Bab 11

Ibra menghampiri Arumi "Lo yakin dia bilang dia beli lo dari Anggun?" Arumi menunduk lalu mengangguk pelan, sedangkan Nizar merasakan darahnya mendidih.

Sialan, Anggun sudah keluar dari batasannya.

Ibra mengerutkan keningnya melihat Arumi menunduk begitu dalam.

"Ayo, gue anter lo pulang," ucap Nizar membawa bahu Arumi untuk bangun, diikuti Ibra ketiganya pergi ke luar hotel, saat akan memasuki mobil Nizar menghentikan langkahnya saat melihat Anggun baru saja akan masuk ke dalam hotel.

"Ib, gue ada urusan bentar, lo bisa anter Arumi pulang!" Arumi mendongak saat mendengar ucapan Nizar, dia ingin Nizar yang mengantarnya tapi dia sendiri tak berani untuk bicara.

"Ayo," ajak Ibra pada Arumi.

Saat memasuki mobil Ibra mata Arumi melihat Nizar yang menyeret Anggun ke dalam hotel, Arumi menunduk, bukankah Nizar tidak menyukai Anggun tapi kenapa Nizar menghampiri Anggun dan membawanya pergi, apakah Nizar tidak percaya jika yang menjualnya pada pria itu adalah Anggun

Arumi menghela nafasnya tatapannya semakin dalam.

"Gue gak yakin Anggun berani melakukan itu." Arumi mendongak dan menatap Ibra yang mulai melajukan mobilnya.

"Sejahat- jahatnya Anggun dia tidak akan menjual temannya sendiri, itu sudah termasuk tindakan kriminal."

Arumi mengerjapkan matanya lalu menunduk "Terserah kalau kak Ibra gak percaya."

Ibra mengangguk, tersenyum di sudut bibirnya.

Anggun merasakan tubuhnya terseret oleh Nizar yang tiba- tiba menariknya berbelok dan menjauh dari aula hotel tempat diadakannya pesta kelulusan.

"Sakit Zar," ucap Anggun saat merasakan pergelangan tangannya di cengkram kuat, Anggun kewalahan mengikuti langkah Nizar hingga mereka masuk ke kamar hotel tempat tadi dia menemukan Arumi.

"Lo lihat!" tunjuk Nizar ke arah ranjang.

"Disana Arumi hampir di nodai gara- gara lo." Anggun mengerutkan keningnya mendengar ucapan Nizar, apa yang di katakan Nizar? dia bahkan baru datang, bagaimana dia bisa menjadi penyebab ... Apa kata Nizar barusan? Arumi di nodai?

Mata Anggun terbelalak bagaimana bisa?

"Gue kira lo udah menyerah, tapi lo tetap bikin ulah, dan apa yang lo lakuin itu udah di luar batas!"

"Memang apa yang aku lakuin?" Nizar menggeleng tak habis pikir dengan pertanyaan Anggun apa dia tidak merasa bersalah sudah menjual Arumi pada pria hidung belang.

"Lo jual Arumi sama cowok mesum, dan lo tanya apa yang lo lakuin!" Anggun menggeleng tak mengerti. Dia datang hanya untuk formalitas dan tidak akan lama Anggun bahkan datang terakhir saat orang- orang bahkan sudah berkumpul di aula.

"Aku gak ngelakuin itu, " ucap Anggun.

"Cih, lo cukup mengaku dan minta maaf sama Arumi!"

"Untuk apa aku minta maaf, untuk kesalahan yang tidak aku lakukan!" Anggun berteriak, sejak tadi nada bicara Nizar terus tinggi, dia sungguh tak mengerti apa kesalahannya dan bagaimana bisa Nizar menuduhnya menjual Arumi, apa Nizar kira dia sudah gila karena melakukan tindakan kriminal. Ya, jika benar dia menjual Arumi maka itu sudah termasuk tindakan kriminal.

"Aku tidak melakukannya, aku tidak menjual Arumi, dan yang aku katakan tentang menyerah itu benar, aku tidak akan melakukan hal yang sia- sia lagi dengan mengejar kamu!" nafas Anggun terengah karena terus berteriak, sedangkan Nizar merasakan darahnya mendidih.

"Kalau kamu tidak mau mengaku, aku akan perlihatkan bagaimana Arumi mengalami itu, barang kali kamu lupa dengan apa yang kamu lakukan!" Anggun tersentak saat Nizar menyeretnya ke ranjang dan mengungkungnya.

"Apa yang kamu lakukan!" Anggun meronta saat Nizar melepas gaunnya.

"Nizar hentikan! Kamu keterlaluan." Anggun terisak dengan tenaganya berusaha terus melawan.

"Niz-" ucapan Anggun terhenti saat Nizar membungkamnya dengan ciuman, ciuman yang terasa kasar hingga Anggun merasakan perih di bibirnya, Nizar bahkan tak melepaskannya hingga Anggun merasakan kehilangan nafas.

"Brengsek kamu, lepasin aku!"

"Bukannya Lo mau tahu apa yang terjadi pada Arumi!"

"Aku tidak melakukan itu, aku gak jual Arumi!" Anggun berteriak frustasi, namun kabut yang menutupi hati Nizar hingga Nizar benar- benar murka karena Anggun tak juga mau mengaku.

Nizar melepas semua pakaiannya dan membuat Anggun terbelalak "Nizar, apa yang kamu lakukan! Lepas aku mohon, lepaskan aku! Aku gak melakukan itu pada Arumi, Nizar ..." perkataan Anggun penuh dengan permohonan, dia memang mencintai Nizar, tapi jika semua berakhir buruk Anggun tidak akan sudi.

"Ini kan yang lo inginkan, maka nikmatilah kebencian gue!"

"Lo yang murahan, dan gak tahu malu! Haus perhatian gue!" Anggun tertegun.

Nizar merobek satu- satunya penghalang yang menghalangi tubuh Anggun meski terdengar jeritan kesakitan dari Anggun Nizar tidak berhenti dan terus melakukan aksinya, namun kali ini tatapannya berubah sendu.

Anggun membeku, tatapan cinta yang dulu dimiliki Anggun untuk seorang Nizar, kini melebur karena luka yang ditorehkan pria itu yang Anggun kira tidak akan bisa dia lupa seumur hidupnya, Anggun hanya tergugu menangis. Wajahnya berpaling tak ingin melihat Nizar yang kini memacu tubuh di atasnya.

Rasa sakit yang menyengat di bawahnya terasa tak berarti, tubuhnya serasa mati dan tak bisa bergerak.

Mengapa harus begini akhirnya, mengapa cintanya harus melukainya, dan membuatnya kehilangan sesuatu yang berharga dalam dirinya.

Nizar menjadi gila, sungguh dia tak bermaksud melakukan ini, tapi Anggun yang terus mengelak membuatnya marah, dan saat ini, Nizar merasakan dirinya tak bisa berhenti, seolah kehilangan akal dia tak peduli Anggun yang menangis tergugu di bawahnya, yang Nizar inginkan dia terus bergerak dan bergerak hingga merasakan sesuatu akan meledak dalam dirinya.

"Oh ... " Nizar merasakan tubuhnya melemas dengan perasaan puas tak terkira, di akhir Nizar mengecup dahi Anggun yang bahkan tak sudi melihatnya.

Melihat tatapan Anggun yang kosong ada rasa bersalah dalam hatinya. Nizar meraih gaun Anggun dan kembali mengenakannya lagi, Nizar ingin mengatakan maaf tapi ucapan Anggun membuatnya tertegun.

"Satu- satunya yang aku sesali dalam hidupku adalah aku pernah jatuh cinta padamu," ucap Anggun, wajahnya mendongak penuh luka lalu berusaha turun dari ranjang dengan tubuh terseret "Aku benci kamu Nizar," lirihnya lalu pergi meninggalkan Nizar yang tertegun dengan tangan terkepal erat.

Nizar sebenarnya ingin meminta maaf karena kehilangan kendali, dia sekarang merasa buruk karena tak ada bedanya dengan pria hidung belang itu, tapi mendengar ucapan Anggun hati Nizar merasakan sakit yang luar biasa entah karena apa.

Hingga tiba di rumahnya Nizar langsung memasuki kamar mandi dan mengguyur dirinya dengan air dingin, Nizar meremas kepalanya hingga rambutnya terasa perih.

"Brengsek, apa yang udah lo lakuin Nizar!"

"Sial, sial, sial!" Nizar meninju tembok hingga jari- jarinya memar.

Nizar bahkan tak percaya jika dia melakukan hal bejat itu, dia sudah menodai seorang gadis, dia menodai Anggun.

Terpopuler

Comments

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

menurutku justru karakter kayak arumi yg jaub lebih jahat, sengaja ga jujur padahal dia tau kebenarannya itu cuma di lakukan orang picik dan ga percaya diri

2024-04-26

0

Suriani Lahusi Lajahiti

Suriani Lahusi Lajahiti

sedih skali hati thor 😭😭😭😭
sampe nangis baca di part ini

2024-04-28

0

lili

lili

😭😭😭😭

2024-02-12

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 81 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!