Bab 13

Esoknya Nizar benar- benar kembali ke rumah Anggun, tapi dia tetap tak menemukan Anggun atau siapapun, dan bahkan rumah itu tetap sepi dari penghuni.

Nizar, tahu apa yang Anggun lakukan dengan menjual Arumi itu salah, bahkan salah besar, tapi kenapa dia semarah itu saat mengetahui jika Anggun yang menjual Arumi, dan kenapa dia kehilangan kendali hingga merenggut kesucian Anggun.

Ada rasa tak rela dalam hati Nizar saat mengetahui Anggun sejahat itu. Yang Nizar tahu dulu saat pertama kali mengenal Anggun di masa orientasi sekolah, Anggun sangat baik, dan manis, lalu Anggun mulai berubah saat gadis itu menyatakan cinta padanya, saat itu Nizar menolak sebab dia ingin fokus belajar, karena orang tuanya memintanya untuk melanjutkan kuliah di luar negeri, dan membutuhkan kualifikasi nilai yang bagus agar lulus dan masuk universitas terbaik disana. Namun bukannya berhenti, Anggun menjadi lebih berani dan percaya diri dalam mengejarnya, tapi yang membuat Nizar tercengang adalah Anggun berani membully semua cewek yang mendekatinya, dengan kata lain Anggun berubah menjadi jahat, lalu tidak bisakah berhenti disana, kenapa Anggun harus menjual Arumi, bukankah itu sudah menjadi tindak kejahatan yang fatal.

Tapi dari semua itu yang Nizar tak mengerti kenapa dia harus menghukum Anggun dengan cara seperti itu, menodai Anggun.

Bukankah Nizar juga sama jahatnya.

Nizar melihat hapenya yang kembali berbunyi ini sudah panggilan ketiga dan tidak mungkin dia abaikan lagi, "Iya, Ma, bentar lagi pulang," ucapnya lesu.

"Ayo dong Zar, dua jam lagi penerbangan kamu, jangan sampai terlambat, ada Ibra dan Egi yang mau nganter kamu juga ke bandara." terdengar suara sang mama di sebrang sana.

"Iya, Nizar pulang sekarang, Ma." Nizar menyerah apalagi setelah menunggu selama dua jam di depan rumah Anggun dia tak bisa menemukan cewek itu.

Nizar berharap tidak ada sesuatu yang terjadi pada Anggun, tidak dapat di pungkiri perasaan bersalahnya begitu mengganggunya saat ini, dan entah kenapa dia terus merasakan firasat yang buruk.

....

Dua hari Anggun menunggu di rumah sakit, kedua orang tuannya kritis dengan kondisi yang parah dan kini Papa Anggun sedang menjalani operasi, sedangkan mamanya juga kini masih terbaring koma, bagaimana perasaan Anggun saat ini? Tentu saja dunianya serasa jungkir balik.

"Minum dulu." Anggun mendongak menatap pria berpakaian sederhana di depannya, Rizki.

Orang tua Anggun pergi untuk mengunjungi kerabat mereka dan berharap mendapatkan koneksi untuk pekerjaan Papanya yang belum juga bekerja sejak perusahaannya bangkrut.

Namun nahas saat perjalanan pulang taksi yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan terperosok ke jurang dengan kedalaman sepuluh meter, dan pria yang saat ini menyodorkan minuman padanya adalah putra dari supir taksi yang membawa Mama dan Papa Anggun.

"Terimakasih." Anggun meraih minuman dari tangan pria bernama Rizki itu, pria yang sejak dua hari lalu menampakan wajah merasa bersalah, karena bagaimana pun taksi yang di tumpangi mama dan papa Anggun adalah milik Ayahnya.

Anggun tak bisa menyalahkan siapapun, bahkan supir taksi yang kondisinya sama parahnya dengan kedua orang tuanya, Anggun hanya bersedih kenapa ini menimpanya, sejak beberapa bulan lalu kehidupannya seperti terbalik, dari awalnya yang memiliki segalanya, hingga tiba- tiba bangkrut, kemudian Renata sahabatnya mengkhianatinya hingga Anggun kehilangan harapan untuk cintanya. Lalu belum habiskah penderitaannya saat kehormatannya di renggut oleh Nizar, dan kini orang tuanya juga harus terbaring dengan kondisi yang parah karena kecelakaan.

Anggun kembali termenung memikirkan nasibnya, biaya operasi yang tinggi untuk Papanya juga perawatan mamanya yang juga koma harus darimana Anggun membayarnya.

"Maafin Ayahku yang gak waspada," ucapnya penuh sesal, memang benar karena ayahnya mengantuk saat membawa taksi hingga akhirnya mereka mengalami kecelakaan.

Anggun tak menanggapi, dia tak ingin memikirkan apapun sekarang, kepalanya benar- benar sakit dengan tubuh yang terasa tak bertenaga.

"Kamu udah makan?" tanya Rizki.

Lagi Anggun tak menanggapi, hingga terdengar pintu ruang operasi terbuka barulah Anggun bangun, baru saja Anggun menguatkan diri lututnya kembali lemas saat mendapati kabar jika Papanya tidak bisa diselamatkan.

"Maafkan kami." ucap dokter penuh sesal, memang saat sebelum operasi pun Papa Anggun sudah sangat parah, namun Anggun bersikeras dan memohon untuk dokter melakukan apapun untuk menyelamatkannya.

Anggun jatuh terduduk dengan mata yang hampir terpejam. Rizki menepuk pipi Anggun untuk tetap sadar, namun tetap saja mata Anggun terpejam dan kehilangan kesadarannya.

...

Belum kering air mata Anggun menangisi kepergian Papanya, lagi Anggun mendengar kabar jika Mamanya pun telah berpulang, Anggun sendiri, benar- benar sendiri sekarang.

Terpopuler

Comments

Baiq Widya Shinta

Baiq Widya Shinta

Kasihan Anggun.

2024-05-07

0

Ony Syahroni

Ony Syahroni

kasian Anggun thor

2024-04-22

0

May Keisya

May Keisya

ya ampuuun anggun😭

2024-04-05

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 81 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!