Mobil yang dikendarai Rasya dan istri barunya baru saja tiba di halaman sebuah rumah berbentuk minimalis, meski begitu lingkunganya menurut Andrea sangat aman, apalagi rumah ini dekat dekat pos security dimana petugas keamanan komplek berjaga..
“Turunlah! kita sudah sampai.” ucap Rasya, masih sedikit dingin.Ia bahkan tidak berusaha membantu membukakan seatbelt yang melekat pada tubuh Andrea, padahal perempuan itu sedang menggendong Alvin yang tengah tertidur.
Akhirnya, dengan satu tangan Ana berusaha membukanya sendiri, bahkan ia pun membuka dan menutup pintu juga sendiri.
Sesampainya di ruang tamu, Ana sudah disambut seorang asisten rumah tangga yang sudah paruh baya, jika dilihat umurnya sepertinya diatas sang ibu sedikit.
“Aduh Non, sini si mbok i bantu.” ucap Art tersebut.
“Terima kasih.” Ucapnya dengan lembut.
“Panggil saya mbok Ijah,Non.Itu nama saya.”
“Oh iya Mbok IJah.Saya Andrea. Saya…”
“Istrinya Den Rasya, si mbok sudah tahu itu.”
Andrea mengernyitkan dahi, merasa aneh.Kenapa Art itu bisa tahu pernikahanya dengan Rasya.
mbok Ijah tersenyum,” Nanti kapan-kapan kita bercerita.” ucapnya lagi. yang diangguki oleh Andrea.”Iya mbok .”sahut Andrea dengan sedikit penasaran.
“Mari saya antar ke kamar Den Alvin.” sahut Mbok Ijah.
Andrea mengikuti kemana sang ART membawanya ke lantai atas dimana kamar Alvin berada.Untuk seorang anak seperti Alvi kamar ini termasuk sangat luas, bahkan bisa di taruh satu ranjang lagi bila perlu.Disana selain tempat tidur khusus anak-anak dengan dilengkapi penyangga agar saat ALvin tertidur tidak terjatuh, dan itu juga bisa diturunkan ke bawah. Di kamar itu juga ada banyak mainan khusus anak laki-laki.
Andrea sebenarnya sedikit heran, selama Rasya berumah tangga dengan kakaknya, ini bukan rumah yang mereka tinggali.Rumah Rasya dan sang kakak jauh lebih megah dari ini, bahkan sangat mewah.Tapi entah kenapa Rasya justru pindah ke tempat yang lebih kecil
Andrea sendiri tidak berani bertanya, selain sungkan hubungannya dengan Rasya juga masih terlihat canggung.
“Biarkan Den Alvin istirahat.Non bisa juga bisa masuk kamar.” ujar Mbok Ijah, apalagi setelah melihat wanita itu memang seakan sangat lelah.
“Terima kasih Mbok.Tapi dimana kamar saya?”
Mbok Ijah tersenyum tipis,
“Mari saya antar Non.”
Setelah memastikan ALvin tidur dengan aman dan menyelimutinya.Andrea kembali mengikuti ART nya mengantar ke kamar. Dan rupanya kamarnya bersebelahan dengan kamar ALvin.
“Ini kamar anda,Non.” ucap Mbok ijah lagi.
“Terima kasih ya Mbok.”
“Ya sudah, simbok ke bawah ya, kalau ada apa-apa panggil saja.”
Setelah kepergian Mbok Ijah, Andrea masuk kedalam kamarnya. begitu melihat ranjang tempat tidur ia tersenyum lebar.Tubuhnya sangat lelah karena perjalanan yang lumayan .
“REbahan dulu enak kayanya ni.” ucapnya dengan lirih.Namun belum juga Andrea sampai ke tempat tidur,Rasya terlebih dulu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya sebatas pinggang.Karena pria itu baru saja membersihkan diri.
Buru-buru Andrea menutup wajahnya dengan kedua tangan, ia sangat terkejut dengan kemunculan laki-laki yang jadi suaminya itu.
“Mas ngapain di kamarku?” tanya Andrea masih menutup wajahnya itu.
Pria itu tersenyum masam dengan santai ia berjalan ke arah lemari sambil mengeringkan rambut dengan handuk kecil.
“Kamarmu? kalau kamu lupa ini juga kamarku karena aku suamimu.” ucap Rasya dengan enteng. Bahkan dengan tak tahu malu pria itu memakai celana dalam di hadapnya, membuat rona merah merona di pipi Andrea.
Jujur meskipun ia kuliah di luar negeri dengan pergaulan luasnya, Andrea tidak pernah melanggar norma-norma agama yang diajarkan kedua orang tuanya.Bahkan melihat tubuh vulgar laki-laki baru kali ini ia pertama melihatnya.
“Mas kok pakai baju di sini sih, gak di kamar mandi?” protes Andrea.
“Ngapain, kamu nanti juga akan terbiasa melihat saya kaya gini, jangan sok suci.Saya tahu pergaulan kamu di Singapura bahkan mungkin tubuhmu pun juga sudah kamu umbar.” ucap Rasya dengan seenaknya.
“Jaga mulut kamu ya Mas, aku bukan orang seperti itu.” Andrea tiba -tiba merasa emosi dengan semua perkataan sang suami.
“Ok baiklah, cepat bersihkan dirimu, setelah ini kita bicara serius tentang pernikahan ini.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Nia Nara
Si rasya ini mulutnya lemes amat yak kayak emak2
2025-05-22
0
Tarmi Widodo
Hem..
2024-03-29
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
beneran bucin kapok kamu yA
2024-03-09
0