KE TAMAN

Aisyah merasa senang Freya membawanya ke taman belakang. Berbagai bunga yang di tanam dan di bentuk sedemikian rupa, sangat cantik dan sangat indah, bisa memanjakan mata.

Aisyah menghirup udara. Sudah tiga hari ia berada di kamar terus akibat tidak bisa berjalan.

"Nyonya bisa duduk di gacebo sambil meminum teh" saran Freya.

"lde yang bagus kak" jawab Aisyah dengan tersenyum cerah. Walaupun Freya tidak bisa melihat senyum Aisyah yang di tutupi oleh cadar tapi Freya tahu kalau Aisyah lagi tersenyum kepada nya. Terlihat dari sorot mata Aisyah yang menyipit.

"Tunggu disini sebentar Nona, saya akan mengambilkan nya" ucap Freya. Aisyah hanya mengangguk kan kepalanya.

Aisyah merasa suka dengan taman ini. Aisyah langsung heran, pasalnya ia hanya melihat satu cangkir teh saja.

"Tidak, Nona. Saya tidak suka teh." jelas Freya.

"Kalau begitu, Kak Freya duduk saja di sini" Aisyah menepuk nepuk kursi yang di samping nya.

"Tidak Nona, saya disini saja" tolak Freya halus walaupun bagaimana pun ia harus tahu batasan nya dan Aisyah tidak memaksa.

Aisyah kembali memandang Bunga-bunga nya. Tanpa ia di sadari bahwa di belakangnya bukan lagi Freya tapi suaminya Alex.

"Kak Freya, bukan kah taman nya indah? Aisyah suka, Bagaimana dengan mu kak..?" tanya Aisyah.

"lya, sayang. Aku juga suka kok, tapi aku lebih suka pada istriku" jawab Alex dan langsung memeluk Aisyah.

"Tuan!!" Aisyah terkejut.

"Dan dimana kak Freya Tuan?" heran Aisyah. Tadi masih Freya, kenapa sekarang Malah suaminya?

"Dia sudah ku usir" jawab Alex dengan enteng.

"Apakah kamu suka tamannya?" tanya balik Alex dan Aisyah mengangguk kan kepalanya.

"Suka!! tamannya indah, banyak bunga berwarna-warni. Aisyah suka bunga" terang Aisyah dengan semangat.

"Tapi kamu lebih indah dari pada bunga itu" Alex menatap Aisyah dan perlahan membuka cadarnya.

"Tuan!! nanti ada yang lihat." ujar Aisyah lalu menatap ke sekeliling ternyata sudah tidak ada orang.

"Aisyah, bolehkah kamu memanggilku jangan sebutan Tuan lagi? aku ini suami mu bukan majikan mu"

"Aku harus memanggil Tuan dengan sebutan apa?"

"Bahkan kau memanggil Freya dengan dengan sebutan kakak. Coba pikirkan" ucap Alex.

"Aisyah gak tahu" jawab Aisyah bingung.

"Hubby! panggil aku Hubby" terang Alex.

"Baik Hubby." senyum Alex langsung mengembang mendengar ucapan Aisyah yang memanggilnya dengan sebutan Hubby. sangat manis...

Ahhh Alex mau meleyot dengan panggilan sang istri.

"Coba panggil lagi." pinta Alex.

"Hubby!" ucap Aisyah dengan malu wajahnya sudah memerah.

Cup...

"Kedepannya terus panggil aku dengan sebutan Hubby" dan Aisyah hanya mengangguk kan kepalanya seperti kucing yang sangat imut sekali. Rasanya Alex ingin membawa Aisyah kedalam Kungkungan nya sekarang juga.

"Aku cuma mau bilang kita akan pergi ke new York malam ini" ujar Alex membuat Aisyah terkejut.

"Iyah, aku bukan asli orang Indonesia tapi asli new York. Tidak apa apa kan?" tanya Alex menatap lekat Aisyah.

"Tapi kalau kamu tidak mau kita bisa bicarakan lagi nanti, akau akan memikirkannya." lanjutnya.

"Tuan! eh maksud ku Hubby, Aisyah akan ikut Hubby kemana pun Hubby berada" jawab Aisyah dengan tersenyum manis sambil memegang tangan Alex.

"Sudah sepatutnya Aisyah ikut suami Aisyah kemanapun Hubby pergi" penjelasan Aisyah membuat hati Alex langsung senang dan langsung memeluk Aisyah erat.

"Terimakasih sayang..."

Cup...

Alex mencium bibir Aisyah yang manis dan menyesapnya perlahan. Setelah ia rasa Aisyah hampir kehabisan nafas barulah Alex melepaskan pangutan nya.

Alex membersihkan bibir Aisyah yang masih tersisah dengan air liurnya dan mengusap nya dengan ibu jarinya.

Lalu Alex kembali memeluk Aisyah dengan sayang. Dirinya berjanji sepenuh hatinya akan selalu membahagiakan Aisyah seperti janji nya kepada Ayahnya Aisyah.