Bab 6

"Minggir Lo!!!" tubuh Anggun tersentak saat Nizar mendorongnya hingga Anggun tersungkur di lantai.

Anggun masih tertegun saat Nizar membuka pintu gudang dan mengeluarkan Arumi dari dalam.

Arumi yang menangis merasa lega saat melihat Nizar di depannya, gadis itu menghambur memeluk Nizar meluapkan rasa takut yang menderanya.

"Lo gak papa?" tanya Nizar, dan Arumi hanya bisa mengangguk sambil terisak.

"Lo tenang, sekarang lo baik- baik aja, ada gue disini."

"Aku-- takut ka-k" nada suara Arumi tersendat karena tangisnya.

Anggun yang melihat Nizar memeluk Arumi merasakan sakit dihatinya, Nizar sungguh memperlakukan Arumi sangat lembut, pria itu bahkan selalu menatapnya tajam dan penuh rasa benci, seperti saat ini saat tatapan Anggun dan Nizar beradu, cowok itu menatapnya dengan rahang mengeras membuat Anggun menelan ludahnya kasar.

"Udah gue bilang lo jangan berani- berani ganggu Arumi lagi, dan sekarang teganya lo ngurung Arumi di gudang!"

Anggun mengeryit lalu menggeleng "Nggak Zar, aku gak melakukan itu."

Nizar berdecih "Lo cewek yang paling jahat, yang pernah gue kenal, lo ngejar gue dan melakukan segala buat menarik perhatian gue, ngebully semua cewek yang deket sama gue, lo gak nyadar lo itu kayak cewek murahan!"

Degh..

Anggun merasakan hatinya semakin sakit mendengar ucapan Nizar, namun dia tidak ingin menyerah.

"Aku gak ngelakuin itu Zar, Arumi jelasin sama Nizar kalau bukan gue yang ngurung lo disana," tunjuk Anggun pada pintu gudang yang terbuka dan menampilkan kegelapan di dalamnya.

Anggun menatap Arumi dan berharap Arumi mengatakan kalau Renata yang mengurungnya, namun Anggun tertegun saat Arumi memalingkan wajahnya, seolah membenarkan apa yang di tuduhkan Nizar.

"Gak Zar, bukan aku ... Arumi bukan gue yang ngurung lo, jelasin ke Nizar yang sebenarnya." Anggun mengguncang bahu Arumi, namun sedetik kemudian, Anggun merasakan dirinya kembali terhempas, Nizar mendorongnya dengan kasar.

"Hentikan Anggun, lo mencari pembenaran dengan menyakiti dan mengancam Arumi." Anggun tertegun, dia sama sekali tidak mencari pembenaran tapi dia sungguh tidak mengurung Arumi, tapi kenapa Nizar tidak percaya.

...

Anggun berjalan cepat keluar dari taksi dan menuju apartemen Renata, dia akan meminta Renata menjelaskan pada Nizar jika bukan dirinya yang mengurung Arumi melainkan Renata.

Anggun sebenarnya merasa bingung dengan apa yang Renata lakukan kenapa Renata mengurung Arumi, tapi saat ini pikirannya hanya ketakutan Nizar semakin membencinya, dan akan membuatnya semakin jauh dari Nizar.

Tiba di apartemen Renata Anggun segera menekan bel, dan menunggu beberapa saat hingga pintu terbuka.

Anggun mengerutkan keningnya saat melihat seorang pria paruh baya yang membuka pintu, apa itu ayah Renata, seingatnya Renata memang tinggal sendiri dan orang tuanya tinggal di luar kota.

"Maaf om, Renatanya ada?" Anggun merasakan tatapan pria paruh baya di depannya begitu menelisik dan yang membuat Anggun risi adalah pria paruh baya itu menjilat bibirnya, seolah melihat santapan lezat di depannya.

"Baby, ada yang mencarimu," ucap pria paruh baya di depannya, dan pria itu kembali masuk.

Dan yang membuat Anggun semakin tercengang adalah kemunculan Renata dengan gaun tipis yang Anggun tahu itu adalah baju dinas seorang istri.

"Re," Renata menatap Anggun lalu menghela nafasnya.

"Masuk Nggun," ucapnya seraya menggeser tubuhnya.

Setelah masuk barulah Anggun bicara "Dia bokap lo Re? sebenarnya ini pertanyaan tidak penting, karena kedatangannya kesini cuma untuk meminta Renata menjelaskan semuanya pada Nizar.

Renata tersenyum, senyum sinis yang tak pernah Anggun lihat "Mau apa lo kesini?" tiba- tiba Anggun menjadi canggung saat pertanyaannya di jawab pertanyaan, apalagi melihat pria paruh baya yang kini masih menatapnya, meski jarak mereka cukup jauh tapi Anggun sungguh tak nyaman di tatap sedemikan rupa.

"Sebenernya gue mau minta li jelasin sesuatu sama Nizar," ucap Anggun berusaha tenang.

Renata mengeryitkan alisnya "Gue liat lo ngurung Arumi di gudang ... " bisa Anggun lihat wajah Renata berubah pucat "Dan Nizar nuduh gue yang melakukan itu."

"Trus?"

Anggun mengerutkan keningnya "Kok, terus? ya gue gak terima dong di tuduh gitu aja, sedangkan gue gak ngelakuin itu, dan karena itu juga Nizar makin benci sama gue." Renata tiba- tiba tersenyum.

"Oh, oke." Anggun berbinar

"Beneran kan Re, lo bakalan jelasin sama Nizar."

"Apa sih yang nggak buat lo," ucapnya tenang "Sebenarnya gue cuma gak suka aja liat Arumi terus deketin Nizar, dan Nizar semakin jauh dari Lo."

Anggun tersenyum dan memeluk Renata "Makasih Re, gue tahu lo peduli sama gue, ya udah gue pulang ya Re, jangan lupa gue tunggu besok di sekolah." Renata mengangguk dan mengantar Anggun keluar apartemennya.

Setelah pintu tertutup barulah Renata berdecih, saat berbalik Renata mendapati om Tio tepat di depannya "Ish, om bikin kaget aja," ucapnya manja.

"Dia cantik, berapa kalau aku mau dia?" tanyanya dengan tatapan yang mengarah ke pintu dimana baru saja menenggelamkan Anggun.

"Om, mau buat aku cemburu ya, " kata Renata lagi dan masih dengan nada manja dan mendayu.

"Tidak begitu, om cuma penasaran rasanya, dan kamu tetap nomer satu buat Om."

Renata terkikik lalu mengalungkan tangannya di bahu Om Tio "Itu bisa di atur Om." Renata menggerling nakal dan merapatkan tubuhnya pada pria paruh baya di depannya.

...

Anggun menunggu Renata di depan gerbang, dengan tangan bertaut gelisah, dia harus bisa meyakinkan Nizar bahwa bukan dirinya yang mengurung Arumi di gudang, dan berharap dengan begitu Nizar percaya padanya, selama ini Anggun selalu berharap Nizar membuka hatinya, namun setelah perjuangannya bukannya mendekat Nizar justru semakin menjauh dan membencinya.

Anggun akui jika dia sering mengancam cewek yang mendekati Nizar, tapi sampai di situ saja, Anggun tak berani melakukan lebih apalagi melakukan hal yang kasar. Dan saat Anggun melihat Renata mengurung Arumi di gudang, Anggun tak enak hati. Gudang itu gelap dan pengap dan tak ada udara yang masuk, apalagi banyaknya barang yang berserakan membuat tikus dan bangsanya ada di sana, wajar saja jika Arumi ketakutan.

Tapi yang tak bisa Anggun terima kenapa Arumi tidak mengatakan jika Renata yang mengurungnya bukan Anggun.

Anggun melihat mobil Nizar masuk ke gerbang dan cowok itu keluar bersama Arumi, lagi- lagi Anggun harus melihat pemandangan menyakitkan ini, bagaimana Nizar membukakan pintu untu Arumi dan tersenyum pada gadis itu.

Anggun meremas baju putih abunya menahan rasa sakit dihatinya, di saat yang sama Renata muncul dan membuat Anggun lega.

"Re ayo kita jelasin ke Nizar."

Renata mengikuti langkah Anggun hingga mereka tiba di depan Nizar dan Arumi.

"Zar, aku mau buktikan kalau bukan aku yang ngurung Arumi di gudang tapi Renata," ucap Anggun dengan senyum lebar.

Nizar mengerutkan keningnya lalu menatap Renata yang berdiri di belakang Anggun.

Renata mendongak menatap Nizar "Ayo Re, bilang sama Nizar kalau kamu yang ngurung Arumi bukan aku," desak Anggun.

Renata mengangguk, membuat senyum Anggun tersungging, namun senyum Anggun surut saat mendengar perkataan Renata selanjutnya "Aku memang mengurung Arumi Zar, tapi atas perintah Anggun."

Degh ... .

Terpopuler

Comments

lili

lili

Renata jahat bgt dia cuma pura" baik sama anggun dan mempengaruhi anggun dan Arumi yg terlihat lugu juga ternyata GK baik dia memanfaatkan keadaan...

2024-02-12

1

mahrita naial

mahrita naial

bahaya nih Anggun, siapa nanti yang menolong nya dari Renata,, bisa di jual nya nanti Anggun..

2023-12-02

0

Sari

Sari

sebenarnya anggun itu orangnya baik klo gak dihasut sama renata... iya kan thor

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 81 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!