Sepanjang perjalanan pulang Andrea menangis,membayangkan cintanya.Baginya Rasya adalah cinta pertamanya tapi harus kandas sebelum ia memulai. Dan penyebabnya karena sang kakak yang juga mencintai laki-laki yang sama.
Andrea juga tidak bisa egois karena kebahagiaan sang kakak di atas segalanya. ia bahkan rela berkorban nyawa untuk Alina.
Maka sekarang Andrea bertekad akan mengubur dalam dalam rasa cintanya untuk Rasya.Alina Lah yang pantas mendampingi pria dewasa itu.Karena ALina dari segi apapun lebih pantas daripada dirinya yang masih Sma meskipun sudah akan lulus.
Alina menghampiri kamar Andrea begitu sampai rumah dan cemas pada sang adik.Sebab Andrea hanya mengirim pesan waktu berpamitan tadi.
“Andrea, buka pintu! kok kamu ngilang begitu saja sih?” teriak Alina dari balik pintu kamar.
Beberapa menit kemudian terdengar suara pintu yang dibuka,Andrea muncul dengan muka kusut khas bangun tidur bahkan dia menguap seakan masih mengantuk.
“Apa sih Ka, ganggu saja teriak-teriak.” balas Andrea.
Alina yang eksal langsung menjewer kuping sang adik.
“Dasar ya kamu ini gak sopan main ngilang aja.Kakak sampai pusing tau gak nyariin kamu?”
“Lah aku kan udah kirim pesan kak? Cpe banget makanya pulang duluan.” jawab Andrea yang kembali membaringkan tubuhnya di kasur, menyembunyikan wajahnya yang sebenarnya ingin menangis agar tak terlihat oleh sang kakak.
‘Tetap saja, kenapa gak bilang langsung pada kakak kalau mau pulang kan bisa bareng.”
“Gimana aku mau bilang sih, orang kak ALin lagi sibuk pacaran sama Mas Rasya, gak mau jadi obat nyamuk aku.” jawab Andrea.
Alina terlihat malu-malu mendengarnya.
“Memang kelihatan banget ya An?” tanya Alina.
‘’Semua orang juga tau kalau kak Alin kelihatan sangat mencintai Mas Rasya.”
“Benarkah? kalau Rsya sendiri gimana,An?” tanya Alina.
Andrea kemudian duduk berhadapan dengan sak Kakak.
“Ka Alin mau tahu? atau mau tahu banget?”
“Mu tahu banget lah.”
Andrea mngetuk-ngetuk ujung jainya di sebelh pipi sambil memutar bola matanya keatas.
“Sama kak aku juga mau tahu.Ha..ha..ha..”
“Yeahhh ni bocah malah bercanda lagi. Tapi An.. menurut kamu kakak cocok gak sama Rasya?”
Ana terdiam sebentar, mendengar pertanyaan sang kakak yang seperti itu benar-benar membuktikan jika memang Alina sangat mencintai Rasya atau mungkin keduanya punya hubungan yang ia tidak tahu dan Andrea adalah orang ketiga?
“Cocok kok, Ka alina cocok sama Mas Rasya.” jawab Andrea dengan lirih.
“Owh Terimakasih An, kakak butuh dukungan kamu, doain ya semoga kakak dan dia berjodoh.”
“Ten-tu kak.Tapi memang Ka Alina sudah jadian sama dia? setahuku kakak itu belum mengatakan jadian sama inisial R?”
“Ha..ha… kata-kata jadian rasanya sudah tidak perlu lagi An, kakak yakin kok dia juga cinta sama Kakak.Apalagi dia sangat lembut dan perhatian.Oh ya aku yakin sebentar lagi Saya pasti akan mengalami kakak jadi istrinya.Ahhh rasanya gak sabar nunggu hari itu.” Alina memeluk guling dengan erat seakan -akan itu adalah Rasya, membuat Andrea semakin berfikir untuk mengubur dalam dalam cintanya.
“Kenapa kakak bisa yakin kalau Mas Rasya akan melamar kakak?”
Andrea tersenyum lebar, ia teringat dengan penemuannya saat di villa kala itu.
“Aku nemuin cincin tunangan dalamnya inisial A, di tas Rassya waktu di villa kemarin Buat siapa lagi coba kalau bukan buat Kakak.”
Andrea mengerutkan dahi,”Cincin?”
Alina mengangguk.
“Owh.”
“Boleh aku tanya sekali lagi kak, kalau misalnya Mas Rasya ternyata cintanya sama orang lain, apa yang akan Kakak lakukan?”
Senyum di wajah ALina tiba-tiba pudar mendapat pertanyaan seperti itu.
“AKu tidak bisa hidup tanpa Rasya, An. jika Rasya mencintai orang lain maka Kakak akan mati saat itu juga. Kakak sangat mencintainya dan tidak mau kehilangan dia.”
Andrea membeku di tempat, ia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah ini, bagian jawaban sang kakak sudah meyakinkan kalau dirinya akan mundur dan mengubur dalam-dalam rasa cintanya untuk Rasya.
“Mas Rasya pasti sangat mencintai Ka Alin dan cincin itu juga pasti buat kakak.” ucap Andrea.
“AKu yakin sebentar lagi Mas Rasya benar akan lamar ka ALin, selamat ya ka.” lanjutnya.
“Terima kasih Andrea, kakak senang sekali.” Mereka kembali berpelukan dengan suasana hati yang bertolak belakang.
**
Sejak mengetahui perasaan Alina pada Rasya, Andrea memutuskan untuk menjauhi pria itu, tidak mengangkat telepon atau saat beberapa kali pria itu datang ke sekolahnya Andrea memutuskan untuk menghindar, karena Andrea tidak akan sanggup jika harus dekat dan berhadapan dengan laki-laki yang ia cintai tapi di cintai juga oleh Alina,sang kakak.
Setelah hari kelulusan nya Andrea memutuskan untuk pergi ke bandung menyempatkan diri untuk mengunjungi kakek dan neneknya.Ayah dan ibunya berniat untuk mengantar tapi di larang olehnya.Andrea hanya ingin menenangkan diri saja tanpa ada siapapun yang mengikutinya.
“Kamu yakin An, gak kami antar?” tanya Ibu ketika Andrea menunggu jemputan travel yang akan mengantarnya langsung ke bandung.
“Yakinlah bU, Ana sudah besar sekarang, lagi pula beberapa minggu lagi juga akan pergi ke singapur kan untuk kuliah.Lebih jauh lo daripada Bandung.” balas Ana dengan tersenyum sambil menampilkan deretan gigi-giginya yang bersih dan putih.”Iya sih, ibu khawatir aja An.”
“Gak usah khawatir Bu, Kan di sana ada Abah sama Ambu.”
“Ya sudah kamu hati-hati ya An.” ucap Ibu lagi.
“Iya Bu, sampaikan sama AYah dan juga ka ALin kalau Ana akan baik-baik saja.” balasnya lagi.
Tak berapa lama travel jemputan pun datang, Ana segera masuk ke dalam, sebelum benar-benar berangkat Ana melambaikan tangan berpamitan pada sang ibu
*
Sudah dua hari Andrea berada di bandung, menikmati cuaca dingin dan menyegarkan, apalagi rumah Abah yang letaknya di dekat perkebunan teh membuat dirinya makin betah disana, karena sejuk dan sangat damai.
Ana menghirup napas dalam-dalam sambil merentangkan kedua tangannya menyambut mentari pagi hari ini.
“Hmmm segarnya.” kata Ana dengan mata terpejam.
“Kamu kamu senang berada di sini dan terus menghindar dariku,An?” tanya seseorang tiba-tiba.
Ana langsung membuka mata, ia merasa tidak asing dengan suara itu.
‘Tidak mungkin.” ucap Anak berbicara sendiri tanpa menoleh ke belakang.
“Apanya yang tidak mungkin?” Suara itu kembali menyahut.
Ana langsung berbalik badan dan tersentak kaget saat melihat Rassya sudah ada di belakangnya dengan bersedekap dada.
“Mas Rasya, ngapain Mas disini?” tanya Andrea kaget.
Rasya tersenyum sinis lalu berjalan mendekati Andrea.
“Mau ngapain aku kesana, tentu saja untuk bertemu denganmu.” jawabnya.
“Bertemu denganku? memang ngapain Mas ketemu sama aku.Kita gak ada urusan apa-apa kan?” balas Andrea sambil memaksakan senyum untuk pria itu.
Rasya terkekeh.
“Jangan kau pura-pura tidak tahu,Apa.Apa tujuanku mencarimu.Pertama aku tidak tahu kenapa belakangan ini kau menghindariku, tidak menjawab chat maupun Wa yang aku kirim .Ada apa denganmu An Katakan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
Karena Ana jatuh cinta sama Arsya ..
2024-03-09
0
Midah Zaenudien
double up Thor penasaran
2023-12-13
2