Pagi harinya Andrea terbangun dalam dengan beban yang sangat berat, dan ketika ia membuka mata, betapa terkejutnya Ana, saat ada tubuh besar yang “setengah menindihnya dengan tangan yang juga melingkar pada pinggangnya.
Diliriknya Alvin yang ada di sebelahnya masih tertidur dengan mulut yang menganga.Lalu Andrea berpindah melihat seseorang yang ada di sebelahnya.
“Ya Allah bagaimana mungkin Mas Rasya ada disini.” bisiknya dengan lirih, Tak ingin mengganggu keduanya, Ana berusaha menyingkirkan tangan yang yang melingkar di pinggangnya tersebut.
Tapi tangan Rasya itu bagaikan beton yang beratnya berpuluh-puluh kilogram,Ana sampai tidak kuat hanya untuk mengangkatnya.
“ini Mas Rasya Kenapa gak bisa dilepasin?” tanya Ana dengan lirih pada dirinya sendiri,
Karena putus asa Ana akhirnya berusaha membangunkan Rasya dengan cara menggoyang-goyangkan tubuh kekar itu, tapi lagi-lagi,Rasya malah makin membelitkan kakinya ke tubuhnya yang bagian bawah.
“Mas… bangun ini sangat berat Mas.” bisik Ana tak ingin membangunkan ALvin.
“Eumm, “ sahut Rasya.
“Mas bangun, aku gak bisa gerak ni.” ucap Ana lagi.Perlahan Rasya membuka matanya melihat sekilasa kearah Andrea kemudian mengecup bibir itu sekilas.
“Apa sih sayang,anget tau meluk kamu kaya gini, udah ah jangan berisik tidur lagi yuk.Mas hari ini libur.Jadi santai kamu gak usah masak.” ucap Rasya dengan mata yang terus memejam, sedangkan Andrea membeku di tempat, ia sangat terkejut dengan apa yang Rasya lakukan barusan, bahkan dirinya hanya bisa membeku di tempat.
**
Andrea baru saja selesai masak di dapur ketika sebuah panggilan telepon berbunyi nyaring,dilihatnya Alvin yang tengah main mobil-mobilan sementara Mbok Ijah sedang mencuci piring.
“Mbok saya mau angkat telepon,nitip ALvin ya.”pamit Andrea paa asisten rumah tangganya.
‘Iya Non, silakan.”
Andrea segera ke ruang tamu dimana letak telepon itu berada.Kemudian mengangkatnya.
‘Iya halo.”
Dari seberang sana terdengar suara seorang wanita paruh baya yang ia sangat tahu itu siapa. Ada rasa gugup yang mendera.Karena baru kali ini ia berbicara dengan wanita itu dengan status sebagai menantu.
“ya Tante ini Andrea.” ucap Andrea dengan gugup.
[“Dimana Rasya saya mau bicara!”] ucap Bu DEwi yang ternyata adalah ibu dari Rasya, wanita paruh baya itu selama ini diam di Amerika bersama suaminya, makanya saat meninggalnya Alina dan pernikahanya kembali wanita itu tidak ada.
“Mas Rasya masih tidur tante.” jawab Andrea masih dengan nada yang gugup.
[‘ Cepat panggilkan Rasya. Ada Yang mau saya bicarkan dengannya,”]
“Baik Tante.Tunggu sebentar!”
Andrea segera berlari dengan membawa telepon wireless di tangannya, ia menuju kamar diaman saat ini Rasya masih tertidur dengan nyenyak,
Semalam memang Alvin sangat rewel meski sudah tidur satu kasur dengan orang tuanya, entah mungkin memang Alvin sedang rindu dengan ibu kandungnya.
Rasya baru tertidur ketika waktu menunjukan pukul 3 pagi, begitupun dengan Andrea.
“Mas Rasya, bangun Mas.” Kata Andrea dengan menggoyang-goyangkan tubuh suaminya itu.
“Ada apa sih An, Mas masih ngantuk ni.” balas Rasya dengan mata yang masih terpejam seperti tadi.Jika mengingat kejadian pagi tadi sungguh Andrea merasa malu sendiri.Bagaimana jika nanti Rasya bangun dan juga ingat tentang itu.
“Mas bangun dong, ini sudah siang.” kata Andrea lagi masih menggoyang-goyangkan tubuh sang suami.
“Ini Mamanya mas Rasya telepon.” lanjutnya.
Sontak Rasya langsung membuka mata, ia langsung duduk dan menatap telepon wireless nya.
“Apa An?” tanya Rasya untuk memastikan.
“Mama nya mas Rasya telepon.”
Pria itu langsung merebut telepon yang di genggam sang istri kemudian berlari menuju balkon kamar dan menguncinya dari luar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
ga setujukah dengan perkawinan Rasya ini...
2024-03-09
0
Rodiah Rodiah
lanjuuut thooor...lovee you
2024-01-05
1