bab 2 Sulit lupa

Setelah beberapa bulan Roni mencari-cari keberadaan Mia tapi tidak kunjung membuahkan hasil, ia sudah bertanya kepada teman-teman Mia dan juga bertanya kepada bapak kos tempat Mia tinggal. Tapi tidak ada satupun yang tahu keberadaan mia. Setelah mulai lelah dengan pencarian nya Roni mulai kehilangan gairah hidupnya hatinya hancur dan hidupnya berantakan. 

Orang-orang terdekat Roni berusaha memberi semangat kepada Roni agar melupakan  Mia dan melanjutkan kuliahnya di jurusan kedokteran. keluarga Roni ibu dan bapaknya mencoba membawa Roni ke psikiater Setelah cukup lama Roni menjalankan konsultasi kepada seorang psikiater kondisi Roni mulai membaik ia berusaha melanjutkan kuliahnya sesuai apa yang ia cita-cita kan sedari kecil yaitu menjadi seorang dokter.

kini setelah sembuh dan sehat Roni menjalankan kuliahnya dengan lancar dan kehidupan nya pun perlahan mulai di warnai dengan kebahagiaan. Roni beberapa kali berpacaran dengan gadis teman kuliahnya tapi selayaknya pemuda lain ia juga mengalami putus nyambung. Pacaran yang dijalani Roni tidak ada yang membekas di hatinya ia masih saja teringat akan cinta pertamanya Mia. Walaupun ia sudah buang jauh-jauh kenangan itu dan berusaha melupakan nya. Tetapi Ia masih teringat akan ke bar-baran  Mia yang melakukan  PDKT terhadapnya ketika duduk di bangku SMA. 

Mia yang terkenal di sekolah akan prestasi dan kecantikan nya tak di sangka jatuh cinta pada anak baru yang menabraknya di lorong sekolah. Roni masih mengingat dengan jelas ketika pertama kali bertemu dengan Mia 

(Flashback pertemuan pertama Roni dan Mia di SMA) 

bruk....!!!

Buku-buku yang di bawa Mia itu jatuh berserakan di lantai koridor sekolah.

" Aduh gimana se lo ati-ati dong pake tuh mata," teriak Mia.

"sorry...sorry gue buru-buru," sahut pria berkulit putih, berkaca mata dan tinggi tegap itu.

(Pria berkacamata itu juga sejujurnya telah terpesona akan kecantikan gadis putih, berambut panjang dan berlesung pipit itu.) 

pandangan Mia tertuju pada asal suara itu berasal di lihatnya wajah pria itu dengan dalam oleh Mia sehingga dalam beberapa detik suaranya tercekat.

rupanya ketampanan pria itu telah meluluhkan amarah Mia.

"em,oh iya gak apa-apa ko,"sahut Mia yang tiba-tiba berubah menjadi wanita kalem sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

"kamu mau kemana?kamu anak baru yah?" tanya Mia penasaran

"iya aku baru di sini mau ke ruang guru. kamu tau di mana ruang guru?" imbuh pria itu.

"oh, tentu saja aku tahu mau aku antar, "sahut Mia dengan semangat.

"boleh, sekali lagi aku minta maaf yah tadi udah nabrak kamu. " Imbuhnya. 

"gak apa-apa gak usah dipikirin. " Jawab Mia sambil berjalan menuju ruang guru. 

"mau aku bantu bawain bukunya. " Tawar pria berkacamata itu. 

"gak usah makasih. " Tolak Mia karena sudah samali ke ruang guru. 

"itu ruang gurunya," sahut Mia sambil menunjuk ke arah ruang guru. 

"oke terima kasih siapa nama kamu?"

"Mia."

"oke Mia sekali lagi Terima kasih. "

"Sama-sama, namamu siapa?"

"Roni. "

"ok,Roni sampai jumpa lagi."

***

"Ron,kamu lagi apa? "suara alfin yang tiba-tiba saja membuyarkan lamunan Roni tentang mia. 

Roni yang sedang terduduk di halaman depan kampusnya terkejut dengan kedatangan Alfin yang tiba-tiba. 

"Ah kamu fin bikin kaget saja, " Seloroh Roni. 

"Kenapa Mia lagi yang ada di otak kau itu Mia.. Mia.. Mia terus lupakan saja lah itu perempuan masih banyak perempuan yang jauh lebih baik daripada  si Mia itu,"Kelakar alfin sambil menghisap rokoknya. 

" Ah tidak siapa yang lagi mikirin cewe nggak ko aku lagi mikirin tugas kuliah kau sudah ada ide untuk tugas khusus presentasi? " Tanya Roni. 

"Kalau kau saja belum bagaimana denganku tentu saja aku juga belum kau ini kaya tidak kenal aku saja, " Timpal alfin. 

"Yahh semoga saja kita beruntung dengan tugas kita, gue cabut dulu yah, "

"Mau kemana kau?aku ikut Roni tunggu. " Teriak Alfin sambil berlari kecil mengejar Roni. 

Roni yang dengan cepat menuju ke parkiran untuk mengambil mobilnya, ia kelelahan setelah kelas berakhir  dan akan pulang ke rumahnya  untuk beristirahat. Mobil Roni pun melaju dengan cepat meninggalkan Alfin sendirian. 

Sesampainya di rumah Roni disambut oleh ibunya yang selalu membahas tentang Perjodohan. Roni yang sudah bosan mendengar kan celotehan ibunya mengenai calon-calon yang akan dikenalkan kepada dirinya. 

"Ron, kesini sebentar," sahut ibu Roni 

"Kenapa bu perjodohan lagi??" Jawab Roni dengan ketus. 

"Iyah Ron kali ini calon yang akan ibu kenalkan cantik banget loh dia anaknya teman arisan ibu dia juga calon pengacara lo kuliahnya di bidang hukum wah cocok banget kalo kamu nikah sama dia dokter dan pengacara apa gak bangga ibu punya mantu pengacara. Dan yang pasti dia gak akan ninggalin kamu Ron, "

"Udahlah bu ibu jangan ngebahas yang lalu-lalu. Oke oke kali ini aku akan nurut sama ibu Roni akan menemui gadis pilihan ibu oke puas kan boleh Roni istirahat, "

"Nah gitu dong baru anak ibu harus kuat dan harus move on, "Seloroh sang ibu menyemangati. 

Roni yang berlalu pergi ke kamarnya membanting kan tubuhnya ke kasur. Karena celotehan ibunya tadi membuat Roni teringat akan kenangannya bersama Mia ia teringat bagaimana perjuangan Mia untuk menjadi pacarnya mia memang agak lain dari gadis lain ia tidak malu dan tidak segan untuk mengejar laki-laki yang disukainya. Walaupun sebegitu nya mia dalam mengejar cinta nya. tetap menjadi pertanyaan menjadi tanda tanya besar di benaknya MENGAPA kamu  tinggalin aku Mia apa salahku. 

Karena Roni sudah setuju untuk menemui wanita yang akan dijodohkan dengannya ibunya mengatur pertemuan itu di sebuah kafe mewah di Jakarta. 

"Ron besok kamu temui Sintia di kafe Glory ingat Ron jangan bikin malu ibu sekiranya kamu gak suka jangan terlalu kelihatan hargai dia perlakuan di dengan baik, "

"Iya.. Iya bu, "jawab Roni ketus. 

Keesokan harinya Roni bersiap untuk menemui  Sintia di  tempat yang telah disepakati. Roni sampai duluan di kafe glory lama menunggu sekitar 20 menit Sintia baru datang ke kafe itu. 

"Roni yah Sorry banget aku telat macet banget tadi udah lama ya nunggunya," Sapa wanita dengan tubuh tinggi dan berkulit sawo matang rambutnya yang panjang tergerai menambah cantik parasnya. 

"Enggak ko santai aja mau pesan sekarang??" Tanya Roni. 

"Boleh"

Roni memanggil pramusaji untuk memesan makanan nya Roni membuka buku menu dengan perlahan dan mulai memesan

"Mbak aku pesan macchiato caramello sama filet Mignon truffe kamu mau pesan apa?" Tanya Roni pada Sintia. 

"samain aja, "sahut Sintia. 

"Oke"

"Jadi masing-masing dua yah k pesanan nya macchiato caramello sama filet Mignon truffe, " Sahut pramusaji itu. 

"Baik ka ada yang lain, "

"Enggak k Terima kasih,"jawab Roni 

"Oke ditunggu pesanannya k. "

Waktu berlalu sudah hampir tengah malam tapi Roni dan Sintia masih asik ngobrol,ternyata Sintia teman bicara yang asyik obrolan mereka nyambung dan Sintia juga orang yang menyenangkan. Roni begitu bahagia karena ia akhirnya menemukan seseorang yang bisa diajak bertukar pikiran. 

Terpopuler

Comments

Niya

Niya

/Determined/

2023-12-02

0

Fifit Andini

Fifit Andini

Waaaah makin makinn seruu

2023-12-01

0

Rona Njang

Rona Njang

yuk di lajut

2023-12-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!