Reno Mau Tunangan

Elang dan Ayu sudah ada di dalam mobil yang melaju. luka di tangan Elang tidak di perban lagi,tapi Elang memberinya salep saja.karena Elang merasa tidak nyaman kalau tangannya di perban.

Tapi tangan Elang masih belum bisa untuk bekerja.karena masih sakit.

Sampai di kantor, Elang dan Ayu masuk ke dalam dan menuju ruang kerjanya.

Reno yang melihat Elang datang langsung berdiri dan ikut masuk ke dalam ruangan Elang.

Reno dan Elang langsung membicarakan pekerjaan.sedang Ayu menyalakan komputer di mejanya.

Setelah selesai bicara,Reno pun keluar dari ruang kerja Elang.

"Ayu.tolong saya lepaskan jas."

"Baik Pak."

Ayu mendekati Elang lalu membantu melepaskan jas nya.

Lalu Ayu melihat kemeja Elang basah di bagian lengan yang ada lukanya.

"Pak,,kemeja Bapak basah."

"Oh iya. Sepertinya ini karena kena luka yang belum kering,"kata Elang sambil melihat bajunya yang basah.

"Saya bantu gulung aja ya Pak bajunya."

"Iya silakan."

Ayu membuka kancing lengan kemeja Elang.setelah itu di gulung ke atas. Dan benar luka Elang basah.

"Pak ,sebaiknya di perban lagi aja ya.takutnya luka Bapak kena debu ,nanti bisa infeksi."

"Tapi perban kan ngga di bawa."

"Saya suruh OB buat beli ya Pak. Bapak nanti kalau di rumah bisa di buka lagi kalau ngga nyaman."

"Ya sudah Sana kamu suruh OB beli."

Ayu lalu menelfon OB dan menyuruh nya untuk beli kain perban di apotik.

Elang bekerja mengunakan tangan Kiri.sebenarnya Elang masih merasa sakit.tapi Elang orangnya ngga bisa berdiam diri,makanya Elang tetap bekerja sambil menahan sakit.

"Ayu,kamu bawa kursi kamu ke sini. Tolong kamu bantu Saya periksa laporan,"

"I,,iya Pak."

Ayu sambil jalan ambil kursi ,bicara dalam hatinya.

"Mati aku.jantung kamu harus kuat yah,karena kamu akan berdekatan dengan pak bos."

Ayu sudah membawa kursnya mendekat ke elang.setelah dekat Elang menarik kursi Ayu agar lebih dekat dengan kursinya.

Ayu yang melihat kursinya sangat dekat dengan kursi si Bos hanya bisa tarik nafas.

"Ayo duduk lah."dengan grogi dan pelan Ayu pun duduk di dekat Elang.

Setelah ayu duduk di sebelah Elang,Elang langsung meminta Ayu untuk mengetik di komputer nya. Elang sambil memberikan arahan.

Elang bicara sangat dekat dengan Ayu,Ayu sampai bisa mencium aroma tubuh Elang yang sangat wangi.

Dan wajah Elang juga lama lama makin dekat dengan wajah Ayu. Ayu sudah merasa sesak nafas karenanya. Ayu lalu melihat ke samping dan langsung bisa melihat wajah Elang yang sangat mulus di depan wajahnya.

Elang yang bicara ngga ada sautan dari Ayu lalu menengok. mata keduanya pun bertemu.wajah yang sangat dekat dan mata saling pandang. Sungguh membuat jantung keduanya berdebar.

Untung saja ada suara pintu di ketuk yang membuat keduanya langsung sadar. Ayu buang muka karena malu,sedang Elang tersenyum melihat tingkah Ayu.

"Masuk."

Pintu terbuka saat Elang bilang masuk.ternyata yang datang OB mengantar perban.

"Ini pak perban yang bapak minta."

"Oh iya ,bawa sini."

OB memberikan ke Elang.sedang Ayu pura pura sibuk.

Setelah OB pergi. Elang menyuruh Ayu memasang perban di lukanya.

"Iya Pak. Apa salepnya bapak bawa.?"

"Bawa,"Elang lalu memberikan salepnya.

Ayu membersihkan lukanya dulu dengan pelan dan juga meniupnya agar Elang tidak merasa sakit.

Elang terus melihat ke wajah Ayu yang sangat manis.Ayu sangat telaten membantunya.

"Awww,,pelan Yu sakit."

"Ma,,maaf pak."

Ayu sedang memasang perban,tapi terlalu kencang membuat Elang merasa sakit.

Akhirnya selesai juga Ayu memasang perban.setelah itu keduanya lanjut bekerja lagi.

Hari pun berlalu,Ayu makin dekat dengan Elang.dan jantungnya juga sekarang tidak bekerja keras lagi,tapi masih ada rasa deg degan kalau dekat dengan Elang .rupanya Ayu sudah terbiasa dekat dengan Elang sekarang

Luka Elang rupanya yang membuat keduanya makin dekat dan tidak canggung lagi.Elang sekarang sering mengajak Ayu ke apartemen nya .Elang beralasan untuk mengerjakan pekerjaan.

Ayu sudah mendapatkan gajih pertamanya,ternyata Elang menambahkan gajih Ayu karena Ayu sudah banyak membantunya.Ayu sangat senang karena gajih nya cukup besar.

"Ren,ikut Saya ke apartemen,kita akan selesaikan ini di apartemen saya saja."

"Oh baik Pak."

Reno lalu kembali ke meja kerjanya,Elang juga mengajak Ayu.

"Ayu,nanti ikut ke apartemen sama Reno."

"Apa ada kerjaan yang belum selesai Pak.?"

"Saya sama Reno mau bahas pekerjaan.kamu ikut aja,biar kita bisa makan bersama di apartemen."

"Baik pak."

Ketiganya berangkat menuju apartemen.sampai apartemen,Reno dan Elang membahas pekerjaan yang di luar kota.

Sedang Ayu ada di dapur untuk buat makanan untuk makan malam.tadi saat pulang dari kantor, Elang menyuruh Ayu belanja di minimarket yang ada di lingkungan apartemen.

"Tapi Saya ngga bisa ikut pak.soalnya hari itu saya ada acara.? dan saya baru mau minta cuti ke bapak."

"Ada acara apa? Apa sangat penting.?"

"Saya mau tunangan Pak ."

"Wah hebat kamu.sudah punya calon aja.saya yang lebih tua dari kamu aja belum ada."

"Yang mau sama Bapak sebenarnya banyak,tapi Bapak aja yang tidak membuka hati."

"Saya bukanya tidak mau buka hati,tapi saya ingin cari yang terbaik.saya tidak mau asal."

"Ya memang harus begitu sih pak,tapi jangan terlalu pilih pilih,karena manusia itu ngga ada yang sempurna."

"Iya benar kata kamu.ya sudah lanjut ke pekerjaan.jadi kalau kamu ngga bisa ikut,saya akan pergi dengan siapa ini.?"

"Ayu kamu ada Pak."

"Oh iya,benar kata kamu,"Elang menganggukkan kepala sambil tersenyum.

Ayu sudah selesai memasak,lalu Elang dan Reno pun makan malam bersama.

Elang memberi tau Ayu kalau tiga hari lagi ayu akan ikut Elang keluar kota. Ayu pun menjawab iya.

"Yu,kamu pintar masak juga yah,"kata Reno saat sedang makan.

"Masa sih Mas."

"Iya.andaikan Aku belum punya calon istri,Aku akan memintamu untuk jadi istriku."sebenarnya Reno hanya becanda.tapi Elang yang mendengar perkataan Reno langsung terlihat kesal dan menatap Reno tajam.

jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***