permainan takdir

“Katakan Kalau kamu gak cinta sama aku,Andrea!!”’ ucap Rasya dengan tatapan tajam sambil mengukung tubuh itu dan  menghimpit ke  dinding.

Tentu saja Andrea hanya bisa memalingkan mukanya, tidak berani menatap wajah Rasya yang baginya saat ini sangat menakutkan itu.

“Tidak, aku tidak mencintaimu Mas.”  jawabnya.

Rasya menghembuskan nafasnya sejenak, kemudian kembali menatap Andrea.

“Jika kau tidak mencintaiku kenapa saat di puncak tadi kamu menerima ciumanku andrea,kenapa? Hahhh jawab!!!’ Teriak Rasya lagi,

Andrea sampai memejamkan matanya, mendengar kerasnya suara pria itu dekat dengan gendang telinga.

“Kenapa kau diam saja,Andrea? kau tuli atau bisu?”

Dengan nafas yang memburu sebenarnya Rasya berusaha untuk bisa mengendalikan diri tapi perkataan Andrea yang tidak mencintainya bahkan dengan terang-terangan menyerahkan dirinya pada ALina tanpa persetujuannya sangatlah membuat Rasya terpukul.

“Itu karena…itu.”

“Kau tidak bisa menjawabnya kan? kenapa kau harus berbohong pada perasaanmu sendiri Andrea, aku tahu kau sangat mencintaiku, bahkan aku bisa merasakannya.Kenapa? hemm.Jawab Aku Andrea. Kenapa kamu gak bilang yang sebenarnya di depan Alina dan kedua orangtuamu kalau kita saling mencintai.Kenapa harus berbohong dan mengatakan omong kosong itu.” tanya Rasya lagi, bahkan kini wajah dan matanya sudah memerah antara marah dan sedih. Marah dengan tindakan Andrea dan sedih melihat gadis yang ia cintai harus mengalah demi kakaknya.

“Itu karena aku hanya coba-coba.” jawab Andrea dengan sedikit keras.

“Apa?”

Andrea kini berani menatap wajah Rasya tidak seperti sebelumnya yang terus berpaling.

“AKu hanya coba-coba, Mas Rasya tahu sendiri kan aku anak SMA dan terkekang oleh segala aturan dari orang tua.Mungkin Mas lupa jika pertemuan pertama kita kala itu aku habis bersenang senang dengan teman-temanku di cafe.Sebetulnya aku sangat ingin merasakan yang namanya club malam dan merasakan hingar bingarnya lampu diskotik.Tapi aturan sialan kedua orang tuaku memaksaku untuk kembali.Dan tidak perlu aku jelaskan setelahnya,Mas juga tahu itu.Aku masih remaja, jiwa mudaku masih bergelora dan ciuman itu adalah bentuk rasa penasaranku selama ini.Mungkin Mas pikir aku membalas ciuman itu karena aku juga cinta sama kamu. Nyatanya bukan itu.Aku ingin merasakan bagaimana rasanya berciuman dan ternyata tidak sesuai dengan bayanganku selama ini.Cuman kita tadi tidak ada artinya untukku,Mas. Yang sangat mencintaimu hanya Ka Alina hanya dia , aku tidak mencintaimu.Jadi Mas Rasya nikahilah Alina wanita yang sudah siap menjadi istrimu. Aku akan  berkelana mencari jati diriku dan mencari cintaku sendiri.”

Otot-otot Rasya lemas mendengar penuturan yang baginya sangat menyakitkan dari Andrea itu, bahkan kini Andrea sudah bisa melepaskan diri dari lingkungannya.

Namun beberapa saat kemudian Rasya kembali sadar, sebelum Andrea benar-benar terlepas ia kembali menggenggam tangan itu,

“Baiklah, Andrea.Jika memang itu yang kamu mau, Aku akan melakukannya tapi sebelum itu aku akan mencari bukti sendiri apakah ucapanmu itu benar atau tidak.”

“Apa maksud kamu Mas?” tanya Andrea penasaran.Tapi pria itu tak menjawab. Justru Rasya kembali mengukung Andrea dan menghimpitnya di dinding yang dingin itu.Membuat Andrea tersentak kaget.

Pria itu langsung menempelkan bibirnya di atas bibir Andrea kemudian melumatnya,membuat Andrea membulatkan matanya.Rasya terus mendesak untuk Andrea membuka mulutnya.

Setelah beberapa saat mereka berciuman,Rasya mulai menjauhkan wajahnya dari wajah Ana, air matanya sudah mengalir sejak tadi saat merasakan kecupan yang tak lagi sama seperti sebelumnya.

“Sekarang aku tahu An, dan aku sadar.Baiklah aku akan ikuti skenario yang kamu buat .Aku akan menikah dengan Alina sesuai yang kamu inginkan.Benar ciuman kita hanya ajang coba -coba rasa penasaranmu terhadap sentuhan laki-laki.Mulai saat ini aku Rasya Hutomo akan jadi kakak iparmu jadi suami dari Kakakmu Alina.KIta tidak ada hubungan apa-apa selain hubungan kakak dan adik ipar.”

Setelah mengatakan itu Rassya pergi meninggalkan Andrea dengan sejuta rasa penyesalan yang menghimpit dada gadis itu,

“Maafkan aku Mas, bagiku apa yang kita lakukan tadi adalah yang terindah untukku,dan hanya kamu yang bisa memberikan itu.Semua kenangan kita akan kusimpan dalam hati ini selamanya sampai dasar jiwaku.Aku sangat mencintaimu Mas Rasya, sangat.. Tapi seperti yang sudah aku katakan hubungan darah lebih kental daripada hubungan kita dan aku merelakanmu untuk kakakku ,Alina.”

**

Tujuh bulan berlalu,

Alina sudah sembuh dari pasca operasi yang mengharuskannya istirahat total di rumah,sebenarnya gadis itu merasa kesepian karena sang adik yang sudah pergi ke singapura untuk melanjutkan studinya.Ya seminggu setelah kecelakaan itu,Andrea memutuskan untuk mempercepat berangkatnya.

Setelah memastikan sang kakak sudah stabil dan baik-baik saja .Andrea langsung mengurus sendiri sekolahnya di  negeri singa itu.

Semenjak perpisahan di lorong sepi rumah sakit, ia tidak lagi bertegur sapa dengan Rasya, meski laki-laki itu sangat rajin mengunjungi Alina, mereka seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal.Andrea memaklumi perubahan sikap Rasya itu. Karena jika dirinya berada di posisi Rasya ia pun akan melakukan ha yang sama.

Saat pertunangan Alina berlangsung,Andrea menyempatkan datang, tapi itu hanya sebentar, setelah itu ia segera kembali ke Singapura, berkonsentrasi dengan sekolahnya.

Hari ini pernikahan Alina dan Rasya di gelar dengan sangat mewah, semua itu dilakukan mengingat Alina yang anak pertama dan Rasya juga dari keluarga terpandang.Meski kedua orang tuanya yang ada di luar negeri.

Semua tamu undangan telah hadir di acara resepsi sangat mengagumi kedua mempelai yang sangat tampan dan cantik ini.Aura bahagia terpancar pada wajah Alina dan orang tuanya, tapi berbanding terbalik dengan Rasya yang terlihat kosong.Ya sudut hatinya sangatlah kosong sekarang.

Bagaimana tidak, impianya di pelaminan bersama wanita yang sangat dicintai, justru tidak sesuai ekspektasi.Alina memang sangat cantik, bahkan lebih cantik dari Andrea tapi masalah perasaan memang tidak bisa di bohongi.

Di tenang hingar bingarnya pesta pernikahan itu, ada seseorang yang sedang menangis meratapi cintanya yang sudah tidak bisa ia gapai lagi, merelakan dan mengorbankan itu justru sangat menyiksa batinnya.

Andrea memutuskan untuk tidak pulang dan menghadiri pernikahan sang Kakak dengan dalih ada ujian yang tidak bisa ditunda bertepatan dengan hari itu.Bukan tanpa alasan Andrea melakukannya ia tidak akan sanggup melihat pria yang ia cintai bersanding dengan wanita lain meskipun itu adalah kakaknya sendiri.

“AKu hanya bisa berdoa semoga Mas Rasya dan Ka Alina jadi keluarga yang bahagia sampai mau memisahkan.Hanya itu harapanku Tuhan.”

Andrea kembali menangis mengingat betapa pedihnya perjalanan yang ia lalui dan usahanya untuk melupakan Rasya  dan melupakan cinta pertamanya itu.Tapi takdir seakan mempermainkannya ketika ia hampir saja berhasil mengusir Rasya dari hatinya tiba-tiba saja pria itu kembali di sisinya dan menjadi suaminya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***