“Itu.. aku…” Andrea menggigit ujung bibirnya tanpa sadar karena ia sendiri bingung harus menjawab apa pada pria yang tiba-tiba saja ada di depannya ini menyusul jauh-jauh ke Bandung.Demi apa coba?
“Kamu tahu An, Mas gelisah selama ini karena kamu yang tib-tiba menghindar dan tidak bisa di hubungi.Apa yang terjadi An, apa Mas punya salah?”
Andrea menggeleng ia menundukan kepalanya tak ingin Rasya melihatnya yang sedang menahan diri agar tidak menangis.
‘Kenapa kamu menunduk begitu An, apa yang kamu sembunyikan dari Mas, hem??”
Andrea tetap menggeleng. Rasya semakin mendekat dan langsung memeluk gadis yang dari pertama kali bertemu telah mengusik pikirannya itu.
Tumpahlah tangis Andrea dalam pelukan pria yang sangat dicintainya ini,sungguh ia sangat mencintai pria itu.
“Kamu tahu An. hidup Mas berantakan saat kamu menjauh, saat kamu gak bisa di hubungi.Bahkan Mas gak peduli dengan semua pekerjaan di kantor, setelah mendapat kabar kamu ke Bandung sendirian.Apa yang kamu lakukan sebenarnya An,Hmm?”
Andrea langsung mendongakan kepala dan melihat pria itu memang sangat berantakan sekali, kemejanya yang tak rapi rambut yang acak-acakan dan juga jambang yang mulai tumbuh di wajahnya.
“Kenapa Mas?kenapa Mas Rasya harus seeperti ini?” tanya Andrea lirih.
“Karena kamu An. Semua karena kamu.” jawabnya.
“Kenapa?” tanya Andrea lagi.
“Karena Mas cinta sama kamu,An. Mas cinta dan gak mau kehilangan kamu.Tolong kamu jangan menghindar lagi dariku!”
Andrea tersentak kaget,demi Tuhan dia tidak menyangka pria yang ia cintai ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya.
“Tapi,Mas aku…”
“Kamu gak usah jawab sekarang An, Mas hanya ingin kamu tahu dan jangan pernah lari dariku.Cukup diam dan Mas sendiri yang akan berjuang untuk mendapatkan cinta kamu.” ucap Rasya dengan yakin.
Ia kemudian menangkup kedua pipi Andrea dan mencium kening gadis itu.
“Gadisku, jangan pernah lari lagi dariku mengerti?”
Andrea yang masih syok dengan kenyataan yang baru saja ia terima ini.Sungguh entah harus seperti apa ia berekspresi saat ini,senang, bahagia atau sedih.
“Mas ini terlalu mendadak.” ucap Andrea dengan lirih.
“Mas tahu, tapi Mas mohon jangan lagi menghindar Andrea please.Mas gak mau sikap kamu yang seperti kemarin.Janji?”
Andrea mengangguk.
Rasya mengusap kedua pipi gadis yang sangat ia cintai itu, lalu merapikan rambut dan menyisipkannya ke belakang telinga. Udara dingin perkebunan membuatnya ia merapatkan diri dengan Andrea.
Maka detik berikutnya ia memberanikan diri untuk mendekatkan wajahnya dengan wajah gadis itu, semakin dekat dan dekat.
“CUP.”
Andrea membulatkan matanya, ia tak sempat menghindar saat bibir Rasya mengecup bibirnya. Karena Andrea keburu menegang.
Rasya mulai memberanikan diri untuk melangkah lebih dalam saat merasakan Andrea yang tak melawan sedikitpun, ia mulai melumat bibir gadis itu dan menelusuri apa yang ada di dalamnya.
Andrea yang tadi kaget akhirnya mulai menikmati sentuhan Rasya.Mereka terus berciuman di tengah tengah perkebunan teh yang sepi, karena tempatnya sedikit tersembunyi.
**
Rasya dan Andrea berjalan dengan bergandengan tangan menyusuri perkebunan.Mereka tampak terlihat sangat bahagia sekarang, sesekali Rasya akan mengucap tangan Andrea dan gadis itu dengan senang hati menerima setiap sentuhan yang diberikan Rasya.
“Setelah pulang dari sini, Mas akan langsung datang ke orang tuamu.” ucap Rasya.
“Mau ngpain Mas datanag kesana?” tanya Andrea penasaran.
“Tentu saja mau lamar kamu jadi istri Mas sayang.”
Rasya langsung mengeluarkan kotak beludru warna merah yang selalu ia bawa di dalam sakunya itu, Ia kemudian membuka isi dalam kotak itu yang ternyata berisi cincin dengan berlian yang berkilau sangat indah.
Rasya menyematkan cincin itu di jari manis Andrea.
“Mas tahu kamu belum sepenuhnya menerima Mas jadi milik kamu, tapi satu hal yang harus kamu tahu, sayang.Mas akan berjuang untuk mendapatkan kamu.Gak peduli apapun yang terjadi.Please kamu gak boleh menghindar lagi gak boleh pergi.Jika Pun kamu akan sekolah di luar negeri Mas akan tunggu kamu.Mengerti?”
Andrea mengangguk lirih,matanya berkaca-kaca melihat cincin berlian yang telah tersemat dengan indah di jari manisnya. ia sangat bahagia sekarang.
Tanpa berkata apa-apa ia langsung memeluk tubuh Rasya , menghisap dalam-dalam aroma tubuh laki-laki yang sangat ia cintai itu,
“Kamu gak akan menunggu lebih lama untuk mendapatkan jawabanku Mas, karena aku juga men…”
Andrea tak melanjutkan kata-katanya saat terdengar bunyi nyaring suara ponselnya. Buru-buru ia melepaskan pelukan pria itu dan mengambil benda pipih dalam saku celananya.
Terlihat di layar nama Rumah tertera di sana,Andrea sedikit mengerutkan dahi, jarang padahal baru beberapa jam lalu ia saling bertelepon ria dengan ibu, kenapa sekarang kembali menghubunginya.
“Halo Bu, ada apa?” tanya Andrea.
[“ Non ini Bibi, Ibu sama Bapak sedang ke rumah sakit Non Alina mengalami kecelakaan parah dan harus dioperasi.Bibi disuruh menghubungi non, supaya cepat menyusul ke rumah sakit xxx sekarang!’ ] jawab ART yang bekerja di rumah Andrea.
“APa!!! keceakaan? Iya bi Ana pulang sekarang.
Ada apa An? siapa yang celaka?”
Sejenak Andrea mantap Rasya, “ Ka Alin mas, dia kecelakan, ayo sekarang kita kembali ke jakarta, ka Alina butuh kita.”
“Apa?? alina kecelakan?” tanya Rasya tak kalah kaget.
Andrea mengangguk.
AKhirnya Rasya dan Andrea segera pulang ke jakarta, mereka langsung menuju rumah sakit dimana Alina saat ini sedang di tangani.
Andrea terus memikirkan Alina dan ingat beberapa waktu lalu jika dirinya sangat mencintai pria yang kini sedang berada di sampingnya itu, Andrea juga teringat perkataan alina jika dia akan mati jika pria itu tak jadi milik alina.
Andrea menggelengkan kepalanya, ia tidak akan sanggup kehilangan ALina, lebih baik ia kehilangan cintanya daripada kehilangan sang kakak.
“TIdak boleh, kamu harus selamat ka, kamu harus sembuh .AKu gak akan biarkan kamu mati begitu saja.Kamu harus mendapatkan apa yang kamu inginkan.Please Ka Alina berjuanglah.” ucap Andrea lirih.
Begitu sampai, Andrea dan Rasya langsung berlarian di koridor rumah sakit menuju ruangan tempat sang kakak dirawat. Tindakan operasi telah selesai dilakukan, dan saat ini ALina sudah dipindahkan ke ruang perawatan, Meskipun belum tahu kecelakaan seperti apa yang sudah membuat sang kakak sampai harus dioperasi segala. Sampai akhirnya mereka sampai di depan ruang perawatan dimana Alina terbaring lemah di dalam sana.
Sebelum masuk tatapan Andrea jatuh pada cincin yang melingkar di jari manisnya, cincin itu pernah disalahpahami Alina yang mengira adalah cincin untuk untuk gadis itu,Tapi nyatanya cincin itu justru diberikan oleh Rasya pada dirinya.Andrea sedikit memutar-mutar cincin itu sekarang berusaha melepaskan meskipun sulit.
Kali ini ia akan benar benar bertekad mengalah untuk sang kakak, Andrea akan mempercepat keberangkatannya ke Singapura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
nah . kakaknya jadi nikah dengan Rasya ya
2024-03-09
0
Mamah Kekey
pernah baca tapi lupa
2024-01-15
0
Dek Raraaa
huaaaaaaa mengsyedihhhh 😭😭😭😭
2023-12-14
0