Alina mengulurkan tangannya agar Andrea mendekat.
“Tolong Kakak, An.” ucapnya dengan lirih, bahkan hanya dirinya yang bisa mendengar itu.
“Kak Alin kenapa? jangan bikin Ana takut kak?” kata Andrea yang sudah merasakan firasat yang tidak enak, ia bahkan melihat wajah sang kakak yang sangat pucat dengan selang oksigen yang terpasang di hidungnya.
“Ya ampun, kakak sakit? kenapa gak bilang? dan malah ada apa ini? “ tanya Ana lagi dengan semua rasa penasaran yang ada dalam otaknya saat ini.
“An dengarkan kakak baik-baik,” Andrea menelan ludahnya kemudian mengangguk.
“Nikahi Rasya, jadilah istri yang baik untuknya dan jadi ibu yang baik juga untuk Alvin!”
“Apa!!!!”
Andrea menatap Kakak iparnya yang sejak tadi tak bersuara, dan terlihat sangat terpukul lalu Alvin pria kecil berumur dua tahun itu.
“Apa-apaan sih ka? ini gak lucu loh.” kata Andrea lagi,gadis itu mencoba untuk tertawa namun terasa sangat berat apalagi melihat anggota keluarganya satu persatu dengan wajah yang muram.
“Kita kerumah sakit sekarang! Kak Alin butuh perawatan.” ucap Andrea lagi yang akan beranjak dari tempat duduknya , namun tangannya segera dicegah oleh Alina.
“An, duduklah.. dengarkan kakak baik-baik.” kata ALina dengan lirih, membuat Andrea luluh dan kembali duduk di sisi sofa tempat Alina berbaring.
“Waktu kakak sudah tidak banyak lagi, sebelum kaka meninggal kaka harus memastikan kamu menikah dengan Rasya dan menjaga suami dan anak kakak dengan baik.Berjanjilah, An.”
“Tapi kakak sakit apa? kenapa gak ada yang ngasih tahu aku?”
“Please,An.kakak mohon jangan banyak bertanya.Menikahlah dengan Rasya sekarang juga!”
Andrea hanya bisa duduk dengan kaku, entah apa yang harus ia jawab, ia kemudian kembali menatap kedua orang tuanya, dan mereka semua mengangguk, sementara Rasya.Laki-laki itu tidak bersuara dan tatapan tetap fokus pada sang istri dan Avin yang ada dalam pangkuan.
“Ibu dan ayah mohon nak.” akhirnya suara ibu Ratih terdengar juga oleh Andrea, membuat wanita itu akhirnya menangis sejadi-jadinya.
**
“Saya terima nikah dan kawinya Andrea Nur akasya binti Gunawan dengan maskawin seperangkat alat sholat dan seperangkat perhiasan seberat 100 gram di bayar tunai!!”
Suara lantang Rasya memenuhi ruang tamu kediaman Gunawan siang itu.
Akhirnya Andrea kini telah resmi menjadi istri seorang Rasya Bima Dirgantara, kakak iparnya sendiri.Gadis itu memejamkan matanya seiring dengan air mata yang mengalir di pipi.
Tatapan nya sedikit kosong , bahkan ketika penghulu melafalkan doa untuk pernikahan nya.
Ijab qobul yang digelar sangat sederhana itu akhirnya terlaksana juga, Alina menatap pasangan yang sudah sah menjadi suami istri itu dengan senyum yang mengembang.
Rasya kembali ke sisi Alina setelah akad nikah itu selesai. ia menggenggam tangan sang istri dan mengecup keningnya.
“Mas jaga Alvi dan Andrea ya, janji sama aku.” ucapnya lirih.
Rasya hanya bisa menangis, dan mengangguk.Kemudian Alina mengambil tangan Andrea dan menyatukannya dengan tangan Rasya.
“Sekarang aku bisa pergi dengan tenang, suami dan anakku sudah ada Andrea yang akan menjaganya. Jadilah keluarga yang saling mencintai dan menyayangi.”
Beberapa detik kemudian ALina menutup mata untuk selamanya, Rasya menangis histeris ditinggal pergi sang istri tercinta yang sudah menemaninya selama beberapa tahun ini, begitupun dengan Andrea dan kedua orang tuanya sama-sama merasakan kehilangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Tarmi Widodo
bagus
2024-03-29
1
Retno Anggiri Milagros Excellent
nangis lho aku ..😭😭
2024-03-09
0
betriz mom
baru hadir, semangat baca lagi 🤗😍
2024-03-01
0