BAB 5

Steven tepati janjinya untuk melamar Raisa, Steven ditemani Eko datang ke rumahnya untuk ketemu kedua orang tuanya Raisa minta ijin dan restu Raisa menikah dengan Steven.

"Tapi pernikahan mereka nikah sirih, apa anda setuju dengan niat baik Steven ini Pak? Mengingat Raisa masih semester tiga dan kurang baik jika temen-temennya tahu Raisa menikah dan pernikahan resmi mereka dilaksanakan setelah Raisa lulus kuliah Pak, jadi apakah anda memberikan restu mereka menikah malam ini juga dihadiri ketua RT dan Ibu-ibu pengajian saja Pak?" tanya Eko sekalian memberikan solusi, supaya kedua orang tuanya Raisa tidak berfikir negatif dengan niatnya Steven.

"Kamu tidak lagi mengandung kan Nak? Apa itu alasan nikah sirih bukan karena Steven sudah punya istri? Karena saya tidak percaya dengan alasan kalian!" tanya Ayah nya Raisa terus terang, tidak yakin dengan alasan Steven ajak anaknya nikah sirih.

"Astaga Ayah! Raisa tidak pernah melakukan kontak fisik sama sekali dengan Mas Steven, Mas Steven juga tidak pernah ajak Raisa sama sekali!" protes Raisa merasa kesal, mendengar ucapan Ayah nya yang seenaknya bicara.

"Bener Pak, saya selama kenal dengan Raisa tidak pernah pegang-pegang selain tangan Pak. Salah satu alasan nikah sekarang mencegah kita hilaf Pak, jadi ijin kan saya menikahi Raisa, membahagiakan Raisa, dan bahagia bersama Pak." ucap Steven dengan yakin, ajak Raisa nikah sekarang juga.

"Bunda terserah Raisa saja, jika Raisa mau menjalankan pernikahan ini bersama Nak Steven iya Bunda setuju saja." ucap Bunda nya Raisa, tidak mempermasalahkan alasan Steven ajak nikah mendadak dan berharap Steven bisa membahagiakan anaknya.

"Bagaimana Raisa apa mau?" tanya Steven menatap Raisa, yang terlihat malu didepan kedua orang tuanya.

"Bismillah iya mau." lanjut Raisa tersipu malu, karena tidak menyangka malam ini bakal menjalankan pernikahan.

"Oke kalian tunggu disini, saya panggil ketua RT dan Ibu-ibu pengajian untuk ikut ke KUA dan kalian siap-siap kalo begitu." lanjut Eko merasa senang, karena niat baiknya Steven tidak sia-sia.

Bunda nya Raisa langsung ajak anaknya ke kamar, untuk siap-siap pergi ke KUA karena malam ini anaknya menikah.

Ayah nya Raisa ajak Steven ke kamar tamu, supaya Steven bisa ganti baju dan istirahat sebentar sampai Eko datang dan Raisa selesai siap-siap.

**

Azizah membuat soal ulangan, karena besok Azizah mau memberikan soal ulangan harian.

Azizah melihat kamar begitu sepi, jadi rindu dengan Steven yang ada diluar kota.

"Pertama kalinya tidur sendirian, karena mas Steven lagi diluar kota, andaikan tidak ngajar pasti ikut ke luar kota deh." ucap Azizah sedikit kesal, karena ngajar jadi tidak bisa ikut Steven kerja padahal ngajar pilihan Azizah yang ingin mengajar anak-anak kurang mampu secara gratis.

**

Raisa setelah ijab kabul, langsung mencium tangannya Steven pertama kalinya mencium tangan suaminya didepan kedua orang tua dan saksi.

Steven tidak menyangka akan memiliki dua istri, walaupun alasan menikah lagi karena menginginkan seorang anak tapi Steven mencintai Raisa seperti Steven mencintai Azizah.

"Saya harap kalian berdua selalu bahagia dan tolong jangan pernah membuat anak saya nangis, sampai saya tahu kamu membuat Raisa nangis dihari yang sama akan saya hajar habis-habisan kamu!" ancam Ayah nya Raisa dengan serius, menatap wajahnya Steven entah kenapa ragu mengijinkan Raisa menikah.

"Insya Allah Ayah, saya akan membahagiakan Raisa sampai maut memisahkan kita." ucap Steven optimis, bisa membahagiakan kedua istrinya dan bersikap adil walaupun tanpa sepengetahuan Raisa dan Azizah.

"Raisa akan menjadi istri yang nurut apa kata suami dan belajar menjadi seorang istri yang baik dalam segala hal." ucap Raisa optimis, bisa membuat Steven selalu merasa bahagia didekat Raisa dan saling terbuka.

"Amin, iya sudah Anak-anak sekarang kita pulang, karena acara kalian sudah selesai." ucap Bunda nya Raisa merasa senang, akhirnya anaknya ada yang lindungi dan memberikan kebahagian setiap hari untuk Raisa.

Steven gandeng tangannya Raisa, untuk jalan bareng-bareng keluar dari kantor KUA diikuti kedua orang tuanya Raisa.

"Semoga setelah ini tidak ada masalah, apa lagi jika suatu saat Azizah dan Raisa tahu kebenaran alasan Steven menikah lagi." batin Eko, berharap sahabatnya selalu merasa bahagia menjalankan rumah tangganya dengan dua istri.

Eko keluar dari kantor KUA dan ikut ke rumahnya Raisa untuk makan malam bersama.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***