Pesona Istri Yang Di Buang
“Tidak ada permintaan maaf dari mereka, setelah membuatku menderita begini,” gumam gadis cantik bernama Kalea sedang berhias diri.
Janda yang berusia 27 tahun itu mewarnai bibirnya dengan lipstik merah merona, memakai kimono berwarna putih, juga rambut yang basah di dalam kamar hotel.
Terlihat di kamar itu sebuah dalaman dan pakaian yang berserakan dimana-mana serta tempat tidur yang berantakan.
‘Jadi, akan aku hancurkan mereka semua dengan caraku!' umpat nya menatap tajam pada cermin.
***
7 tahun yang lalu.
“Kalea, tolong layani meja nomor 9!” perintah sang pemilik restoran.
“Baik, Pak,” jawab Kalea seraya tersenyum manis.
“Kalea, tolong bersihkan meja itu!”
“Siap, Pak!” sahutnya segera menuruti perintah bos nya.
Kalea Adisti, ia yang sedang cuti kuliah karena terhambat biaya dan kini sedang sibuk kerja paruh waktu di sebuah restoran kecil. Pegawainya tak banyak, hanya dia seorang di sana.
Gadis yang tak henti mondar mandir sedari tadi untuk melayani pelanggan, mengantarkan pesanan pada tiap meja, lalu membersihkan nya pula. Walau kadang lelah, ia tak pernah merasa semua itu sia-sia. Karena hari yang cerah, pasti akan datang sebab kerja kerasnya sekarang.
Kalea yang sedang membersihkan meja, seketika melirik pria yang sendirian duduk di meja nomor 7. Terlihat pria tersebut sedang mabuk, tapi juga terlihat pilu seperti memiliki masalah.
“Kalea, bisa tolong bantu ke dapur sekarang?!” teriak Pak Herman padanya.
“Baik, Pak. Tolong tunggu sebentar.”
Kemudian, setelah selesai melakukan pekerjaannya hari ini di saat sela-sela akan menutup restoran masih ada satu pelanggan yang tak kunjung beranjak dari tempat duduknya. Ya, seorang pria berjas hitam pada meja nomor 7.
“Pa-pak…,” panggil Kalea pada sang pria tersebut, ia menepuk pelan pundaknya.
Seketika pria itu menoleh, wajah manis yang pilu terlihat jelas oleh Kalea. “Ya, ada apa?” tanya sang pria menatap Kalea terpukau.
Degg.
“Mohon maaf, tapi kami sudah akan tutup,” pinta Kalea seraya tersenyum. Jantungnya entah mengapa tiba-tiba berdegup kencang seakan merasakan getaran yang belum pernah ia rasakan.
“Oh, Ya. Baiklah saya akan pergi kalau begitu.”
“Baik, pak. Mohon maaf sebelumnya,” salam Kalea menundukkan tubuhnya.
Pria tersebut segera beranjak dari kursinya dan pergi untuk melakukan pembayaran, tetapi dengan tubuh yang sempoyongan akibat efek mabuk membuatnya terjatuh dalam pelukan Kalea, “Aduh!”
“Bapak, baik-baik saja?” tanya Kalea prihatin, lalu tak sengaja ia menahan tubuh sang pria dengan kedua tangannya.
“Maaf sekali, padahal kita baru pertama kali bertemu, tapi sudah merepotkanmu,” ujar sang pria segera melepaskan tubuhnya yang merasa malu menggaruk kepalanya.
“Hehe, nggak apa-apa, Pak. Lain kali untuk berhati-hati,” pesannya.
Alexandra, seorang pria berusia 30 tahun berbadan tinggi dan bisa dikatakan lumayan tampan. Dia memberikan kartu kredit pada Kalea untuk melakukan pembayaran.
“Ini kartunya pak, mohon tunggu sebentar disini, ya,” pinta Kalea tersenyum.
Tak lama Kalea yang pergi ke belakang untuk mengambil satu minuman penawar mabuk dan memberikannya pada pria tersebut. Walaupun seharusnya minuman itu di suguhkan untuk pelanggan tetap, tapi gadis itu memberikannya pada pelanggan baru itu karena merasa khawatir.
Gadis itu berpesan padanya agar tidak lupa untuk minum pereda mabuk yang ia berikan, tetapi pria itu malah merasa terharu seolah baru saja mendapatkan sebuah perhatian besar.
Kalea yang heran dengan pelanggan satu itu tiba-tiba saja menundukkan kepalanya dengan sangat sopan.
“Ternyata masih ada orang baik, ya. Terimakasih banyak,” tangis kecil diujung mata sang pria, ia mengusap matanya merasa terharu, wajahnya memerah seakan efek mabuknya bercampur dengan rasa tangisnya.
“Nama saya Alexandra, panggil saja Alex mohon maaf sebelumnya tapi apa saya boleh tahu nama anda siapa, ya?”
“Oh … iya nama saya Kalea,” balas gadis itu menunjuk diri.
“Kalea, nama yang sangat cantik,” puji sang pria menatap gadis itu.
“Kelihatannya nama itu pasti di berikan oleh orang tua yang sangat sayang kamu, ya?”
“Ah … tapi aku tidak pernah melihat wajah orang tuaku,” sambungnya menjadi salah tingkah. Ya, Kalea sedari kecil tidak memiliki orang tua juga keluarga. Dia tumbuh di salah satu yayasan anak yatim piatu. Dan kini gadis itu memilih untuk pergi dari sana saat umurnya menginjak 16 tahun.
Kemudian, ia bertahan diatas kaki nya sendiri. Akan tetapi, mendengar jawaban gadis itu Alex merasa kasihan, ia pun menarik kata-katanya dan meminta maaf karena sudah menyakiti perasaannya.
“Aku juga hanya punya Ibu saja, yang selalu merawatku dan adik perempuanku sampai sekarang,” lanjut Alex dengan wajah dingin.
“Tapi … dia mengidap penyakit parah.”
Kalea yang hanya terdiam mendengarkan cerita Alex merasa iba padanya. Ternyata, ini alasan pria itu datang ke restoran kecil hanya untuk menenangkan diri hingga mabuk. Tapi, siapa sangka malah bertemu gadis cantik dan polos juga baik hati.
“Apa nanti aku boleh menghubungi kamu?” pinta Alex pada gadis polos itu.
“Apa? Oh iya, tentu saja,” balasnya seraya tersenyum. Baru kali ini ada seorang pria yang meminta nomornya.
Hari itu adalah pertemuan Kalea dan Alexandra. Sejak hari itu, jika Alex ingin bertemu dengannya, dia akan selalu datang ke tempat kerja sang gadis. Gadis itu selalu Alex ajak untuk liburan dan berkeliling kota merasakan dunia yang selama ini jarang ditemui. Kalea yang merasa dicintai oleh Alex itu tak segan untuk memberikan seluruh waktunya hingga selalu bolos kerja.
Lambat waktu, Kalea pun jatuh cinta pada pandangan pertama, dan semakin hari cinta itu tumbuh pesat bagaikan bintang jatuh ke bumi. Tak disangka, Kalea yang merasa telah mendapatkan pangeran selama ini yang ia tunggu-tunggu begitu sangat baik juga peduli padanya. Pria itu selalu menuruti kemauan gadis polos itu, ia seperti telah mendapatkan jackpot.
Kalea, gadis miskin yang selama ini merasa kesepian, tak memiliki keluarga juga tak mendapatkan kasih sayang, luluh dengan begitu saja oleh pria yang baru ia kenal selama tiga bulan.
Kini, Alexandra akan melamar Kalea, si gadis polos yang tak pernah merasakan cinta dari siapapun itu tak mungkin jika tak menerimanya. Entahlah, apa yang dipikirkan Alex untuk menikahi Kalea yang latar belakangnya saja tidak setara dengannya.
Namun, perbedaan usia di antara mereka juga bukan menjadi hal yang dipermasalahkan. Perbedaan usia 10 tahun tidak menjadi tolak ukur seseorang jatuh cinta di zaman sekarang. Kadang seseorang dibutakan oleh cinta karena merasa ada yang terpenuhi dalam hidupnya.
*
*
*
“Baru kenal 3 bulan tapi kau sudah mau menikah?!” teriak sang dokter muda bernama Mita Mirzani di ruang kerjanya.
“Kau sudah gila? Apa kau tidak curiga sama sekali?!”
“Aduh kakak ini, waktu itu tidak penting dalam percintaan. Dia juga orang yang baik kok,” ujar Kalea lembut pada teman yang ia anggap kakak.
“Dia selalu memberiku uang bulanan setelah minta aku berhenti dari pekerjaanku, dan suka mengantar juga membayarkan cek kesehatan lengkap ku selama ini.”
“Tapi dia 10 tahun lebih tua. Apa justru itu kamu jadi mau?” tanya Mita dengan objektif menatap Kalea.
“Ah, kakak. Ibu calon mertuaku orangnya lembut, dan calon adik iparku juga sangat baik. Aku terharu, rasanya seperti mendapatkan keluarga,” jawab gadis polos itu. Kalea yang selama ini sudah diperkenalkan pada keluarga Alex itu merasa cocok dengannya. Ingin memiliki seorang Ibu dan keluarga hangat adalah harapannya selama ini.
Namun, tetap saja Mita menentang pernikahan tersebut. Mita yang marah tidak mau menatap Kalea, ia mengalihkan pandangan dan fokus pada pekerjaannya. Hanya saja alasan wanita itu menolak karena khawatir pada Kalea, ia takut pernikahan ini akan menjadi pembawa sial. Pria yang baru kenal tiga bulan dan sudah mengajaknya untuk menikah apakah benar-benar mencintai Kalea yang sudah dianggap adik sendiri itu.
Tak sampai disitu, Kalea yang kekeh ingin mendapatkan restu dari kakaknya, merayu nya agar datang ke pernikahannya dengan berbagai macam alasan. Kemudian, Mita yang tak enak hati pada Kalea akhirnya hanya bisa menurutinya. Jahat jika dia tak datang rasanya. Walau bagaimanapun Kalea tak punya siapa-siapa lagi di belakangnya selain dirinya untuk menghadiri pernikahannya itu.
*
*
*
~Support terus cerita ini ya. Boleh dibantu like, komen, dan subscribe nya.
~Dilarang meloncat bab dan menumpuk bab, karena akan berpengaruh pada cerita author dan gagal gajian:(
~Semoga hari-hari kalian menyenangkan^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2024-02-12
0
Iis Iss
Ok.......semangat author....👍
2023-12-22
0
Ratu Kalinyamat
oke author aq supiyt /Hammer//Hammer//Rose//Rose//Rose/
2023-12-22
0