EPISODE 5

CKLEK..

Gelap..

Sunyi..

Damai..

Di mana dia?

Ya, orang yang dicari Marvel adalah Raina.

Tuk..

Marvel menyalakan lampu dan dengan jelas dia melihat Raina yang sedang tidur di sofa.

"Astaga bagaimana bisa dia tidur di sofa sedangkan di depan dia adalah kasur yang besar. Apakah tidak terlihat?" batin Marvel.

Marvel menggendong tubuh gadisnya ke kasur dengan perlahan agar tidak membangunkannya.

Tunggu apa tadi? Gadisnya? Ya sejak Marvel menyadari bahwa gadis itu adalah obatnya, dia mengklaim Raina sebagai miliknya.

Marvel POV..

"Hanya dengan sebuah wajah polos itu membuatku benar-benar tak karuan. Sepertinya aku mempunyai riwayat penyakit jantung saat berdekatan dengannya. Kadang aku berpikir, secepat inikah aku menyukainya?Padahal aku ini sangat anti perempuan. Satu yang pasti, dia juga bisa membuatku tersenyum ," batin Marvel.

Aku pun mandi dan saat keluar dia pun masih tidur dan tidak terusik sama sekali. Aku terkekeh melihat wajahnya yang menenangkan itu.

"Eughh."

Ku lihat Raina berkedip-kedip lucu seperti menyesuaikan cahaya.

Marvel POV End..

"Jam berapa ini? Aku sudah tidur berapa lama?" Raina berdecak pelan.

"Ini masih malam hari, kau baru tertidur. Tidurlah lagi hari masih panjang."

"Marvel? Kau sudah pulang?" tanya Raina polos.

"Haha tentu , dengan siapa kau berbicara jika aku belum pulang saat ini?" Marvel terkekeh.

"Ehm hari ini aku sungguh bosan, makanya aku ketiduran padahal aku sudah meyakinkan diri untuk tidak tidur," ujar Raina dengan bibir nya mengerucut dan itu sangat lucu bagiku.

"Sabarlah hari esok kita akan jalan - jalan ke mana pun kau mau. Kau sudah makan?" tanya Marvel.

"Sudah, aku mengantuk Marvel!"

"Tidurlah aku juga akan tidur. Kalau ada apa-apa aku ada di kamar sebelah."

"Baiklah, selamat malam Marvel, mimpi indah," ujar Raina sambil tersenyum dan menurut Marvel itu adalah senyum termanis.

"Selamat malam my Crystal , have a nice dream too.."

"Aku berharap aku akan memimpikanmu. Pasti akan menjadi mimpi yang indah," batin Marvel.

Pagi harinya..

"Selamat pagi Mr. Jonathan , Anda ingin dibuatkan sarapan apa?" tanya salah satu chef di penthouse nya.

"Buatkan aku dan Raina sarapan terbaik dan terenak!" ujar Marvel dingin.

"Baik Tuan, silahkan menunggu"

Chef itu pun pergi ke dapur.

"Wow ternyata kau bangun pagi juga, padahal aku sengaja bangun pagi agar bisa menyombongkan diri kalau aku bangun duluan," ujar Raina sambil menyengir.

Astaga gadis ini lucu sekali.

"Tidak apa-apa, duduklah! Bentar lagi makanan akan datang, oh ya aku ingin membicarakan sesuatu pada mu."

"Apa itu?" Raina menyerngitkan dahi nya sembari duduk di meja makan yang megah itu.

"Kau ingin pergi kemana? Atau mungkin ada tempat yang kau impikan. Aku akan membawa mu kesana!"

"Aku tidak terlalu tahu tentang Chicago, tapi ke mana pun itu aku pasti sangat senang."

"Haha baiklah aku akan memilih tempat untuk kita meliburkan diri bersama."

"Apa diri mu tak sibuk?"

"Tidak untuk mu dear."

Raina POV..

"Oh tidak! Ada apa dengan diriku ini? Hanya dipanggil dear saja aku sudah baper dan sudah dipastikan pipiku memerah saat ini. Ah aku sungguh malu," kekeh Raina dalam hatinya.

"Kenapa wajah mu memerah?" goda Marvel sembari mengangkat alisnya satu.

"Em itu, iya ini pedes banget" Raina menjawab nya.

Tapi ada yang salah, sarapan itu tidak pedas.

"Baiklah mungkin bagi mu sangat pedas.. Aku heran bagaimana memang rasanya sereal seperti ini ditambahkan cabai hingga pedas."

"Aku ingin tenggelam saja, aku sungguh malu," batin Raina sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***