Kembali ke Masa Lalu

(Beberapa tahun lalu)

Suasana ruang dosen begitu riuh oleh tawa para dosen yang tengah merayakan ulang tahun salah seorang dosen senior. Fay terlihat asyik sendiri di depan komputernya. Bibirnya ikut tersenyum mendengar candaan rekan-rekannya namun matanya tetap tertuju pada barisan angka di layar computer.

"Eh, Pak Fay, tinggal dulu komputernya. Sini makan cake bikinannya Bu Diah. Kerja mulu iih," goda Bu Ufi, salah seorang dosen muda.

" Lagi kejar setoran bu.. biar cepat nikah." Sahut salah seorang lainnya.

" Emang udah ada calonnya?" timpal seorang dosen perempuan

"Cariin doong." Jawab Fay santai

Gelak tawa semakin ramai sore itu. Mereka saling bersahutan meledek Fay, satu-satunya dosen yang belum menikah di Prodinya.

"Bu Ufi, bantuin saya cari asdos dong. Saya agak kewalahan nih." Kata Fay beranjak dari kursinya dan meraih sepotong cake di meja

"Cariin yang cewek bu, yang cantik dan jomblo juga.. siapa tahu bisa nyantol tuh mereka." Sahut Pak Bambang

"Wah, betul banget nih pak Bambang." Fay menanggapi dengan tertawa

" Kayaknya ada mahasiswi akhir yang cantik dan pinter. Tapi gak tau deh jomblo apa enggak." Jawab Bu Ufi

"Nggak papa, kalaupun udah punya pacar kan bisa ditikung. Ya nggak Fay! Ha ha ha..'' jawab Dodi seorang dosen lainnya.

Mereka pun melanjutkan acara dengan menjadikan Fay bulan-bulanan hingga menjelang malam.

Fay, adalah seorang dosen muda di Program Studi Ilmu Komunikasi di sebuah Universitas. Usianya masih muda dan polos membuat Fay sering mendapat ledekan dari rekan kerjanya karena belum terlihat memiliki kekasih.

Parasnya yang tampan membuat Fay menjadi salah satu dosen Idola di Fakultasnya. Tak sedikit rekan dosen muda kepincut dengannya. Begitu juga dengan para mahasiswa perempuan. Mereka selalu histeris kala Fay mengajar di kelas. Namun dari sekian banyak wanita yang mencoba mendekatinya, belum ada yang mampu menembus dinding hatinya.

Esok paginya, Fay dikejutkan dengan beberapa lembar profil mahasiswi berprestasi di atas mejanya.

"Apa nih,?" dia membacanya satu persatu

Suasana ruang dosen masih sepi. Dirinya paling awal datang karena harus mengerjakan beberapa hal sebelum masuk kelas. Tak lama Bu Ufi datang menghampiri dengan membawa setumpuk map ke hadapannya.

"Itu beberapa profil mahasiswa kita yang pinter-pinter pak. Katanya kemarin minta dicariin Asdos" Bu Ufi menarik kursi dan duduk di hadapan Fay

"Aku pilih ini, ini, ini, ini." Fay memisahkan empat lembar dari yang lainnya " Aku belum pernah pegang anak-anak akhir semester sih, jadi kurang begitu paham kemampuan mereka di kelas. Cuma liat dari segi nilai keempat ini bagus IPK nya. Bu Ufi kenal mereka?

"Sini aku bantu pilih, kebetulan aku lumayan kenal nih beberapa di kelas. Dia, pinter banget kalo ujian Cuma agak pemalu waktu presentasi. Kalo yang ini pinter juga, public speaking nya bagus, Cuma anaknya agak kecentilan sih menurutku, fashionnya itu hemmh.. kayak mau fashion show. Pasti kamu nggak suka type begini kan?? Nah ini, ketua kelas plus ketua angkatannya mereka, kalo dari segi nilai masih di bawah yang dua sedikit, tapi aku suka attitude nya di kelas, ceria gitu dan pinter kalo presentasi, dan rajin banget kalo disuruh koordinir temen-temennya kumpulin tugas. Yaa nggak malu-maluin lah kalo nanti bantu ngajar di kelas. Kalo yang terakhir dia ngomongnya cepet banget, cara penjelasannya tuh satsetsatset, Cuma yang aku denger dia ada part time jadi penyiar radio gitu. Gimana?m pilih yang mana??" Bu Ufi menjelaskan penuh detail

"Waduuhh,, kayaknya ada yang paham banget nih sama mahasiswanya." Fay menyilangkan tangannya di depan dada.

"Iya dong, aku kan dosen senior. Ha ha ha. Kebetulan kan aku udah ngajar mereka dari semester satu, dan sekarang juga lagi pegang kelas mereka juga. Jadi udah agak paham sama karakter anak-anak ini nih. Pak Fay sendiri kan baru setahun di sini jadi belum kenal-kenal banget kaan." Jelas Bu Ufi dengan santai.

"Oke deh, kayaknya aku cocok yang ini nih." Fay menarik satu lembar dan menunjukkan kepada rekannya itu

"Nah, cocok. Aku juga suka nih sama dia,, pembawaannya enak gitu. Anaknya juga ramah banget. " Bu Ufi bersemangat.

Fay meneguk teh hangat di depannya sembari menatap lembar profil calon assisten dosennya yang sudah dia pilih. Sepucuk senyum tersembul di sudut bibirnya.

****

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!