"Bokap dan Nyokap gue berpisah setelah ada orang ketiga di antara mereka, Bokap gue yang dulunya sangat menyayangi dan mencintai Bunda dan gue berubah sejak kehadiran orang ketiga, saat itu bokap gue tanpa sengaja hampir nabrak seorang perempuan paruh baya yang menggandeng kedua anaknya di sisi kanan dan kiri, bokap gue yang kasihan akhirnya memberikan tempat tinggal yang tidak jauh dari kediaman kami, itu adalah rumah bokap gue yang sudah lama tidak terpakai, hari hari berlalu dan tahun berganti sifat dan sikap bokap gue mulai berubah, dari perhatian yang paling kecil dia berikan ke nyokap gue saat itu sedikit demi sedikit terkikis dan berpindah ke perempuan itu, awalnya nyokap gue masih memaklumi dan mencoba mengerti, tapi lama kelamaan tuh perempuan semakin ngelunjak sampai di mana dia berani ngancem nyokap gue buat celakain dan bahkan ngebunuh gue kalo nyokap gue masih mempertahankan bokap gue, aneh kan haha"
"Nyokap gue tidak menghiraukan semua ancaman yang terlontar dari mulut perempuan itu walaupun sebenarnya ada rasa ketakutan dengan nasib gue yang sebagai anak, tapi nyokap gue berusaha keras buat ngelindungin gue, jika bokap gue kerja keluar kota, keluar daerah dan keluar negeri perempuan itu dan kedua anak-anak nya mulai merencanakan hal yang menyakiti gue dan nyokap gue, saat ketangkap sama bokap gue mereka bertiga memerankan seolah-olah nyokap gue adalah orang yang jahat, sampai akhirnya di mana saat itu bokap gue sudah di butakan dengan kebenaran dan lebih mempercayai orang lain dengan tega nya ngusir nyokap gue, bahkan bokap gue berani berhubungan badan di hadapan nyokap gue hiks hiks"
"Bukan hanya fisik nyokap gue yang sakit, tapi batin nya juga. Gue tau saat itu bokap terpengaruh alkohol yang di berikan perempuan licik itu dan tanpa sadar bermain di hadapan nyokap gue, nyokap gue pergi dari rumah dengan perasaan hancur dan tidak pernah berani menoleh ke belakang padahal gue dengan histeris nya berteriak memanggil namanya, gue ingin ngejar nyokap gue tapi kedua tangan gue di tahan bokap dan perempuan itu"
"Bertahun-tahun kehidupan gue jalanin tanpa adanya nyokap di samping gue, gue hidup bagai mayat yang tidak pernah di anggap kehadiran nya, gue yang mengira seorang Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuan nya dan seorang pahlawan nyatanya tidak! Dia bahkan tidak pantas mendapatkan panggilan Ayah dari mulut gue"
"Di rumah gue bagaikan pembantu, di siksa, di pukul, tidak di kasih makan jika tanpa sengaja membuat masalah, di marahin habis-habisan kalo buat anak tirinya sedih, harus selalu mengalah dengan apa yang gue miliki, bahkan tunangan gue saja berpaling dari gue dan lebih memilih saudara tiri gue.
"Dari dulu, bertahun-tahun gue berusaha kabur dari rumah terkutuk itu tidak pernah bisa, sampai akhirnya dimana bokap gue sendiri yang ngusir gue entah gue harus senang atau sedih, yang pasti nya gue merasakan kebebasan, sekarang tujuan gue adalah memulai semua nya dari awal tanpa ada embel-embel keluarga lagi di dalam hidup gue, gue harus berhasil nyari nyokap gue dan gue mau ngelupain semua mimpi buruk yang ada di hidup gue, yang pasti suatu saat gue akan kembali dengan diri gue yang bukan lagi Aileen anaknya tapi gue Aileen sebagai penghancur kehidupan dia serta istri dan kedua anak tirinya" ucap Aileen
Setelahnya Aileen menghela nafas panjang, lega rasanya dia sudah mengeluarkan semua keluh kesah yang dia pendam selama bertahun-tahun, walaupun baru mengenal El beberapa jam tapi Aileen merasakan perasaan nyaman dekat dengan El.
El mengangguk-anggukan kepala setiap mendengarkan bait demi bait cerita yang keluar dari mulut Aileen tanpa memotong sedikit pun, sesekali dia memperhatikan ekspresi Aileen dan di akhir ucapan Aileen tanpa di ketahui Aileen,El tersenyum menyeringai.
"Umur lo berapa?" tanya El
"16 tahun" jawab Aileen
"Seumuran? Gue kira lo di atas gue karena muka lo terlihat dewasa" ucap El panjang sedikit lebih santai tapi berhasil membuat Aileen membuka mulut terkejut
"Kelas X?" tanya El menebak
"Uhm" jawab Aileen mengangguk
El mengangguk hingga pada akhirnya El memberikan dan mengucapkan sesuatu yang membuat Aileen terkejut bahkan sudah menangis.
"Tinggal lah di apartemen yang sudah gue beli, nanti malam bersiap-siap lah gue akan jemput lo buat beli perlengkapan sekolah, mulai besok lo sekolah di tempat gue" ucap El tanpa mau di tolak dan memberikan kunci apartemen yang di berikan salah satu seorang pria berpakaian hitam yang baru saja memberikannya ke El
Yups, sedari Aileen bercerita El sudah meminta bantuan kepada salah satu sahabat nya untuk mencarikan dan membeli apartemen yang tidak jauh dari kediaman salah satu dari mereka dalam waktu 30 menit lewat grup, dan Aneska berhasil menemukannya tanpa menunggu lama Aneska memberikan kuncinya ke salah satu bodyguard Papi nya ke alamat yang sudah di berikan El, nantilah Aneska dkk menanyakan perihal apartemen ke El langsung besok di sekolah.
"Hiks hiks hiks t tapii" ucap Aileen tidak enak.
"Tidak ada penolakan" jawab El cepat.
"Kalau begitu pulang lah ke alamat yang sudah gue berikan, nanti malam jangan lupa, gue balik dulu" ucap El lagi dan langsung berdiri lalu pergi meninggalkan Aileen yang masih termenung tanpa sempat mengucapkan terimakasih, Aileen lupa mengucapkan terimakasih
"Nanti malam gue harus ucapin terimakasih, bodoh banget sih sampai lupa huh" gumam Aileen merutuki kebodohannya.
🌹
🌹
🌹
🌹
Biar Author semakin semangat update nya, jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaa, Like, Subscribe Vote dan Komen, jika ada kesalahan teks tolong di koreksi yaa ^_^, Author tidak masalah jika kalian koreksi asal jangan meninggalkan jejak yang membuat Author patah semangat buat update🥺
But Author juga heran kenapa yaa kolom komentar Author sepi🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Lono Susilo
semangat thor!!!😀
2024-11-27
0
Faridah
sehat selalu Author
2024-09-10
0
akyyaa_
dia dingin ,tapi perhatian
2024-06-21
1