Sesuai dengan perkataan Sindy selesai pembelajaran kini mereka semua pergi ke UKS untuk menjemput El
Sesampainya mereka di UKS, mereka semua tidak menemukan keberadaan El, Sindy yang khawatir lantas mencoba menghubungi nomor El tapi nihil Sindy melupakan kalo dia tidak memiliki nomor El, Sindy menatap ke arah Abila dan Aneska, Aneska yang mengerti langsung saja mencoba menghubungi nomor El.
Terdengar suara dering ponsel yang berasal dari mereka berempat, Sindy, Laura, Abila dan Aneska saling pandang dan mencari asal suara ponsel yang berbunyi.
Ternyata suaranya berasal dari tas El yang berada di tangan Laura.
"Astaga El gak bawa ponsel" ucap Laura setelah menemukan handphone El yang berada di dalam tas yang dia pegang
"Coba kita cari ke parkiran" ucap Sindy
Dan benar saja El berada di parkiran, dan yang membuat Aneska serta Abila menggertakkan gigi mereka saat melihat El yang tidak sendiri melainkan ada banyak anggota genk Alaska Bruiser
𝗗𝗶 𝘁𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁 𝗘𝗹
El yang awalnya sudah mulai bosan berada di UKS memutuskan untuk jalan terlebih dahulu ke arah parkiran setelah mendengar suara bel pembelajaran terakhir, saat tengah asyik berjalan El di kejutkan dengan ke beradaan Al yang menarik lembut lengan El dan memaksa untuk pulang bersama, El yang awalnya menolak dengan halus di bikin kesal dengan tingkah para sahabat abangnya.
"Dek pulang bareng" sapa Alvaro lembut menghampiri El dan memegang lembut lengan El yang baru saja melewati kelasnya dan kebetulan Al baru keluar dari dalam kelas berniat menyusul El yang berada di UKS
"Gue bareng sahabat" balas El menolak halus
"Tapi dek.. " ucapan Al terpotong oleh ucapan sinis Dylan
"Di kasih hati malah minta jantung, untung juga di khawatirin, tau gitu mending lo gak usah hiraukan aja sekalian Al" ucap Dylan sinis
"Yups biar sekalian mati kan?" jawab El tak kalah sinis, El ingat orang ini lah yang melemparkan dia bola basket sampai koma beberapa hari dan berakhir jiwa dari tubuh yang dia tempati meninggal dunia dan menariknya kedalam dunia ini.
"Maksud lo apa hah! jangan sementang lo itu adek nya Alvaro gue segan buat bunuh lo ya! " gertak Dylan marah
"Lain kali kalo nyari teman teliti dulu" ucap El dingin menatap Alvaro dan hendak meninggal mereka semua namun di hentikan dengan ucapan dingin Abian
"Lo bisa nurut gak sama Abang lo" ucap Abian dingin
"Lo siapa?" tanya El tak kalah dingin
"Sahabat Abang lo kalo lupa" jawab Abian masih dengan nada dingin
"Oh" jawab singkat El
"Sudah sudah, ya sudah kalo kamu mau pulang bareng sahabat kamu Abang gak papa, pulang hati-hati di jalan, kabarin Abang kalo ada apa-apa" lerai Al
"Hm" jawab El mengangguk
"Cih menyusahkan" sindir Dylan
El tidak menghiraukan sindiran Dylan dan berlaku pergi begitu saja menghampiri para sahabat nya yang berjalan ke arahnya
"Lo gak papa El?" tanya Aneska khawatir
"Uhm" jawab El
"Pulang" ucap El lagi
"Lo bareng gue" ucap Aneska
"Thanks, tapi gue udah pesan taxi" ucap El menolak halus
"Kalo gitu lo hati-hati" ucap Aneska lagi
El pergi meninggalkan para sahabat nya dan memasuki taxi, saat tengah asyik mendengarkan musik dan melamun, El di kejutkan dengan mobil taxi nya yang mendadak berhenti, hampir saja El terjerembab.
"Ada apa pak?" tanya El dingin
"Itu non di depan ada banyak preman" ucap supir
El mengalihkan pandangannya ke arah yang di tunjuk sang supir, terlihat jelas jika dia melihat satu orang perempuan yang berusaha melawan para preman preman, ada sekitar 7 preman.
Tiba-tiba El mengeluarkan aura dingin yang membuat sang supir menggigil setelah atmosfer yang berada di dalam mobil berubah
𝘎𝘭𝘦𝘬'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments