji
114 BAB 114 - Tidak Tahan Lagi
115 BAB 115 - Tidak Berhak
116 BAB 116 - Salah Paham
117 BAB 117 - Tragedi Malam Pengantin
118 BAB 118 - Basi!!
119 BAB 119 - Tanggung Jawab
120 BAB 120 - Mas Bakal Pulang, 'Kan?
121 BAB 121 - Tak Terhingga
122 BAB 122 - Rayuan Suami Gila
123 BAB 123 - Mahasiswiku
124 BAB 124 - Sama-Sama Merindu
125 BAB 125 - Mimpi Lagi?
126 BAB 126 - Mas, Aku Ikut Ya
127 Promosi Karya Baru - Malam Panjang Bersama Dosenku
128 BAB 127 - BUBAR
129 BAB 128 - Nggak Bisa Sembarang Donat
130 BAB 129 - Kesempatan Kedua
131 BAB 130 - Kembali Untukmu
132 BAB 131 - Jiwa Yang Berbeda
133 BAB 132 - Sesurga
134 BAB 133 - Assalamualaikum, Istriku
135 BAB 134 - Another Zain
136 BAB 135 - Insan Labil
137 BAB 136 - Lika-Liku Jadi Nadin
138 BAB 137 - Babymoon?
139 BAB 138 - Hari H
140 BAB 139 - Ngelunjak
141 BAB 140 - Kali Ini Serius
142 BAB 141 - Dibayar Tunai
143 BAB 142 - Wish List (Kamu)
144 BAB 143 - Orang Ketiga
145 BAB 144 - Mengukir Kenangan
146 BAB 145 - Penyelamatan Dugong
147 BAB 146 - Pink atau Biru?
148 BAB 147 - Sesuai Harapan (Zain)
149 BAB 148 - Untill Jannah ~ Tamat
150 BONUS CHAPTER
151 BONUS CHAPTER II
152 BONUS CHAPTER III
153 PROMOSI KARYA BARU - ISTRI PILIHAN MOMMY
154 BONUS CHAPTER IV
155 BONUS CHAPTER V
156 BONUS CHAPTER VI
157 BONUS CHAPTER VII
158 BONUS CHAPTER VIII
159 BONUS CHAPTER IX
160 BONUS CHAPTER X
161 BONUS CHAPTER XI
162 BONUS CHAPTER XII
163 BONUS CHAPTER XIII
164 BONUS CHAPTER XIV
165 THE LAST BONUS CHAPTER
166 VISUAL CAST
167 PROMO KARYA - LELAKI IDAMAN BY UNCHIHAH SANSKEH
168 Promo Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
169 Promo Karya Baru - Pernikahan Luar Biasa
170 Promo Karya Baru - Jerat Cinta Pria Beristri
Episodes

Updated 170 Episodes

1
BAB 01 - Awal Petaka
2
BAB 02 - Hancur
3
BAB 03 - Kamu Tetap Tanggung Jawabku
4
BAB 04 - Ngebet Nikah
5
BAB 05 - Garis Takdir
6
BAB 06 - Jangan Menolak Kewajiban
7
BAB 07 - Virtual
8
BAB 08 - My Wife
9
BAB 09 - A (++)
10
BAB 10 - Tidak Sesuai Ekspetasi
11
BAB 11 - Jodoh Cerminan Diri
12
BAB 12 - Ujian
13
BAB 13 - Thanks
14
BAB 14 - Ini Istriku
15
BAB 15 - Terang-Terangan
16
BAB 16 - Putuskan
17
BAB 17 - Maaf Ya
18
BAB 18 - Tertangkap (Basah)
19
BAB 19 - Bukan Pelakor
20
BAB 20 - Pindah Saja
21
BAB 21 - Pindah (Rumah)
22
BAB 22 - Dejavu
23
BAB 23 - Berapa Banyak?
24
BAB 24 - Pantas Dihajar
25
BAB 25 - Santai Saja
26
BAB 26 - Bukti
27
BAB 27 - Bercandanya Kelewatan
28
BAB 28 - Cara Lain
29
BAB 29 - Lolipop
30
BAB 30 - Malam Di Yogya
31
BAB 31 - The Power Of Umi
32
BAB 32 - Satu Sama
33
BAB 33 - Aku Siap
34
BAB 34 - Malu Seumur Hidup
35
BAB 35 - Lagi Lagi Umi
36
BAB 36 - Hujan Di Langit Yogya
37
BAB 37 - Aku Mencintainya
38
BAB 38 - Boleh Ya?
39
BAB 39 - Anggap Pertama Kali
40
BAB 40 - Good Girl
41
BAB 41 - Panik
42
BAB 42 - Aku Suamimu, Bukan Simpanan.
43
BAB 43 - Pengadu
44
BAB 44 - Pasutri IQ Tinggi
45
BAB 45 - Dunia Itu Adil
46
BAB 46 - Aku Harus Pergi, Mom
47
BAB 47 - Mertua Posesif
48
BAB 48 - Tidak Terduga
49
BAB 49 - Janji Di Akhir Malam
50
BAB 50 - Killer Mode On
51
BAB 51 - Begini Maunya?
52
BAB 52 - Tetap Disyukuri
53
BAB 53 - Bukan Hambatan
54
BAB 54 - Lebih Manis
55
BAB 55 - Jangan Di Luar
56
BAB 56 - Penjelasan Istri Dosen
57
BAB 57 - Berapa Tarifnya?
58
BAB 58 - Telat!!
59
BAB 59 - Pengaruh Buruk
60
BAB 60 - Aku Berbeda
61
BAB 61 - Tidak Dapat Diprediksi
62
BAB 62 - Jangan Mengagumiku ~ Zain
63
BAB 63 - Tanggung Jawab, Mas.
64
BAB 64 - 4 Sehat, 5 Bantat.
65
BAB 65 - Kita Hadapi Bersama, Mas.
66
BAB 66 - Simulasi Resepsi
67
BAB 67 - Aku Mencintainya Lebih Dulu
68
BAB 68 - Salbrut
69
BAB 69 - Sedikit Berbeda
70
BAB 70 - Kewajiban?
71
BAB 71 - Pengakuan Cinta
72
BAB 72 - Anak Siapa?
73
BAB 73 - Anaconda
74
BAB 74 - Butot (Bucin Total)
75
BAB 75 - Seret Saja!!
76
BAB 76 - Terlalu Percaya Diri
77
BAB 77 - I Love You, Nadin
78
BAB 78 - Sangat Bangga
79
BAB 79 - Bukan Cinta Biasa
80
BAB 80 - Tak Terbandingi
81
BAB 81 - Pecah Telur
82
BAB 82 - Terakhir
83
BAB 83 - Hanya Kamu
84
BAB 84 - Big News!!
85
BAB 85 - Produksi Sendiri
86
BAB 86 - Balas Dendam
87
BAB 87 - Bukan Sembarang Mie
88
BAB 88 - Aku Cemburu?
89
BAB 89 - Cari Penyakit
90
BAB 90 - Rival Sesungguhnya
91
BAB 91 - Aku Harus Apa?
92
BAB 92 - Seperti Yang Kamu Mau
93
BAB 93 - Maaf ~ Zain
94
BAB 94 - Ngalahin Burj Khalifa
95
BAB 95 - Kesepakatan Masa Depan
96
BAB 96 - Putar Balik
97
BAB 97 - Takut
98
BAB 98 - Istriku Berharga
99
BAB 99 - Tidak Percaya Diri
100
BAB 100 - Semua Demi Kamu
101
BAB 101 - Gendutan
102
BAB 102 - Our Secret
103
BAB 103 - My Beloved Ummi
104
BAB 104 - Seperti Abi
105
BAB 105 - Aku Percaya Kamu
106
BAB 106 - Surga Di Matanya
107
BAB 107 - Pertunjukan Menarik
108
BAB 108 - Suami Pamrih
109
BAB 109 - Di Balik Layar
110
BAB 110 - Win-Win Solution
111
BAB 111 - Rugi Bandar
112
BAB 112 - Cucu Ibra
113
BAB 113 - Janji
114
BAB 114 - Tidak Tahan Lagi
115
BAB 115 - Tidak Berhak
116
BAB 116 - Salah Paham
117
BAB 117 - Tragedi Malam Pengantin
118
BAB 118 - Basi!!
119
BAB 119 - Tanggung Jawab
120
BAB 120 - Mas Bakal Pulang, 'Kan?
121
BAB 121 - Tak Terhingga
122
BAB 122 - Rayuan Suami Gila
123
BAB 123 - Mahasiswiku
124
BAB 124 - Sama-Sama Merindu
125
BAB 125 - Mimpi Lagi?
126
BAB 126 - Mas, Aku Ikut Ya
127
Promosi Karya Baru - Malam Panjang Bersama Dosenku
128
BAB 127 - BUBAR
129
BAB 128 - Nggak Bisa Sembarang Donat
130
BAB 129 - Kesempatan Kedua
131
BAB 130 - Kembali Untukmu
132
BAB 131 - Jiwa Yang Berbeda
133
BAB 132 - Sesurga
134
BAB 133 - Assalamualaikum, Istriku
135
BAB 134 - Another Zain
136
BAB 135 - Insan Labil
137
BAB 136 - Lika-Liku Jadi Nadin
138
BAB 137 - Babymoon?
139
BAB 138 - Hari H
140
BAB 139 - Ngelunjak
141
BAB 140 - Kali Ini Serius
142
BAB 141 - Dibayar Tunai
143
BAB 142 - Wish List (Kamu)
144
BAB 143 - Orang Ketiga
145
BAB 144 - Mengukir Kenangan
146
BAB 145 - Penyelamatan Dugong
147
BAB 146 - Pink atau Biru?
148
BAB 147 - Sesuai Harapan (Zain)
149
BAB 148 - Untill Jannah ~ Tamat
150
BONUS CHAPTER
151
BONUS CHAPTER II
152
BONUS CHAPTER III
153
PROMOSI KARYA BARU - ISTRI PILIHAN MOMMY
154
BONUS CHAPTER IV
155
BONUS CHAPTER V
156
BONUS CHAPTER VI
157
BONUS CHAPTER VII
158
BONUS CHAPTER VIII
159
BONUS CHAPTER IX
160
BONUS CHAPTER X
161
BONUS CHAPTER XI
162
BONUS CHAPTER XII
163
BONUS CHAPTER XIII
164
BONUS CHAPTER XIV
165
THE LAST BONUS CHAPTER
166
VISUAL CAST
167
PROMO KARYA - LELAKI IDAMAN BY UNCHIHAH SANSKEH
168
Promo Karya Baru : Hijrah Cinta Sang Pendosa
169
Promo Karya Baru - Pernikahan Luar Biasa
170
Promo Karya Baru - Jerat Cinta Pria Beristri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!