Kekecewaan Aurora

"Aurora lo mau ikut kita ke toko buku gak?" tanya Sindy

"Gue langsung pulang" jawab Aurora dingin

"Uhm ya udah hati-hati di jalan" ucap Sindy

"Kapan-kapan kita ngumpul ya Aurora udah lama kita gak ngumpul lagi" ucap Laura penuh harap.

"Di usahain, jaga diri kalian baik-baik, apapun yang terjadi dengan gue atau kalian tetaplah jadi Sindy dan Laura yang gue kenal" ucap Aurora tiba-tiba

"Lo apaan sih Aurora, kita berdua gak akan berubah jadi power rangers kok, iya gak Lau" celetuk Sindy

Aurora hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban abstrud Sindy

" Gue balik " pamit Aurora

_______________

30 menit kemudian Aurora sudah sampai di mansion tapi belum terlihat mobil Dara, Aurora mengedikan bahu acuh dan masuk ke Mansion menuju kamarnya, di pertengahan jalan tepatnya di depan pintu kamar Tante Sarah, Aurora mendengar percakapan Tante Sarah entah dengan siapa, tapi dari percakapan itu Aurora bisa menyimpulkan akan ada bahaya yang sebentar lagi akan menimpanya.

Tanpa pikir panjang Aurora berlalu pergi lagi dari Mansion menuju garasi dan mengendarai mobilnya ke arah apartemen Bayu, Aurora berharap dia bisa menenangkan pikirannya setelah bertemu Bayu.

45 Menit Aurora sampai di depan pintu Apartemen Bayu, Aurora segera memencet beberapa angka dan klik pintu apartemen Bayu terbuka lebar.

Aurora melangkahkan kakinya cepat kedalam apartemen Bayu di saat Aurora ingin berteriak memanggil nama Bayu, Aurora mendengar suara aneh dari balik pintu kamar Bayu yang tidak terkunci, Aurora yang penasaran segera berjalan menuju pintu kamar Bayu yang tidak tertutup rapat, seketika kedua mata Aurora terbelalak kaget dan jantung Aurora mendadak terhenti seketika melihat pemandangan yang sangat membuat hatinya sakit.

Pemandangan yang di lihat Aurora adalah dimana Bayu dengan semangat nya bergerak maju mundur di atas tubuh perempuan tanpa sehelai benang pun, yang membuat Aurora sangat-sangat sakit hati di saat mendengar suara Bayu yang meracau memanggil-manggil namanya padahal Bayu sedang berbagi peluh dengan perempuan lain.

Aurora menahan nafas dan berusaha menajamkan matanya, siapa gerangan perempuan yang berada di bawah kukungan Bayu, di saat bersamaan si perempuan mengganti posisinya di atas Bayu dan betapa terkejutnya Aurora melihat perempuan itu, perempuan itu adalah sepupunya sendiri 'Dara'.

"𝘈𝘩𝘩𝘩 𝘉𝘢𝘺𝘶 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵" 𝘥𝘦𝘴𝘢𝘩 𝘋𝘢𝘳𝘢

"𝘠𝘦𝘢𝘩 𝘈𝘶𝘳𝘰𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘭𝘦𝘮" 𝘥𝘦𝘴𝘢𝘩 𝘉𝘢𝘺𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢

"𝘈𝘩𝘩 𝘶𝘶𝘩𝘩 𝘩𝘮𝘮 𝘈𝘩𝘩𝘩" 𝘥𝘦𝘴𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢

"𝘈𝘩𝘩 𝘉𝘢𝘺𝘶 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘩𝘩?" 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘋𝘢𝘳𝘢

"𝘒𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘭 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘪𝘯" 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘉𝘢𝘺𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘮 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘋𝘢𝘳𝘢

"𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘨𝘢 𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨, 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘶 𝘭𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩 𝘬𝘶" 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘋𝘢𝘳𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪

"𝘋𝘢𝘯 𝘺𝘦𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘭𝘢𝘬𝘪-𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪" 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘉𝘢𝘺𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪.

"𝘠𝘦𝘢𝘩 𝘏𝘰𝘯𝘦𝘺 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪" 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘋𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘰𝘥𝘢

Aurora yang tidak tahan lagi mendengar suara mereka berdua segera pergi menjauh dari apartemen Bayu.

Tanpa Aurora sadari Dara mengetahui keberadaan Aurora dan dia sengaja tidak menghiraukan keberadaan Aurora dan semakin menikmati permainan Bayu

"𝘒𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘈𝘶𝘳𝘰𝘳𝘢 𝘩𝘢𝘩𝘢" batin Dara sinis

Aurora mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan dan berhenti tepat di taman kota, Aurora segera memarkirkan mobilnya dan turun dari mobil berjalan melangkah ke arah bangku kosong taman.

Setelah di rasa aman dan tidak ada orang lalu lalang di dekatnya, Aurora segera menumpahkan air matanya, Aurora menangis dan meraung.

"Kenapa hidup gue seperti ini, kenapa orang-orang yang gue percaya malah balik mengkhianati gue, gue tau kita tidak ada hubungan apapun, tapi kenapa rasanya sakit sekali, dan kenapa orang yang sudah gue anggap keluarga malah menikam gue dari belakang hiks hiks hiks, kenapa kehidupan gue jadi seperti ini hiks hiks hiks" tangis Aurora

Aurora mengingat percakapan Tante Sarah dan menyimpulkan bahwa sebentar lagi kehidupan nya akan berakhir.

"𝘗𝘰𝘬𝘰𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪" 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘛𝘢𝘯𝘵𝘦 𝘚𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘵𝘦𝘭𝘱𝘰𝘯.

Aurora tidak menyadari seseorang yang berada tidak jauh darinya menatap sendu kearah nya dan ikut meneteskan airmata, disaat orang itu ingin menghampiri Aurora, Aurora terlebih dahulu berjalan meninggalkan taman dengan keadaan melamun dan tidak mendengarkan teriakan orang-orang terhadapnya.

Aurora yang tersadar namun terlambat, truck yang berada di samping kanannya melaju kencang tanpa di minta dah BRUK, Aurora tertabrak dan terpental jauh dari lokasi kejadian darah segar berceceran di sepanjang jalan, truk yang menabrak Aurora segera pergi meninggalkan tubuh Aurora yang bersimbah darah.

Seseorang yang ingin menghampiri Aurora saat di taman terkejut dan membelalakkan kedua matanya, dan dia segera berlari menghampiri tubuh Aurora yang tergeletak.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***