Di Rumah Baru

Bee masih bersama Angelica di ruang tamu, Bee yang baru pertamakali ini pergi jauh dari rumah nya dan berada di tempat asing, hati nya selalu merasa gelisah. Bee gadis muda yang baru beranjak dewasa harus menjalani hidup seorang diri di dunia yang penuh dengan drama ini.

"Kenapa melamun sayang?" terdengar lembut suara Angelica di telinga Bee.

"Emm.. maaf Tante..saya.. "

"Kok panggil tante lagi, panggil aja Mama ya sama dengan yang lainnya sekarang kamu adalah anak bungsu Mama,"

Bee manatap wanita cantik di depannya ini tanpa berkedip.

"Ma-ma.. Tante? Apa tidak masalah Tante?" tanya Bee gugup.

"Iya sayang panggil Mama bukan Tante, mulai sekarang kamu akan tinggal di rumah ini, jadi anak Mama, sekarang ayo ikut Mama ke lantai dua Mama tunjukin kamar kamu,"

Bee mengikuti wanita cantik di depannya ini ke lantai dua.

Mereka melewati beberapa kamar dengan pintu tertutup.

"Nah ini sekarang kamar kamu, ayo masuk," Angelica membuka pintu kamar berwarna peach soft dan mengajak Bee masuk ke dalam kamar.

Bee yang masih berdiri di depan pintu mengikuti langkah wanita di depannya ini.

Dari ekor matanya Bee melirik ke setiap sudut ruangan kamar.

Kamarnya besar sekali, harum ruangannya membuat tenang hati, kasurnya bagus banget, Bee bermonolog dalam hatinya.

"Bee, Mama tinggal dulu ya kamu istirahat aja, nanti malam kita makan bersama di ruang makan, apa kamu suka dengan kamarnya?" Angelica menatap wajah Bee ia mengamati wajah Bee dengan seksama.

Wajah gadis ini sebenarnya cantik, kenapa harus memakai kacamata dengan model seperti jadul begitu, aku akan mengubahnya membuat ia menjadi seorang gadis yang sangat cantik dan berkelas, Rinda aku akan menjaga dan merawat anakmu dengan baik, meski ia seorang anak yang kamu temukan di depan rumah mu," batin Angelica.

"Tante.. ehh.. Mama.. " panggil Bee membuyarkan lamunan Angelica.

Angelica tersadar dari lamunannya.

"Iya sayang, ya udah Mama ke bawah dulu," Angelica memeluk tubuh kurus Bee.

Bee yang ditinggal sendiri di kamar mendudukkan dirinya di sofa ujung ranjang. Ia mengamati seluruh isi kamar.

Nyaman sekali kamar ini, bersih rapi wangi, pasti betah aku di kamar ini, batin Bee.

Bee berjalan ke pintu balkon, di bukanya dan ia berjalan ke ujung balkon melihat pemandangan luar dari atas balkon, Bee tidak menyadari di sebelah nya seorang lelaki yang juga sama-sama sedang berada di balkon kamar nya. Lelaki tersebut sedang berbaring di sofa nya sambil merokok, matanya mengarah ke balkon kamar Bee. Di lihatnya gadis cupu yang tadi di lihatnya di gerbang depan.

Lelaki tersebut heran kenapa ada gadis itu di sebelah kamar nya.

Bee sedang menatap lurus ke depan memandang langit sore dengan semburat jingga melukis langit, betapa indahnya, tetapi tidak dengan hidupku, batin Bee, tiba-tiba saja wajahnya menekuk, airmata mengalir di pipinya.

Lelaki yang sedang di sofa mengamati setiap pergerakan gadis itu.

Kenapa dia, tadi wajahnya cerah, kenapa langsung menunduk, apakah ia sedang bersedih, monolog lelaki itu pada dirinya sendiri.

Bee mengusap airmatanya yang menetes di pipinya. Wajah Bee berpaling ke samping, tepat saat lelaki itu juga sedang mengamati dirinya.

Netra Bee dan lelaki tampan tersebut bersirobok, sama-sama saling menatap, lelaki tampan tersebut menatapnya tajam. Wajah Bee yang sendu tertangkap oleh lelaki itu.

Bee segera menurunkan kembali pandangannya, Bee tidak memakai kacamatanya pada saat itu. Bee sudah melepaskan kacamata nya.

Lelaki tersebut juga tidak memperhatikan dengan intens waktu di depan pagar. Ia hanya melihat sekilas saja, sekarang ia bisa menatap wajah gadis itu hanya dalam jarak 4 meter.

Gadis bermata sendu, dengan hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis dan menggoda.

Bee segera membalikkan tubuhnya dan masuk kembali ke dalam kamar.

Lelaki tersebut masih asyik berbaring di sofa menikmati rokoknya. Lelaki dengan rambut gondrong dan bulu-bulu halus di wajahnya.

Di dalam kamar Bee membersihan dirinya, selesai dari kamar mandi Bee membuka kopernya dan mencari baju ganti. Bajunya tidak banyak hanya beberapa pasang saja.

Bee yang berangkat mendadak tidak sempat membawa banyak pakaian. Semuanya harus di persiapkan seorang diri termasuk memesan pesawat malam itu juga ia mengurusnya sendiri.

Selesai memakai pakaian dan menyusunnya di dalam lemari Bee mendengar pintu kamarnya di ketuk.

Bee berjalan ke pintu kamar dan membukanya.

"Non, sudah di tunggu Nyonya di meja makan," ucap bibi paruh baya ramah.

Bee tersenyum, ia seperti melihat ibu angkat nya saat melihat bibi, bicaranya lembut dan ramah tak lupa senyum terukir di bibir nya.

Bibi menjauh dari kamar nya Bee kembali ke kamar, berdiri di depan cermin memakai kacamatanya dan mengekor rambutnya tinggi-tinggi. Wajah yang tadinya tampak cantik jadi berbeda saat memakai kacamata dengan bingkai tebal dan terkesan jadul. Wajah Bee menjadi cupu.

Bee suka melihat wajah cantiknya yang bisa dia tutupi dengan kacamata jadulnya dan ikatan rambutnya.

Bee tidak ingin di ganggu dengan segala permasalahan remaja yang sering di lihatnya di medsos. Remaja-remaja muda yang mencari jati diri, mecoba mendekati lawan jenis, berpacaran, berduaan di malam minggu, nongki-nongki cantik di cafe dan lain-lainnya.

Bee ingin fokus untuk dirinya sendiri mengembang kan diri nya agar bisa menjadi wanita mandiri tidak diremehkan orang dan bisa memberi kontribusi nyata untuk orang-orang di sekitarnya atau perusahaan yang nantinya tempat ia bekerja.

Bee bukan gadis bodoh yang akan menerima nasibnya begitu saja. Baginya hidup nya sangat berarti, ia tidak akan menyerah, ia akan berjuang untuk mimpi nya menjadi sosok yang mandiri dan tidak di remehkan oleh orang lain, meski ia harus mendapatkan bullyan nantinya dengan penampilannya yang cupu, ia memang sengaja agar tidak banyak lawan jenis yang mengganggunya dan para gadis cantik tidak akan iri dengan kecantikan dirinya.

Bee turun ke bawah ia berjalan pelan menuruni tangga. Dengan outfit rumahannya yang sopan, rok pink kembang selutut, baju kaos longgar berwarna putih.

Keluarga Maheswara sudah berkumpul di meja makan.

Semua mata memandang ke arah Bee. Bee menjadi gugup wajahnya memucat tangannya terasa dingin, kakinya seakan memaku tak bisa digerakkan. Bee menjadi pusat perhatian. Ia belum siap dipandangi satu keluarga di depannya ini.

"Bee, sini sayang, jangan berdiri aja," panggil mama Angel.

Bee melangkahkan kakinya menuju ke meja makan.

Bee mengambil tempat duduk di samping gadis cantik berambut coklat sebahu. Di sebelahnya mama Angel.

Bee tidak berani menatap dua lelaki tampan yang duduk di depannya. Bee gugup sekali, belum pernah ia duduk berkumpul di meja makan seperti ini. Biasanya ia hanya berdua dengan ibunya saja di rumah. Makan berdua, ngobrol berdua, ke pasar berdua selalu berdua.

"Bee, ayo ambil nasi sama lauknya, kenapa kamu? Masih malu ya sama semuanya? Apa mama ambilkan nasinya?"

Bee menggelengkan kepalanya, ia ingin bersuara tetapi terasa sulit keluar dari bibirnya.

Dua lelaki tampan di depannya menatap tajam ke arahnya, sedangkan gadis di sebelahnya dengan cueknya mengambil nasi dan lauk pauknya di piringnya sendiri.

"Kita makan dulu, selesai makan baru Mama kenalin Bee dengan saudara-saudara Bee yang lainnya,"

Semua mata anak-anak mama Angel mengernyitkan alisnya mendengar kata-kata mamanya.

Saudara, saudara darimana, kenapa mereka selama ini tidak tau mereka punya saudara yang umurnya sebaya dengan Cherissa, adik bungsu nya, salah seorang lelaki tampan yang berambut gondrong bermonolog di dalam hatinya.

Bee semakin tidak enak hatinya, ia pasti tidak akan bisa makan di meja ini. Aura di meja ini terasa dingin dan mencekam bagi dirinya.

Papa Errick yang wajahnya bule hanya memperhatikan saja raut-raut wajah putra putrinya yang keheranan.

"Sudah ayo makan dulu, jangan malah bengong semuanya," ucap Papa Errick memecah keheningan.

"Iya ayo makan dulu, Bee diisi nasi sama lauknya di piringmu, sayang,"

"I-iya, Ma," ucap Bee dengan suara lembutnya seperti anak kucing yang ketakutan.

Tiga saudara kakak beradik tersebut kembali tekejut dengan panggilan gadis cupu itu ke mamanya.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

bee wanita mandiri harusss kuattt, 💪💪💪💪

2024-09-30

1

Ney Maniez

Ney Maniez

untung baik tante nyaaa,,,
ternyata anak angkat🤧

2024-09-30

1

⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf𖤍ᴹᴿˢ᭄Nit𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅

⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf𖤍ᴹᴿˢ᭄Nit𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅

bee anak angkat juga... hemm jadi masih belum tau siapa keluarga bee sebenarnya🤔🤔🤔

2024-06-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!